Clarissa gadis gendut yang baik hati dan berkeluarga konglomerat. Nasib nya malang harus menikah dengan Kendrick Emilio Raymond karna terpaksa sebab kesalah pahaman. Mereka sama-sama dari keluarga kaya dan terpandang. Setelah pernikahan itu Kendrick bersikap dingin dan cuek, tak menganggap Clarissa sama sekali.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya? Apakah Clarissa bisa bertahan atau akan menyerah?
Cus langsung meluncur ke cerita mereka yuk🤭 Jangan lupa LIKE, VOTE, BERI RATING TERBAIK, SHARE, AND KOMENAN Kalian author tunggu 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IMEILDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20 #Perencanaan
Kendrick sangat kesal melihat tingkah Clarissa. Bagaimana bisa dia berpikiran ingin tidur dengan kamar terpisah. Padahal di dalam rumah itu masih ada Lavina dan juga art. Kalau ada yang melihat mereka tidur dengan kamar terpisah, dapat dipastikan nanti Kendrick yang akan menjadi sasaran kemarahan tuan Alvero.
Hal itu karna Clarissa sangat mengkhawatirkan suaminya. Bagaimana pun Kendrick adalah suaminya yang harus dia beri perhatian. Yaa walau pun batinnya sendiri harus tersiksa dengan keadaan ini.
"Tapi aku khawatir dengan kesehatan mas Ken. Kalau memang mas Ken tidak mau sekamar denganku tak apa, aku akan tidur di kamar tamu saja lagian mama sama papa tidak ada. Aku gak mau mas Ken sakit karna harus menghindariku terus" Clarissa selalu mengalah dan mengkhawatirkan keadaan Kendrick. Namun suaminya tidak pernah perduli dengan keadannya.
"Ada Lavina, kamu gak lihat.......itu anak tukang ngadu kalau kamu sampai ketahuan tidur di kamar tamu nanti aku yang dimarahi" jawab Kendrick sedikit meninggikan suaranya.
"Ya sudah kalau gitu mas Ken sekarang istirahat saja ya jangan kerja terus" Clarissa terus memberi perhatian kepada Kendrick namun tetap dicuekin.
"Bisa gak sih kamu itu diam. Aku bilang terserah diriku, gak usah sok perhatian......aku gak butuh perhatian darimu. Ck kenapa sih sialku harus menikah denganmu" Kendrick berdecak kesal lalu ingin keluar dari ruang kerjanya.
Seolah tertampar batu besar yang menerjang hati Clarissa sekarang. Ucapan Kendrick sangat menyayat hatinya. Kata penyesalan itu diucapkan oleh Ken entah dari hatinya atau tidak. Yang jelas perkataan itu sungguh menggebur perasaan Clarissa sekarang. Padahal itu juga bukan kemauan Clarissa untuk menikah dengannya, namun takdir menyatukan mereka dengan caranya sendiri.
Seolah-olah Clarissa lah yang menjadi penyebab dari semuanya. Padahal juga tidak, kalau saja Ken tidak menghampiri Clarissa pada saat itu, mungkin pernikahannya sekarang tidak akan terjadi. Tapi Ken selalu menyalahkan Clarissa. Dia tidak melukai fisik Clarissa namun berhasil melukai hatinya.
Clarissa berbalik badan menghadap suaminya yang ingin keluar. Tatapannya sayu penuh kekecewaan yang amat dalam. Sebelum Kendrick keluar, Clarissa berbicara sesuatu. Ia ingin memberi waktu buat dirinya sendiri untuk bisa menaklukkan hati Kendrick yang tidak mudah baginya. Hati yang mati sulit untuk ditumbuhkan kembali. Hanya dengan ketulusan yang bisa melukuhkan dan menghidupkannya.
"Baiklah mas, sekarang aku hanya minta beri waktu untukku bisa mengembalikan hatimu. Dalam kurung waktu tiga bulan, kalau dalam waktu itu aku tetap tidak bisa mengembalikan hati mas Ken seperti semula dan membuka hati untukku. Maka setelahnya aku pasrah, entah kamu mau menceraikan aku itu tidak apa-apa. Aku gak minta banyak, cukup beri aku perhatian sedikit dalam waktu tiga bulan itu." ucap Clarissa penuh penekanan.
Ia akan berusaha untuk membuka hati Kendrick kembali seperti semula. Mungkin sekarang Kendrick masih tak mau ada orang yang mengisi hatinya atau pun dekat dengannya. Entah apa yang dipikirkan oleh Kendrick sekarang setelah mendengar ucapan Clarissa.
Ia merututi ucapannya tadi. Tapi semua itu seolah dihempaskan oleh Kendrick. Ia tetap setia dalam egonya yang tidak mau membuka hatinya. "Haruskah seperti itu? Ahhh terserah kau saja" karna malas Kendrick hanya menjawab sekedarnya dan tanpa sadar ia menyetujui permintaan Clarissa.
Clarissa menatap punggung suaminya yang pergi meninggalkan dia. Ia berharap semua ini akan berhasil untuk meluluhkan hati suaminya. Terlihat susah memang karna Kendrick benar-benar menutup hatinya rapat-rapat. Padahal dulu sebelum kekecewaan itu muncul, sikapnya selalu lemah lembut. Bahkan kata kasar pun tak pernah diucapkan oleh Ken.
Hanya gara-gara satu luka yang kemudian menyebar ke rongga hatinya. Entah nanti Clarissa akan sanggup atau sebaliknya. Clari hanya berharap Ken bisa membuka hatinya kembali, walau pun bukan dengannya. Karna Clarissa ingin mengukir senyuman Ken kembali.
🌴
🌴
🌴
Pagi-pagi Kendrick sudah berangkat ke perusahaan. Seperti biasanya Michael selalu menjemput Kendrick. Clarissa sudah menyiapkan sarapan untuk suaminya, namun Kendrick tak sempat untuk menyentuh makanan yang dibuat oleh Clarissa. Alasannya karna ia ada rapat penting pagi ini.
Clarissa hanya mengiyakan dan memberikan bekal untuk Ken agar dimakan saat dikantor nanti. Awalnya Kendrick menolaknya, tapi Clarissa mengingatkan kembali pertakataan yang semalam. Sehingga Kendrick hanya menghela nafas panjang dan mengambil bekal yang sudah disiapkan Clarissa.
Didepan Michael sudah siap menanti Kendrick. Sebelum berangkat Clarissa tak lupa mencium punggung tangan suaminya. Kalau hal satu ini tak mengagetkan untuk Kendrick karna Clarissa terkadang melakukannya. Dengan paksaan pastinya.
"Nanti aku akan mengirim makan siang seperti biasanya. Kamu pengen dibawain makanan kesukaan mas Ken?" tanya Clarissa dengan senyuman manisnya.
"Gak perlu, aku bisa makan diluar" jawab ketus Kendrick.
"Tapi biasanya juga aku yang membawakan makan siang untuk kamu" sahut Clarissa bingung.
"Terserah kau saja lah!" jawab Kendrick pasrah. Pagi ini ia tak mau berdebat dengan Clarissa, karna dia juga ada rapat penting.
Setelah kepergian Kendrick, Clarissa kembali masuk ke dalam. Ia terpaksa harus sarapan berdua dengan Lavina. Clarissa terpenung sambil memainkan sendok makannya.
Lavina merasa heran dengan sikap Clarissa yang hanya diam saja sambil melamun. Ia merasa Clarissa ada masalah. "Kak Clari gak makan? Kenapa hanya diliatin doang makanannya?" tegur Lavina heran.
"Gak pa-pa, ini mau makan" jawab Clarissa memaksakan senyum.
Clarissa merasa sikap Kendrick aneh sejak kemarin. Memang tiap hari sikapnya seperti itu dingin dan cuek. Tapi hari ini Kendrick seolah menghindari Clarissa. Bahkan sarapan ia lewatkan dan tadi saat Clarissa mengatakan ingin mengantar makan siang, Kendeick seolah menolak dan tak mau. Padahal biasanya juga Clarissa yang mengirim makan siang untuk Kendrick.
Kali ini sikap Kendrick begitu dingin kepada Clarissa. Ucapan yang ketus dan singkat. Clarissa merasa aneh, itulah yang menganggu dalam pikirannya.
🌺
🌺
🌺
Eveline sedang bersama Faero untuk merancang gaun pernikahan. Mereka berada di butik milik nyonya Cantika. Eveline sendiri yang akan memilih gaun indah untuk dipakai nanti di hari pernikahannya.
Kemarin Clarissa sudah memilah gaun-gaun cantik untuk Eveline. Jadi Eveline tinggal memilih mana yang cocok untuk dia pakai. Dibantu oleh Faero dan asisten nyonya Cantika. Katanya juga Clarissa akan datang berkunjung ke butik sekalian menemui Eveline.
Setelah melihat-lihat Eveline tertarik dengan satu gaun yang cantik berwarna merah muda bertabur berlian di sekelilingnya. Tampak elegan dan mewah. Diranjang dengan rapi dan sesuai letak. Gaun yang dipilih oleh Eveline ternyata rancangan Clarissa sendiri. Dan Eveline tampak senang melihatnya, apalagi Faero yang juga ikut bahagia melihat senyum lebar calon istrinya itu.
Tak lama Clarissa datang bersama Lavina. Mereka mengobrol diruang pribadi yang ada di butio tersebut. Eveline sudah menunjukkan gaun yang akan dia pakai nanti. Gaun itu juga disukai oleh Clarissa, tadinya dia berharap Eveline akan memilih gaun itu dan ternyata dugaannya benar.
"Akhirnya sahabatku sebentar lagi akan menikah, melepas jomblonya. Dan untuk kakakku tersayang selamat ya akhirnya bisa menemukan cinta sejati. Aku senang kalian bisa berpasangan menjadi suami istri nantinya." ucap Clarissa tersenyum sennag melihat kebahagiaan dirona wajah sahabat dan kakaknya.
"Terima kasih Clari, aku juga senang akhirnya tidak menjadi jomblo lagi. Dulu aku mengira cintaku hanya akan sia-sia saja ternyata terbalas juga." jawab Eveline menunjukkan senyuman lebarnya.
"Untung saja kamu gak keburu dimilikin orang, kalau iya pasti aku akan sedih galau merana merindukan cinta darimu" timpal Faero membuat Eveline tertawa.
"Ya ampun.....mangkanya lain kali itu jangan menyimpulkan hanya dengan melihat saja. Pemandangan yang nampak di depan kita belun tentu real nya begitu, jadinya salah paham kan. Ada saja, kakak sendiri dikira kekasih" gerutu Eveline menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Heheh iya......." jawab Faero sambil nyengir meruntuti kebodohannya.
"Hmm, kak Clari sudah menikah dan kak Eveline juga mau nyusul. Lah aku masihs setia menunggu orang yang belum pasti menjadi milikku" gumam Lavina yang terdengar oleh mereka bertiga.
Mendengar ucapan Lavina yang curhat atas dirinya sendiri, Eveline tertawa lirih. Lavina masih seti menjomblo. Tidak ada lelaki yang menarik hati Lavina. Adiknya sama kakak ternyata punya kepribadian sama namun berbeda karakter. Lavina yang suka tertawa dan periang, sementara Kendrick tipikal lelaki yang cuek dan dingin namun sekali jatuh cinta akan setia taka da duanya.
"Tunggu saja nanti kalau sudah waktunya pasti akan dipertemukan. Jangan keburu nikah, katanya mau merintis karir dulu. Kamu ingin menjadi model seperti Eveline kan?"
"Iya lah kak itukan impianku. Lagian aku juga gak buru-buru mau nikah. Aku mau menggapai impianku dulu, kalau masalah pasangan belakangan juga bisa" jawab Lavina dengan santai.
Lavina sudah mengimpikan menjadi model sejak dulu. Dia pintar sekali kalau masalah kecantikan dan tentang dunia modeline. Mangkanya itu ia ingin belajar dari Eveline agar bisa menjadi model ternama seperti dirinya.
KLO BISA BUAT JUGA TUH KISAH NYA CHERA SPUPU CLARISSA