Bian, seorang pria berusia 30-an yang pernah terpuruk karena PHK dan kesulitan hidup, bangkit dari keterpurukan dengan menjadi konten kreator kuliner. kerja kerasnya berbuah kesuksesan dan jadi terkenal. namun, bian kehilangan orang-orang yang di cintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D.harris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan
Setelah semua kejadian yang melelahkan, Bian memutuskan untuk mengajak Sabda dan Rissa berlibur ke Lombok. Ia merasa perlu waktu untuk melepas penat sekaligus mempererat hubungan mereka.
“Rissa, aku tahu belakangan ini banyak hal yang berat terjadi. Aku pikir liburan ini akan membantu kita semua merasa lebih baik,” kata Bian sambil tersenyum.
Sabda, yang sudah semakin akrab dengan Rissa, terlihat antusias. “Ayo, Tante Rissa! Aku mau lihat pantai di Lombok!”
Rissa tertawa kecil. “oke, aku nggak bisa nolak kalau Sabda yang minta.”
Di hari ketiga mereka di Lombok, Bian membawa Rissa dan Sabda ke salah satu pantai yang terkenal dengan pemandangan sunsetnya. Mereka duduk di pasir, menikmati suara ombak sambil memandang matahari yang perlahan tenggelam di cakrawala.
Sabda sibuk bermain pasir tak jauh dari mereka, sementara Bian dan Rissa duduk berdampingan.
“Rissa,” kata Bian tiba-tiba.
Rissa menoleh. “Ada apa?”
Bian mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Wajah Rissa langsung terkejut.
“Aku tahu perjalanan kita nggak selalu mudah. Banyak hal yang harus kita hadapi, tapi satu hal yang aku tahu pasti—aku ingin kamu ada di sisiku, sekarang dan selamanya.”
Bian membuka kotak itu, memperlihatkan cincin yang sederhana tetapi indah. “Rissa, maukah kamu menikah denganku?”
Rissa terdiam, matanya mulai berkaca-kaca. Ia tidak menyangka Bian akan melamarnya di momen seperti ini.
“mas bian… aku…” Rissa tersenyum sambil mengangguk. “Ya, aku mau.”
Bian memasangkan cincin itu di jari Rissa, dan mereka saling berpelukan. Dari kejauhan, Sabda berteriak, “ Papa, ada apa?"
Bian dan Rissa tertawa kecil. Bian memanggil Sabda untuk mendekat.
“Papa baru saja melamar Tante Rissa,” kata Bian.
Sabda melompat kegirangan. “Berarti Tante Rissa jadi mama aku?”
Rissa mengangguk sambil memeluk Sabda. “Kalau kamu setuju, Sabda.”
“Setuju banget!” jawab Sabda dengan semangat.
Hari itu menjadi salah satu momen paling bahagia dalam hidup mereka, diiringi keindahan sunset Lombok yang seolah merestui kebahagiaan mereka.
......................
Sebelum memulai babak baru dalam hidupnya, Bian merasa penting untuk mengenang masa lalu dan mengenalkan Rissa pada bagian hidup yang membentuk dirinya.
“Rissa, sebelum kita menikah, aku ingin mengajakmu ke rumah lama tempat aku dibesarkan dan ke makam Ibuku. Bagiku, ini adalah cara untuk menghormati masa lalu dan memulai hidup baru denganmu,” kata Bian.
Rissa tersenyum lembut. “Aku mau, mas. Aku ingin tahu lebih banyak tentang hidupmu.”
Mereka berangkat ke rumah lama Bian di kota asalnya bersama Sabda. Sesampainya di sana, Bian terdiam sejenak, memandangi rumah kecil yang penuh kenangan itu.
“Ini tempat aku dibesarkan,” katanya dengan suara penuh emosi. “Aku pernah merasa begitu terpuruk di sini, tapi Ibu selalu menjadi kekuatanku.”
Rissa mendengarkan dengan penuh perhatian saat Bian menceritakan masa-masa sulitnya setelah di-PHK, perjuangannya sebagai ojek online, dan bagaimana warung kecil Ibu Minah menjadi sumber penghidupan mereka.
“Aku selalu merasa rumah ini menyimpan banyak pelajaran,” lanjut Bian. “Dari sini aku belajar bahwa hidup itu nggak pernah mudah, tapi selalu ada harapan kalau kita mau berusaha.”
Dari rumah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke makam Ibu Minah. Bian membawa bunga dan berdoa di depan pusara ibunya.
“Ibu, hari ini aku membawa Rissa dan Sabda. Doakan kami, Bu, agar bisa menjalani hidup yang bahagia dan penuh berkah seperti yang selalu Ibu inginkan untukku,” ujar Bian dengan suara bergetar.
Rissa menambahkan, “Bu Minah, terima kasih telah membesarkan Bian menjadi pria yang luar biasa. Saya berjanji akan menjaga dia dan Sabda.”
Air mata mengalir di wajah Bian saat mereka meninggalkan makam itu. Ia merasa lebih siap untuk melangkah ke masa depan bersama Rissa.