Just A Momen _Istri Tangguh

Lima hari sudah Ayank menghabiskan waktu nya bersama Arkhan. Wanita itu terlihat jauh lebih baik. Bersama Arkhan, Ayank merasa menemukan diri nya yang telah lama hilang.

"Sebentar lagi, biarkan seperti ini dulu..." Pinta Arkhan masih betah memeluk Ayank. Wanita itu akan pergi, dan Arkhan masih belum rela untuk di tinggal kan.

"Kenapa kau masih betah bersembunyi? Semua sudah berubah Ar. Papa Antonio telah berubah banyak, dan ku rasa papa juga tersiksa hidup dalam penyesalan nya. Alex? Entah lah, aku tak ingin memahami nya lagi." Ujar Ayank di dalam pelukan Arkhan.

Arkhan mengurangi pelukan nya, menatap Ayank dengan tatapan sulit. Ada hal yang masih dia sembunyikan dari Ayank. Mengenai diri nya yang sebenarnya.

"Akan ada waktu nya, belum sekarang. Tolong kirim kan video mama saat kau berkunjung ke sana. Aku merindukan nya, sangat. Tapi sekarang aku masih belum bisa. Dan ya, selesai kan masalah mu dengan Alex. Jika boleh aku meminta, lepaskan Alex dan pilih lah aku. Aku memang bukan pria keren dengan jas dan sepatu mengkilap. Aku hanya punya setelan pakaian ala petani sebagai seragam harian ku bekerja. Tapi aku sangat yakin bisa memberikan mu kebahagiaan tak terbatas." Tukas Arkhan menatap penuh harapan tinggi.

Lima hari bersama Ayank, mampu memperkokoh perasaan nya yang memang sejak dulu tak berubah. Wanita itu sudah dia kagumi sejak usia nya kanak-kanak.

"Sayang sekali, bagaimana jika aku merindukan pelukan mu? Ciuman mu misal nya? Apa aku boleh meminta nya pada kakak mu saja?" Mata Arkhan melotot sempurna.

Pria itu mencapit hidung mancung Ayank dengan gemas.

"Awas saja jika kau berani memberikan bibir mu ini pada pria lain. Tak peduli itu Alex sekalipun. Dia sudah mengabaikan mu, dan sekarang kau milikku. Jadi jangan coba-coba membuat ku marah sayang." Ayank tertawa renyah kala mendengar ancaman Arkhan.

Pria itu sudah mengklaim nya sebagai kekasih nya sejak lima hari yang lalu.

"Baiklah, baik...jadi sekarang apa aku boleh pergi? Aku takut akan sampai kemalaman, bagaimana pun aku ini wanita. Akan sangat berbahaya bagi ku berkendara seorang diri." Ujar Ayank yang sebenarnya juga masih belum rela untuk berpisah.

"Kenapa kau harus pulang? Ini sungguh menyebalkan. Jika klinik mu sudah jadi, segera pindah kemari dan menikah lah dengan petani sayuran ini." Ayank melihat ketulusan yang di pancarkan oleh mata elang pria di hadapannya itu.

"Kau tidak keberatan menikah dengan seorang janda tuan petani?" Goda Ayank mengerling kan matanya sembari tersenyum manis.

"Tidak! Bukan kah janda semakin di depan?" Ujar Arkhan balas menggoda. Kedua nya tertawa geli dengan kalimat yang sedikit ngaur tersebut.

Setelah berpamitan penuh drama, kini Ayank tengah berkendara untuk kembali ke ibu kota. Sepanjang jalan, Ayank memikirkan banyak hal. Tentang Arkhan, putra bungsu keluarga Gerardo. Dan banyak fakta lain yang baru saja dia ketahui.

Mudah bagi Ayank untuk mendapatkan semua informasi yang dia cari. Hanya perlu sedikit memancing lawan bicara nya, maka semuanya akan berjalan mudah.

Mungkin Arkhan bisa mengelabui orang lain, namun tidak diri nya. Luka bakar di pipi Arkhan bukanlah luka bakar yang sesungguhnya. Mungkin dulu iya, namun luka itu telah lama hilang.

Demi sesuatu yang masih belum Ayank ketahui, Arkhan masih merahasiakan hal tersebut. Entah apa tujuan pria itu sebenarnya. Ayank masih menelusuri jejak kecelakaan 11 tahun yang lalu. Jika benar dugaan nya, maka dia tak akan memaafkan Arkhan sama seperti yang akan dia lakukan pada Alex.

Drrttt drrttt drrttt

Ayank tersenyum melihat ID pemanggil di layar ponsel nya.

"Aku hanya ingin mengatakan, jika sopir juga pengawal pribadi tuan Arkhan...masih hidup. Mereka tinggal di suatu tempat tak jauh dari kota kecil di mana tuan Arkhan tinggal. Dan wanita yang berperan sebagai ibu angkat tuan Arkhan adalah orang suruhan pengawal tersebut. Setelah kecelakaan, tuan Arkhan sempat menjalani operasi transplantasi kulit wajah. Namun bekas bekas luka itu sengaja di pakai sebagai topeng untuk mengelabui seseorang." Ujar Jordy panjang lebar.

Ayank terdiam menyimak, pikiran nya semakin berkecamuk. Siapa yang ingin Arkhan kelabui? Banyak pertanyaan mulai menghantui pikiran nya.

"Baik Jordy, terimakasih banyak atas informasi mu. Aku sedang dalam perjalanan, mungkin akan langsung ke markas. Aku ingin melihat semua data fisik yang sudah kau dan yang lain nya kumpulkan." Jordy hanya berdehem di ujung telepon.

"Tuan Miran, kita akan bertemu lagi.." gumam Ayank tersenyum misterius. Sungguh tak ada yang bisa memahami pribadi seorang Ayank sepenuhnya, selain orang-orang dalam organisasi nya. Itu pun hanya segelintir orang saja, sisa nya hanya cukup mengerti tanpa perlu memahami lebih dalam.

Kehidupan seorang Ayank tak akan sanggup di selami, karena kedalaman nya tak terhingga.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Alex berdiri di depan loket antrian obat. Miska baru saja selesai melakukan transplantasi sumsum tulang belakang. Pria itu terlihat tengah memikirkan siapa yang telah mendepositokan sejumlah uang tak sedikit tersebut untuk biaya pengobatan Miska.

Flashback

"Thanks Lex, aku tak tau bagaimana jadi nya jika kau tak membiayai pengobatan Miska hingga dia benar-benar pulih. Kau tau sendiri perusahaan ku sedang goyah, uang 10 juta pun terasa begitu besar bagi ku. Apa lagi dalam jumlah tak sedikit ini."

Alex yang baru akan menanyakan hal tersebut langsung bungkam. Jika bukan Noland, lalu siapa insan murah hati yang telah menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk membiayai pengobatan juga tranplantasi Miska? Sungguh Alex tak habis pikir, tidak mungkin seseorang yang salah dalam mendepositokan uang nya atas nama Miska. Atau ada Miska lain di rumah sakit tersebut? Entah lah, kepala Alex sudah hampir pecah memikirkan nya.

Hingga suara panggilan dari pengeras suara membuyarkan segala lamunan nya.

Alex mengambil beberapa keping obat setelah di jelas kan aturan makan nya.

Klek

Lagi-lagi interaksi Miska dan Noland membuat Alex merasa sedikit risih. Tak ada lagi perasaan cemburu, hanya saja ke intiman kedua nya seperti sepasang kekasih. Bukan layak nya kakak dan adik. Itu sedikit membuat Alex heran. Apa memang kedua nya sangat dekat hingga tak ada kecanggungan jarak di antara mereka.

"Baby? Ku kira kau akan lama, jadi aku menelpon kakak untuk menemani ku di sini." Ujar Miska dengan wajah tak enak hati.

"Tak apa aku senang kau tak kesepian selama aku pergi keluar. Hai Land, bagaimana dengan proyek kita? Aku belum mendapatkan laporan tentang perkembangan pelaksanaan proyek di lapangan masuk ke email ku?" Tanya Alex tanpa basa basi, entah kenapa dia mulai merasa sedikit curiga pada pria itu.

"Sungguh? Padahal aku sudah meminta sekretaris ku untuk mengirimkan hasil rekapitulasi laporan tersebut. Nanti aku akan menghubungi nya lagi, maaf atas keterlambatan tak menyenangkan ini Lex. Aku sungguh tak enak hati pada mu." Balas Noland menatap sungkan pada Alex.

"Tak apa, itu biasa terjadi saat pembangunan baru berjalan. Aku harus kembali ke kantor, apa kau bisa menemani Miska di sini Land? Mungkin sampai malam, mengingat banyak pekerjaan ku yang sedikit tertunda belakangan ini." Lanjut Alex lagi.

Noland mengangguk pelan tanda diri nya tak keberatan untuk menjaga Miska di rumah sakit.

"Aku akan menemani nya, jangan khawatir, kekasih mu aman bersama ku. Tak akan aku biarkan perawat dan dokter pria menggoda nya." Canda Noland tertawa kecil dan itu menular pada Alex.

Setelah berpamitan, Alex pun kembali ke perusahaan. Sepanjang perjalanan, Alex memikirkan bagaimana cara nya untuk menuntaskan kisah asmara nya dengan Miska. Hati nya sudah tak lagi menginginkan wanita itu, namun dia juga tak tega meninggalkan Miska yang masih dalam kondisi belum pulih sempurna.

Bekas operasi wanita itu bahkan masih belum mengering. Dia merasa akan menjadi pria yang kejam jika meninggal kan Miska saat wanita itu masih sangat membutuhkan nya. Namun bagaimana dengan istri nya? Alex juga tak ingin kehilangan istri nya, wanita yang belakangan ini telah berhasil membawa kembali hati nya ke arah yang benar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terimakasih sudah setia bertahan menunggu update othor. Mohon maaf jika update nya sedikit terkendala, kepala rumah tangga othor sedang tidak dalam kondisi baik. jadi othor harus serba bisa dan serbaguna untuk sementara waktu.

Hingga untuk sekedar mengedit naskah pun hampir tak ada kesempatan. Othor juga berkutat jadi guru les si sulung karena besok akan menempuh ulangan semester ganjil. Jadi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini🙏🙏

Jangan lupa terus dukung author agar tetap sehat dan selalu bersemangat untuk terus berkarya 🤗🤗😚😚

Lope lope kalian semua, readers yang hebat dan baik hati 🥰🤍🤍🥰