Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.
Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.
Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.
Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rapuh dan Sakit
"Brakkkk!." Samuel yang membuka pintu kamar Adel secara kasar dengan di ikuti Adel di belakangnya.
"Ah brengsek! kenapa semua menjadi seperti ini!." Umpat Samuel dengan wajah yang begitu kesal.
Adel yang melihat Samuel marah hanya diam duduk di ujung ranjang, sambil memijat keningnya.
Samuel yang tadinya memejamkan matanya pun seketika menatap kearah Adel. "Coba saja kau tidak bodoh, pasti Riri tidak akan mengetahui perselingkuhan kita!." bentak Samuel dengan wajah memerah.
"Kenapa aku yang di salahkan?." ucap Adel yang tidak Terima di salahkan. "Seharusnya kamu dong, karena kamu adalah suami Riri, coba saja kamu pintar dalam menyembunyikan hubungan ini, pasti Riri tidak akan tahu, Riri bisa tahu karena semua gelagat dan gerak gerikmu."
"Dulu aku memintamu untuk bertemu dua kali seminggu, tapi kamu tidak mau, dengan alasan rindu, tidak bisa tidur, dan lain-lain."
"Lohh.. toh kamu juga yang ingin bertemu, kita sama-sama tidak bisa jauh."
"Ahhh diam!." teriak Samuel. "Aku sudah kehilangan semuanya, dari jabatan, warisan, rumah, Riri, dan sekarang aku di lempar dari rumah ku sendiri." Samuel yang merasa frustasi.
"Jadi kamu menyesal kehilangan Riri?." tanya Adel.
"Iya.. aku menyesal." jawab Samuel menatap ke arah Adel.
"Lalu jika kamu menyesal kenapa kamu berselingkuh dengan ku, padahal kamu sudah tau resikonya."
"Bagaimana aku tidak menyesal bodoh, aku belum mendapatkan harta dari keluarga Riri sepeserpun, di tambah lagi aku di buang oleh orang tuaku sendiri, sekarang aku pengangguran."
"Itu bukan urusanku, dan aku tidak mau tahu, kamu harus kembali mendapatkan harta orang tuamu, dan pangkatmu, aku sudah terlanjur hamil, mau di kasih makan apa anak ini."
"Gugurkan saja, lagi pula aku tidak menginginkan anak itu." jawab Samuel degan jelas.
Adel yang tadinya duduk seketika berdiri dan mendekat ke arah Samuel. "Gampang sekali bicaramu, menikmati, giliran hamil
di suruh gugurin, enak sekali, semua laki-laki bisa seperti itu."
"Lalu apa bicaramu tidak enak, bahkan lebih enak dari bicaraku, setelah aku hancur kau tetap menuntut ku untuk mendapatkan uang, apa kau tidak sadar aku seperti ini karena mu bodoh!."
"Plakkkk!." Adel yang menampar wajah Samuel.
"Yang menginginkan hubungan ini tidak hanya aku, tapi kita berdua, ingat itu.!" Ucap Adel lalu berjalan ke luar kamar begitu saja.
Samuel masih berdiri sambil menatap tubuh Adel yang perlahan mulai pergi dari dalam kamar. "Sialan, kenapa aku jadi seperti ini, apa aku akan hidup gembel." Samuel yang mengacak-acak rambutnya sendiri.
"Aku kira akan bahagia bisa menjalin hubungan dengan Adel, tapi malah sebaliknya, hidup ku hancur, aku kehilangan orang yang selama ini menemaniku, kehilangan posisiku sebagai direktur, dan kehilangan keluargaku, semua hancur!." Samuel yang terus menerka-nerka.
..........
Setelah Alex, dan Mita pergi dari rumahnya, Riri pun seketika menyibukkan diri di dalam kamar, di dalam kamar Riri terus menatap bingkai foto pernikahannya bersama Samuel, ia masih tidak menyangka bahwa rumah tangganya di ujung tanduk.
Riri tatap lamat-lamat foto indah itu, Riri yang terlihat cantik dan anggun saat mengenakan gaun berwarna putih dengan mahkota di kepalanya, dan Samuel yang terlihat gagah, tampan, dan berwibawa saat mengenakan jas berwarna hitam dengan rambut tertata rapi.
"Seandainya kau tidak berkhianat, seandainya kau tidak bermain api, seandainya aku hanya lah satu-satunya di hidupmu, pasti kejadian ini tidak akan pernah terjadi mas, namun kau sendiri yang mengotori pernikahan kita, hingga menjadi kebencian." Riri yang mulai berkaca-kaca terus menatap foto pernikahannya.
"Bukan aku tak cinta, bukan aku tak sayang, bukan aku tak membutuhkan mu, namun hanya sampai sini kau membimbingku dan menjadi imam ku, sakit, itu pasti, itu jelas, namun lebih sakit lagi jika pernikahan ini di lanjutkan, aku yakin pilihanku adalah benar mas." Riri yang seketika menangis di kegelapan malam.
"Aku benar-benar sulit Tuhan, aku benar-benar rapuh dan sakit, namun dengan seperti ini lah engkau menunjukan bahwa suamiku bukan laki-laki yang baik." lanjut Riri dengan air mata terus membasahi pipi mulusnya.
.
.
.
.
❤Maaf beribu maaf untuk kakak-kakak semua, karena sekarang jarang up novel, bukannya menghilang, bukannya lupa akun, apa lagi kehabisan cerita, tidak..tapi karena saya sibuk bekerja, jadi masih berantakan untuk membagi waktunya, inyaAllah, saya akan perbaiki jadwal up novelnya ya.. jangan khawatir.. cerita ini masih panjang..
Sekali lagi Author minta maaf.. sarang heoooo❤❤