Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Sadar Diri, Sitha!
🍁 Happy Reading 🍁
"Hemph...hemph.." ronta Sitha untuk melepaskan ciuman Juna.
Sitha pun berhasil melepaskan ciuman Juna.
"Loe tuh yah!" geram Sitha.
"Gue kangen banget sama loe, Sit!" ucap Juna.
"Ngaco loe! Awas!" bentak Sitha sembari berdiri dari atas pangkuan Juna, tapi belom juga bokong Sitha terangkat dari paha Juna, Juna langsung menahan pinggang Sitha dan meletakkan dagu-nya di pundak Sitha.
"Gue serius Sit. Emangnya loe gak kangen sama gue?" tanya Juna.
"Gak!"
"Bohong loe! Buktinya aja tadi gue lihat loe kayak gelisah karena gue gak ngabarin loe, iya kan?"
"Dih pede banget loe! Udah sana ah! Gue mau pulang!" ucap Sitha sembari menaikkan pundaknya agar Juna menyingkirkan dagu-nya di pundak Sitha.
Bukannya menyingkirkan dagu-nya dari pundak Sitha, Juna malah menciumi leher Sitha.
"Juna ih... minggir gak!" geram Sitha sembari berusaha menarik kepala Juna.
"Gue kangen banget sama loe, Sit. Ini oleh-oleh yang gue bawa dari Surabaya buat loe berat banget Sit, masa loe gak mau oleh-oleh dari gue ini sih?!" jawab Juna disela-sela aktifitasnya menciumi leher Sitha.
Mendengar kata-kata Juna, seketika otak Sitha langsung mudeng dengan apa yang Juna maksud dengan oleh-oleh.
"Gak! Gue gak mau! Jangan kayak gini Jun!" tolak Sitha.
Tapi Juna tidak memperdulikan penolakan Sitha, ia masih terus berusaha memancing hasrat Sitha dengan sengatan-sengatan kenikmatan yang diberikan bibirnya. Bahkan bukan hanya bibir Juna saja yang memberi sengatan kenikmatan ke tubuh Sitha, tapi tangan Juna juga sudah ikut bekerja memberi sengatan ke tubuh Sitha.
Sitha yang awalnya meronta, lama kelamaan pertahanannya pun runtuh juga dan akhirnya mengikuti dan membalas sengatan kenikmatan yang Juna berikan. Dan akhirnya mereka pun berakhir dengan percintaan panas penuh gairah.
Juna mengeluarkan semua oleh-oleh yang ada dalam tubuh-nya untuk Sitha. Oleh-oleh yang berupa hasrat yang menggebu-gebu. Begitupun dengan Sitha, meski mulutnya tadi mengatakan tidak menginginkan oleh-oleh yang ada dalam tubuh Juna, tapi nyatanya setelah Juna mengeluarkan oleh-oleh'nya, Sitha begitu menikmati oleh-oleh yang diberikan Juna.
Tiga puluh menit kemudian.
"Aaarrrgh..." Erangan panjang keluar dari mulut Juna, tanda kalau ia sudah sampai di puncak kenikmatannya.
Juna pun ambruk seketika diatas tubuh Sitha.
"Makasih Sit, makasih." ucap Juna dengan nafas yang masih ngos-ngosan.
Sitha tak menjawab, nafasnya tak kalah ngos-ngosan dari Juna.
Setelah semua cairan kental menyembur di dalam rahim hangat Sitha, barulah Juna mengeluarkan senjata pusaka-nya dari dalam lubang kenikmatan Sitha kemudian merebahkan tubuh-nya di sebelah Sitha lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan tubuh Sitha.
Untuk beberapa saat mereka sama-sama mengistirahatkan tubuh mereka.
KRIIING..
Tiba-tiba ponsel Juna berdering.
Juna yang kelelahan membiarkan ponsel itu terus berdering.
"Jun, hape loe bunyi!" ucap Sitha.
"Gue lemes Sit, tolong ambilin dong." jawab Juna karena saat ini ponsel-nya ada di ruang tengah sedangkan mereka sudah ada di kamar Juna.
Sitha pun mendudukkan tubuh-nya lalu menarik semua selimut untuknya lalu menggulung selimut itu ketubuh-nya. Kemudian Sitha pun turun dari atas ranjang dan keluar dari kamar Juna ke ruang tengah untuk mengambil ponsel Juna.
Sesampainya di ruang tengah, Sitha pun mengambil ponsel Juna yang tergeletak diatas meja ruang tengah lalu melihat siapa yang melakukan panggilan ke ponsel Juna.
SHAKILA ♥️
Itulah nama yang tertera di layar ponsel Juna.
Melihat nama Shakila dan ditambah dengan emot hati, tanpa bertanya pada Juna, Sitha pun tahu kalau itu adalah kekasih Juna. Entah kenapa melihat nama Shakila, hati Sitha tiba-tiba terasa panas. Tapi Sitha sadar diri, ia tidak punya hak untuk cemburu dengan Shakila.
Sitha pun membawa ponsel Juna ke kamar.
"Siapa yang nelpon?" tanya Juna begitu Sitha masuk kedalam kamar.
"Cewek loe!." jawab Sitha ketus sembari memberikan ponsel itu pada Juna.
Juna pun mengambil ponsel itu dari tangan Sitha lalu menggeser tombol hijau di layar ponsel-nya.
"Halo Sayang." jawab Juna.
Mendengar Juna memanggil Shakila dengan panggilan Sayang, hati Sitha makin memanas. Tak ingin hatinya semakin panas tak karuan, Sitha pun memutuskan untuk masuk ke kamar mandi dan mendinginkan hati dan pikirannya dengan berendam dalam bathtub.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...
