NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 HKSI

Satu hari, dua hari dan kini satu Minggu sudah berlalu, tapi Rio tidak ada kabar sama sekali, jangankan uang belanja untuk memenuhi kebutuhan Retno dan ke dua anak nya, pulang saja Rio tidak ada.

Hari-hari Retno di lalui seperti biasa nya, Retno tidak memperlihatkan wajah sedih nya di hadapan orang lain dan juga ke dua anak nya.

Retno hampir setiap malam menangis sendirian memikirkan rumah tangga dengan Rio ke depan nya.

Ingin sekali Retno pulang ke rumah ke dua orang tua nya, tapi Retno tidak berani dan takut tidak di terima oleh ke dua orang tua nya.

Retno bingung entah apa yang harus dia lakukan dengan suami nya itu, uang simpanan Retno sudah menipis dan Retno berusaha untuk selalu ada untuk uang jajan Ardan dan Bela sementara dirinya makan hanya dengan garam saja.

Bukan Retno tidak mampu membeli ikan buat makan diri nya, tapi Retno lebih mengutamakan Ardan dan Bela dari pada diri nya sendiri.

Jika ada sisa ikan atau makanan ke dua anak nya Retno baru menyantap nya tapi jika tidak ada Retno hanya diam dan makan seadanya.

Andai saja ke dua orang tua nya tahu entah apa yang akan mereka lakukan, bisa saja dirinya di paksa untuk pulang tapi Retno terus berpikir sehingga Retno selalu mengurungkan niat nya untuk pulang ke rumah ke dua orang tua nya.

Retno sengaja masuk ke rumah mertua nya untuk membicarakan masalah Rio yang tidak pernah pulang ke rumah.

"Bu apa mas Rio sudah ada kabar?" Tanya Retno dengan harapan ada kabar kepada ibu nya karena Retno tidak mau menghubungi Rio.

Bukan karena Retno yang egois dan tidak mau menghubungi Rio, tapi Retno sakit hati dengan semua ucapan yang sudah Rio lontarkan kepada dirinya waktu itu.

"Tidak ada nak, ibu juga sudah menghubungi nya tapi dia tidak pernah membalas pesan ibu dan hanya mengatakan akhir bulan akan pulang karena katanya bisnis nya itu akan berhasil di akhir bulan nanti."

"Oh ya sudah lah, semoga saja semua ucapan nya benar yah Bu." Ucap Retno yang sangat kesal dengan Rio dan juga ibu mertua nya.

Retno kembali ke rumah nya dengan banyak pikiran di kepala nya, Retno berusaha tenang dan berpikir harus kerja apa untuk menyambung hidup nya.

Tapi banyak pertimbangan dalam hidup Retno sehingga Retno hanya diam dan pasrah dengan takdir yang sedang di jalani nya.

Tubuh Retno menjadi sedikit kurus karena banyak nya beban hidup yang harus di pikirkan Retno.

Retno selalu berusaha tegar dan mencoba untuk berdamai dengan kehidupan nya sehingga Retno bisa melakui hari demi hari hanya dengan ke dua anak nya.

Kini Retno sudah mulai terbiasa hidup tanpa ada nya sosok seorang suami di dalam hidup nya.

Ardan yang sudah duduk di bangku sekolah menengah atas dan pasti nya mulai banyak pengeluaran yang tidak terduga membuat Retno sedikit pusing.

Hingga suatu pagi Retno mendapatkan kembali suami nya yang masih terlelap di depan televisi.

Semenjak Rio selalu pergi dan pulang sesuka hati nya Rio memang membawa kunci serep agar tidak mengganggu Retno dan ke dua anak nya.

Selain biar tidak mengganggu Retno, hubungan Rio dan Retno memang sedang tidak baik-baik saja.

Rio yang dengan prinsip nya dan mengabaikan istri dan ke dua anak nya sementara Retno tetap dengan pendirian nya yang selalu menentang suami.

Retno menentang suami nya karena Retno tidak setuju dengan yang sedang di lakukan suami nya saat ini.

Retno memang bukan keluaran sekolah tinggi yang punya gelar, tapi untuk mempercayai dan mendukung apa yang di lakukan suami nya Retno tidak bisa karena menurut Retno bisnis yang selalu di katakan suami nya tidak ada hasil nya sama sekali.

Dan Retno juga tidak habis pikir dengan Rio karena semenjak kenal dengan Wildan selain Rio jarang pulang ke rumah, Rio juga sepertinya sudah jauh dari yang maha kuasa karena Retno sudah tidak pernah melihat suami nya melaksanakan sholat jika sedang berada di rumah.

Seperti pagi ini Rio masih memejamkan ke dua mata nya, entah dia itu pura-pura tidur entah memang benar masih tidur Retno tidak perduli, yang terpenting pagi ini dirinya harus mengantar Ardan dan Bela pergi ke sekolah.

Ardan dan Bela sudah berdiri di depan rumah untuk pergi ke sekolah, Retno yang baru saja mengeluarkan motor nya langsung menyuruh Ardan untuk minta uang jajan kepada ayah nya.

Retno tidak mau Rio melupakan kewajiban nya kepada ke dua anak nya, sudah hampir satu bulan dirinya tidak di kasih nafkah dan wajar jika Ardan dan Bela meminta uang jajan kepada Rio.

"Nak, kamu minta uang jajan sama ayah kamu gih, sekalian mintain buat Bela juga."

"Iyah mah." Ardan masuk kembali ke rumah nya dan meminta uang kepada Rio.

Sambil menunggu Ardan yang sedang meminta uang kepada Rio, Retno pergi ke rumah mertua nya.

Di sana ada ayah mertua nya yang sedang duduk sambil menatap ikan kesukaan nya.

"Ayah, mas Rio ada pulang nanti jika mas Rio mampir kesini tolong mintain kunci warung soalnya aku mau jualan, aku sudah tidak punya uang lagi karena mas Rio sudah lama tidak memberi aku uang belanja." Dengan suara gemetar Retno berbicara dengan ayah mertua nya.

Entah kenapa pagi itu Retno menginginkan kunci warung yang selalu di bawa suami nya itu.

"Ada pulang dia?"

"Iyah dan sekarang masih tidur."

"Ya sudah biar ayah minta nanti siang." Ucap pak Bahar membuat Retno sedikit tenang.

Pak Bahar ini tidak seperti Bu Yati yang selalu membela Rio anak nya, pak Bahar selalu tahu mana yang salah dan mana yang benar sehingga pak Bahar tidak pernah membela anak nya sedikit pun dengan apa yang di lakukan nya saat ini.

Pak Bahar juga kesal dan emosi melihat kelakuan Rio sekarang, tapi pak Bahar masih bersabar dan tidak banyak bicara karena takut mereka berdebat yang ujung-ujung nya mereka akan berantem.

"Kalau begitu saya ngantar Ardan dan Bela sekolah dulu."

"Iyah hati-hati."

"Mah ayo berangkat udah siang." Ucap Ardan sambil memberikan adik nya selembar uang.

"Ayo kita berangkat, kamu sudah di kasih uang jajan nya?" Tanya Retno sambil naik ke atas motor nya.

"Sudah mah, tapi kakak cuma di kasih dua puluh ribu dan adek sepuluh ribu."

"Ya sudah ngga apa-apa, itu cukup kan untuk hari ini?"

"Cukup mah." Ardan tidak terlalu menuntut uang jajan kepada Retno karena dirinya juga tahu keadaan Retno saat ini.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!