NovelToon NovelToon
Ayudia (Penakluk Hati CEO)

Ayudia (Penakluk Hati CEO)

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:337.3k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Tak sengaja menolong gadis dari tindakan pelecehan, membuat Benedict merasakan debaran tak biasa.

Diusianya hampir tiga puluh tahun, belum pernah merasakan namanya jatuh cinta yang sesungguhnya membuat logikanya tumpul seketika.

Hasrat ingin memiliki semakin besar setiap harinya, namun jabatannya sebagai CEO di negeri nan jauh, membuatnya dilema, apakah harus mengorbankan karirnya atau mengejar gadis pujaannya.

Manakah yang akan dipilih oleh seorang Benedict Johnson Wright?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh

Beberapa hari setelah acara di Villa hubungan Benedict dan Ayudia semakin dekat, seperti saat ini ketika gadis itu sedang jatah off, ia diajak oleh kekasihnya untuk mengunjungi apartemen, setelah adik-adiknya berangkat ke sekolah.

"Jadi kamu ajak Ayu kesini, memangnya ada apa mas?" Tanyanya ketika mereka baru saja tiba di unit apartment milik Benedict.

"Nggak ada apa-apa sih, cuman pengen aja sama kamu seharian,"Jawabnya sambil menuang Air ke dalam gelas dan memberikannya kepada gadis yang sedang duduk di Stoll yang menghadap dapur.

Ayudia segera meminumnya hingga sisa setengah, "kan tiap hari kamu juga antar jemput aku loh,"

"Kan cuman sebentar doang, aku tuh pengen sama kamu seharian full, dari pagi sampai malam, sukur-sukur kalau kamu mau nginep sini,"

"Ya nggak bisa begitulah mas, aku kan masih ada tanggungan,"

Benedict menghampiri gadisnya, ia memutar Stoll agar gadis itu bisa menghadap dirinya serta mengurungnya dengan kedua tangannya, "aku mau peluk kamu seharian terus cium-cium kamu seharian,"

"Kok jadi mesum sih,"

"Mesum sama kamu emang nggak boleh?"

"Takut kebablasan mas,"

"Siapa yang kebablasan?"

"Kamu lah, masa aku,"

"Kok kamu nuduh aku, emang kapan aku minta lebih dari sekedar pelukan dan ciuman?" Tanya Benedict bingung.

Ayudia mendorong kedua bahu kekasihnya, dan melompat turun dari Stoll, ia berjalan menuju sofa dan duduk di sana, "udah lupain, maklum udah tua jadi gampang pikun,"ucapnya santai.

"ay, umur aku baru tiga puluh, jadi belum tua-tua amat ya,"protesnya menghampiri gadisnya.

"Emang kapan tanggal lahir kamu?"tanya gadis itu.

"Kamu nggak tau tanggal lahir aku, pacar macam apa kamu, tanggal lahir pacar sendiri sampai nggak tau, jangan bilang kamu juga nggak tau nama panjang aku,"

Ayudia tersenyum konyol dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal, "maaf mas, aku beneran nggak tau, please jangan marah,"

"Kenapa nggak nanya?"

"Mau nanya ke siapa mas?"

"Ke aku lah,"

"Ya udah sekarang Ayu nanya, siapa nama laki-laki yang lagi duduk disamping aku?"

"Benedict Johnson Wright,"

"Ribet namanya mas, nggak ada Indonesianya,"

"Kan aku lahir di sana dan Daddy juga orang sana,"

"Tapi kok bahasa Indonesia kamu fasih banget dan logatnya nggak ada bule-bule nya,"

"Dari kecil aku belajar bahasa Indonesia, terus umur dua belas tahun aku pindah kesini dan bersekolah di sekolah umum, sampai lulus SMA," jelasnya.

"Terus kalau tanggal lahir?"

"Satu Februari,"

"Lah hari ini dong,"

"Makanya aku pengen bareng kamu seharian, pengen peluk kamu sepuasnya terus cium-cium kamu,"

"Tapi kayaknya aku nggak bisa seharian, nanti jam dua, aku ada rapat di sekolah Anin, bentar lagi kan Anin ujian,"

"Yah, nggak bisa seharian,"ucap lelaki itu kecewa, "pantes kamu rapih, biasanya cuman pake kaos oblong celana jeans, ini pake dress batik sama celana bahan," lanjutnya baru memperhatikan penampilan berbeda kekasihnya.

"Aneh ya mas, jarang pake kayak gini, kalau lagi ke sekolah aja,"

"Beda aja sih, tapi apapun penampilan kamu aku suka, kamu nggak pake apa-apa aku bakal lebih seneng," ucapan Benedict dihadiahi cubitan kecil dipanggangnya.

"Auw... Sakit ay, cubitan kamu pedes deh," lelaki itu mengaduh.

"Jadi kita mau ngapain sekarang? Terus emang kamu nggak kerja?"

"Aku kerjanya malam, nanti malam ada rapat jam sebelas, seharian ini aku mau jadi pengangguran,"

"Kamu kenapa nggak kerja di sana aja sih? Emang enak ya kerja jarak jauh? Terus mereka emang nggak butuh tanda tangan kamu?"

"Kan aku disini biar sama kamu terus,"

Ayudia bangkit berdiri mengisi kembali gelasnya, "mas kalo boleh jujur, aku nggak suka kalo kamu begini, aku merasa bersalah sama keluarga kamu dan bawahan kamu di sana loh,"

Gadis itu menghela nafas, "maaf bukannya aku nggak mau menghargai usaha kamu buat aku, aku bahagia karena ada yang cinta sebesar itu buat aku, tapi kan kamu punya tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan yang ada banyak keluarga yang bergantung sama kamu,"

Ayudia menghampiri dan duduk kembali disamping kekasihnya, ia menepuk bahu kekar lelaki yang sedang menunduk, mungkin sedang memikirkan ucapannya, "mas seenggaknya kamu harusnya menyelesaikan urusan kamu di sana hingga selesai, yang kata kamu, akan dialihkan ke sepupu kamu itu kan," ungkapnya.

Hening beberapa saat, Benedict mengangkat wajahnya, menatap dalam gadisnya, "tapi aku nggak mau jauh dari kamu, aku tersiksa nahan kangen sama kamu,"

Ayudia menggenggam tangan kekasihnya dan mengecupnya, "kan bisa video call,"

"Tapi nggak bisa peluk kamu,"

Gadis itu memutar bola matanya malas, "jadi gimana maunya sekarang?"ucapnya kesal.

"Kamu ikut aku aja ya?"ucap lelaki itu dengan tatapan memohon.

"Ya nggak bisa gitu mas, adik-adik aku kan sekolah disini, nggak segampang itu buat ngikut sama kamu ke sana, apalagi mereka mau ujian,"

"Ya udah nanti kalau mereka lulus, sekolah di sana aja,"

"Di sana mahal mas, aku nggak sanggup buat biayanya,"

"Kan ada aku yang akan tanggung jawab sama kamu dan adik-adik kamu,"

"Emang hubungan kita sampai tahap kamu harus bertanggung jawab sama aku? Nggak kan?"

"Apa ini kode supaya aku nikahin kamu?"

"Kejauhan mas kamu mikirnya, aku nggak kepikiran malah buat nikah,"

"Apa kamu bilang? Kamu nggak mau nikah? Kenapa emang?"

"Iya aku nggak ada niat untuk menikah, karena jika aku menikah, nanti suamiku akan menuntut aku harus punya anak, sementara aku harus bekerja menghidupi ketiga adik aku, ya kalau pun menikah, nanti setelah si kembar lulus kuliah mungkin sekitar sepuluh tahun lagi,"

Benedict tiba-tiba menghitung umur sekarang dan sepuluh tahun kemudian, "sayang aku udah empat puluh tahun dong, pas nanti kita nikah,"

"Lah emang kamu mau nikah sama aku?"

"Ya jelaslah aku bakal nikah sama kamu, kalo nggak ngapain aku disini sekarang?"

"Ya kali aja kamu kayak ABG labil yang lagi jatuh cinta,"

"Apa yang harus aku lakukan supaya kamu bisa yakin sama aku? Apa aku harus mengalihkan semua aset aku buat kamu, jadi jika aku nakal, aku bakal bangkrut,"

"Ya nggak segitunya lah, aku percaya kamu sayang sama aku, tapi ya jalanin aja, untuk menikah bisa dipikirkan nanti,"

"Emang kamu mau kita kayak gini-gini aja? Ya sebatas peluk dan cium aja,"

"Lah emang maunya kayak apa mas?"

"ay, aku laki-laki dewasa yang normal dan sehat, aku butuh menyalurkan hasrat biologis aku, kamu paham kan maksud aku? Ini bukan perkara cukup dengan cinta yang tulus aja, tapi hampir sebagian lelaki pasti butuh itu,"

"Jadi kamu minta aku supaya di tiduri sama kamu gitu," ucap gadis itu kesal.

"Tuh kan jadi marah, dengerin penjelasan aku,"ucapnya sambil menggenggam tangan gadisnya, "Ay, aku bukan tipe lelaki yang bisa melakukan itu tanpa cinta, mau seksi apapun perempuan, mau sekelas aktris Hollywood sekalipun, karena nggak ada sedikitpun rasa cinta aku sama mereka, aku tetap nggak bisa ngelakuin itu sama mereka, walau udah di goda dengan berbagai cara, Bahkan mereka menganggap aku salah satu pengusaha dengan kelainan seksual, itu udah jadi rahasia umum pergaulan di sana, uncle sampai pusing dibuatnya, beliau berkali-kali menyuruh aku buat kencan buta, namun lagi-lagi cara itu nggak berhasil, aku juga nggak tau kenapa aku begitu, sampai suatu malam, aku tidur di ranjang yang sama dengan gadis yang aku tolong beberapa bulan yang lalu, tiba-tiba dada aku berdebar-debar, hal yang pertama kali aku alami, aku mencoba buat lupain itu, karena paginya dia ninggalin aku gitu aja, hanya memberitahu nama tanpa alamat rumah dan nomor handphone, sampai aku ketemu lagi sama gadis itu, lagi-lagi dada aku berdebar-debar bahkan terkadang terasa sesak, kamu ngerti kan siapa gadis itu?" Jelasnya cukup panjang.

Ayudia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ia menahan tawa, ia tak percaya ada cerita seperti itu.

"Mas kamu mendingan jadi penulis aja deh, ngarangnya jago banget,"

"Loh kamu nggak percaya?"

"Ya nggak lah, mana ada hal kayak gitu,"

"Tapi itu kenyataanya, mau aku buktiin?"

"Ya coba dibuktikan?"tantang Ayudia.

"Kamu mau disini atau di kamar?"

"Apanya?"

"Tentang aku hanya bisa berhasrat sama orang yang aku cintai,"

"Terus apa hubungannya sama aku?"tanya gadis itu bingung.

"Kan kamu gadis yang aku cintai, jadi ayok kita lakuin sekarang,"

"Aku nggak mau, nanti kalau aku hamil gimana? Lagian kan nggak boleh kalau belum nikah,"

"Ya udah nikah yuk," ajaknya enteng.

"Aku nggak mau nikah,"

"Terus aku gimana dong,"

"Ya urusan kamu,"

"Ya nggak bisa gitulah, kamu mau aku minum bayg*n?"

"Kok ngomongnya gitu,"

"Abisnya kamu nggak mau aku ajak begituan, terus aku tawarin nikah nggak mau, sementara aku cuman sama kamu bisa menyalurkan hasrat aku, jadi aku mesti gimana? Kalau kayak gitu mending aku minum bayg*n kan?"

Ayudia berpikir keras, "kalau Benedict bunuh diri karena dirinya, ia akan merasa bersalah seumur hidup, belum lagi seluruh sahabatnya bakal ngelakuin sesuatu atas kematian lelaki itu, hidupnya nggak bakal tenang, tapi kalau menikah terus hamil gimana dengan adik-adiknya, eh tapi kan masih bisa pake kontrasepsi kan? Apa aku terima aja ya,"ucapnya dalam hati.

"Oke aku mau nikah sama kamu,"

1
Neisa Krestianningrum
Ben Ben mbok cari yang lain saja yang lain masih banyak yang menghargai kamu ..
Mmh Zhia
yg bikin aneh nya ko mau d cium lagi Ama mantan nya bilang nya syg ma suami giliran d cium cowo lain diem ja
Mmh Zhia
d cium diem ja bisa x ngehindar seblum d cium itu cowo ko gw yg greget liat s ayu Kya gtu
Mmh Zhia
seharus nya mikir dlu,mau ja d ajk na cowo lain beda cerita klo udh punya laki mh
Lidiya Padhilah
Luar biasa
Sri Musdalefi Indra
kok ayu kayak orang bego ya,kurang suka aku sama sifatnya siayu
solehatin binti rail
terima kasih Thor ceritanya sangat menyentuh ada sedih bahagia lucu nya juga ad🙏👍👍👍😘😘😘😘
solehatin binti rail
nangis juga Aq..
bennnn
solehatin binti rail
Ben tkut bener di tingal ayu😄
solehatin binti rail
bagus ceritanya 💪💪💪💪😘😘😘😘
solehatin binti rail
😃😃😃😃😃Ben ben
solehatin binti rail
lanjuttttt💪
Vera Uni
hahahaha
Astri
makasih thor udah berhasil mmbuat jungkir balik persaan ku baca novelmu.. maaf bila ad kata kata tak berkenan d hati saat beromentr stiap partx, it smua karena novelmu berhasil mmbuat saya begitu meresapi kisah mereka hingga trbawa sm suasana persaan saat membaca..
Astri: mau baca yg lain tp tkut dpt konflik bgini.. jujur aku suka sm ceritax RINDU
Mareeta: sama-sama, maaf juga udah buat kakak kesal dengan ceritaku, jangan bosen baca ceritaku yang lain yaa
total 2 replies
Astri
kilas balik prjalanan hidup kalian sangat menguras emosi.. tp akhirx bahagia wlaupun d akhir2 END..
Astri
uwwwuuuuu
Astri
andaikan teman kampungx sikembar jg d ajak umroh
Astri
duh andaikan dr awal2 bgini 😍
Astri
wooww semoga ben bisa brubah gak trlalu posesif sm istri
Astri
hahahha jd tarzan 3 thn tak apalah yg penting gayng bersambut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!