NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mode Serius

"ngapain Lo ngeliat gue" ucap iIndri yang lebih dulu tersadar akan tindakannya barusan

"Lo juga ngeliatin gue" sahut Bima tak mau kalah.

"Oh ngeselin, udah sana bayar" perintah Indri.

"Iya iya" jawab Bima terpaksa dan langsung berjalan menghampiri pemilik warung.

Tak butuh waktu lama Bima kembali menghampiri Indri.

"Ayo pulang udah mau malem" ucap bima yang melihat suasana yang sudah mulai dan matahari juga mulai terbenam.

Tanpa menjawab apa apa Indri segera berdiri dan langsung berjalan melewati bima.

"Dasar cewek ngambekan" umpat Bima yang

Melihat Indri dengan santai berjalan melewatinya tanpa mengiyakan ajakan dari bima. Walaupun Bima merasa kesal dengan Indri tetapi bima langsung segera menyusul Indri dengan sedikit berlari.

Bima langsung menaiki motornya dan disusul oleh Indri lalu bima menarik gas motor tersebut dan melesat di jalanan.

"Tumben Lo nggak banyak bacot" ucap Bima yang melihat Indri tak berkutik sama sekali.

"Lo kenapa mau BAB?" Tanya Bima yang masih saja di buat bingung oleh Indri yang sama belum mau berbicara.

Tak lama suara Isak dari gadis itu Terdengar dari telinga Bima, akhirnya Bima memutuskan untuk menghentikan laju motornya dan menepi di pinggir jalan. Kemudian Bima langsung turun dari atas motornya akan tetapi Indri tidak mengikuti untuk turun dia hanya bisa terdiam di atas motor Bima.

“Lo lo kenapa?” tanya Bima panik karena Indri semakin terisak mukanya sudah di penuhi oleh air mata yang terus menerus bercucuran. Bima yang tak tahu harus berbuat apa apa akhirnya dia memutuskan untuk membekap tubuh gadis itu.

“Sudah jangan nangis terus gue jadi bingung harus apa” ucap Bima karena tangis Indri semakin pecah.

“Gu gue boleh nggak nginep di apartemen lo dulu buat malam ini” ucap Indri.

Bima yang mendengar ucapan Indri langsung terkaget karena semenjak dia mempunyai banyak pacar dan gonta ganti dan juga sering ia bawa ke apartemennya, akan tetapi Bima merasa gugup akan membawa Indri ke apartemennya.

“Mmmm ya sudah tapi lo jangan nangis lagi dan harus cerita habis ini” ucap Bima.

‘Semoga keputusan gue nggak berdampak hal yang buruk’ gumam Bima.

Akhirnya Bima melepaskan pelukan Indri dan beranjak menaiki motornya lagi serta melaju menuju apartemennya.

Beberapa menit kemudian Bima telah sampai di apartemennya, ia berjalan menuju kamar dan di ikuti oleh Indri.

“Ayo” ucap Bima dengan penuh ragu.

Tanpa menjawab Indri langusng masuk mengikuti langkah Bima ke dalam kamar apartemennya.

“Lo duduk di sini dulu, gue mau ngambil minum” ucap Bima dan beranjak meninggalkan Indri.

Tak lama kemudian Bima datang dengan membawa gelas berisi segelas air putih.

“Di minum dulu” Bima memberikan Air itu kepada Indri.

Indri meminum air di dalam gelas tersebut.

“Makasih” ucap Indri.

“Dri ntar bokab lo nggak nyariin lo?” tanya Bima.

“Bokap gue pasti nggak akan nyariin gue karena dia lagi sibuk sama selingkuhannya” ucap Indri yang membuat mata semakin berkaca kaca.

“Ehh sorry gue nggak bermaksud buat nyinggung perasaan lo” ucap Bima dengan penuh hati hati.

“Nggak papa, lo nggak salah kok”

“Kalo boleh tahu lo kenapa nangis kayak gini?”

“Gu gue lagi ngerenungin nasib gue saja, soalnya semenjak bokap gue selingkuh mamah gue sudah putus asa buat hidup dan gue juga jadi anak nggak becus tahu” ucap Indri sangat tercekat dan air matanya sudah menetes dengan sendirinya.

“Eeeh dri, sudah sudah jangan nagis dong maafin gue sudah tanya kayak begitu” ucap Bima merasa bersalah.

“Boleh nggak gue peluk lo?” tanya Bima

Indri mengangguk tanda mengiyakan lalu Bima membekap tubuhnya untuk kedua kalinya.

“Maafin gue sudah tanya kayak begitu” ucap Bima merasa bersalah atas pertanyaan yang sudah ia berikan kepada Indri. Bima yang merasakan bahwa Indri menggeleng dalam pelukannya membuat Bima sedikit tenang.

Akirnya pelukan dari keduanya terlepas, lalu Bima beranjak untuk mengusap air mata Indri.

‘Ternya di balik muka ceria dan cerewet Indri ternyata memiliki kehidupan dan masalah yang berat’ batin Bima.

“Makasih sudah nerima gue buat ngine di apartemen lo malem ini”ucap Indri sambil tersenyum kepada Bima.

“Iyah, ya sudah kalo begitu kamu mau istirahat atau mau makan”

“tadi kan kita sudah makan” Indri terkekeh.

“Itu kan makan sore, sekarang makan malem kalo lo mau biar gue mesen gofood sekarang” tawar Bima.

“Oke kalo lo maksa” pasrah Indri.

“Sekarang giliran lo yang ngalah” ucap Bima langsung beranjak dari duduknya dan meninggalkan Indri.

“Eh Bim, gue boleh minjem baju lo nggak, gue nggak bawa baju ganti” Indri terlihat kikuk.

“Iya gue ambil dulu ya”

Tak lama Bima membawa bajunya untuk Indri.

“Makasih” Indri menerima baju tersebut dari tangan Bima.

“Kamu mau makan apa?”

“Samain saja bebas” Ucap Indri lalu beranjak menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.

Tepat di hotel yang terkenal di Jakarta, Johan keluar dari kamar dengan penuh kekhawatiran takut ada yang melihat karena sudah beberapa jam dia berada di dalam kamar hotel tersebut.

“Permisi pak Johan” ucap seorang wanita yang menghampiri Johan di sana.

“iya ada apa?” ucap Johan yang terlihat panik karena secara tiba tiba dia di jegat oleh seorang wanita yang berpakain minim.

“Saya melihat bapak keluar cukup tergesa gesa dan biasanya orang seperti itu sedang emnyembunyikan sesuatu” ucap wanita itu dengan semringah.

“Nggak usah sok tahu kamu” jawab Johan dengan sinis.

“Saya punya buktinya pak” sahut wanita tersebut dan menunjukkan sebuah foto dirinya yang tengah bersama perempuan yang masih berada di dalam kamar hotel tersebut.

“Dapat dari mana kamu foto itu?” johan mulai panik karena dari dulu tidak ada yang mengusik urusannya dan tidak pernah di ketahui oleh siapa pun itu termasuk keluarganya.

“Keren sekali, ternyata orang yang kelihatan setia seperti bapak tidak mungkin berselingkih dengan perempuan lain” ucap wanita itu mukanya penuh dengan kelicikan.

“Mau apa kamu jangan bermain main sama saya” Johan mulai panik di buatnya.

“Transfer ke rekening saya 100 juta maka bukti ini akan saya hilangkan” ujar wanita tersebut.

“Mana rekeningmu”

Wanita tersebut nomor rekeningnya. Akhirnya Johan mentranfer 100 juta ke rekening wanita tersebut.

“Terima kasih” jawab wanita tersebut dan memencet tanda hapus di hanepoennya.

“Sudah terhapus pak Johan” ucap gadis itu langsung beranjak meninggalkan Johan.

“Sial” umpatnya bisa bisanya seorang wanita murahan tadi mendapatkan bukti tenetang dirinya yang sudah ia tutupi selama bertahun tahun.

“Aku harus pulang sekarang” Johan langsung beranjak meninggalkan hotel tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!