Crazy But She'S Mine
"Iya kak, aku sebentar lagi juga pulang. Ini masih di jalan kok. Lagian kakak bawel banget sih. Kan kakak tadi sudah bilang kalau ayah nggak akan marah. Kakak sudah bantuin Adel kan?" Adelia, gadis berusia dua puluh satu tahun itu tampak tersenyum mendengar ocehan sang kakak yang mengkhawatirkan dirinya.
Pamit mengikuti acara camping dengan teman-teman kampusnya akan tetapi Adelia justru pulang telat. Apalagi sang kakak terpaksa berbohong kepada ayahnya jika Adelia ada tugas kampus penting.
"Iya aku sebentar lagi akan sampai kok kak...."
Tiiiiiiinnnn
Tiiiinnnmn
Ciiiitttttt
Arrrrrrrkkkkkhhhhh
Braaaaaaak
Braaaaaakk
Braaaaaakkk
"Halo! Adel! Adel!!! kamu kenapa dek? Adeeelll! jawab kakak Del!!!"
Gadis yang barusan masih tertawa sambil menyetir itu kini sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan luka dibeberapa bagian tubuhnya.
Adelia pingsan di dalam mobil dengan luka cukup parah setelah kecelakaan beruntun menimpa dirinya.
Bunyi sirine ambulance meraung-raung di jalanan kota siang hari itu. Beberapa ambulans membawa korban kecelakaan ke rumah sakit terdekat untuk ditangani. Kondisi pasien akibat kecelakaan beruntun begitu mengenaskan. Bahkan ada yang meninggal di tempat.
Beberapa brankar rumah sakit disiapkan di depan pintu ruangan IGD untuk membawa beberapa pasien di dalam mobil ambulans. Para tim medis bergegas menangani para pasien yang terluka parah.
Tap
Tap
Tap
Seorang wanita berlari menyusuri lorong rumah sakit begitu mendengar berita kecelakaan beruntun yang menimpa beberapa pengendara di jalan. Akibat dari truk kontainer yang sopirnya mengantuk sehingga membuatnya menabrak trotoar jalan dan mengakibatkan beberapa mobil dibelakangnya mengalami kecelakaan.
"Mbak dimana para korban kecelakaan beruntun dirawat?" tanya wanita itu kepada resepsionis rumah sakit dengan nada panik.
"Oh, para pasien ada di ruangan IGD mbk, silakan saja lurus lalu belok kanan maka mbak nya akan sampai di ruangan IGD," ucap sang resepsionis.
"Terimakasih mbak," wanita itu bergegas menuju ke tempat yang telah dimaksud oleh mbak resepsionis.
Bagaimana dia tidak cemas jika dia melihat sendiri mobil sang adik yang hancur bagian depannya tak berbentuk lagi setelah menghantam badan truk kontainer dengan begitu kerasnya. Dia tak bisa membayangkan bagaimana kondisi sang adik setelah peristiwa kecelakaan naas tersebut menimpanya. Segera dia menghubungi bagian informasi darurat para korban kecelakaan beruntun. Akhirnya dia sampai di rumah sakit ini. Karena kedua orang tuanya juga masih diperjalanan dari luar negeri. Karenanya dialah yang mengurusi musibah yang menimpa sang adik.
Ceklek.
"Dokter bagaimana kondisi adik perempuan saya?" tanya gadis berambut seleher itu kepada sang dokter yang baru saja keluar dari ruang IGD.
Dokter tampak tertunduk sambil menghela napasnya panjang.
"Mohon maaf sebelumnya."
Deg.
"Pasien saat ini saya nyatakan dalam kondisi koma."
"Apa? Koma?" tanyanya semakin cemas. Sebuah pemikiran buruk hinggap di pemikiran kakak dari si pasien.
"Maaf karena luka di kepalanya begitu keras. Sehingga membuat pasien mengalami koma. Dan kami tidak bisa memastikan kapan pasien akan sadarkan diri."
"Apaaaa?"
"Jeje ....."
Hampir saja wanita cantik bernama Jennifer itu jatuh ke lantai kalau saja tidak ditahan oleh seorang pemuda yang berada di belakangnya.
"Adelia....hiks...hiks...hiks..." tangis Jennifer langsung pecah dalam dekapan seorang lelaki tampan yang menolongnya barusan.
"Kamu yang sabar Je. Semua ini sudah takdir. Tidak ada yang tahu kalau Adelia akan mengalami kecelakaan," ujarnya menenangkan.
❤️❤️❤️
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trussukses
2023-06-13
2
Rosee
semangat thoor sukses buat novelnya 🤩 kalo ada waktu senggang mampir yuk ke novel aku makasih
2023-05-06
2