NovelToon NovelToon
Love You More Than Ever

Love You More Than Ever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

kisah seorang wanita yang berjuang hidup setelah kehilangan kedua orang tuanya, kemudian bertemu seorang laki-laki yang begitu mencintainya terbuai dalam kemesraan, hingga buah hati tumbuh tanpa pernikahan.
sungguh takdir hidup tak ada yang tahu kebahagiaan tak berjalan sesuai keinginan, cinta mereka Anita dan seno harus terpisah karena status sosial dan perjodohan dari kedua orang tua seno.
bertahun-tahun Seno menjalani kehidupan tanpa cinta, takdir tak terduga dan kini mereka di pertemuan kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIDANG PERCERAIAN

Mendengar cerita dari Tante Risma membuat hati Seno sakit mendengarnya, sungguh Ia merasa menjadi orang paling jahat waktu itu.

"Ya Allah apa yang Aku lakukan waktu dulu, Aku menghancurkan orang yang ku cintai dengan tangan ku sendiri"

Lalu Tante Risma melanjutkan lagi ucapannya.

"Karena Tante kasihan dengah Anita setiap hari jdi gunjingan warga karena hamil di luar nikah, akhirnya tante menjual rumah Tante satu-satunya dan membeli rumah susun di daerah ceremai"

"Aku minta maaf Tante, kalau Aku tahu Anita sedang hamil, Aku gak akan pernah tinggalkan Anita, Aku pasti akan bertanggung jawab atas anak itu"

Kini Seno merasa benci dengan dirinya, terlebih Ia membenci almarhum papah nya, karena Dia lah yang membuat dirinya harus meninggalkan Anita seseorang diri dan malah menikahi wanita yang justru hamil dengan orang lain.

"Jadi Kamu sekarang paham kan, kenapa Anita menjauhi Kamu, Dia cuma gak mau berharap lebih atas kehadiran Kamu saat ini, Dia gak mau kalau nantinya akan sakit hati lagi"

Ucap Tante Risma dengan wajah yang begitu melas, tak lama Dokter keluar dari ruangan Sena.

"Keluarga pasien"

"Iya Dokter Saya ayah nya"

Dengan semangat Seno mengatakan hal itu.

"Alhamdulillah keadaan Sena sekarang sudah stabil, luka di kepalanya cukup dalam, mungkin membutuhkan waktu untuk kering"

"Saya akan menjaga putri Saya lebih hati-hati lagi, terimakasih dokter"

Setelah Dokter pergi, Seno pun kini mencari Anita yang tadi pergi, Ia melihat Anita tengah duduk di kursi taman rumah sakit, Seno pun mendekati Anita lalu memegang bahu Anita sambil berbicara.

"Aku minta maaf atas kesalahanku waktu dulu"

Anita belum menjawab.

"Kalau Aku tahu Kamu hamil, Aku gak akan mau menerima perjodohan itu, tolong tatap Aku Anita"

Anita masih tak mau bicara dan belum mau melihat wajah Seno.

"Setelah pernikahan ku selesai dengan Tania, Aku berjanji"

Anita langsung menoleh dan bicara memotong ucapan Seno.

"Janji... Janji apa lagi yang mau Kamu ucapkan Seno"

Seno menatap wajah Anita dengah rasa penuh penyesalan.

"Aku tahu Aku pernah mengingkari janji Kita, tapi itu terpaksa Anita, Aku gak punya pilihan"

Anita tertawa sinis kemudian berkata,

"Gak punya pilihan, padahal Kamu takut kan, Kaku gak berani mengambil tindakan, Kamu takut akan di jauhi keluarga Kamu, itulah yang sebenarnya Seno"

Marasa tertampar atas ucapan Anita, Seno kini memohon maaf yang begitu dalam pada Anita.

"Sungguh tolong maafkan Aku, Aku masih mencintai Kamu Anita, masih sangat mencintai Kamu, bahkan lebih dari sebelumnya, Kamu gak pernah hilang dari ingatan Aku"

Anita kini menangis tanpa suara, Ia segera mengusap air matanya, lalu menjawab,

"Aku sudah bosan mendengar kata cinta dari Kamu, lebih baik sekarang Kamu fokus dengan pernikahan Kamu, dan terimakasih untuk donor darahnya, Aku janji Aku akan balas kebaikan Kamu"

Anita pun pergi begitu saja meninggalkan Seno yang masih berdiri diam dengan perasaan penuh penyesalan.

"Aku akan buktikan bahwa Aku layak untuk Kamu Anita, Aku akan terus mengejar Kamu, karena Aku tahu, Kamu masih mencintai Aku"

Ucap Seno dalam hatinya berkata dengan sungguh-sungguh, Seno pun memutuskan untuk kembali ke kantor.

Saat kembali ke ruang rawat Sena, Risma tak melihat Seno bersama Anita.

"Mana Seno Anita?"

Tanya Tante Risma.

"Mungkin Dia pulang, sudah lah Tante yang utama sat ini kesehatan Sena"

"Kamu gak bisa begitu dong Anita, biar bagaimanapun Seno itu ayahnya Sena, Kamu yang sudah mau membuka kebenaran ini, dan biarkan Seno melakukan yang terbaik untuk Sena"

"Tante Dia masih beristri, Aku gak mau di bilang perusak rumah tangga orang, cukup Aku di hina dan caci waktu Aku hamil, Aku gak mau saat ini Aku di hina seperti itu lagi"

Tante Risma ikut merasakan kesedihan yang di alami Anita, tak banyak berkata lagi dan jika Anita belum siap maka Risma tak ingin memaksa.

"Tante, Aku titip Sena ya besok, Aku harus penuhi janji ku sama Aldi"

"Janji apa Anita?"

Anita pun menjelaskan jika saat meminta nomor telepon Seno, Aldi meminta syarat agar Anita mau menjadi teman kencannya satu hari.

"Apa.. Anita jangan aneh-aneh Kamu gak akan melakukan hal di luar batas kan"

"Ya gak lah Tante, Aku gak akan biarkan siapapun menyentuh Aku dengan paksa, Tante gak perlu khawatir, Aku bisa jaga diri"

Setelah itu Sena pun tersadar dan Anita segera menemui Sena.

Doni bodyguard Bu Riana Kini menginformasikan apa yang Ia dapat hari ini.

"Jadi Anita punya anak, dia tinggal di rumah susun dan sekarang anaknya berada di rumah sakit"

Doni menganggukkan kepalanya, lalu Doni mengatakan informasi yang penting, tentang siapa ayah dari Sena anak Anita.

"Apa... jadi Sena anak Anita adalah anak Seno"

Bu Riana sungguh terkejut mendengar informasi ini.

"Seno, bisa-bisanya Dia mempunyai anak dari wanita itu"

Ucap gerutu Bu Riana terhadap dirinya sendiri, bu Riana yang tak tahu jika Fathia bukan cucu kandungnya kini merasa ketakutan posisi Fathia akan tersingkir karena kehadiran Sena.

"Apa Seno sudah tahu semua itu"

"Sudah Bu, Risma Tante Anita yang menjelaskan semuanya"

"Ya sudah, Kamu bisa lanjutkan pekerjaan Kamu, terimakasih atas informasinya"

Doni pun pergi meninggalkan Bu Riana.

Malam ini adalah malam terakhir Tania menjadi istri Seno, karena besok sidang perceraian Mereka akan di laksanakan, malas berada di rumah, Seno pun pergi ke bar mendatangi Aldi untuk bercerita.

"Eh Seno... Wah sekarang Lo jadi kesini terus ya sejak tahu ada Anita disini"

Seno tersenyum dan Ia langsung bercerita bahwa hari ini Ia mengetahui kebenaran jika Sena anak Anita adalah Putrinya.

"What... jadi selama ini Lo ninggalin Sena anak kandung Lo, dan menikahi gadis lain yang hamil anak orang lain, sumpah rumit benar masalah Lo Sen..."

Kini Aldi jadi tahu, mengapa kemarin Anita bersikeras meminta nomor telepon Seno, karena anak itu butuh darah sang ayah, tapi Aldi tak ingin memberitahu jika dirinya akan berkencan besok dengan Anita, Aldi sebenarnya jahat, Ia tak perduli biarpun Anita bekas kekasihnya Aldi tetap ingin memiliki Anita bahkan Ia punya pikiran yang sangat jahat ingin merasakan tubuh Anita.

Anita kini sampai di tempat kerjanya, Ia mengobrol dengan Lia rekan kerjanya.

"Gue ikut sedih dengar anak Lo masuk rumah sakit, semoga cepat sembuh ya untuk Sena"

"Iya makasih Lia, ya sudah Aku ke counter ya"

Lia tersenyum dan Ia pun melanjutkan pekerjaannya.

Saat sudah berada di counter Anita kini melihat Seno berada disini, namun Anita hanya diam memandangi Seno dari kejauhan, Seno yang tahu Anita telah datang, Dia pun mendekati meja di mana Anita berada.

"Anita"

Anita tak menjawab, Ia terus fokus dengan pekerjaannya.

"Aku besok sidang perceraian"

Anita menghentikan gerakannya sesaat setelah mendengar ucapan Seno, tak ingin menanggapi Anita kembali mengerjakan pekerjaannya.

"Anita please.. bicara dong"

Anita menarik nafasnya lalu menghembuskannya dengan perlahan lalu Ia berkata,

"Lalu Aku harus apa, ya silahkan saja kerjakan urusan Kamu"

"Aku minta doa Kamu supaya sidangnya berjalan lancar"

Anita terdiam mendengar hal itu, lalu Ia menjawab,

"Aku doakan semoga lancar"

Seno pun tersenyum dengan jawaban Anita, merasa Anita kini memberinya semangat.

"Gak usah ge-er Aku cuma mendoakan gak ada maksud apa-apa"

"Ada maksud apa-apa juga gak apa-apa kok"

Seno lagi-lagi tersenyum sipu, melihat raut wajah Anita yang gugup itu.

"Aku mau cocktail satu dong"

Anita langsung membuat kan pesanan Seno, Seno memperhatikan cara kerja Anita, begitu rapih, tertata dan hati-hati.

"Kamu kalau lagi serius seperti ini, terlihat cantik alami"

Anita merasa geli mendengar gombalan seno.

"Minumannya kali yang cantik, gak usah menggoda Aku seperti itu"

Seno tersenyum lagi, dan kini Seno mengajak Anita untuk ikut di persidangannya besok.

"Kamu gila ya Seno, Aku datang kesitu untuk apa?"

Tanya Anita merasa kaget akan ajakan Seno.

"Ya Aku mau nunjukin ke Kamu akta cerai Aku setelah lepas dari Tania"

Anita hanya menggelengkan kepala kemudian memberikan minuman pesanan Seno.

"Gak bisa, Aku ada janji besok"

"Janji, dengan siapa?, pria atau wanita?"

Tanya Seno dengan sangat penasaran, Anita punya janji dengan siapa tanya dalam benaknya.

"Ya adalah, yang pasti sama seseorang"

Aldi hanya tersenyum-senyum dari kejauhan melihat Anita, Anita yang melihat senyuman itu hanya terdiam tak membalasnya.

Tak ingin memaksa Anita memberitahu dengan siapa Ia punya janji, Seno pun membiarkannya saja, jika Seno tahu yang sesungguhnya dengan siapa Anita punya janji, Seno pasti akan marah pada Aldi yang mencoba mendekati kekasih hatinya.

Waktu terus berjalan kini hari sidang perceraian Seno dan Tania berlangsung, Seno sudah berada di Kantor pengadilan jakarta pagi-pagi sekali, rasanya Ia tak sabar untuk pengesahan perceraiannya.

"Kamu semangat sekali kelihatannya"

"Iya, karena Aku sudah Ingin lepas, dari kepura-puraan ini"

Tania hanya terdiam merenungi ini semua, tak lama Bu Riana juga hadir dalam sidang ini.

"Mamah, mamah kesini juga"

"Iya Mamah mau lihat prosesnya, Seno Mamah sudah tahu keberadaan Anita saat ini"

Seno kaget mendengar ibunya bicara seperti itu.

"Mah.. tolong jangan macam-macam dengan Anita"

"Kalau begitu Kamu mau kan membatalkan perceraian ini Mamah gak akan ganggu Anita kok"

Namun keputusan Seno tak dapat di ubah, biarpun ibunya mengancam akan melakukan sesuatu pada Anita, Ia tak akan membatalkan perceraian ini, seno tak menghiraukan ucapan sang ibu, Ia kini masuk ke dalam ruang sidang dan meninggalkan Bu Riana begitu saja.

"Seno.. Kamu benar-benar sudah membangkang sekarang, ini semua pasti karena gadis itu"

Ucap Bu Riana dalm hatinya, lalu Bu Riana menyemangati Tania dengan berkata,

"Kamu gak perlu takut biarpun Kamu bukan istri Seno lagi nantinya, tapi Mamah akan terus menganggap Kamu bagian dari keluarga Saputra, dan Fathia gak akan pernah kehilangan kasih sayang oma nya"

Tania lega mendengar ucapan ibu mertuanya setidaknya, rahasia ini akan tertutup rapat jika Seno tak mengatakan yang sebenarnya, bukan soal harta yang Tania pikirkan tapi soal reaksi Bu Riana jika mengetahui siapa Fathia sebenarnya.

Tak lama sidang akan segera di mulai, Tania memasuki ruangan sidang, dan Ia sudah pasrah akan gugatan dari Seno, tak berlangsung lama hakim memenuhi syarat gugatan Seno, dan Seno pun menjanjikan pembagian harta Gono gini dengan adil, maka itu keputusan pun di buat kini Seno dan Tania resmi bercerai, palu pun di ketuk tanda pengesahan bahwa sidang telah selesai.

1
elaretaa
semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Arya wijaya: iya kak oke, makasih sudah mampir🥰
total 1 replies
Arya wijaya
thank you kak 😊
Vana Aretta
semangat kakk 😀😀
Arya wijaya: makasih kak😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!