Safire adalah seorang Dokter di masa depan, tiba-tiba dia sudah berada di tubuh seorang Putri. Istri dari seorang Pangeran yang dulunya adalah kandidat Putra Mahkota terkuat, tapi karena suatu insiden memalukan akhirnya sang Pangeran harus kehilangan wajah dan wibawa-nya. Karena penjebakan Esmera, akhirnya dia harus menikahi wanita yang tidak disukainya. Seorang Putri yang sangat angkuh, jahat dan licik.
"Kau bangun?! Ckkkk.... aku kira kau mati! itu yang aku harapkan! Jangan pikir aku menyentuh dan menggaulimu karena aku menginginkanmu, Esmera! Aku dipaksa meminum obat oleh Ibu Suri karena kau merengek padanya. Kau bilang padanya setelah aku menikahimu aku tidak pernah menyentuhmu! Bahkan sekarang setelah aku menyetubuhimu, aku ji jik pada diriku sendiri!" ujar Pangeran Alexander berwajah ji jik.
Akankah Safire bisa merubah stigma buruk Putri Esmera, pemilik tubuh yang ia masuki?
Yuk, kepoin aja...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab - 20 Pangeran Otis Hanya Akan Tersakiti.
Bab.20
Masa Depan Tahun 2030.
Los Angeles, Amerika Serikat.
Di sebuah rumah sakit bernama Cedars-sinai Medical Center di salah satu kamar Super Deluxe, kamar rawat yang super mewah terbaring lah seorang wanita yang dipenuhi selang dan alat bantu pernafasan. Seorang lelaki berjas rapi, tinggi juga sangat tampan sedang menunduk sedih menangisi sang kekasih yang mengalami kecelakaan. Kecelakaan yang disengaja, percobaan pembunuhan.
Safire Catalina, berusia 33 tahun seorang Dokter sains yang sedang menyelidiki kasus virus yang sedang menyerang seluruh dunia. Virus bernama HTC mirip seperti virus coro na beberapa tahun silam, namun ini lebih menakutkan karena bukan hanya virus yang cepat menyebar dan menular bahkan sudah memakan korban jutaan jiwa tapi juga masih belum bisa ditemukan obat virus-nya. Safire bersama Dokter ilmuwan lain sedang meneliti obat antivirus dan obat untuk penyembuhan virus tersebut.
"Sayang, kembalilah. Aku merindukanmu, semua tim-mu membutuhkanmu. Seluruh manusia di dunia juga membutuhkan mu, aku mohon..." air mata terus mengalir membasahi wajahnya. Morgan mengecup setiap jari kekasihnya, bahkan setiap hari mengelap tubuh Safire dengan tangan nya sendiri.
"Aku berjanji akan mendapatkan orang yang ingin membunuhmu, siapa pun itu! Sebelum aku mendapatkan pembunuh itu, aku tak akan mati oleh virus ini!" janji Morgan.
"Pak, masih belum ada hasil. Masih belum ada jejak dari si pembunuh," ujar anak buah Morgan yang baru masuk untuk memberikan laporan.
Morgan Cantana, berusia 40 tahun seorang Menteri kesehatan yang sedang bekerja sama dengan Safire selama satu tahun virus menyerang. Selama satu tahun terus bertemu dan saling menguatkan akhirnya keduanya jatuh cinta. Mereka bahkan sudah berjanji, setelah berhasil dengan penelitian dan mendapatkan antivirus serta obat, mereka berdua akan menikah.
"Tetap perhatikan gerak-gerik di sekitar Safire, mungkin saja pembunuh itu orang yang dekat dengan Safire. Ada kemungkinan seperti itu, lakukan!"
"Baik, Pak Menteri."
***
Masa Lalu, Kerajaan.
Safire mengigit bibirnya, baru kali ini ia frustasi untuk memutuskan.
"Kakek Kaisar, bisakah untuk sementara aku tinggal disini. Aku juga harus setiap hari memeriksa keadaan Pangeran Yaron, juga menemani Kakek olahraga. Kakek sudah janji akan mendengarkan ku," Safire sengaja menghindar dari pertanyaan tentang kelanjutan pernikahan si pemilik tubuh dan Alex, dia takut salah memutuskan.
Namun Alex tak semudah itu menyerah, tau jika Esmera sedang menghindar. "Kamu tidak ingin memaafkan ku, sayang?" Alex bahkan melembutkan suaranya seraya memanggil sayang.
Mata Safire membelalak, itu pertama kalinya Alex memanggil Esmera dengan penuh kelembutan dan apa?! Sayang!
Mati aku! Esmera sialan! Kau membuatku terjebak dalam tubuhmu dan sekarang aku harus menghadapi kelembutan Alex yang ditujukan padamu! Safire terus uring-uringan bingung memutuskan.
"Ak-aku... " Safire menatap mata sendu Alex. "Aku belum bisa memaafkan mu, bisakah kita berpisah untuk sementara waktu?"
Mungkin saja Esmera kembali, bukan? Dan aku bisa terbebas dari sini, kembali pada kehidupan asliku? Ya! Begini saja! Minta waktu!
"Maksudku, aku ingin meminta waktu untuk memutuskan kembali bersamamu. Hatiku masih sangat sakit, beri aku waktu," ujar Safire sekali lagi.
"Tidak masalah! Aku akan memberimu waktu sepuasmu, asalkan jangan meninggalkanku. Ya?" Pangeran Alex bersemangat, sepertinya masih mempunyai kesempatan.
"Hmm, baik."
Pangeran Otis menghembuskan nafas pasrah, jika Esmera ingin kembali pada Alex, dia juga tak ingin menjadi pengganggu. "Kamu ingin Alex memangku mu, Putri?"
Safire sekali lagi menatap mata Pangeran Otis, sekarang mata itu terlihat pasrah dan tak ada lagi pengharapan.
Sepertinya keputusan ku sudah benar, jika Esmera kembali... bukankah Pangeran Otis hanya akan tersakiti karena dalam hati Esmera hanya ada Alex?!