Seorang wanita bernama Arabella Gwenevieve berusia 22 tahun.. Hidupnya begitu kelam setelah dijual oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya.. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan suaminya kembali mencampakkannya.. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang mafia yang sangat kejam dan di takuti di kota tersebut..
penasaran seperti apa kisahnya?
Ikuti Kisah nya terus.. jgn lupa like and vote sebanyak banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Saat itu barulah arabella sadar. Charles berniat mengobati lukanya. Luka itu terasa sakit, karena lukanya cukup dalam, membuat rasanya berdenyut denyut dan perih.
Charles berniat mengobatinya. Pria yang hampir mem p e r k o s a n y a waktu itu. Pria yang baru saja mem b u n u h beberapa orang di depan matanya. Berniat mengobati luka di tubuh arabella.
Saat melihat tatapan datar tanpa emosi di mata charles, seketika arabella di banjiri rasa bersalah.
"Charles berniat mengobatimu. Tetapi kau bahkan menuduhnya akan melakukan sesuatu yang buruk.! " Rutuk arabella pada dirinya sendiri.
"Apa kau akan mengobatiku.? Aku sudah tidak berdarah. Katanya kau ingin men c e k i k ku? " Tanya arabella.
"Apa orang yang ingin men c e k i k seseorang harus membawa kotak p3k. ? " Ucap charles menaikkan sebelah alisnya.
Mata arabella berkaca kaca, ia memalingkan wajah. Ini pertama kalinya ada orang lain yang peduli padanya selain cessia dan nenek evelyn.
Orang tuanya saja tidak pernah meminta maaf setelah mereka memukulinya, bahkan setelah mereka membuatnya menanggung begitu banyak beban.
Melihat charles berniat mengobati lukanya, membuat hati arabella tersentuh.
"Tidak arabella.! Jangan sampai kau terbujuk. Jangan lupakan fakta bahwa dia p e m b u n u h dan berniat mem p e r k o s a m u.! Bagaimana bisa kau membiarkan dirimu terhanyut? Jangan naif. Mungkin saja itu bagian dari rencana charles agar kau luluh dan menurut padanya.! " Bathin arabella pada dirinya sendiri.
Ketika charles mulai mengeluarkan kain kasa dan betadine dari dalam kotak. Arabella diam saja.
"Duduklah. " Ucap charles.
Arabella menolak di bantu, meskipun tubuhnya sangat lemah ia berhasil bangkit duduk. Charles mengangkat satu alis, mengamati tanpa ekspresi sebelum memerintahkan gadis itu menoleh agar luka dilehernya terlihat jelas.
Lukanya tidak dalam, hanya menggores kulit, tetapi letak nya cukup berbahaya dan rasanya tetap sakit. Arabella menggigit bibir saat charles mulai membersihkan lukanya, tetapi setelah itu rasa perihnya hilang.
Sekarang yang arabella rasakan bukan rasa perih, melainkan sapuan nafas hangat charles di leher dan wajahnya.
Pria itu duduk terlalu dekat, begitu dekat. Rasanya arabella tidak dapat bernafas. Aroma tubuh pria itu, kehangatannya, melingkupi tubuhnya.
Deg deg deg.!
Jantung arabella berdetak cepat, semakin cepat. Wajahnya yang tadi pucat dan dingin kini terasa panas. Ia menahan nafas, lalu mendapati dirinya tengah diawasi oleh sepasang mata biru charles.
Charles sudah memasang perban di lehernya, lalu kini pria itu menunduk. Menatap ke arah d a d a arabella. Lalu mendecak.
"Turunkan gaunmu sedikit." Ucap charles.
"B.. Biarkan aku saja, aku bisa melakukannya. " Tolak arabella.
"Aku yang akan melakukannya. " Kata charles.
"Kenapa kau bersikap seperti ini padaku.? " Tanya arabella menatap charles.
"Jangan bertanya.! " Jawabnya.
"Kau orang aneh. " Kata arabella mencebik. Charles setengah menggeram.
"Turunkan sedikit gaunmu atau akan aku turunkan semuanya.? " Titah charles.
"Aku malu.! " Ucap arabella.
"Malu? Aku sudah melihat tubuh atasmu. Jadi tidak masalah. " Ujarnya.
"Tapi... "
Dengan tegas charles meraih bahu arabella. Lalu mendorong arabella agar bersandar di kepala ranjang diantara bantal bantal empuk. Arabella tersengal, terlalu lelah untuk melawan. Jadi ia hanya terpana ketika charles mulai mengobati lukanya.
"Ini hanya luka gores. " Kata charles.
"Tapi aku ber d a r a h cukup banyak. " Ujar arabella.
"Mungkin." Jawab charles acuh tak acuh.
Jari jarinya yang cekatan bergerak di atas d a d a arabella. Punggung jarinya sesekali bersentuhan dengan kulit arabella yang lembut. Setiap itu terjadi, seperti ada sengatan listrik kecil yang aneh. Arabella menahan nafas berulang kali.
"Mulutmu bau a l k o h o l. " Kata arabella dengan berbisik. Matanya menatap ke arah bibir charles yang S e k s i, terlihat r a n u m.
"Kau punya masalah.? " Ucapnya menaikkan alis. Arabella menggigit bi bi r.
"Aku benci a l k o h o l. Jadi jangan terlalu dekat ku. Itu membuatku.. Uh! "
Sebelum arabella menyelesaikan ucapannya. Charles sudah lebih dulu menekan arabella agar lebih dalam bersandar ke bantal empuk. Tubuh besarnya mengurung tubuh kecil arabella. Dan itu benar benar menakutkan. Charles sengaja mendekatkan wajahnya ke wajah arabella. Membuat gadis itu bertatapan mata dengannya.
"Benarkah kau tidak suka.?" Charles berbisik serak. Matanya kini menatap bibir mungil arabella, penuh h a s r a t.
"H.. Hentikan.. Kau terlalu dekat.! Aku mual. Aku ingin muntah.! " Ucap arabella.
Sayangnya gertakan arabella tidak berhasil pada charles. Pria itu justru semakin mendekatkan wajahnya, puncak hidung mereka bahkan saling bergesekan.
Charles bernafas dari mulut, menebarkan aroma mint dan a l k o h o l yang bercampur menjadi satu. Meskipun aroma a l k o h o l lebih mendominasi.
Hal itu membuat arabella gelisah. Bukan hanya karena ia berbagi nafas dengan charles. Tetapi hal itu membuatnya teringat akan c i u m a n yang diberikan charles padanya beberapa minggu yang lalu.
"H.. Hentikan..! " Kata arabella.
"Mulut mungilmu itu harusnya di hukum arabella.! " Ujar charles bergerak.
Sedikit saja pintu kamar tidak di ketuk lebih cepat, arabella yakin ia akan di c i u m habis habisan, karena ia sungguh tidak memiliki tenaga untuk melawan.
"Tuan aldridge, dokter sudah tiba. " Terdengar suara seorang pelayan.
Charles masih berada di tempatnya. Saling bertatapan dengan arabella. Mata birunya menatap arabella dengan tajam dan penuh h a s r a t.
"Kau beruntung kali ini arabella. " Kata charles dengan suara serak.
Charles menarik tubuhnya untuk berdiri, bersamaan dengan itu seorang dokter masuk.
"Maaf, tuan aldridge. Mobilku mogok di tengah jalan. " Ucap sang dokter memberi tahu. Charles hanya melirik dokter itu.
" Cepat periksa dia dan menyingkir dari hadapanku.! " Kata charles.
Dokter memeriksa keadaan arabella. Ia juga memeriksa luka gores di leher yang di derita gadis itu.
Dan ketika dokter mencoba melihat luka di bagian d a d a nya, charles yang bukan siapa siapa, mulai bertindak posesif.
"Luka disana sama dengan luka di lehernya. " Kata mafia kejam tersebut dengan ketus.
"Baik tuan. "
Dokter tersebut sudah terbiasa dengan kepribadian charles, ia mengerti jika charles tak ingin dirinya melihat sang nona.
Kini dokter tersebut memeriksa detak jantung , tekanan darah, dan juga reaksi arabella terhadap sesuatu. Setelah berbicara lembut pada arabella, dokter tersebut berdiri, lalu berbalik ke arah charles.
"Nona arabella mengalami anemia, shock dan juga kelelahan. Hanya butuh istirahat yang cukup. Aku akan memberikannya obat tambah darah dan vitamin. " Jelas sang dokter.
"Bagaimana lukanya.? " Tanya charles.
"Lukanya akan mengering. Hubungi aku jika terjadi infeksi. " Kata sang dokter.
Maka setelah percakapan singkat selesai, si dokter berkepala botak itu pergi dari sana.
HAPPY READING♥
Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥