NovelToon NovelToon
ANAK BUAH KESAYANGAN

ANAK BUAH KESAYANGAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:457.3k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Gerry Putera Tanuwijaya seorang pengusaha sukses dan kaya harus menelan pil pahit saat perusahaannya dinyatakan bangkrut akibat ulah Om dan Tantenya yang ingin menguasai kekayaan Gerry. Bahkan Gerry mengalami kecelakaan wajahnya hancur dan harus menjalani operasi plastik.

Rubi Caesa Gilbert wanita cantik nan sexi, dia merupakan seorang pengusaha muda yang sukses. Kehidupannya tidak tenang saat Kakak dan Mama tirinya berusaha untuk membunuh Rubi.

Pertemuan yang tidak disengaja antara Rubi dan Gerry, membuat mereka terikat satu sama lain. Rubi membutuhkan bodyguard untuk melindungi dirinya sementara Gerry membutuhkan uang untuk menjalani hidupnya.

Akankah tumbuh cinta diantara mereka? sedangkan Rubi saat ini menutup rapat hatinya untuk seorang pria dan tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

💰

💰

💰

💰

💰

Tidak lama kemudian, Kiting sampai di kampus ternama di Jakarta itu. Banyak Mahasiswi menoleh siapa pemilik mobil mewah itu dan Kiting keluar dengan bangganya.

Semua mata Mahasiswi melotot saat melihat siapa yang keluar dari mobil itu. Kiting dengan kaca mata hitamnya berjalan dengan gagahnya memasuki area kampus.

Tiba-tiba....

Bruuuukkkk....

Seorang wanita menabrak Kiting karena dia berlari dan sedang buru-buru...

"Maaf...maaf... gue ga sengaja, maaf ya," ucap wanita itu dengan menangkupkan kedua tangannya.

Kiting baru saja mau ngomong, tapi wanita itu sudah pergi.

"Bilang saja sengaja nabrak Kiting yang tampan ini," gumam Kiting dengan bangganya.

"Hallo tampan."

"Hai cowok, godain aku dong."

"Ya ampun rambutnya gemes banget sih."

Begitulah celotehan-celotehan yang keluar dari mulut para Mahasiswi yang terkagum-kagum melihat Kiting, tapi Kiting dengan sok coolnya melangkah tanpa menghiraukan ocehan para Mahasiswi itu.

"Untung gue ga kuliah sama Gerry, kalau bareng dia bisa-bisa semua ngelirik si Gerry," batin Kiting.

Kiting pun mulai mencari-cari ruangan tempat nantinya dia menimba ilmu. Kiting mengabaikan semua tatapan para Mahasiswi yang menatapnya dengan tatapan terpesona, Kiting akan bersikap menjadi pria dingin dan tidak petakilan seperti di rumah karena dia tidak ingin mengecewakan Bos cantiknya yang sudah mempercayakan dia untuk kuliah.

Setelah Kiting mengetahui dimana letak ruangan jurusan bisnis, Kiting langsung menuju ruangan itu dan ternyata Dosen sudah berada di dalam dan menyampaikan mata kuliahnya.

Tok..tok..tok..

"Masuk."

Ceklek...

Semua mata Mahasiswa dan Mahasiswi langsung tertuju ke arah pintu yang terbuka.

"Selamat pagi, Pak!! Saya Mahasiswa baru," seru Kiting.

"Lah, itu kan cowok yang tadi gue tabrak," batin seorang wanita yang saat ini menutup wajahnya dengan buku.

"Oh iya, silakan perkenalkan nama kamu."

"Hallo semuanya, nama Raga Prawira."

"Hallo Raga," sahut semuanya.

Para Mahasiswi tampak sangat antusias karena ada seorang pria tampan masuk ke dalam kelas mereka. Raga memperhatikan satu persatu Mahasiswa dan Mahasiswi disana, hingga pandangannya tertuju kepada seseorang yang dari tadi menutup wajahnya dengan buku.

"Raga, kamu duduk disana di samping Celline," tunjuk Pak Agus.

"Baik Pak, terima kasih."

"Aduh, mati gue mana dia bakalan duduk di samping gue lagi," batin Celline wanita yang sudah menabrak Kiting.

Kiting pun mulai mendudukkan diri di kursinya, sekilas dia melirik ke arah Celline yang masih setia menutup wajahnya dengan buku.

"Nih cewek kenapa sih, dasar cewek aneh," batin Kiting.

Pak Agus selaku Dosen pun mulai melanjutkan penjelasannya dan Kiting mulai memperhatikannya dengan serius. Sedangkan Celline, tiba-tiba saja kakinya gatal dan otomatis buku yang menutupi wajahnya terjatuh, Kiting menoleh dan melotot.

"Ternyata lo," seru Kiting dengan ketusnya.

"Hehehe..."

Celline hanya bisa nyengir tanpa bisa berkata apa-apa lagi.

Waktu pun berjalan dengan cepat, mata kuliah pun sudah selesai. Celline cepat-cepat membereskan bukunya dan ingin cepat-cepat pergi dari kelas, tapi Kiting menahan tangan Celline.

"Mau kemana? buru-buru amat," tanya Kiting dengan dinginnya.

"Gu--gue ma--mau pulang," sahut Celline gelagapan.

"Lo cewek yang tadi nabrak gue kan?"

"I--iya, maaf tadi gue buru-buru."

"Buru-buru sih buru-buru tapi jalan dilihat juga dong."

"Iya, tadi kan gue sudah minta maaf. Jadi sekarang lepasin tangan gue, gue harus cepat-cepat pulang," seru Celline dengan cemasnya.

"Kalau minta maaf itu harus yang benar," seru Kiting.

"Astaga, ayolah gue harus cepat-cepat pulang gue bisa telat," sahut Celline.

"Telat? memang lo mau ngapain?" tanya Kiting penasaran.

Dengan kesalnya Celline menginjak kaki Kiting, sehingga Kiting reflek melepaskan tangan Celline dan memegang kakinya yang sakit.

"Maaf ya, tapi gue harus cepat-cepat pulang," teriak Celline yang berlari keluar kelas.

"Sialan tuh cewek," gumam Kiting.

***

Sementara itu, saat ini Rubby sedang berada di kamarnya dan melakukan panggilan video call bersama Pak Rinto.

"Apakabar Nona?"

"Alhamdulillah baik Pak, Pak Rinto sendiri bagaimana? terus bagaimana keadaan Papa?" tanya Rubby.

"Saya juga Alhamdulillah baik Nona, kalau Tuan Robby sekarang masih menjalani terapi tapi Alhamdulillah sudah ada kemajuan, syaraf-syarafnya sudah mulai berfungsi kembali dan saat ini Tuan Robby sedang istirahat," sahut Pak Rinto.

"Syukurlah, saya sangat senang mendengarnya. Pak Rinto tolong jaga Papa ya."

"Iya Nona, Nona juga jaga diri baik-baik dan selalu hati-hati."

"Iya Pak makasih, ya sudah saya mau kerja dulu."

"Baik Nona."

Rubby pun memutuskan sambungan telponnya dan kembali mengerjakan pekerjaannya. Ponsel Rubby kembali bergetar dan tertera nama Gerry disana, dengan senyum mengembang Rubby langsung mengangkatnya.

"Hallo Ger."

"Hallo sayang, lagi ngapain?"

"Lagi ngecek pekerjaan saja, ada apa tumben nelpon?" tanya Rubby.

"Rindu."

"Lebay, cepat katakan ada apa? ga mungkin kan kamu nelpon hanya untuk mengatakan rindu," sahut Rubby.

"Astaga, kekasihku kok ga bisa diajak romantisan dikit sih," keluh Gerry.

Rubby hanya terkekeh mendengarnya...

"Ini sayang, Juan ngajak ketemuan kayanya dia penasaran dengan pemilik perusahaan R to R COMPANY."

"Oh iya."

"Bagaimana menurutmu?" tanya Gerry meminta saran.

"Kamu temui saja, biar dia tahu siapa pemiliknya dan dia tidak meremehkan kamu lagi."

"Memang boleh, aku ketemu sama dia?"

"Bolehlah, sebagai pembuktian biar dia tidak mati penasaran," sahut Rubby.

"Bukannya kamu mau Juan mati?"

"Jelaslah, tapi kan bukan mati penasaran yang aku ingin, itu terlalu enak buat dia, aku ingin dia mati dengan rasa sakit dan penderitaan bukan semudah itu," sahut Rubby.

"Ih ngeri ya, cantik-cantik mainannya menyeramkan," goda Gerry.

"Dasar."

"Oh iya sayang, anak buah kamu mengabarkan kalau orang yang kamu pukuli itu sudah sadar dan sehat, apa kamu mau ke rumah sakit?" seru Gerry.

"Benarkah? aku mau ke rumah sakit sekarang."

"Eiitttss, tunggu dulu jangan buru-buru begitu. Dia baru saja sadar, lagipula kamu tidak boleh pergi sendirian pokoknya tungguin aku sama Kiting pulang, awas saja kalau kamu sampai nekad pergi," ancam Gerry.

"Ih, kan disana banyak pengawal Ger. Lagipula aku mau pergi diantar sama anak buahku juga," keukeuh Rubby.

"Pokoknya tidak boleh, aku ga mau ambil resiko ya."

"Ok, baiklah aku akan menunggu anak buah kesayanganku pulang."

"Nah gitu dong, anak pintar."

"Ya sudah, aku mau lanjut kerja dulu kamu jangan lupa makan siang dan pulangnya jangan malam karena aku mau ketemu orang itu malam ini juga," seru Rubby.

"Siap Bos, I love you Bos."

"Apaan sih, sudah ah."

Rubby menutup telponnya...

"Lah kok ditutup, mana ucapan gue ga dijawab lagi, awas saja nanti gue pulang bakalan gue hukum dia," gumam Gerry.

Gerry pun membereskan mejanya karena hari ini dia ada janji dengan Juan bertemu di sebuah restoran. Sedangkan Juan sudah menunggunya di restoran itu.

"Aku yakin, kalau pemilik perusahaan R to R COMPANY adalah Rubby," gumam Juan dengan senyumannya.

Tiba-tiba pintu ruangan VIP itu terbuka...

"Maaf Tuan, saya ada kabar terbaru."

"Ada apa?" tanya Juan.

"Salah satu Bodyguardnya Nona Rubby yang rambutnya kriting saat ini masuk kuliah di Universitas xxx."

"Apa? sudah berapa lama dia kuliah disana?" tanya Juan.

"Baru hari ini, dan dia masuk karena campur tangan Nona Rubby, Tuan."

"Ok bagus, satu penjaganya sudah mulai sibuk. Kamu suruh orang untuk mengawasi dia di kampus."

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi dulu."

Anak buah Juan pun keluar, tapi tidak lama kemudian pintunya kembali terbuka dan kali ini yang datang adalah Gerry dengan kedua tangan Gerry dilipat ke belakang oleh anak buahnya Juan.

"Maaf Tuan, orang ini memaksa masuk," seru anak buah Juan.

"Wow, ternyata ada mata-mata disini," seru Juan dengan melangkah mendekati Gerry.

"Mata-mata apa maksudmu Tuan Juan? bukannya anda mengirimkan email kepada perusahaanku dan ingin bertemu denganku," sahut Gerry dengan santainya.

"Hah, mengirim email? jangan ngaco, kamu itu hanya Bodyguardnya Rubby mana mungkin kamu punya perusahaan," cibir Juan dengan senyum meremehkan.

"Bukannya tadi pagi anda mengirim email ke perusahaan R to R COMPANY? apa anda tahu kalau perusahaan itu milikku," sahut Gerry dengan senyumannya.

"Apa? tidak mungkin. Kalau kamu pemilik perusahaan itu, kenapa kamu menjadi Bodyguardnya Rubby?"

"Aku itu sudah jatuh cinta kepada Rubby sejak dulu, Rubby wanita yang sangat sulit untuk didekati jadi aku memutuskan untuk berpura-pura menjadi Bodyguardnya supaya aku bisa lebih dekat dengan dia," dusta Gerry supaya Juan percaya dengan ucapannya.

"Tidak mungkin."

"Lo perlu bukti?"

"Iyalah."

"Suruh anak buah kamu lepasin tanganku, aku akan kasih kamu bukti."

"Lepaskan dia, dan kamu boleh keluar."

"Baik Tuan."

"Mana buktinya?" tanya Juan.

Gerry mengeluarkan map dari dalam tas kerjanya.

"Nih, baca dengan teliti jangan sampai ada yang terlewatkan," seru Gerry dengan menyodorkan map warna biru itu.

Juan pun langsung mengambil map itu, dan membacanya dengan seksama. Mata Juan tiba-tiba terbelalak karena memang benar kalau pemilik perusahaan itu adalah Gerry.

"Bagaimana, sekarang sudah percaya kan?" tanya Gerry dengan senyumannya.

Juan menutup map itu dan memberikannya kepada Gerry, tanpa berkata sepatah kata pun akhirnya Juan pergi meninggalkan Gerry yang saat ini sedang tertawa melihat kelakuan Juan.

"Emang enak gue kibulin...ternyata otak si Juan dodol banget," gumam Gerry.

Gerry pun memutuskan untuk pergi dari restoran itu dan mencari restoran lain karena sudah waktunya makan siang.

Gerry pun sudah sampai di sebuah restoran langganannya. Tanpa menunggu lama, Gerry langsung masuk dan duduk di meja yang kosong. Gerry tidak menyadari kalau dari tadi ada seorang wanita yang terus saja memperhatikannya.

Wanita itu berdiri dan membawa minumannya dan melangkah menghampiri meja Gerry.

"Hai, boleh gabung ga?" tanya wanita itu dengan genitnya.

Gerry yang saat ini sedang mengotak-ngatik ponselnya, langsung mendongakkan kepalanya. Awalnya Gerry terkejut, tapi dia bisa menguasai dirinya.

"Silakan."

"Terima kasih, kenalkan nama aku Chelsea," seru Chelsea dengan mengulurkan tangannya.

"Gerry."

"Ge--gerry."

"Kenapa? apa kamu kenal dengan yang namanya Gerry?" tanya Gerry dengan senyuman sinisnya.

"Ah, ti--tidak cuma nama Gerry mengingatkan aku kepada seseorang yang dulu mengejar-ngejar aku karena aku tidak menerima cintanya, akhirnya dia bunuh diri," sahut Chelsea dengan santainya.

Gerry mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya, dia sangat jijik dengan wanita yang ada dihadapannya itu dan selera makannya pun menjadi hilang.

"Maaf, aku harus pergi aku sedang banyak pekerjaan," seru Gerry dengan berdiri dari duduknya.

"Tunggu, boleh aku minta nomor ponselmu."

"Maaf Nona, aku tidak pernah memberikan nomor ponselku ke sembarang orang, permisi," sahut Gerry dan pergi meninggalkan Chelsea.

"Gila, sombong banget tuh orang. Memangnya dia ga tertarik sama aku? padahal semua pria memujaku, tapi tak apalah aku akan mencari tahu siapa pria itu, sepertinya dia orang kaya," gumam Chelsea dengan senyumannya.

Sementara itu di dalam mobil, Gerry melonggarkan dasinya. Ucapan Chelsea barusan sangat menjijikan.

"Cewek sialan, tadi dia bilang gue bunuh diri karena ditolak cinta, cih percaya diri banget jadi cewek..sungguh menjijikan," gumam Gerry.

Gerry pun kembali ke kantor dengan perasaan kesal, moodnya tiba-tiba hancur gara-gara bertemu dengan wanita murahan itu.

💰

💰

💰

💰

💰

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
ya ampun tragis amat idupmu ger
Bunda Puput
Luar biasa
lily
baru ini ad bos yg sampe ngompres bodyguard
lily
bentar amat bahagia nya Gery di bab ini
Patrick Khan
..sumpah nangis q😭😭😭
Patrick Khan
.gantiiii kesini😊
Kang Nyimak
Cerita nya Sangat realistis
Mantap
LanLan
..
Gusmeiniar decy
Luar biasa
arfan
up
sweetie belle
cape deh, krg suka endingnya gt..da matian2 sembuhin babeny ms gk bz seh seengakny bikin btahan hidup brp thn dl gt, mn kalahin musuhny cm krn gt aja 🤦‍♀️🤦‍♀️ hrsny kasi obat yg sama dgn yg mrk kasi ke babeny donk, apalg kiting ngeyel bgt seh da bx2 dkasi tau jgn pcaya org smw gr2 dia kan ckckkck
sweetie belle: #peacee thor, gk blg ceritanya jelek..justru mau lanjut ke cerita anak2 mrk n biar nyambung br bc deh karya ini, soalny awal bc yg "cinta sang milyader" tus ko bc sequelnya kan byk nemplok cerita dr sana sini ✌✌✌
total 1 replies
sweetie belle
pasti mata2, ini kting da dkasi tau ati2 jg sok2an kepo ckckc
Dewi Fuzi
celine akan menyesalinya
Dewi Fuzi
semuanya bego beli makan kan bisa nyuruh orang online jg bisa bodoh d pelihara
Dessy Yanta
ok
rain03
💗💗💗💗💗
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
yahh tdk sesuai hrapanq thor 🤭🤭🤭
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
rubby yg dgoda aq yg baper thor 🤭🤭🤭
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
eemm coo cweettt 🤭🤭🤭
Dewi Purwanti
baguss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!