Memiliki wajah cantik blesteran, membuatnya menonjol di antara gadis lainya. Tapi kisah hidupnya tak seindah wajahnya. Jessyca
Karena sang Mama meninggal sejak lama, membuat Ayahnya menikah lagi. Tapi keluarga baru, justru membuat hidupnya semakin sulit.
Hingga suatu saat, neneknya telah memilihkan jodoh untuknya. Yang menyebabkan ia 'kawin gantung' di usia muda.
Apakah kehidupan Jessy akan lebih baik? Atau malah sebaliknya!!!
Cuzzz kita lanjut ☺☺☺☺🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AuraAurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon Suami
Setelah acara bertukar cincin selesai, kini waktunya mereka menikmati makan malam.
Di dalam kamar mandi tamu, Nathan tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin. Ia teringat kembali wajah Jessy yang kesal karena ia setuju untuk bertunangan.
Flashback On.
Nathan izin pulang sekolah lebih awal, karena ia harus menjemput neneknya di bandara.
Hari ini neneknya datang dari kota xxx, karena selama ini neneknya memang tinggal terpisah.
Tidak membutuhkan waktu lama, mobil yang di kendarai Nathan sudah sampai di bandara.
Nathan berjalan memasuki bandara dan melihat jam tangan nya, seharusnya sebentar lagi pesawat yang di tumpangi neneknya sudah mendarat.
Hingga beberapa saat kemudian, senyumnya mengembang ketika nenek yang di tunggu nya sudah terlihat berjalan ke arahnya dengan menggeret koper.
"Ya ampun, cucu Oma ternyata sudah besar." Oma kemudian memeluk Nathan. Sudah lama ia tidak berjumpa dan hanya berkomunikasi lewat VC.
"Dan Oma juga bertambah cantik," goda Nathan.
"Kamu memang tahu bagaimana menyenangkan hati Oma," menguraikan pelukan nya dan mencubit gemas pipi Nathan.
Saat dalam perjalanan menuju rumah, Oma meminta Nathan mengantarkan nya ke suatu tempat. Dan tempat itu, ternyata rumah makan sederhana yang letaknya tidak jauh dari sekolahnya.
"Kamu tidak ikut masuk?" Oma melihat Nathan masih terdiam di dalam mobil ketika ia sudah turun.
Nathan menggelengkan kepala. "Tidak Oma, Nathan tunggu di mobil saja." Tolaknya.
"Ya sudah kalau begitu, Oma masuk dulu."
Oma berjalan masuk ke dalam rumah makan, meskipun sederhana tapi pengunjungnya sangat ramai. Oma mengedarkan pandangan nya untuk mencari seseorang, dan ternyata berada di kasir.
"Mariam!" Teriak Oma.
Mariam seketika menoleh saat ke arah sumber suara. "Ratih," pekiknya dengan terkejut.
Mariam segera menyuruh pegawai untuk menggantikan nya dan berjalan menemui Oma.
"Ya ampun kamu sudah datang," Mariam memeluk Oma.
"Iya, bahkan dari bandara aku langsung kesini," sahut Oma.
Kedua wanita paru baya itu saling berpelukan, karena memang sudah lama tidak bertemu. Terakhir di pemakaman Kasih, dan hanya lewat sambungan telepon mereka berkomunikasi.
Setelah sudah puas berpelukan, Mariam mengajak Oma untuk makan siang bersama.
"Kamu tadi tidak ada yang jemput?" Mariam melihat Oma hanya sendirian.
"Cucuku yang menjemput, tapi dia tidak mau ikut masuk. Dia seperti kakeknya," Oma tertawa setelah mengatakan itu. Karena sifat Nathan tidak jauh beda seperti mendiang suaminya di kala muda dulu.
"Benarkah?"
Oma menganggukkan kepalanya. "1000%"
Mereka berdua kemudian tertawa.
Setelah makan siang itu selesai, Oma mulai membahas rencana mereka.
"Jadi bagaimana?" Tanya Oma.
"Cucuku masih sekolah," sahut Mariam.
"Tidak apa-apa, cucuku juga masih sekolah." cetus Oma. "Lagi pula, setelah menikah mereka juga tidak akan tinggal satu rumah." sambungnya lagi.
"Benar juga," Mariam menimpali.
Oma Ratih dan Nenek Mariam adalah sahabat semenjak SMP. Mereka sejak muda memang merencanakan ingin menjodohkan anak-anak mereka, agar mereka terikat dalam hubungan keluarga.
Tapi sayangnya harapan itu harus pupus ketika mereka sama-sama mempunyai anak perempuan.
Hingga akhirnya, cucu mereka lahir dan membuat rencana itu di teruskan kembali.
"Terus bagaimana dangan Nilam dan suaminya?" Mariam takut jika anak Ratih tidak setuju.
"Mereka sudah ku beri tahu dan mereka setuju," jawab Oma.
"Baiklah kalau begitu."
Setelah pembicaraan itu, kini kedua wanita tua itu memikirkan bagaimana caranya membujuk cucunya.
"Nathan, apa kamu mau jika Oma menginginkan kamu menikah?"
Dengan hati-hati Oma menyampaikan ke inginkan nya di saat perjalanan pulang.
Nathan langsung menoleh ke arah Oma, jelas saja di terkejut. "Maksudnya?" Ia memastikan apa yang ia dengar itu benar.
"Oma ingin kamu menikah!" Oma mengulangi ucapannya. Kemudian menjelaskan alasannya yang sebenarnya.
Nathan hanya diam tidak memberikan jawaban apapun, dan Oma mengerti itu.
Hingga beberapa hari kemudian, entah memang berjodoh atau tidak. Saat Mariam baru saja memberikan kabar jika cucunya mau menerima perjodohan itu, Nathan juga memberikan jawaban iya.
Flashback Off.
Klek.
Saat Nathan keluar dari kamar mandi ternyata di Jessy sudah berdiri di depan pintu. Ia menautkan kedua alisnya.
"Kenapa lo terima pertunangan ini?" Jessy berusaha meredam suaranya.
"Memangnya kenapa?" Nathan tau maksud gadis di depannya, tapi berpura-pura tidak tahu.
"Lo!" kesal Jessy.
"Yang sopan berbicara dengan calon suami!"
Setelah mengatakan itu Nathan beranjak dari sana, ada senyuman tipis yang menghiasi bibirnya. Sedangkan Jessy, gadis itu semakin kesal di buatnya.
...----------------...
...Udah hari senin aja, jangan lupa vote nya ya 😁...