BTMTM S2 : TRIPLETS STORY

"Tidak Mark, kan Zea bukan anak indihome." Sahut Zea, ikut-ikutan menjahili Ara dan Arumi.

"Salah." Ujar Ara dan Arunika bersamaan.

"Lalu yg benar apa dong?." Tanya Zea, menatap kedua sahabat nya.

"Yang benar adalah kamu mencintaiku saja." Jawab Mark, yg membuat Zea langsung mengulum senyum nya, Mark memang paling bisa membuat Zea menjadi salting.

"Hueeek, Hueeek." Ara dan Arumi malah berlagak ingin muntah. Zea dan Mark hanya tertawa melihat tingkah Ara dan Arumi.

"Ah aku sampai lupa." Tiba-tiba Mark menepuk jidat nya pelan.

"Kenapa kalian bisa sampai disini, dan apakah kalian tahu, tempat ini berbahaya untuk kalian, disini itu tempat berkumpulnya para cowok." Mark menatap ketiga gadis itu secara bergantian, dia baru ingat untuk mengomeli ketiga gadis itu.

"Kami sampai disini tentu saja karna kami naik motor." Sahut Ara dengan tengil nya.

"Aku juga tahu Ara, tapi yg ku maksud ngapain kalian disini." Kesal Mark.

"Untuk mengikuti Kak Mark dan juga kakak-kakak ku." Sahut Zea dengan enteng nya.

"Astaga, kalian ini, sudah tahu disini kebanyakan cowok nakal dan anak-anak motor, kalian malah datang kemari." Omel Mark, dia benar-benar kesal karna ketiga gadis itu malah datang ke lokasi balap liar yg menurut Mark sangat berbahaya untuk ketiga gadis itu.

"Ayo ikut aku." Mark mengajak ketiga gadis itu mendekati Zio dan teman-teman.

Ketiga gadis itu hanya bisa patuh mengikuti Mark apalagi Zea, Mark tentu akan selalu menggandeng tangan gadis itu. Mark mengajak ketiga gadis itu mendekati Zio dan teman-teman nya.

"Zio lihat." Mark berucap begitu mereka telah berada di dekat Zio beserta rombongan.

"Zea, Ara, Arumi." Zio,Zayn, Asya,dan Dev menatap tak percaya pada ketiga gadis itu.

"Oh ya ampun ngapain kalian kemari." Asya langsung mengomel, persis seperti omelan Mark tadi.

"Kakak Asya, kami sudah di omeli oleh Mark tadi, jangan omeli kami lagi, kami hanya kepo dengan yg kalian lakukan." Zea tentu saja akan selalu menjawab jika Asya yg berbicara.

"Tapi tempat ini bukan untuk kalian Zea." Zayn ikut menasehati.

"Tidak-tidak apa, untuk kali ini, toh ada kita yg akan menjaga mereka, tapi ingat ya Dek, lain kali jangan ulangi lagi, tempat seperti ini tidak baik untuk kalian, terlalu bahaya." Zio berkata seraya mengusap rambut . Zea tersenyum manis.

"Baik kakak Zio, lain kali kami tidak akan seperti ini lagi." Sahut Zea, gadis itu pasti akan langsung patuh jika Zio berkata lembut.

"Jangan jauh-jauh dari kakak ya." Peringat Zayn. Kembali Zea mengangguk.

"Kalian juga." Asya menatap Arumi dan Ara. Kedua gadis itu juga mengangguk.

"Ara tetap di dekatku." Ujar Zio, yang membuat Ara langsung berdiri di dekat Zio dengan senang hati.

"Aku sama Asya." Arumi langsung mendekat pada Asya.

Kalau Zea jangan di tanya, tentu saja Mark selalu menggandeng nya posesif.

"Siapa mereka Zio?." Celetuk salah satu anggota genk motor si kembar, iya si kembar memang punya anggota genk motor, dengan Zayn sebagai ketua nya.

"Ini Zea adek Gue, jadi tugas kalian untuk menjaga nya." Tegas Zayn, sambil memperkenalkan Zea.

"Dan aku Arumi pacar nya Asya."Arumi langsung mengenalkan diri, bahkan dengan PD nya mengaku sebagai pacar Asya.

"Dan ini Ara, cewek Gue." Zio ikut menimpali.

"Adek Lo cantik banget Zio.." salah satu lelaki tersebut tak berani melanjutkan perkataan nya, karna dia melihat Mark sudah menatap nya tajam, seakan mau menelan nya hidup-hidup.

"Jadi siapa diantara kalian yg akan melawan Gue." Tiba-tiba suara teriakan seseorang menyela obrolan mereka.Lelaki yg berteriak barusan tentu saja Farrel.

"Farrel." Lirih Zea, Ara dan Arumi.

"Jadi kalian akan balapan dengan Farrel?." Tanya Arumi, menatap Zio dan teman-teman nya bergantian.

"Farrel menantang kami." Jelas Asya.

"Jadi kalian akan balapan semua?." Ara bertanya pada Zio.

"Hanya satu orang yg akan melawan Farrel, yg lain nya hanya memeriahkan dan mendukung saja." Jelas Zio. Ketiga gadis itu mengangguk faham.

"Jangan kebanyakan bacot lah kalian, katakan siapa yg akan beradu kecepatan di jalanan dengan Gue?." Farrel kembali berkata, kali ini pria itu berjalan ke arah Zio dan rombongan.

"Wah, rupanya kalian mengajak para gadis cantik kemari, apakah para gadis itu akan kalian jadikan hadiah sebagai kemenangan Gue nanti?." Farrel menatap Zea, Ara dan Arumi secara bergantian dengan tatapan yg begitu intens.

Ke 2 saudara Zea,Mark, Asya dan juga Dev mengepalkan tangan mereka kuat, mereka benar-benar kesal mendengar perkataan Farrel barusan.

"Jaga mulut Lo, mereka adalah Adek Gue dan gebetan Gue." Kecam Zio.

"Oh begitu, artinya Gue salah dong, btw mana gebetan Lo, yg inikah?." Farrel menunjuk Ara, karna memang Ara sudah menempel pada Zio.

"Lalu si paling cantik dan imut ini siapa?." Farrel menunjuk Zea.

"Adek Gue." Jawab Zayn.

"Waaaw, Zea Jelita si bocah gemoy dan paling cerewet dulu toh." Farrel ingat betul saat Zea masih kecil.

"Lo makin cantik ternyata, ingat nggak Lo pernah cakar Gue saat SD dulu, lucu ya." Farrel berkata sambil terkekeh pelan.

"Kalau Lo macam-macam sekarang, bukan cuma cakaran yg akan Lo terima, tapi Gue pastikan Lo akan tinggal nama." Ancam Mark, menatap tajam Farrel.

"Santai Bro, Gue nggak ada niat buat macam-macam kok, Gue udah kenal mereka bertiga sejak masih SD, dan Gue hanya ingin menjalin persahabatan, itu saja, oleh karna itulah mari kita mulai balapan persahabatan ini." Sahut Farrel dengan tampang songong nya.

Mark dan ke 2 kembar, hanya mendengus dan tersenyum miring.

"Siapa nih yg akan melawan Gue?." Farrel kembali bertanya.

"Gue." Zayn menawarkan diri.

"Zayn ya." Ucap Farrel, sambil menatap Zayn.

"Hm." Sahut Zayn, lelaki itu juga bisa mode kulkas seperti Zio dan Dev.

"Zayn biar aku aja." Zio tidak ingin Zayn yg melawan Farrel, karna Zio yakin kalau Farrel pasti sudah merencanakan sesuatu.

"Tidak Zio, kamu jagalah Ara, biar aku saja, karna aku tidak ada yg harus di jaga." Sahut Zayn, lelaki itu ingin sekali mengalah kan Farrel.

"Baiklah." ucap Zio yang akhirnya mengalah.

Jadilah Zayn dan Farrel yg akan adu kecepatan di jalanan nanti. Semua orang mulai berkumpul di garis start, karna Farrel dan Zayn telah bersiap untuk mengarungi jalanan.

Seorang gadis dengan pakaian sexy nya mulai berdiri di tengah-tengah jalan, dengan memegang sebuah bendera kecil warna merah.

"3,2,1 go." Ucap seorang gadis sexy tadi, dan melemparkan bendera, pertanda balapan segera di mulai. Taruhan nya adalah sebuah motor yg dari yg kalah bertanding.

Farrel mulai tancap gas dengan kecepatan diatas rata-rata, sedangkan Zayn masih tampak anteng duduk diatas motor yg ada di garis start.

Zio dan teman-teman nya hanya menatap tak faham dengan Zayn, akan tetapi mereka percaya pada kemampuan Zayn.

5 menit kemudian barulah Zayn mulai tancap gas dan menyusul Farrel.Saat ini Farrel tentu saja unggul, dan lelaki itu benar-benar merasa bangga karna Zayn tertinggal jauh dari nya.

Namun sesaat kemudian, senyum Farrel luntur lantaran Zayn telah berada tepat disamping dan hampir saja menyalip dirinya, untungkah Farrel menyadari bahwa Zayn akan menyalip diri nya.

Lekas-lekas Farrel menambah laju kendaraan nya, Zayn juga tak mau kalah, lelaki itu juga menambah laju kendaraan nya, apalagi garis finish tinggal beberapa meter saja.

Namun tiba-tiba saja terdengar suara detuman yg begitu keras.

Braakkkk.... Praaaaanggg.

Itulah kurang lebih suara yg terdengar, sebuah sepeda motor bontang banting di pinggir jalan, dengan sang pengendara yg telah terpental 5 meter jauh nya.

Baik dari genk motor Zayn, ataupun genk motor Farrel hanya bisa membelalakan mata mereka, melihat kejadian naas tersebut, entahlah korban masih bisa selamat atau tidak.

Semua orang yg semula bersorak sorai meneriakkan nama Farrel dan Zayn seketika langsung terdiam kaku dan tak bisa berkata-kata, saking shock nya mereka.

\*

Bersambung..................