Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.
Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.
Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.
Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 7 : Dua Anak Singa Tingkat Kedua
Zhang Yu mengikuti suara raungan yang seiring berjalannya waktu terdengar kian jelas. Meski tahu dirinya telah memasuki wilayah bagian terdalam, rasa penasaran membuatnya tetap melanjutkan langkah ke depan.
Roar!
Kening Zhang Yu berkerut ketika merasakan tekanan kekuatan dari arah depan. Di saat yang sama dirinya menjadi bersemangat. "Tidak jauh lagi!"
Tepat seperti apa yang ia katakan. Setelah menempuh perjalanan satu mil, di depan mata kepalanya, terpampang nyata sosok singa berwarna merah setinggi sepuluh kaki dengan surai keemasan.
Zhang Yu tak perlu memastikan terlalu lama tentang kekuatan singa tersebut. Melihat dari pancaran aura saja sudah dapat menyimpulkan kekuatan singa ini berada di atas serigala putih.
Namun, sepertinya singa ini berada dalam sebuah pertarungan. Dapat dilihat beberapa luka di punggung dan leher, juga darah yang mengalir dari wajah bagian sampingnya.
"Kau tak bisa lari lagi singa api! Kematianmu sudah ditetapkan!"
Suara penuh kepercayaan diri ini datang dari sosok pria yang membawa pedang berlumuran darah. Dengan pakaian berwarna biru beraksesoris emas, niat membunuh dapat dirasakan dari tatapan matanya.
"Siapa pria ini?" Zhang Yu yang sebelumnya berniat mengambil kesempatan ketika singa api dalam keadaan lemah sontak menahan diri dengan kemunculan pria berpakaian biru.
"Mungkinkah dia yang membuat singa api seperti itu?" Zhang Yu mengamati lebih dalam sosok pria tersebut. Umurnya mungkin tidak jauh berbeda dengan dirinya, tapi dia sudah dapat mengalahkan singa api yang berada di tingkat ketiga.
Siapa sebenarnya dia?
Zhang Yu tak mengingat ada generasi muda seperti ini di Kota Qian Gu. Jadi, apakah dia berasal dari kota lain?
"..."
Saat Zhang Yu masih mengamati pertarungan dari kejauhan, dari arah belakang dirinya merasakan tatapan dengan niat membunuh yang kuat.
Tentu saja Zhang Yu langsung berpaling ke belakang. Sungguh tercengang dirinya mendapati sepasang singa api remaja.
"Apa dua anak singa ini sedang mencari induk mereka?" Zhang Yu masih bergeming di tempat sambil berusaha mendekat pada dua anak singa api.
Akan tetapi kedatangan dirinya agaknya tidak diharapkan oleh kedua anak singa api. Baru beberapa langkah, mereka dengan kompak mengaum.
"Sial! Apa mereka menganggapku sebagai makanan?"
Bibirnya belum kering setelah berkata seperti itu, kedua anak singa api melompat menerjang dengan kuku mereka yang tajam.
Roar!
Meski masih remaja, tapi mereka sudah berada di tingkat kedua. Kekuatan masing-masing tak lebih lemah dari tingkat ahli bintang lima. Terlebih ukuran mereka juga tidak bisa dikatakan kecil. Memiliki tinggi enam kaki dan tengkorak kepala yang lebih besar dari orang dewasa.
Zhang Yu tak menganggap enteng mereka. Begitu dua anak singa api mendekat, dia mengeluarkan teknik tinju batu.
Dalam satu gerakan, bayangan tinju berwarna emas melesat dan menghantam satu anak singa api hingga terhempas.
Tapi satu anak singa api berhasil lolos. Dia menyergap, mengayunkan tangan untuk mencakar.
Siapa yang mengira cakaran itu menyimpan kekuatan mengerikan. Batu besar yang ada di sekitar pertarungan, langsung hancur berkeping-keping dengan sekali serangan.
Zhang Yu tersenyum samar. Tatapannya masih tertuju pada dua anak singa api yang kembali berdiri sejajar. "Dua inti binatang spiritual tingkat kedua. Tentu saja aku tidak boleh melewatkannya!"
Roar!
Mungkin kedua anak singa api ini bisa mengerti apa yang dikatakan Zhang Yu. Setelah mengaum keduanya langsung menyerang dengan brutal.
Mencakar, mencabik dan menggigit. Semua coba mereka lakukan. Namun sangat disayangkan, Zhang Yu berhasil menghindari setiap serangan.
Kedua anak singa api pun seperti frustrasi karena tak bisa menyentuh Zhang Yu walau itu ujung pakaiannya saja.
Zhang Yu mengambil kesempatan ketika dua anak singa api dalam posisi satu garis lurus dan mengeluarkan teknik telapak tangan api.
Telapak tangan raksasa berwarna merah kekuningan melesat dalam satu gerakan.
Blam!
Karena tidak sempat menghindar, kedua anak singa api menerima serangan ini secara langsung. Tubuh mereka terpental puluhan langkah dan baru berhenti setelah menghancurkan belasan batu yang ada di belakang.
Tubuh mereka terkubur dalam reruntuhan. Aura yang sebelumnya menguar begitu pekat sekarang tak lagi terasa. Keduanya mati!
Zhang Yu membongkar reruntuhan batu dan mengeluarkan mayat kedua anak singa api. Dia membelah bagian leher bawah lalu mengambil kristal trigonal berwarna merah yang ukurannya sedikit lebih besar dari inti serigala putih.
"Lumayan! Sudah ada tiga inti bintang spiritual tingkat kedua." Zhang Yu menyimpannya, kemudian pikirannya melayang membayangkan singa api dewasa.
"Entah bagaimana akhir pertarungan mereka saat ini. Mungkin aku harus memeriksa ke sana." Zhang Yu berharap pria itu tak mengambil inti kekuatan singa api. Jadi dirinya bisa memungutnya tanpa kesusahan.
He-he...
Zhang Yu tertawa memikirkan hal ini. Dia lantas meninggalkan mayat dua anak singa dan pergi ke tempat pertarungan singa dewasa.
Akan tetapi ketika sampai di tempat, Zhang Yu tak menemukan apapun kecuali kekacauan. Belasan pohon tumbang, tebing hancur, dan muntahan tanah.
Penampakan ini seketika membuat kening Zhang Yu berkerut. "Di mana mayat singa api itu?"
Saat Zhang Yu mencoba berkeliling di tempat pertarungan, perhatiannya tanpa sengaja mengarah pada jejak darah yang agaknya menuju ke suatu tempat.
"Ini adalah darah singa api!" Zhang Yu mengambil sampel darah itu dengan ujung telunjuknya. Setelah mengamati dengan benar dia menjadi yakin jika itu adalah darah singa api.
Secara naluri Zhang Yu mengikuti jejak darah tersebut yang ternyata membawanya ke sebuah danau.
Tepat di tepi danau, mayat singa api tergeletak dalam posisi terbujur. Zhang Yu memperhatikan bagian leher masih tertutup, itu berarti inti kekuatan singa api tidak diambil.
Ini membuat Zhang Yu bersemangat. Dia bergegas ke sana dan mengambilnya.
Namun, setelah jarak semakin dekat Zhang Yu menyadari ada orang berendam di balik mayat singa api. Yang membuatnya terkejut hingga nafas tercekat, sosok yang berendam adalah wanita.
Sial!
Kepala Zhang Yu langsung menjadi kosong menyaksikan pemandangan di depannya. Dia lalu mengingat kembali sosok pria muda yang bertarung dengan singa api dewasa.
"Te-ternyata dia seorang wanita?!"
Zhang Yu tidak lagi dapat berpikir. Dalam benaknya ia hanya ingin pergi dari danau sekarang juga.
Tidak lagi menginginkan inti singa api tingkat ketiga. Karena bagaimanapun, situasi ini sedikit mengkhawatirkan.
Akan tetapi, langit sepertinya tidak menghendaki dirinya pergi dengan selamat.
Tepat saat ini, suara nyaring tapi penuh kemarahan terdengar.
"Siapa di sana?!"
Zhang Yu ingin tak menghiraukan suara itu dan terus melesat pergi. Tapi satu detik kemudian, sebuah pedang menancap tepat dua langkah di depannya.
"Siapa kau?! Sejak kapan ada di sini?! Dan apa yang kau lakukan?!" Dia sudah berpakaian seperti pria, mengenakan aksesoris pria dan rambutnya yang panjang pun diikat seperti pria.
Matanya menatap tajam pada Zhang Yu. Seperti ingin menelan hidup-hidup.