"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAGU
Setelah lima hari dirawat, Bunda diperbolehkan pulang, dengan syarat harus banyak istirahat dan tidak boleh lelah juga banyak pikiran.
Rey masuk kantor seperti biasa, bekerja menjadi wakil direktur diperusahaan keluarga.
Urusan pernikahan diserahkan kepada Wedding Organizer, pihak keluarga hanya tau beres.
Siang itu, Sherin menelpon Reyvan yang sedang makan siang bersama Billy.
Rey tampak ragu untuk mengangkatnya, pasalnya sudah satu minggu ini Rey tidak menghubungi Sherin. Billy yang melihat ID pemanggil di ponsel Reyvan langsung bereaksi.
"Lo masih hubungan sama Sherin? lo belum putusin dia Rey?"
Rey menghela nafas, "Gue coba menghindar dulu Bill"
"Lo ga punya pendirian Rey, kasian Sasha, gue mau tanya, sebenernya perasaan lo ke Sasha kaya gimana sih? jujur sama gue Rey"
"Gue gak tau Bill, gue juga gak bisa percaya lo, lo pasti bilang sama Naya"
"Naya terlalu mikirin Sasha, wajarlah, Sasha itu sahabatnya"
"Bill, gue gak bisa nyakitin Sasha, jujur gue belum ada perasaan apa-apa sama Sasha, gue kenal dia sebagai sahabatnya adik gue, dan gue anggep dia ya adik gue Bill, gue gak bisa bayangin jalanin rumah tangga sama Sasha"
"Terus, perasaan lo ke Sherin gimana?"
"Lo tanya perasaan gue ke Sherin Bill? lo udah tau, gue ke Sherin cuma untuk kesenengan aja, gak libatin perasaan"
"Ya tapi kenapa lo gak bisa hindari Sherin Rey?"
"Karna gue butuh dia Bill, lo tau kan dia tuh selalu menarik"
"Tobat Rey, mau sampe kapan lo begini terus?"
"Sampai gue ketemu little girl gue Bill" lirih Rey.
Billi menghela nafas,
"Terus pernikahan lo gimana? lo mau batalin? Bunda bisa kena serangan jantung lagi Rey"
"Gue akan tetep jalani pernikahan gue sama Sasha Bill, tapi gue mungkin bikin perjanjian sama Sasha, kaya Nikah kontrak gitu Bill, ini rencana gue, please lo jangan bilang Naya"
"Gila Rey, lo Gila"
"Bill please, lo ngerti posisi gue Bill, seenganya gue gak ngerusak Sasha, walopun gue cerai sama Sasha, itu hanya Status, gue gak bisa sentuh Sasha, dia terlalu baik buat gue"
"Mana bisa begitu Rey"
"Seengganya gue gak ngerusak Sasha Bill"
Billy merasa terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Reyvan, dirinya tidak bisa mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya itu.
Hari pernikahan semakin dekat, Undanganpun sudah tersebar. Sherin terkejut ketika salah seorang temannya memberitahu soal pernikahan Reyvan, dirinya langsung mendatangi perusahaan tempat kerja Reyvan.
Vivi Sekertaris Reyvan masuk keruangan Reyvan.
"Permisi pak, ada nona Sherin diluar ingin bertemu dengan bapak"
Reyvan tampak terkejut, namun dirinya masih berusaha tenang.
"Baiklah, suruh masuk"
Vivi mempersilahkan Sherin utnuk masuk,
"Maksud kamu apa Rey?" Suara Sherin dengan penuh tanya dan nada tinggi.
"Rin kita sudah berakhir, orang tuaku tidak bisa menerima kamu"
"Setelah pertemuan terakhir kita, dan kamu ngilang tanpa kabar, ternyata karna ini Rey?"
"Aku dijodohin Rin, tolong mengerti, kita sudah berakhir"
"Gak semudah itu Rey, bahkan kita udah tidur satu ranjang!!"
Emosi Rey mulai terpancing,
"Kenapa Rin? bukannya kamu cuma butuh uangku aja? aku rasa ini impas, aku butuh tubuh kamu dan kamu butuh uang aku, kita sama sekali tidak memakai perasaan dan keterpaksaan kan"
"Rey!!"
"Dari sekarang stop cari aku lagi Rin, silahkan kamu keluar dari sini sebelum aku panggil security"
"Ternyata begini ya Rey perlakuan kamu, aku yakin suatu saat nanti kamu pasti akan cari aku lagi, akan aku buat kamu menyesal"
Sherin pergi sambil membanting pintu, Billy yang tak sengaja melihat Sherin, langsung masuk kedalam ruangan Reyvan.
"Rey, mau apa Sherin kesini?"
Reyvan yang sedang menunduk sambil memegang kepalanya langsung menjawab.
"Gue udah selesei sama Sherin, dia gak nerima dan marah"
Billy tersenyum lebar, "Serius Rey? ini baru sahabat gue"
"Gue coba yang terbaik Bill, tapi untuk Sasha, gue masih belum ada perasaan sama dia, gue butuh waktu Bill, gue harus tetap ngajak Sasha setujui nikah kontrak itu"
"Rey lo jangan gegabah, jalani dulu Rey"
"Gak bisa Bill, mana bisa gue nidurin seseorang yang gue anggep adik gue sendiri"
"Terserah lo Rey, yang jelas gue seneng lo udah ngeakhirin hubungan lo sama Sherin, seenganya lo ga khianatin pernikahan lo, klo lo memang harus begitu itu karna memang lo belum siap aja"
Disisi lain perasaan Sasha semakin tak menentu, dirinya tengah curhat bersama Fitto sahabatnya.
"Gue koq kaya ragu ya Fitt"
"Dari awal juga lo emang ragu Sha"
"Apa gue terlalu maksain Fitt?"
"Iya!!"
"Kenapa lo baru sadar pas undangan udah tersebar Sha?"
"Gue takut gak bahagia Fitt, perasaan gue gak tau kemana"
"Shaa..."
"Gue kangen kak Darren Fitt, sekarang dimana dia ya?"
Sasha menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, Fitto dengan sigap membawa Sasha dalam pelukannya.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.