Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tim Terbaik Dari Abad 18
Priozel terkejut ketika melihat buku yang di bawa oleh Alaric itu. "Dimana kau dapat buku itu? Jangan jangan..."
"Sepertinya kau mengetahui juga tentang ruang bawah tanah yang berada di dalam kastil kerajaan cahaya ya?" ucap Alaric
"Sial, akhirnya kalian berhasil menemukan ruangan itu ya." ujar Priozel
Kyube yang kebingungan pun mulai menanyakan tentang buku itu. "Emangnya ada apa dengan buku itu?" tanyanya
"Buku ini ku dapatkan di ruang bawah tanah yang ada di kastil kerajaan cahaya. Menurut buku ini anda merupakan salah satu sahabat dari Raja Cahaya Pertama," kata Alaric
"Itu benar, lalu apa yang ingin kau tanyakan kepada kakek tua ini?" tanya Priozel
"Di dalam buku ini aku menemukan tentang tim ksatria hebat yang tidak di beritahukan nama anggotanya. Jadi anda pasti tau tentang hal ini bukan?" balas Alaric
Priozel yang mendengar perkataan Alaric pun mulai menghela nafas panjang. "Jika itu yang ingin kau tanyakan baiklah, aku akan menceritakannya kepada mu."
120 tahun yang lalu...
Terdapat sebuah tim dari kerajaan cahaya yang memiliki kekuatan yang hebat. Walaupun tim tersebut hanya berisikan 4 orang saja, tapi mereka mampu menyelesaikan misi misi yang sangat sulit dari kerajaan lain.
Pada saat itu, Priozel yang masih berumur 17 tahun pun merupakan salah satu dari anggota dari tim tersebut. Dengan dirinya sebagai ahli dalam strategi, dia pun menjadi Kapten bagi 3 anggota lainnya.
3 anggota lainnya merupakan Raja Cahaya Pertama, Zerendale, dan seorang ksatria bernama Sorin. Lalu dengan keahlian setiap anggota yang berbeda beda, mereka menjalankan misi bersama selama 20 tahun hingga mereka berumur 37 tahun.
Namun pada saat mereka ingin pensiun secara bersamaan. Tiba tiba mereka mendapatkan misi terakhir untuk menyelamatkan kerajaan daun yang ingin di kuasai oleh para kerajaan kecil di dekat sana.
Mereka berempat mempertahankan kerajaan daun dari 20 kerajaan kecil yang mencoba mengambil alih kerajaan tersebut. Namun karena mulai terpojok, anggota tim yang bernama Sorin terkena tombak di lengannya yang membuat dirinya harus bertarung dengan satu lengan saja.
Karena Sorin merupakan petarung yang sebanding dengan Zerendale. Mereka bertiga pun panik saat Sorin terluka parah di lengan kirinya. Sedangkan Raja Daun pada saat itu sudah terluka parah duluan.
Sorin yang masih memiliki sisa kekuatannya pun langsung meluncurkan serangan selanjutnya hingga dia pingsan. Zerendale yang melihat itu pun langsung membawa Sorin ke tempat yang aman sampai dia sadar kembali.
Namun jumlah musuh masih sangat banyak. Priozel pada saat itu sangat panik karena strategi mereka hancur total karena jumlah musuh yang sangat banyak. Namun Raja Cahaya Pertama pada saat itu mulai mengeluarkan kemampuannya yang telah lama dia simpan.
Dengan kekuatan cahaya yang dia miliki. Dia pun berhasil membuat formasi musuh menjadi hancur. Zerendale yang melihat itu pun langsung mengeksekusi mereka semua hingga pada akhirnya jumlah musuh mulai berkurang banyak.
Hal tersebut membuat musuh memutuskan untuk mundur dan membuat mereka berempat memenangkan peperangan tersebut. Mereka berempat pun mulai di kagumi oleh para penduduk kerajaan daun karena telah berhasil menyelamatkan kerajaan mereka.
Seluruh kerajaan di dunia telah mendengar kabar kemenangan mereka. Mereka berempat pun mendapatkan gelar sebagai ksatria terbaik abad tersebut. Namun semua itu berubah saat mereka kembali ke kerajaan cahaya.
Para Kementerian Cahaya pada saat itu memberikan medali ksatria terbaik cahaya kepada Raja Cahaya Pertama saja. Hal tersebut membuat Sorin sangat kesal karena dirinya telah berjuang mati matian dan kehilangan lengan kirinya. Dia menganggap kalau dirinya lebih pantas karena dirinya merupakan anggota terkuat di dalam tim tersebut.
Sorin pun memutuskan untuk pergi dari kerajaan cahaya dan tidak pernah ada kabar lagi tentang dirinya hingga zaman sekarang. Bahkan Priozel saja tidak mengetahui keberadaan dirinya sekarang.
"Sampai sekarang aku bahkan tidak tau di mana keberadaan dia..." ucap Priozel kepada Alaric dan Kyube
Alaric dan Kyube yang mendengar cerita dari Priozel pun terdiam sejenak. Mereka tidak menyangka kalau Priozel berada satu tim dengan Raja Cahaya Pertama dan Kakek dari Alaric yaitu Tuan Zerendale.
"Jadi... Alasan Pelatih Zel menjalankan misi seorang diri di kerajaan jingga karena ingin mencari ksatria bernama Sorin itu?" tanya Kyube
"Itu benar... Aku padahal sudah berharap kalau suatu hari nanti aku bisa membawa kembali dirinya ke kerajaan cahaya," jawab Priozel
"Jadi saat pertempuran hebat melawan para kegelapan itu, anda tidak berada di kerajaan cahaya?" ujar Alaric
Priozel menghela nafas. "Kejadiannya begitu cepat, seminggu setelah Raja Cahaya Pertama di lantik. Aku mendengar tentang pertempuran itu saat aku masih terluka parah di kerajaan jingga,"
"Jadi... Apa karena Raja Cahaya Pertama terbunuh yang membuat Pelatih Zel menolak kembali ke kerajaan cahaya?" tanya Kyube
Priozel yang mendengar itu pun hanya terdiam karena apa yang di katakan oleh Kyube itu benar. Dia tidak ingin di hina oleh para penduduk kerajaan cahaya karena tidak ikut membantu Raja Cahaya Pertama pada saat itu.
"Tapi dulu aku sempat untuk bertemu dengan para ksatria cahaya yang di anugerahi kekuatan hebat itu," ucap Priozel
"Begitu ya..." ujar Alaric
"Sepertinya hanya itu yang bisa ku beritahukan kepadamu, tapi jika kau ingin menanyakan tentang kekuatan Kakek mu dahulu bagaimana. Aku bisa menjawabnya," kata Priozel
"Tidak, aku sudah sering mendengar tentang Kakek ku dari para Kementerian Cahaya." balas Alaric
Alaric dan Kyube memutuskan untuk pamit dari sana. Mereka pun berjalan keluar dari rumah Priozel. Priozel yang melihat itu pun mulai tersenyum bahagia. "Kenapa dia sangat mirip dengan Zarendale saat masih berumur 17 tahun ya," ucapnya
Di luar saat sedang berjalan. Kyube kebingungan dengan Alaric yang hanya menanyakan satu hal saja. "Kenapa kau hanya memberikan satu pertanyaan saja? Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" tanyanya
Alaric pun berhenti dan melihat ke arah Kyube. "Dengan ini misi penyelidikan ku sudah selesai, dan sekarang aku akan kembali ke kerajaan cahaya untuk mencari tau tentang ksatria bernama Sorin."
Kyube yang mendengar itu pun menjadi panik. "Eh? Kenapa kau sangat ingin cepat cepat kembali ke kerajaan cahaya? Apa kau tidak ingin berbicara dengan Gareth?"
Alaric pun memberikan sebuah kertas kecil kepada Kyube. Kyube pun mengambil kertas tersebut dari tangan Alaric. "Kertas apa ini? Apa yang kau ingin lakukan?"
"Berikan ini kepadanya," jawab Alaric
Alaric pun pergi meninggalkan Kyube yang masih kebingungan. Kyube pun melihat isi dari kertas yang di berikan oleh Alaric. "Hmm? Apa maksud dari tulisan ini?" ucap Kyube
___ END CHAPTER 34 ___