Bisu Tawanan Hartawan

"Rosalinda, sudah ku katakan Angelina sudah tidak pulang selama tiga hari kenapa kau masih tidak mengerti," bentak Monaliza.

"Nyonya Shean, Anda adalah seorang yang berpendidikan tinggi, seharusnya Anda tidak membuat keributan di sini. mungkin saja adikku disembunyikan oleh kalian. karena selama ini dia hanya keluar bersama putra Anda," kata Angela dengan nada kesal.

"Sembarangan! aku tidak melihatnya dalam tiga hari ini," ketus Jordan.

"Sekarang tidak ada gunanya kita ribut tentang hal ini, lebih baik kita lapor ke polisi dan cari sampai dapat," ujar Alex.

Kring...kring...

Nada panggilan masuk ke telepon rumah.

"Monaliza, jawab panggilannya!" seru Alex.

"Hallo," sahut Monaliza yang menjawab panggilan itu.

"Apakah ini dengan Nyonya Hamilton?" sapa seorang pria yang di seberang sana.

"Benar! siapa Anda?"

"Putri bungsu Anda sedang bersama kami."

"Apa? siapa kalian?" tanya Monaliza yang terkejut.

"Kalau ingin menyelamatkan putri kalian, kalian dilarang melapor polisi, karena semua ini penyebabnya adalah calon menantu Anda, Jordan Shean."

"Siapa kalian dan apa yang kalian inginkan?"

"Mudah saja! kami hanya ingin Jordan Shean yang datang, asal dia berani maka putri Anda akan selamat."

"Katakan padaku, apa yang terjadi?"

"Apakah kalian masih tidak tahu apa yang telah menantu kalian lakukan? dia telah menghamili adik bos kami dan kini nona kami bunuh diri. sementara menantumu demi harta keluargamu dia meninggalkan nona kami dan bayi dalam kandungannya untuk menikahi putri kalian!"

Monaliza yang mendengar ucapan pria itu, dirinya semakin geram ternyata semua ini adalah ulah dari Jordan sendiri.

Sesaat kemudian Monaliza pun menutup telepon itu.

"Ma, ada apa?" tanya Angela.

"Rosalinda, Jordan Shean, kalian adalah manusia yang tidak tahu malu," bentak Monaliza.

"Apa maksudmu?" tanya Rosalinda.

"Putramu melakukan kesalahan sehingga melibatkan putri kami, tapi kalian masih saja menutupinya," jawab Monaliza.

"Apa yang kamu katakan?" tanya Alex pada istrinya.

"Yang ku katakan adalah, Jordan telah menghamili pacarnya dan demi harta kita dia meninggalkan pacarnya dan ingin menikahi putri kita. semua ini sudah direncanakan dari awal," jawab Monaliza.

"Apa...apakah benar yang dikatakan Monaliza?" tanya Alex pada Jordan.

"Dan lebih kejamnya adalah pacarmu bunuh diri karena tidak bisa menerima kenyataan," ketus Monaliza.

"Wah...wah...Nyonya Shean, kalian sangat pintar mencari kambing hitam, adikku diculik karena putramu, tapi kalian datang malah menuduh kami sengaja menyembunyikan adik kami. kalian benar-benar tidak masuk akal," ujar Angela dengan mengejek.

"Ini tidak benar! orang itu hanya mencari alasan saja, dia bicara sembarangan," ketus Rosalinda.

"Dia memiliki bukti dan mengancam akan disebarkan, apakah masih bicara sembarangan?" bentak Monaliza

"Jordan, kau menimbulkan masalah dan selesaikan baik-baik! jangan melibatkan kami! kau telah menyinggung keluarga mana sehingga dia berani mengancam kami?" tanya Alex.

Jordan hanya terdiam dan tidak berkata apapun karena malu dengan perbuatannya.

"Kenapa hanya diam saja, Jordan Shean? apakah kau sudah lupa anak gadis siapa yang kau korbankan?" tanya Angela dengan menyindir.

"Dia bukan siapa-siapa sama sekali, dia yang mencintaiku. lalu salahku di mana?" jawab Jordan dengan tanpa merasa bersalah.

"Mukamu sangat tebal sehingga tidak tahu malu, orang luar mengira kau adalah pria tampan yang baik, dan kini masalah yang kau timbulkan melibatkan kami. apakah kau tahu akibatnya? kami juga terlibat menjadi penyebab kematian gadis itu," ketus Alex.

"Ini hanya rekayasa semata, semua tidak benar," balas Rosalinda.

"Nyonya Rosalinda, hingga saat ini kau masih saja menutupinya? aku tahu sifatmu, kau ingin menyalahkan kami seakan kami yang salah. putramu melakukan kesalahan tapi kau menuduh kami. karena perbuatan putramu, Angelina menjadi korban dan dituduh sebagai wanita perebut suami orang. dan orang itu akan melibatkan kami. kita harus menyelamatkan Angelina dan bertemu dengan mereka. kalau kita tidak ikut kata mereka maka mereka akan sebarkan kejadian yang kau lakukan itu," bentak Monaliza.

"Jordan, cepat katakan keluarga mana yang kau singgung?" tanya Alex dengan nada tinggi.

"Namanya Nana Andres Davidson, dia hanya memiliki seorang kakak yang bernama Aaron Andres Davidson. seorang pengusaha yang sama dengan kita," jawab Jordan.

"Siapa yang kau katakan? di-dia adalah A-aaron Andres Davidson?" tanya Alex yang wajahnya langsung memucat saat mendengar nama pria itu.

"Kenapa kau harus ketakutan saat mendengar nama itu?" tanya Rosalinda.

Alex langsung terduduk lesu setelah mendapati bahwa Aaron Andres Davidson yang menahan putrinya.

"Pa, ada apa?" tanya Angela.

"Di dunia ini...begitu banyak orang tapi kau malah berhubungan dengan adiknya, kau...kau...sangat tidak waras," ucap Alex dengan lesu.

"Apa hebatnya seorang Aaron Andres Davidson? dia hanya pengusaha biasa, selain kaya dia tidak ada kelebihan lain," kata Rosalinda yang menganggap remeh.

"Pengusaha biasa? itu hanya bagi kalian yang bodoh ini tidak mengerti apa-apa, sekarang kau harus menemuinya untuk selamatkan Angelina, karena kalau kau tidak muncul dia akan menghancurkan keluarga kita dan semua yang kita miliki," bentak Alex.

"Apakah dia sehebat yang kau katakan? aku akan mengunakan seseorang yang berkuasa melawannya, memangnya dia bisa apa," ujar Rosalinda dengan yakin.

"Siapa yang kamu gunakan untuk melawan dia, Nyonya Shean? pengacara? detektif atau hakim?" tanya Angela.

"Menteri kehakiman dia paling kuat untuk melawan Aaron Andres Davidson, kalau dia tidak mampu maka menteri keuangan akan memblokir usahanya dan di saat itu apakah Aaron Andres Davidson masih bisa sehebat yang kamu katakan," jawab Rosalinda.

"Kalian jangan lupa, hubunganku dengan mereka cukup baik. jadi, pria yang kalian takutkan itu bukan siapa-siapa sama sekali," ucap Rosalinda.

"Nyonya Shean, seharusnya apa yang kau katakan adalah benar, kalau menteri kehakiman dan menteri keuangan bisa memblokir usaha Aaron Andres Davidson, maka dia pasti akan hancur," ujar Angela.

"Apa yang aku katakan adalah benar, dia tidak akan mampu melawan mereka yang memiliki kekuasaan," jawab Rosalinda.

"Urus masalah ini baik-baik! aku tidak ingin karena ulah putramu kami menjadi korbannya," ketus Alex.

"Tenang saja! Aaron Andres Davidson bagiku hanyalah seekor semut," jawab Rosalinda yang kemudian meninggalkan kediaman Hamilton bersama putranya.

"Pa, apakah bisa dipercaya dengan apa yang dia katakan?" tanya Angela.

"Mudah-mudahan saja, apa yang dia katakan adalah benar," jawab Alex.

"Alex, kenapa kau begitu takut di saat mendengar nama Aaron Andres Davidson?" tanya Monaliza yang penasaran.

"Dia bukan pria yang mudah dijatuhkan, delapan tahun yang lalu aku hampir mati di tangannya. saat itu aku dan pebisnis lainnya sedang berbincang-bincang di sebuah cafee, dan rencana mereka ingin melibatkan Aaron Andres Davidson. karena modal dia lebih kuat dari kita. proyek yang akan dirikan mencapai ratusan milayaran dollar. kami ingin mengelap uang itu dan tidak tahu bagaimana caranya Aaron Andres Davidson langsung menyadari masalah ini," jawab Alex.

"Atas kejadian ini kami semua diincar dan aku lolos meninggalkan Meksiko dan kembali ke sini. sementara mereka yang terlibat hilang begitu saja. hingga saat itu tidak ada yang tahu di mana mereka. saat aku meninggalkan hotel aku melihat dari jarak jauh Aaron Andres Davidson ditemani oleh sejumlah anak buahnya menuju ke hotel itu. sejak hari itu semua rekan bisnis hilang tanpa jejak. aku tidak tahu apakah Aaron Andres Davidson menyadari bahwa aku terlibat atau tidak," ungkap Alex.

"Yang terlibat ada berapa orang?" tanya Angela

"Tujuh orang, enam orang hilang, dan hanya aku yang lolos. setiap aku mendengar namanya aku sangat merinding," jawab Alex.