Sequel dari Novel The Prisoner of mafia
Quen adalah seorang penari erotis yang terkenal di klub malam New York. Dia hanya menawarkan jasa menari, namun banyak lelaki yang terpesona padanya. Di negara lain, dia adalah gadis keluarga konglomerat yang lari dari rumah untuk menghindari perjodohan, dirinya cantik, mulia dan susah didekati.
Pada malam yang penuh gairah, Mike terpikat oleh gadis berpoteng, mereka melewati satu malam bersama, namun pada besok paginya gadis itu sudah menghilang.
"Temukan gadis itu!" Mike dengan gila memerintah pada semua anak buahnya.
Namun tidak disangka, gadis itu sudah pulang ke negaranya dan sedang mengandung seorang anak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aneh tapi nyata
Mike menatap Quen yang duduk jauh darinya. Suasana di taman belakang pada malam hari itu terasa hening dan nyaman. Angin berhembus menimbulkan dedaunan tanaman hias yang ada di sana bergoyang dan saling bergesekkan. Bintang-bintang indah yang bertebaran di atas langit menambah keindahan dan kenyamanan di taman tersebut.
Helaan nafas beberapa kali terdengar antara Quen dan Mike. Mereka sudah duduk di taman itu selama lima menit, tapi keduanya tidak kunjung bersuara.
“Jadi, untuk apa kamu ingin menemuiku!” sungut Quen masih menutup hidungnya sambil menatap sengit pada Mike.
“Lebih tepatnya ingin menemui calon anakku.” Mike menjawab sembari menatap perut Quen yang masih rata.
“What?!” Quen menatap Mike dengan tatapan kesal.
Ingin menemui calon anaknya? Bagaimana caranya? Sedangkan calon anaknya saja masih sebesar biji kacang hijau! Otak Quen berpikir keras.
“Kenapa wajahmu terlihat kesal dan terkejut seperti itu? Ada yang salah dengan ucapanku?” tanya Mike sembari menatap Quen yang juga masih menatapnya.
Quen segera mengalihkan pandangannya seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Gadis cantik itu masih memikirkan perkataan Mike beberapa detik yang lalu.
“Kau ingin menemui calon anakmu, bagaimana caranya?” Quen akhirnya menanyakan pertanyaan bodoh yang bersarang di kepalanya.
Mike mengerutkan keningnya, tidak berselang lama dia tertawa pelan karena tidak menyangka jika Quen si penari erotis itu ternyata sangat polos.
Tiba-tiba ada ide jahil yang melintas di kepala Mike.
“Kamu ingin tahu bagaimana caranya aku menjenguk calon bayiku?” tanya Mike pada Quen
Dengan bodohnya Quen menjawab dengan anggukan kepala, karena gadis itu sangat penasaran.
“Ke sini!” Mike menggerakkan salah satu jarinya, bertanda kalau Quen harus mendekat kepadanya.
“Tidak mau! Kamu bau!” tolak Quen seraya menggeleng pelan dan menutup hidungnya dengan salah satu tangannya.
“Ck! Baiklah kalau begitu aku saja yang akan mendekat padamu!” Mike menggeser duduknya, mendekati Quen yang duduk di ujung kursi panjang yang mereka duduki..
“Ih, menjauh dariku!!!” Quen mendorong pundak Mike dengan salah satu tangannya, berharap kalau pria itu tetap menjaga jarak darinya, tapi harapannya itu sia-sia. Mike tetap di tempat dan semakin merapat pada tubuhnya.
Ya, Mike kini memeluk Quen dari samping dengan sangat erat seraya meletakkan dagunya di salah satu pundak wanita tersebut. Lalu kedua tangannya yang tadinya memeluk Quen beralih mengusap perut ibu hamil itu dengan gerakan yang sangat lembut.
Quen terkejut dan tubuhnya kini mematung. Di tambah lagi rasa mualnya tiba-tiba hilang bersamaan dengan Mike memeluk tubuhnya.
Ini sangat aneh, batin Quen dengan perasaan yang sangat heran.
Bukankah beberapa saat yang lalu dia selalu merasa mual saat berdekatan dengan Mike? Lalu kenapa rasa mualnya itu langsung hilang seketika saat pria itu memeluknya?
Bukankah ini aneh tapi nyata? Otak Quen yang loading lama, menjadi pusing memikirkannya.
“Seperti ini caranya, bagaimana menurutmu?” tanya Mike pada Quen yang saat ini terasa kaku di dalam pelukannya. Dia tahu kalau saat ini Quen merasa gugup dan terkejut,
“Mike, lepaskan aku!” Quen berkata penuh penekanan seraya berusaha melepaskan kedua tangan Mike yang masih mengusap perutnya dengan lembut.
“Aku tidak akan pernah melepaskanmu, Quen! Tidak akan pernah! Bukankah kamu sudah menjadi milikku seutuhnya!” jawab Mike masih mengelus perut rata Quen dengan lembut. Jujur saja, dia merasakan sebuah kenyamanan yang luar biasa yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya saat mengusap perut Quen.
“Jangan bermimpi, Mike! Daddy-ku pasti akan membunuhmu jika dia tahu bahwa kau adalah ayah biologis bayi yang sedang aku kandung ini!” balas Quen pada Mike dengan perasaan kesal dan emosi.
“Oh ya? Kita buktikan saja nanti!” jawab Mike seolah menantang, kemudian pria itu mengecup dan menyesap leher Quen hingga meninggalkan tanda merah di sana.
Quen sangat terkejut, lalu ia mengusap lehernya seraya menatap tajam Mike
“Bastard! Kau pasti ...” ucapan Quen terhenti dan menggantung di udara ketika Mike membungkam bibirnya dengan sebuah ciuman mesra.
***
Uh, kalian ini 😘😘
Jangan lupa like dan keluarkan vote-nya, udah hari selasa loh 🔥❤
skrg rumah kecil d malang ukuran 80 aja harga nya udh 1.5 M .. apalagi rmah mewah .. sekelas jeff itu bkn 2M tp 200M
kalau d pik rumah rata2 20M ke atas lah 😅