Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
" TIDAKKKK ... !!!!! "
Teriakan Gracia mampu membangunkan semua maid yang ada di gedung belakang . Pelukannya yang miris menandakan bahwa ia harus menghadapi sesuatu hal yang besar dan pasti akan sangat menyakitkan .
Tak ada seorang ibu yang tega mengabarkan pada putrinya bahwa dia akan dikirim ketempat yang jauh dari kata layak . Tapi sepertinya Gracia sudah melakukan suatu hal yang sangat fatal hingga tuan mudanya memutuskan hal seperti itu .
" Apa kau sudah melakukan suatu hal tanpa sepengetahuanku !!? "
" Aku hanya sedikit memberi obat agar dia menyentuhku Bu "
PLAKKK ... PLAAKKK
" Lancang !! Bukankah sudah aku katakan bahwa kau harus mengatakan setiap.hal yang ingin kau lakukan pada mereka hahh !! Yang kau hadapi adalah putra putra Al Shamma ! Mereka pasti sudah sangat terlatih untuk mengetahui trik picisan seperti yang kau lakukan ... "
Hal ini yang paling ditakutkan oleh Dwayne dari dulu , Gracia akan menggunakan cara picik semacam ini . Cara yang terlalu mudah diketahui oleh para tuan muda mereka yang memang sudah sangat terlatih .
" Tapi hanya itu cara tercepat agar aku bisa cepat menjadi nyonya di rumah ini Bu "
" Dan kau bisa lihat hasilnya hahh ! Bukannya menjadi nyonya kau malah akan menjadi sampah di barak . Semua yang di lakukan dengan cara cepat hasilnya tidak akan pernah bagus !! "
" Aku akui kesalahanku Bu , tapi tolong jangan kirim aku kesana "
" Terlambat !! Bertahanlah disana nantinya , ibu akan mencoba berbicara pada Tuan Besar karena hanya dia harapan kita satu satunya "
Tak lama setelah itu terdengar langkah langkah dari beberapa orang menuju kamar itu . Dan Dwayne yakin itu adalah orang orang Al Shamma . Walaupun berat putrinya harus menerima konsekwensi dari kecerobohannya .
Dari peristiwa itu Dwayne yakin bahwa ke depannya dia harus benar benar memperhatikan langkahnya . Dia yakin Abbio.sudah mengetahui semua kelakuannya selama ini . Tapi pria muda itu diam karena masih menghargainya sebagai maid kesayangan mendiang Mommynya .
" Apa ini kamar dari nona Gracia !?? " salah seorang pria berkulit gelap dan bertubuh gempal bertanya pada mereka .
" Ya , dia gadis yang akan kalian bawa " kata Dwayne sambil menggenggam erat tangan Gracia yang sudah berwajah pucat melihat orang orang bertampang sangar yang ada di depan kamarnya .
" Silahkan ikut kami nona karena kita akan langsung berangkat ke barak "
Dengan wajah ketakutan akhirnya Gracia mengikuti orang orang itu menuju mobil Van yang ada di depan mansion . Ada setitik air mata disudut mata Dwayne , jauh di lubuk hatinya ia menyesal telah menanamkan pada putrinya bahwa ia harus menjadi nyonya rumah di mansion itu . Dan akhirnya putrinya malah harus terjerumus ke tempat yang disebut neraka Al Shamma .
Paginya suasana terasa sangat hening tidak seperti biasanya . Para maid yang menyaksikan penjemputan Gracia mengira bahwa gadis itu telah melakukan kesalahan hingga dia di jemput paksa oleh orang orang yang bertampang sadis .
Zahid yang tidak mengetahui kejadian di mansion di buat sedikit heran dengan suasana hening itu .
" Dwayne mana Anna ?! "
Dwayne tidak menjawab tapi matanya melihat ke arah Abbio yang sedang membaca koran paginya .
" Aku menanyakan Anna , bukan kakakku . Kenapa harus melihatnya ketika aku menanyakan Anna !? "
" Ehmm .. tidak tuan tapi biasanya Nona Anna membuat sarapannya sendiri di kamar "
" Panggil dia kemari , ajak dia sarapan disini . Bersamaku ... dan tak ada yang bisa melarangnya !! " kata Zahid sambil melirik Abbio yang mendengus kasar' ketka mendengar kata katanya .
" Aku tidak pernah melarang siapapun sarapan disini ... "
" Apanya yang tidak melarang ... dia dipindah di gedung belakang begitu masih bisa bilang tidak melarang " gerutu Zahid .
" Kenapa kau masih disitu Dwayne , aku bilang panggil dia !! "
" Baik tuan ... "