NovelToon NovelToon
PAMANKU SUGAR DADYKU

PAMANKU SUGAR DADYKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Anak Yatim Piatu / Dokter Genius / Beda Usia
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: AMIRA ARSHYLA

"paman jelas-jelas kamu juga mencintai aku akan tetapi kenapa kamu tidak mau mengakuinya"
Alena jatuh cinta kepada paman angkatnya sejak dia masih kecil, akan tetapi paman selalu menganggap dia seorang gadis kecil yang sangat imut, apakah si dokter jenius itu akan tergerak hatinya untuk menerima Alena, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMIRA ARSHYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 14

Setelah itu Narendra kemudian langsung memasukkan Alena ke dalam mobil.

"hati-hati kepalamu."ujar Narendra sambil menaruh tangannya di atas kepala Alena, ketika Alena masuk ke dalam mobil.

"terima kasih paman."ujar Alena sambil tersenyum.

Narendra kemudian langsung masuk ke dalam mobil, dan dia langsung memakaikan sabuk pengaman pada Alena.

"sudah, ayo kita pulang."ujar Narendra sambil tersenyum.

setelah itu Narendra kemudian langsung melajukan mobilnya ke jalan raya.

Narendra menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah sakit.

"Alena, ayo kita periksakan duku kakimu itu."ujar Narendra sambil membukakan sabuk pengaman pada Alena.

"iya paman."ujar Alena.

setelah itu Narendra kemudian langsung menggendong tubuh Alena masuk ke dalam rumah sakit tersebut.

"taruh saja Nona ini di atas kursi roda ini tuan "ujar seorang perawat yang berada di dalam rumah sakit tersebut.

"tidak perlu, biar aku saja yang membawanya masuk untuk bertemu dengan dokter."ujar Narendra.

"baiklah jika itu yang tuan mau, ayo silahkan ikut dengan saya."ujar perawat itu sambil berjalan di depan Narendra.

Narendra kemudian langsung mengikuti perawat tersebut sambil mengendong Alena.

"silahkan masuk tuan, dokter ada di dalam."ujar perawat tersebut sambil tersenyum ramah.

setelah itu mereka kemudian masuk ke dalam ruangan dokter yang akan memeriksa Alena.

setelah beberapa saat kemudian.

"nah...! Oke nak sudah selesai."ujar dokter tersebut sambil tersenyum lebar ke arah Alena.

"Kakiku jadi kayak lontong."ujar Alena dalam hatinya sambil melihat ke arah kakinya yang di perban.

"bagaimana Alena...?"ujar Narendra.

"sudah tidak sakit lagi paman."ujar Alena sambil tersenyum.

Narendra kemudian berjalan mendekati dokter.

"bagaimana dengan kaki keponakan saya dok...?"ujar Narendra.

"tidak ada yang perlu di khawatirkan, dia akan segera sembuh."ujar dokter tersebut sambil menulis resep obat untuk Alena.

"terima kasih dokter."ujar Alena sambil mengambil resep obat tersebut dari dokter.

"iya sama-sama gadis kecil, lain kali hati-hati ya."ujar dokter tersebut sambil tersenyum.

Narendra kemudian langsung kembali menggendong tubuh Alena.

"Alena kamu tunggu paman di sini dulu ya."ujar Narendra sambil meletakkan Alena di atas kursi tunggu.

"iya paman."ujar Alena.

Narendra kemudian berjalan ke apotik untuk mengambil obat untuk Alena.

beberapa saat kemudian Narendra sudah berdiri di hadapan Alena.

"Alena ayo kita pulang."ujar Narendra.

"ayo paman."ujar Alena.

Narendra kembali menggendong Alena masuk ke dalam mobil.

Beberapa saat kemudian.

"Alena kamu ngantuk ya..?"ujar Narendra sambil melirik ke arah Alena.

"iya paman aku lelah."ujar Alena.

"kalo begitu tidurlah, nanti kalo udah sampai di rumah paman akan bangunin kamu."ujar Narendra sambil mengusap kepala Alena.

"iya paman aku tidur dulu ya."ujar Alena sambil memejamkan matanya.

Alena kemudian tertidur pulas di sebelah Narendra.

Narendra tersenyum lebar melihat ke arah Alena yang sedang tertidur pulas.

beberapa saat kemudian mereka berdua sudah sampai di depan apartemen.

"Alena kita sudah sampai di apartemen."ujar Narendra sambil mengusap pipi Alena.

"emh...iya paman."ujar Alena sambil mengucek matanya.

"Jagan di kucek matanya nanti sakit."ujar Narendra sambil memegangi tangan Alena.

"omah...! iya paman."ujar Alena sambil mengusap.

Narendra kemudian langsung turun dari mobil.

"ayo turun."ujar Narendra sambil membuka pintu mobil.

"iya paman."ujar Alena.

Narendra kemudian langsung menggendong Alena masuk ke dalam apartemen.

"duduk di sini, paman akan mengambilkan air untukmu."ujar Narendra.

Alena menganggukkan kepalanya.

Tidak lama kemudian Narendra sudah kembali sambil membawakan Alena makanan dan minuman.

"ayo buka mulutmu."ujar Narendra menyuapi Alena makan.

Alena menuruti ucapan Narendra.

Setelah selesai makan, Narendra kemudian langsung memberikan obat kepada Alena.

"terima kasih paman."ujar Alena sambil memberikan gelas kepada Narendra.

"ayo paman antar kamu masuk ke dalam kamar."ujar Narendra sambil mengangkat Alena.

Alena diam saja saat narendra menggendongnya masuk ke dalam kamar.

Setelah mengantarkan Alena masuk ke dalam kamar, narendra kemudian langsung berjalan keluar dari dalam kamar tersebut.

"oh...tuhan hari ini aku sangat-sangat gembira sekali...!"ujar Alena dalam hatinya sambil menarik selimut.

Beberapa saat kemudian Alena sudah terlelap dalam tidurnya.

Seminggu kemudian.

"Alena, ayo cepat...!"ujar narendra sambil membuka pintu mobilnya.

"oke ayo aku sudah siapa."ujar alena sambil tersenyum lebar ke arah Narendra.

"cepat masuk ke dalam mobil."ujar Narendra.

"siap bos "ujar Alena sambil masuk ke dalam mobil.

Narendra kemudian mengajak Alena jalan-jalan ke pusat kota P.

"wah di sini pemandangannya sangat indah."ujar Alena.

Mereka berdua kemudian berfoto bersama.

Setelah itu Alena dan Alena berjalan-jalan ke museum yang berada di kota P.

setelah kembali dari museum Alena dan Narendra kemudian singgah di restoran seafood yang berada di pusat kota P.

beberapa saat kemudian Alena dan Narendra berjalan kaki di sekitaran restoran seafood itu.

"paman itu tembok apa...?"ujar Alena sambil menunjuk ke sebuah tembok yang sangat besar.

"kamu mau lihat..?"ujar narendra.

"iya paman, ayo kita pergi ke sana."ujar Alena.

"oke, ayo kita pergi ke sana."ujar narendra sambil tersenyum.

beberapa saat kemudian mereka berdua sudah sampai di depan tembok tersebut.

"wow...tembok apa ini bagus sekali...?"ujar Alena sambil menatap ke arah tembok tersebut.

"ini namanya tembok cinta."ujar narendra.

"tembok cinta...?"ujar Alena.

"iya di dalam tembok ini, tertulis aku cinta kepadamu dalam semua bahasa yang ada di dunia."ujar Narendra .

"wah romantis sekali ya..? paman warna biru bukankah Warna cinta ya."ujar Alena sambil terus menatap ke arah tembok tersebut.

"Alena, kamu ini bisa saja."ujar narendra sambil melirik ke arah Alena.

"yang bahasa kita mana ya...?"ujar Alena sambil terus menatap ke tembok.

Narendra tersenyum lebar sambil menatap ke arah Alena.

"nah...! Itu di sana."ujar Alena sambil tersenyum lebar.

"mana...?"ujar narendra.

"itu paman tulisan yang berwarna putih."ujar Alena sambil menunjuk ke arah tembok tersebut.

"oh...iya kamu benar Alena."ujar narendra sambil menatap ke arah tembok tersebut.

"saat ini paman sedang bersama denganku...! Jika aku berdoa, mungkin saja bisa di kabulkan...!"ujar Alena sambil tersipu ke arah Narendra.

Narendra tidak sadar jika Alena menatap ke arahnya.

Alena kemudian langsung berdoa.

"tuhan, tolong biarkan pamanku menunggu aku sampai aku dewasa, setelah aku dewasa buatlah agar dia jatuh cinta kepadaku...!"ujar Alena dalam hatinya.

Narendra kemudian menatap ke arah Alena.

"dasar gadis kecil yang b*doh...!"ujar Narendra dalam hatinya sambil tersenyum lebar ke arah Alena.

1
Jeonghan svt 🩷
benar itu kata dokternya Alena
ARMILA06: kayaknya Alena sengaja deh minum itu alkohol
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!