Rini terpaksa harus menikah dengan seorang pria koma demi menyelamatkan anaknya yang di sekap oleh ibu tirinya, namun siapa sangka jika pria tersebut adalah seorang yang dulu menghamilinya. Bagaimana kisah Rini selanjutnya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gala di culik
Semua orang seketika melotot saat melihat Rini membawa sebuah Martil. Bukannya takut Gala malah tertawa melihat sang mamah.
"Sekarang mamah akan pukul rasa sakit itu agar segera pergi dari kaki Gala, kamu siap!" serunya
Sementara itu Carlen terus menatap wanita itu dengan seksama.
Gala pun mengangguk, " Siap mamah!" serunya
Rini pun langsung memukul lutut Gala. Maudy tampak menutupi wajahnya, sementara Gala tertawa terbahak-bahak melihat aksi kocak sang mamah yang terus berpura-pura memukulnya.
Berbeda dengan Carlen yang tak berkedip melihat gerak-gerik istrinya itu.
"Semuanya sama," gumamnya
"Selesai, sekarang ayo kita tes dulu hasil kerja mamah. Apakah dokter ajaib berhasil menyembuhkan kaki pangeran Gala, check this out!" seru Rini
Ia kemudian berdiri dan meminta Gala untuk bangun dari kursi roda. Wanita itu mengulurkan tangannya dan Gala pun langsung menyambutnya. Bocah tujuh tahu itu segera berdiri dan melangkahkan kakinya tanpa mengeluh sakit seperti sebelumnya.
"Yeay, kaki Gala sudah tidak sakit lagi, terimakasih mamah!" ucap bocah itu kemudian berlari memeluk Rini.
"Uncchh, jadi terharu!" ucap Maudy kemudian mengusap air matanya
Di saat semua orang begitu kagum terhadap Rini yang berhasil membuat Gala bisa berjalan kembali dengan cara uniknya, Carlen justru semakin curiga dengan wanita itu.
*Greppp!
Rini seketika menoleh kearah Carlen saat pria itu menarik lengannya.
"Ada yang ingin aku bicarakan," bisiknya
Ia pun segera menyeret Rini, keluar dari kamar Gala.
"Katakan siapa dirimu sebenarnya??" tanya Carlen
"Aku Rini istrimu, memangnya kenapa?" jawab Rini
"Jangan bohong, caramu mengobati Gala sangat mirip dengan dokter Hanggarini, apa kalian adalah orang yang sama??" imbuhnya
"Wah, sepertinya anda terlalu banyak berhalusinasi Tuan. Aku ini Rini cuma seorang lulusan SMA jadi mana mungkin aku bisa menjadi dokter. Kalaupun aku berhasil membuat Gala jalan lagi itu karena anak itu memang merindukan sentuhan seorang ibu, itu saja," jawab Rini
"Lalu bagaimana dengan aku, bagaimana seorang lulusan SMA bisa membuat pria yang sudah koma selama 6 tahun bisa sadar lagi," kali ini ucapan Carlen mampu membuat Rini terdiam.
Wanita itu hanya tersenyum mendengar jawaban sang suami.
"Ah sial, pintar juga dia menganalisis. Ah... Tapi aku tidak boleh kalah dengannya. Identitas ku tidak boleh terbongkar sampai aku menyelesaikan kontrak pernikahan ini," gumam Rini
"Oh kalau itu, kebetulan aku kan seorang Herbalis jadi aku menggunakan pengobatan Herbal untuk membuat mu sadar kembali," jawabnya singkat, iapun segera melepaskan tangan Carlen yang mencengkeram lengannya.
Wanita itu buru-buru bergegas menuju ke kamarnya.
"Untung dia percaya," ucapnya lega
Namun tiba-tiba ia terkesiap melihat darah di lengan bajunya.
********
Keesokan harinya Rini sengaja tidak ikut sarapan pagi untuk menghindari pertemuan dengan Carlen. Ia tak mau pria itu menginterogasinya karena kejadian kemarin.
Saat perjalanan menuju tempat kerja, Rini merasa ada sebuah mobil yang terus mengikutinya.
"Sial, sudah ku duga dia akan mengikuti ku," Rini sengaja memilih turun di sebuah pusat perbelanjaan dan segera melarikan diri dari kejaran anak buah Carlen.
Ia bahkan sampai harus berganti pakaian dan memakai wig demi merubah penampilannya.
Setelah berhasil mengecoh mereka, Rini segera naik sebuah bus umum menuju ke rumah sakit.
Natasha tampak menunggu sahabatnya itu.
"Tumben dokter telat!" sapanya
"Biasalah ada gangguan kecil," sahut Rini segera duduk di kursinya
Natasha segera menyerahkan sebuah amplop coklat kepadanya.
"Daftar nama-nama pria yang menginap di ruang VIP 05,"
Rini segera membuka amplop itu dan mengeluarkan isinya.
"Ada tiga orang??"
"Yups," sahut Nat
"Lalu aku harus mendatanginya satu perssatu gitu?" tanya Rini
"Yes," jawab Natsha
"Oh My God,"
"Santai besti kan cuma tiga,"
" Ok, aku mulai besok aja, hari ini aku lelah," sahut Rini
Tiba-tiba ponselnya berdering membuat ia langsung mengangkatnya.
"Mamah, tolong aku!" terdengar suara Gala tampak ketakutan diujung telpon
"Kamu kenapa sayang," jawab Rini
Namun tiba-tiba suara telpon terputus.
"Siapa Dok?" tanya Natasha
"Gala, sepertinya terjadi sesuatu dengannya, aku harus segara ke sekolahnya?" sahut Rini
Ia buru-buru mengambil kunci motor Natasha dan bergegas pergi. Rini sengaja menggunakan kecepatan tingga karena ia begitu khawatir dengan putranya.
Hanya butuh waktu 15 menit Rini sudah tiba di sekolah Gala. Ia bertemu dengan Carlen saat tiba di sekolah.
Keduanya segera menuju ruang guru untuk menanyakan keberadaan Gala.
Wali kelas Gala mengatakan jika Gala sudah di jemput oleh susternya saat jam olahraga dengan alasan akan melakukan pengecekan kesehatan.
Tentu saja Carlen dan Rini begitu terkejut mendengarnya. Rini kemudian memberi tahu Carlen jika Gala menelponnya belum lama.
"Dia juga menelpon ku dan memintaku menjemputnya," sahut Carlen gusar
"Kalau begitu biar aku telpon ibu, untuk memastikan dia benar-benar pulang atau tidak?" jawab Rini
Ia segera menghubungi Maudy dan menanyakan tentang Gala. Hal mengejutkan di sampaikan oleh Maudy, wanita itu justru mendapatkan telpon jika Gala di culik oleh seseorang.
"Fiks, Gala memang di culik, apa dia meminta tebusan?" tanya Rini
"Dia hanya meminta untuk meletakkan uang tebusan di bekas gudang Perusahaan Garment," jawab Maudy
"Ok, aku tahu gedung itu, kebetulan dekat dengan kosan ku dulu, ibu tidak usah panik, biar aku dan Carlen yang akan mengurusnya," jawab Rini kemudian mengakhiri telponnya
"Gala di culik," ucap Rini
Ia kemudian menyampaikan apa yang diberitahu Maudy kepada suaminya itu.
"Sudah ku duga, sebaiknya kamu kembali saja bekerja, biar aku yang akan mengurus masalah ini," jawab Carlen
"Ok," jawab Rini kemudian membalikkan badannya
Carlen tampak kecewa saat mendengar jawaban Rini.
"Bagaimana bisa dia berkata seperti itu, dia bilang ingin menyelamatkannya tapi sepertinya itu cuma akting," gerutu Carlen
"Bagaimana kalau kita taruhan siapa yang lebih dulu menemukan Gala berhak meminta apapun dari yang kalah,"
Carlen melotot dan langsung menoleh kearah Rini.
Rini menyunggingkan senyumnya menatap wajah kaget sang suami
"Aku bisa meminta apapun darimu?"
"Yups," sahut Rini
Ini kesempatan untuk membuktikan apakah dia benar-benar dokter Hanggarini atau bukan??.
"Ok deal!" Jawab Carlen kemudian mengulurkan tangannya
"Deal!"
Rini segera menjabat tangan pria itu kemudian pergi menggunakan sepeda motornya.
Carlen pun tak mau kalah ia segera menyuruh Reynold untuk segera menuju lokasi sang penculik.
Sementara itu Gala yang di sekap di sebuah Gudang berhasil melarikan diri. Bocah tujuh tahun itu berhasil kabur melalui toilet. Setelah berhasil keluar Gala pun harus menghindari kejaran para penculik.
Beruntung ia melihat sebuah rumah yang terbuka dan segera masuk. Gala buru-buru menutup pintu gerbang rumah itu dan masuk ke dalam.
Ia begitu senang saat mendapati rumah itu kosong. Namun tiba-tiba ia terkejut melihat seorang bocah menepuk pundaknya.
"Siapa kamu, apa kamu pencuri?" tanya bocah Perempuan itu
"Aku Gala, maaf aku masuk rumahmu tanpa izin, aku takut, ada banyak orang jahat yang mengejar ku," jawab Gala.
Bocah perempuan itu kemudian keluar untuk membuktikan ucapan Gala. Ia melihat beberapa orang pria berbadan kekar di depan rumahnya, membuat ia langsung mengunci pintu dan menutup gorden rumahnya.
"Jangan takut kamu aman di sini, Bundaku itu wanita hebat, dia pasti akan melindungi mu dari para penjahat itu,"
Gadis kecil itu kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi sang ibu.
"Halo Bunda, cepat pulang di rumah banyak orang jahat!"
