Ketika mario yang telah kehilangan separuh hidupnya karna sesuatu yang buruk telah terjadi pada sang kekasih, hingga datanglah seseorang yang berhasil membawa kembali rona bahagia pada kehidupan mario.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon piscesg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana romi yang gagal
Terlihat mario sedang duduk tenang di ruangan kerjanya, matanya menerawang keluar jendela besar disampingnya dengan jari yang mengetuk-ngetuk pelan di atas meja, ia tengah berfikir saat ini.
Setelah mendapat pesan singkat dari seseorang, ia pun terdiam dengan berbagai fikiran rumit di kepalanya.
"Sepertinya aku harus bergerak lebih cepat." Monolog mario, matanya kembali melihat ke arah ponsel miliknya
Mario kemudian meraih ponselnya yang tergeletak kemudian langsung menekan-nekan layarnya tujuannya adalah untuk menelpon seseorang.
"Hallo." Ucap mario saat telponnya tersambung
...
"Gak kenapa-kenapa, cuma mau bilang nanti malem aku mampir ya." Ucap mario melanjutkan sambungan telponnya
...
"Enggak kok, besok weekend jadi aku pulang ke rumah mama."
...
"Kalo gitu sampai ketemu nanti malem han." Ucap mario sebelum mengakhiri panggilannya
*
*
*
*
Hana tengah duduk santai bersama sang ibu menonton televisi di ruang keluarga rumahnya, hana bersender manja pada bahu sang ibu sembari menikmati cookies yang tadi di buat oleh ibunya.
"Gimana kerjaan kamu hari ini sayang?" Tanya sang ibu dengan nada suara yang lembut
"Kaya biasa aja bu, tapi hari ini gak terlalu banyak pasien jadi gak terlalu capek." Jawaba hana
"Besok weekend kamu gak ada acara han?" Tanya kembali ibu hana
"Hmm...romi ngajak main sih bu."
"Kemana nak?"
"Mall paling bu, nonton, main timezone makan, gitu lah."
"Oh...ya udah, kalo gitu kamu nanti jang-" Ucapan ibu hana pun terhenti saat mendengar suar bell rumah berbunyi, tak lama sang art pun mendekat dan mengatakan jika mario lah yang datang bertamu untuk bertemu hana dan tengah menunggu hana di ruang tamu
"Ya udah kamu temuin dulu marionya." Titah sang ibu yang di angguki oleh hana
Hana pun berjalan menuju ke ruang tamu tempat dimana mario menunggu dirinya.
"Hai mar.." Sapa hana kemudian mendudukan dirinya pada sofa single di depan mario duduk
"Hai han, lagi ngapain tadi?" Tanya mario basa basi
"Lagi nonton aja sama ibu." Jawab hana
"Oh, aku ganggu ya?" Ucap mario sedikit tak enak
"Enggak kok, lagian filmnya juga udah selesai." Geleng hana
"Ngomong-ngomong ada yang mau di omongin kah mar, sampe kamu mampir ke sini?" Lanjut hana bertanya
"Emang aku gak boleh mampir ya?" Ucap mario sembari memasang raut sedihnya
"Ehh? Enggak kok, boleh aja, aku kan cuma tanya mar." Ucap hana tak enak, ia fikir ia salah bicara barusan
"Muka kamu kalo gugup lucu juga han." Mario terkekeh melihat ekspresi hana yang merasa bersalah barusan
"Ngerjain ya!" Kesal hana main-main
"Dikit." Lagi mario tertawa melihat wajah kesal hana
"Ngomong-ngomong besok kamu ada acara gak han?" Tanya mario
"Besok aku mau pergi sama romi mar, kenapa?" Jawab hana yang balik bertanya pada mario
"Oh, kirain kamu free, aku pengin ajak kamu jalan tadinya."
"Aku udah janji duluan sama romi, sorry ya mar.."
"Gak papa kok, bukan salah kamu juga, aku aja yang kurang cepet."
"Emang kamu mau ajak aku kemana mar?"
"R.A.H.A.S.I.A." Eja mario pelan
"Ihh, ngeselin banget sumpah." Kesal hana
"Oh iya, besok rencana pergi jam berapa han?" Tanya mario lagi
"Agak siangan mungkin, emm...jm 12an lah, kenapa emang mar?"
"Enggak, tanya aja han." Ucap mario, Hana pun mengangguk mengerti
Setelahnya hanya ada percakapan ringan di antara keduanya, obrolan ringan untuk mengenal satu sama lain semakin dalam, dari tentang makanan kesukaan, warna favorite, tempat makan favorite dan masih banyak lagi yang mario tanyakan malam itu pada hana, mario benar-benar ingin mengenal hana lebih baik.
Hingga waktu menujukan pukul 23.00 barulah mario pamit untuk pulang.
"Kalo gitu aku pamit dulu ya han, salam buat tante." Pamit mario
"Iya, hati-hati di jalan mar." Ucap hana yang mengantar mario hingga pintu depan rumahnya
Setelah berpamitan mario pun melangkah menuju mobil kemudian menjalankan mobilnya untuk meninggalkan rumah hana, malam itu di tutup dengan senyuman oleh keduanya.
*
*
*
*
*
Siang ini hana tengah menunggu romi di depan rumahnya, romi bilang dalam pesannya jika ia sudah dekat dengan rumah hana.
TIIINNN... suara klakson mobil romi terdengar kala mobil lelaki itu mulai masuk ke pekarangan rumah hana.
"Ayo han.." Ucap romi setelah turun dari mobil untuk menjemput hana
"Rapih banget rom tumben?" Heran hana, biasanya romi hanya akan mengenakan kaos oblong dan celana jeans panjang jika akan pergi main dengannya
"Biar keliatan ganteng di mata kamu, ini salah satu usaha aku buat luluhin kamu." Goda romi yang terselip fakta di dalamnya, ia memang sengaja rapih agar hana mempunyai kesan yang berbeda padanya
"Apa sih.." Hana bingung menghadapi godaan temannya itu, pasalnya romi tak pernah berlaku genit padanya selama ia berteman dengannya, tapi itu menurut hana
Padahal kenyataannya romi sering kali memberikan perhatian yang berbeda antara hana dan maya, hanya saja hana yang tak peka pada sekitanya sampai- sampai justru maya yang mengetahui perasaan romi yang sebenarnya pada hana.
"Udah yuk, keburu siang." Hana pun segera mengajak romi untuk pergi dari pada harus mendengarkan gombalan romi lagi
"Oke_" Belum selesai dengan kalimatnya baik romi maupun hana mendengar suara klakson mobil yang masuk ke pekarangan rumah hana
Romi berdecak kesal kala pemilik mobil tersebut turun dari mobilnya kemudian mendekat ke arahnya dan hana.
"Lho mario? Ada apa?" Tanya hana heran karna seingatnya ia tak memiliki janji bertemu dengan mario
"Oh, mau nyari tante, aku di titipin sesuatu sama mama buat tante." Ucap mario tersenyum ramah pada hana, namun melayangkan lirikan sinisnya pada romi yang berdiri di depannya
"Oh, titip ke bibi aja, ibu lagi pergi arisan soalnya, sebentar aku panggil bibi dulu." Ucap hana kemudian melangkah masuk untuk memanggil artnya
"Ngapain lo kesini." Sinis romi melayangkan pertanyaannya pada mario setelah hana tak berada di antara mereka
"Buta mata lo." Mario tak kalah nyolot dengan mengangkat paper bag di tangannya
"Ck, lo ganggu tau gak." Kesal romi bersidekap tangan
"Itu salah satu tujuan gue juga sih." Balas mario dengan wajah tengilnya
"Ap_" Romi yang akan meluapkan umpatannya terhenti kala mendengar langkah kaki hana yang mendekat bersamaan dengan sang art di belakangnya
"Ini bi, titipan dari mama buat tante, nanti tolong di sampein ya bi." Ucap mario memberikan bingkisan yang ada di tangannya pada wanita paruh baya yang menjadi art di rumah hana itu
"Iya den mario, nanti biar bibi yang sampaikan ke ibu, kalo gitu bibi permisi ke dalam den, non." Ucap sang art yang kemudian masuk ke dalam kembali
"Kalian mau pergi ya?" Tanya mario basa-basi
"Gak usah basa-basi deh lo." Romi benar-benar kesal sekarang, waktunya banyak terbuang karna mario menurutnya
"Rom." Peringat hana agar tak ada perkelahian di sana
"Iya ini mar, kita mau ke mall mau nonton." Lanjut hana menjawab pertanyaan mario
"Wah asik ya, gak kaya aku weekend gini gak ada acara, gak ada temen juga yang bisa aku ajak pergi." Ucap mario dengan tampang sok memelasnya membuat romi menatap tak percaya ke arah mario, ia tak menyangka laki-laki seserius mario bisa medrama seperti sekarang ini
"Kamu mau ikut kita?" Bagai mendengar suara petir di siang bolong, romi menatap tak percaya ke arah hana setelah mendengar apa yang baru saja hana katakan
"Gak papa kan rom, kita ajak mario?" Lanjut hana bertanya pada romi yang berdiri di sampingnya
"Tapi kitakan mau jalan berdua han rencananya." Protes romi
"Gak papa, kan lebih banyak orang jadi lebih seru." Senang hana
"Kita ajak maya juga biar tambah rame rom." Cetus hana yang di angguki semangat oleh mario, sedangakan bahu romi semakin merosot kebawah karna acaranya untuk pergi berdua dengan hana gagal total hari ini
"Iya tuh ajak maya sekalian biar seru ya han." Ucap mario yang di angguki oleh hana
"Kalo gitu kita satu mobil aja, mobil kamu tinggal di sini aja mar." Usul hana
"Boleh boleh, gitu juga seru kayanya." Ucap mario setuju dengan ide hana, keduanya terlampau senang sampai tak memperhatikan raut wajah romi yang semakin kesal
Tapi mario menyadari itu, karna ia lakukan itu dengan sengaja agar acara romi yang pergi hanya berdua dengan hana gagal.
Diam-diam mario tersenyum sinis melihat raut wajah kecewa romi, mario senang karna rencananya berhasil sekarang.