Di Khianati Suami Kere Di Nikahi Konglomerat

Adam mengambil dompetnya lalu mengeluarkan kartu tanpa limit miliknya setelah itu dia berikan kepada Amira yang terlihat salah tingkah di hadapannya.

"Aku akan memberikan kamu bonus karena kamu sudah merawat mamaku dengan baik.Ini kartu tanpa limit hari ini bawa mamaku ke mall dan belanja lah sesuka hatimu,beli apa pun yang kamu inginkan,kamu harus memakai kartu itu untuk dirimu,beli barang apa yang kamu inginkan,kamu harus belanja untuk dirimu sendiri tidak di bawah sepuluh juta_

"Apa....Tuan,sepuluh juta aku harus membeli barang-barang yang kuinginkan tidak boleh kurang dari sepuluh juta..." Amira membelalakkan matanya seumur hidup dia belum pernah menghabiskan uang satu juta untuk dirinya sekarang bosnya menyuruhnya untuk belanja tidak bisa kurang dari sepuluh juta.

"Kamu belum mendengar semua yang ku katakan ,kamu tidak boleh kurang dari sepuluh juta,kalau kamu tidak menghabiskan uang sebanyak yang ku katakan maka gaji mu bulan ini akan saya potong." Ancam Adam membuat Amira ketakutan.

"Nanti siang aku akan menyuruh supir mengantar dan menemani kalian." Ucap Adam setelah itu dia langsung pergi meninggalkan Amira yang masih bingung.

"Enak juga aku dapat bonus sebanyak itu,tapi kenapa tidak dikasih uang saja,untuk apa aku beli baju banyak-banyak nantinya."Ucapnya dalam hati.Amira membawa majikannya berjemur pagi hari sambil membayangkan apa saja yang akan dibelinya dengan uang sepuluh juta.

Sementara itu Adam membawa mobilnya,pertama kali setelah lima tahun yang lalu dia berangkat kerja senyum menghiasi wajahnya dia tampak semangat,dan dia juga tidak tau apa yang membuatnya semangat.

Pagi ini dia berangkat menuju salah satu hotel bintang lima miliknya,sebelumnya dia sudah menyuruh Frans asistennya untuk mencari wanita yang bisa menemaninya pagi ini.

Adam menyuruh Frans,asistennya untuk membawa wanita ke salah satu kamar yang disewakan untuk orang lain kamar itu khususnya jika dia malas pulang dan nyatanya selama ini dia lebih sering tidur di hotel itu dari pada di rumah mewahnya.

Setelah sampai di hotel semua orang menyambutnya dengan hangat,seperti biasa dia mengabaikan semua itu.Setelah kejadian pengkhianatan istrinya Adam tidak pernah pernah percaya lagi kepada siapa pun kecuali asistennya Frans yang sudah menemaninya disaat susah dan sedih yang sudah membantunya di saat dia benar-benar hancur waktu itu.

"Tuan...Aku sudah membawa wanita pesanan mu,apa tuan ingin mencoba lagi?" Tanya Frans,karena hannya Frans yang tau penyakit yang di deritanya yaitu impoten.

"Iya aku ingin mencobanya,kalau memang sudah bisa kembali seperti dulu,mungkin aku akan menikah kembali,aku sudah sangat kesepian di usiaku yang sudah hampir empat puluh tahun." Ucapnya lalu dia masuk ke dalam kamarnya dan meninggalkan Frans menunggunya diluar.

Adam membuka pintu secara perlahan disana dia sudah melihat seorang wanita berdiri membelakanginya.Dari belakang wanita itu terlihat sangat cantik rambutnya yang lurus,dan kakinya yang tinggi menambah kecantikannya.

"Om...Sudah datang..." Wanita itu langsung menghampiri Adam lalu memeluknya tanpa ada rasa malu sedikit pun.

Adam tidak merasakan apa pun yang terjadi dalam tubuhnya,vitalnya tetap tidur seperti biasa membuatnya kembali frustasi.Padahal tadi pagi hannya mencium aroma tubuh Amira saja tadi pagi saat posisi mereka berdekatan sudah membuat vital Adam bangun dari tidur panjangnya.

Wanita yang sedang memeluknya mencoba untuk menggodanya,bukannya membuatnya terpancing dia malah tidak suka.Adam yang tidak menyukai setiap sentuhan wanita itu,langsung mendorongnya hingga dia hampir jatuh ke belakang.

Adam membuka pintu kamarnya,di depan pintu Frans sudah menunggunya dia sudah menduga hal seperti ini akan terjadi.

"Suruh wanita itu keluar dari kamarku.Aku menunggumu di bawah kita berangkat ke kantor." Ucap Adam lalu meningagakan Frans yang masih berdiri di tempatnya.

Wanita itu sangat kesal karena gagal mendapat mangsa baru yang sangat menjanjikan,dia merasa heran karena tiba-tiba Adam mendorongnya dan menolaknya.

"Mungkin tuan mu itu bukan pria normal,seumur hidupnya belum ada pria yang sanggup menolak ku."

"Jaga bicaramu nona,tuan Adam menolak mu karena tidak suka dengan bau badanmu."

"Dasar bajingan kalian." Ucap wanita itu lalu pergi meninggalkan tempati itu sambil menahan malu yang luar biasa.

Adam dan Frans meninggalkan hotel dan kembali ke perusahan menyelesaikan banyak pekerjaan yang menunggu mereka.

Setelah siang harinya, Adam dan Frans kembali ke rumahnya lalu membawa ibunya ke mall yang sudah di janjikan.Sudah lama Adam tidak menemani mamanya ke mall atau membawa mamanya ke luar negri itu dia lakukan karena Adam sangat sibuk dengan bisnisnya.

Amira mendorong kursi roda majikannya ke depan saat melihat mobil tuannya sudah datang,Frans datang membantunya dan Frans jatuh cinta kepada Amira pada pandangan pertama.

Frans beberapa kali melihat wajah Amira dari kaca mobil yang ada di depannya,entah kenapa dia merasa Amira sangat mirip dengan wanita yang dia cintai beberapa tahun silam sewaktu dia masih sekolah.

Amira mengikuti langkah kaki Adam dan Frans di belakang,mulutnya tidak berhenti berdecak kagum melihat kemegahan mall itu dan juga baju-baju yang ada di patung.

Mall itu juga salah satu gedung mall milik Adam,makanya semua pemilik toko menyapanya dengan sangat hormat saat mereka melewati toko demi toko,bahkan direktur seluruh toko menemani mengikuti mereka dari belakang.

"Mama...Aku akan memilih baju-baju yang kamu inginkan,kamu sudah lama tidak menikmati hari indah seperti ini,maafkan anakmu yang sibuk dengan semua pekerjaan ku." Ucap Adam.

"Amira kamu pilih apa yang kamu inginkan,aku sangat senang kamu sudah merawat mamaku dengan baik." Ucapnya.Sebenarnya Frans merasa ada yang aneh dengan sikap Adam terhadap Amira tapi dia takut bertanya,ini pertama kalinya membawa pengasuh mamanya ikut belanja bahkan menyuruhnya untuk mengambil apa pun yang dia inginkan.

"Tidak mungkin bisa saja tuan Adam memang memberikan bonus untuk wanita itu karena sudah merawat mamanya dengan baik." Ucapnya dalam hati berusaha menepis pikiran kotor yang ada di otaknya.

****

Sementara itu Dimas sedang di ATM mengambil uang yang dikirim oleh Amira.Safira menemaninya mengambil uang itu dia juga ingin meminta bagian dari Dimas.

"Sayang dia mengirim berapa untukmu?" Tanya Safira pada saat Dimas keluar dari bilik ATM.

"lumayan lah sayang dua juta rupiah."Jawab Dimas senang.Safira langsung mengambil uang dari tangan Dimas sebanyak lima lembar.

"Sayang untukku lima ratus ribu scancare ku sudah habis." Ucapnya lalu memasukan uang ke dalam tasnya.Dimas tidak senang melihat sikap lancang Safira.

💗💗💗bersambung 💗💗💗