Novel ini diadaptasi dari 50% kisah nyata dan 50% fiksi.
Kaila merupakan istri dari Rangga. Dia dihianati oleh suaminya. Selingkuh di belakang Kaila dengan atasannya.
Kaila melihat dengan mata kepala sendiri ketika suaminya sedang bercumbu di dalam mobil dengan atasannya.
Bagaimana keputusan Kaila ketika mengetahui itu semua?
Ikuti kisahnya, hanya di noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Farida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembullian di Sekolah
Namaku Amanda, aku anak piatu. Ibuku sudah meninggal sejak aku dilahirkan. Kesepiankah aku? bohong jika aku tidak merasa kesepian. Aku ingin merasakan seperti anak-anak lain yang mempunyai seorang ibu, yang mencium pipiku ketika hendak berangkat ke sekolah.
Aku anak pendiam di kelas, karena aku suka berdiam diri. Aku juga tipe anak yang tidak mau ikut campur dengan masalah dengan teman-temanku. Tapi...kenapa mereka membenciku, kenapa mereka merundungku, apa salahku terhadap mereka.
Ketika aku pulang sekolah, di rumah hanya dengan Bi Ijah, dia pengasuhku semenjak aku bayi. Sedangkan ayahku sangat sibuk mencari uang. Itulah hidupku sangat membosankan.
Ketika di sekolah, hidupku bagaikan di neraka, aku tidak punya teman. Mereka tidak mau menemaniku. Bahkan setiap hari aku di bully. Apa yang aku kenakan pasti di komentari.
"Amanda, ini sepatu nike model baru? idih pakai sepatu kw aja bangganya minta ampun," ucap Ira, teman sekelas ku.
Ira menginjak-injak sepatuku, memang apa salahku sampai dia mengomentari sepatuku. Malam harinya aku merengek oleh ayah minta dibelikan sepatu merek jordan, kebetulan besok ayah libur. Keesokan harinya aku langsung diajak oleh ayah ke mall untuk membeli sepatu apa yang kuminta.
"Kamu mau yang mana Amanda, pilihlah sesukamu," ucap Ayah.
Akupun memilih yang cocok aku pakai untuk sekolah. Ayah memang memberikan aku apa aja yang aku minta tanpa melihat harganya lagi.
"Ayah aku mau yang ini," ucapku.
Ayah langsung mengambil dan membayar sepatu yang ku mau. Keesokan harinya aku menggunakan sepatu yang aku baru beli dengan ayah kemarin. Tak di sangka Dia berulah lagi.
Iya sengaja menyiram sepatuku ketika ia sedang berjalan membawa air, ia pura-pura jatuh dan sepatuku basah.
"Aduh sepatu jordan kw nya basah lagi, makanya jangan sok-sok an pakai sepatu bermerk," ucap Ira.
Apa salahnya aku memangnya, dia bilang sepatu jordan kw. Ayah membeli sepatu ini seharga 1,5 jt kemarin. Tahu dari mana ini sepatu ke atau tidak. Gara-gara sepatuku basah. Kakiku terasa dingin karena basahnya menembus sampai ke kaos kaki. Aku harus memakai sepatu basah sampai jam pelajaran selesai.
Tidak hanya Ira saja yang musuhi aku, ada 2 teman dekat Ira yaitu Ratna dan Ana. Ketika ada tugas mereka selalu mengambil bukuku lalu menyalin jawabanku.
"Awas yah, jangan bilang sama guru. kalau kita nyalin punya kamu," ucap Ana mengancamku.
Hari-hari aku lalui sangatlah sepi, ketika pulang ingin sekali aku mau bercerita tentang kejahatan yang temanku lakukan. Di kelas aku menjadi pribadi yang pendiam dan menyendiri.
Hari ini ada guru baru yang mengajar kelasku, kelihatan aneh guru ini. Terkadang aku pergoki guru ini sering menangis ketika jam istirahat, kadang juga bengong. Nama guru baruku adalah bu Kaila. Tapi aku paham ketika diajarin bu Kaila, apalagi materi matematika. Hanya aku lihat bu Kaila ini agak berbeda dari guru-guruku yang lain.
***
"Hai, Amanda biasa. Lihat buku pr matematika kamu," ucap Ana.
"Aku gak mau, salah sendiri kenapa gak ngerjain. Aku yang mikir susah-susah, gitu aja kasih kamu. Aku gak mau kasih buku-buku pr aku," ucapku menantang.
"Apa? gak mau kasih?" Ana, Ira dan Ratna membawa aku ke toilet kamar mandi. Mereka mengunci aku di kamar mandi. Aku berteriak tapi tidak ada yang mendengarku, aku takut sendirian di dalam toilet. Aku menangis, tapi tidak ada yang mendengarku.
Aku merasa sudah 2 jam aku dikunci di toilet sekolah. Ketakutan menjadi-jadi karena kurasa sangat sepi, tidak ada suara langkah. Hanya gemericik tetesan air dari keran. Aku duduk di lantai toilet walaupun lantainya basah, kudekap kedua kakiku, rasa dingin sudah kurasakan di tubuhku.
"Amanda...Amanda..." Kudengar ada yang memanggil. Aku hanya berteriak, "Tolong...tolong Aku."
Tiba-tiba pintu toilet terbuka, kulihat bu Kaila. Ia memeluk aku dan menutupi tubuhku dengan jaket besarnya.
"Kamu bisa berjalan Amanda," tanya Bu Kaila.
Aku mencoba berdiri, tapi kakiku masih lemas dan gemetar. Bu Kaila akhirnya menggendongku. Dia membawaku ke UKS sekolah dan membuatkan aku teh manis hangat.
"Apa yang sakit? bilang ke Ibu," ucap Bu Kaila.
"Bu, Amanda kedinginan," ucapku karena tubuhku menggigil.
Bu Amanda memeriksa keningku.
"Astagfirullah, kamu demam Amanda. sebentar baju kamu basah," ucap Bu Kaila.
Bu Kaila keluar, tapi ia tidak lama kembali lagi dengan membawa seragam. Entahlah sepertinya Bu Kaila membeli di perpustakaan baju seragam nya. Ia mengganti seragam basahku dengan seragam baru. Perutku dialiri minyak kayu putih dan aku minum teh manis hangat.
Kejadian aku dikunci dalam kamar mandi menggegerkan sekolah, sampai kepala sekolah mencintaiku siapa yang telah mengunciku. Tapi kepalaku terasa pusing, mataku mulai buram, suara sekitarku mulai kecil. Aku tidak sadarkan diri.
***
Loh Kaila
Ya Allah anak ini mengingatkan aku dengan Cia anak pertamaku. Dia pingsan tubuhnya sangat lemas, entah berapa jam ia terkunci di dalam toilet. Kepala sekolah sudah menelepon ayah Amanda. Aku dan Mba Tina mengantar Amanda ke klinik terdekat. Dokter memeriksa Amanda.
"Dok, bagaimana murid saya?" tanyaku terhadap Dokter.
"Terlihat syok berat Bu anak ini. Saya sarankan untuk beristirahat jangan sekolah," jawab Dokter.
Tidak lama ayah Amanda datang, dia melihat anaknya yang begitu lemas. Di peluk Amanda dengan kasih sayang.
"Kenapa bisa seperti ini? Kenapa anak saya bisa pingsan seperti ini? pagi berangkat ke sekolah Amanda baik-baik saja," ucap ayah Amanda.
"Tadi saya menemukan Amanda di dalam kamar mandi Pak, terkunci di sana. Entah berapa jam Amanda terkunci," jawabku.
"Kenapa bisa terkunci, ini kejadian di dalam sekolah, para guru yang harus sehatusnya menjaga murid-murid. Kenapa tidak tahu bahwa salah satu muridnya terkunci," ucap ayah Amanda penuh emosi.
"Kami akan menyelidikinya Pak, pasti kami akan memberikan saksi bagi yang melakukan." ucapku.
"Yah harus itu, jika terjadi apa-apa dengan Amanda akan saya tuntut pihak sekolah," ucap ayah Amanda geram.
Amanda mulai tersadar dan ia mulai membuka matanya.
"Ayah, jangan marahin Bu Kaila. Ia yang menyelamatkan aku. Jika Bu Kaila tidak datang mungkin aku masih terkunci di dalam toilet Ayah. Tadi aku sangat ketakutan di sana. Teman-temanku jahat sama aku." Amanda menangis di pelukan sang ayah.
Amanda langsung di bawa pulang oleh ayahnya.
"De, alhamdulilah kamu temukan Amanda," ucap Mba Tina.
"Aku cari-cari Amanda Mba, pas jam pelajaran aku. Aku lihat kursinya ada tas Amanda tapi Amandanya gak ada. Aku pikir ada yang gak beres karena Amanda anak rajin," ucapku.
"Semoga gak ada lagi kejadian ini. Ini termasuk pembullian," ucap Mba Tina.
Itulah awal mula aku mengenal Amanda.
Bersambung
***
Hai reader dukung novel ini dengan komen yang banyak, like, SUBSCRIBE dan follow agar novel ini banyak yang lihat.
Baca Novel ku yang lain
5 tahun menikah tanpa cinta
Salah lamar
Berteman di sosmed sama aku yuk
fb @Farida (R)
ig @kak_farida
semoga real Kayla semakin strong 💪💪💪💪