Season dua nya dari " ISTRI CANTIK TUAN MUDA KEJAM "
Namaku Alisya Aura Kharisma, kehidupan ku sangat penuh dengan kasih sayang, aku terlahir dari keluarga serba ada, tapi satu hal yang tidak aku miliki adalah cinta.
Cinta ku jatuh pada seorang pria tampan, CEO kejam yang kini tengah di jodohkan dengan ku, senang? tentu saja aku senang mana ada terpaksa-terpaksa nya apalagi yang di jodohkan dengan ku itu adalah cinta masa monyet ku.
Albiansya Ammar Raid itulah nama pria yang di jodohkan dengan ku, sikap nya acuh dan dingin, tapi hal itu sama sekali tidak membuat keinginan ku buyar, aku mencintai nya dan aku yakin cintaku akan terbalaskan.
"Jangan pernah mengharapkan balasan cinta dariku, karna sampai kapan pun cinta itu tidak akan pernah ada." kata-kata itu sering aku dengar.
"Kakak..!! jangan panggil aku Lisa Aura Kharisma kalau aku tidak bisa mendapatkan cintamu." ucapku tegas dengan wajah percaya diri.
Jangan lupa like coment and Vote !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya menyerah.
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Setelah kejadian salah kamar beberapa minggu lalu Lisa memutuskan pulang ke rumah nya, rumah yang di hadiahkan mertuanya untuk pernikahan nya dan sang suami.
Hubungan Bian dan Lisa sedikit dekat bahkan tak jarang keduanya menghabiskan waktu berdua meski hanya di dalam kamar, Lisa pikir semua itu akan bertahan lama, namun nihil semuanya hanya angan semata saja, Bian kembali melakukan nya, dia tidak pulang sampai larut malam selama satu minggu berturut-turut, membuat Lisa kesal sekaligus kangen karna menginginkan perhatian lebih dari Bian.
"Bibi apa kak Bian sudah pulang?." tanya Lisa, dia tidak sabar untuk mencium harum aroma maskulin sang suami yang selalu menyegarkan nya.
Bibi pembantu menggeleng pelan, "Belum nyonya, seperti nya tuan sedang lembur." ucap bibi pembantu yang masih terjaga karna kasihan melihat Lisa yang mondar mandir keluar kamar terus.
Lisa mendesah pelan, entah kenapa dia tidak bisa tidur untuk malam ini, dan Lisa juga merindukan Bian.
Lisa sudah menghubungi Bian tapi entah kenapa suaminya tak kunjung mengangkat telpon nya, bahkan ponsel Bian tidak aktif.
Melihat nona muda nya nampak sedih, bibi pembantu menjadi tidak tega.
"Nona sebaiknya nona muda tunggu di kamar saja, tuan muda mungkin sedang dalam perjalanan pulang." ucap bibi pembantu, merasa kasihan melihat majikan nya terus memikirkan si tuan muda.
Lisa menoleh sambil mendaratkan bokong nya di sopa. "Tidak apa, bibi tidur saja, aku akan menunggu kakak pulang sendiri." kata Lisa sambil mengecek ponselnya, Lisa melihat jam di ponsel nya yang sudah menunjukan pukul sepuluh malam.
"Kak pulang lah, aku menunggu mu." ucap Lisa sambil mengelus perutnya, entah kenapa Lisa merasakan rasa rindu, dia ingin memeluk tubuh kekar suaminya, ingin mencium aroma khas maskulin suaminya.
Jam terus berputar cepat, sampai jam ding-ding menunjukan pukul dua belas lebih.
Lisa masih terjaga, meski bibirnya terus mengeluarkan uapan karna rasa kantuk yang menyerang Lisa tetap konsisten untuk menunggu suaminya pulang.
Sementara Bian yang baru sampai di rumah nya nampak terlihat seperti orang oleng, dia berjalan mendekati pintu dengan wajah yang sangat acak-acakan.
"Tuan muda, apa saya perlu membangunkan nona?." tanya Asisten Giz.
Bian menggeleng, "Tidak, cukup temani aku sampai dia membukakan pintu nya." kata Bian, sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing.
Mendengar suara gedoran pintu membuat Lisa seketika berdiri, lalu berjalan ke arah pintu, setelah membuka pintu Lisa baru melihat Bian yang nampak sempoyongan dan acak-acakan.
"Astaga kak, kamu dari mana? kenapa pulang nya selarut ini?." cacar Lisa tak habis pikir, lalu melirik ke arah Asisten Giz dengan wajah penuh pertanyaan.
"Tuan habis bermain dengan teman-teman nya nona, mereka mabuk, dan begitupun dengan Tuan muda." ucap Asisten Giz berbohong, tidak mungkin dia mengatakan sejujurnya, dia masih memikirkan perasaan Lisa yang posisinya sekarang adalah istri sah dari majikan nya.
Lisa mengangguk meski penjelasan Asisten Giz sama sekali mengganjal di hati nya. "Terimakasih sudah mengantar suami saya pulang, maaf meropotkan..anda bisa pulang Asisten Giz." kata Lisa, lalu menutup pintu, setelah itu Lisa berjalan sambil membopong tubuh suami nya ke dalam kamar.
Tubuh Bian di baringkan di atas ranjang, Lisa membuka sepatu dan jas yang melekat di tubuh sang suami, saat sedang membuka kemeja tak sengaja Lisa melihat kemeja Bian yang nampak memerah bekas lipstik, dan hal itu membuat Lisa mematung sambil meras kemeja suaminya.
"Sebenarnya apa yang kamu lakukan si luaran sana Kak, kenapa kamu selalu menyakiti Ku" batin Lisa sambil melihat bekas lipstik itu.
Samar-samar terdengar suara lirihan Bian, yang membuat Lisa menutup bibirnya. "Jangan tinggalkan aku, aku akan menceraikan nya." begitulah kata yang keluar dari mulut Bian.
Lisa lagi-lagi merasakan sakit, apa sebesar itukah rasa cinta suaminya untuk Rere, apa sebenarnya dia lah orang ketiga di pernikahan nya?, kenapa Lisa merasakan bahwa dia adalah penghalang untuk kebahagian suaminya.
"Jika itu yang kamu mau aku akan menuruti keinginan mu kak, aku akan melepaskan mu bersama dia." ucap Lisa lirih, bening air mata merambat jatuh ke pipi nya, pernikahan yang dia jaga selama lima bulan itu harus hancur karna cinta yang tidak terbalaskan.
Adanya cinta yang lain di hati suaminya membuat Lisa sadar jika tidak seharusnya dia masuk kedalam hubungan rumit ini, dimana dia mencintai suaminya, sedangkan suaminya mencintai wanita lain.
Lisa menyelimuti tubuh Bian dengan selimut nya, lalu mengecup kening Bian dengan wajah yang menahan tangis nya. "Aku pergi, terimakasih untuk lima bulan terakhir ini, aku akan melupakan mu." ucap Lisa lirih, lalu ke almari mengambil beberapa potong baju nya, dan di masukan kedalam koper.
Jika bertahan itu sakit maka lepaskan lah, kita tidak tau takdir seperti apa yang Tuhan berikan pada kita, tapi Lisa yakin takdir baik akan datang padanya, mungkin nanti tidak sekarang.
🌹
Plakkkk...
Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi Bian, membuat Bian meringis merasakan sakit yang bertubi-tubi di pipi nya, apalagi yang memberikan tamparan itu adalah wanita yang melahirkan nya.
"Sudah mama katakan Bian, jangan sakiti Lisa, apa kamu tidak paham hah!." teriak Alena sangat marah.
Bagaimana tidak pagi-pagi setelah dia membuka matanya Alena mendapatkan sebuah notip pesan dari menantu nya.
"Maaf ma, Lisa tidak bisa memaksakan perasaan seseorang, Lisa menyerah."
Pesan singkat itu jelas membuat Alena murka, dia tidak habis pikir dengan putra nya yang malah menyia-nyiakan menantunya, padahal Lisa adalah gadis baik-baik yang sangat cocok untuk Bian, tapi dengan bodoh nya putranya menyakiti mantu idaman nya.
"Apa maksud Mama, aku tidak mengerti." ucap Bian merasa tidak tau apa-apa.
Dia baru bangun dari tidurnya dan langsung mendapatkan amarah dari sang Mama, bahkan tak hanya itu mama nya dengan tega menampar nya.
"Ma." Bian mendekati sang mama.
Alena duduk, dia sangat marah dan kecewa pada putranya, tapi jelas semua ini bukan slah putranya sepenuhnya.
"Apa kurang dia Bian? kenapa kamu tidak mencintai nya?." tanya Alena, dia ingin bicara dari hati ke dengan sang putra.
Bian melirik sang mama yang duduk di samping nya, "Aku akan mencari nya, dia tidak akan pergi." kata Bian beranjak berdiri.
Alena menarik tangan sang putra untuk duduk kembali, "Terlambat, Lisa sudah menyerah, dan Mama tau dia tidak akan mau bersama mu lagi Bian." ucap Alena sambil menghela nafasnya kasar.
"Dia mencintaiku, aku tau itu." ucap Bian dengan percaya diri nya.
Dan saat mendengar ucapan sang putra Alena tertawa, "Kamu pede sekali Bian, Lisa tidak selemah itu, kamu pikir apa dia akan tetap memperjuangkan mu setelah apa yang kamu lakukan padanya? Mama kecewa padamu nak." kata Alena, lalu tersenyum kecut.
"Lisa pulang ke rumah nya, dan itu karna ulah mu, tidak ada wanita yang ingin di bagi cinta nya Bian, begitupun dengan Lisa." Kata Alena lagi.
Bian terdiam mendengar ucapan sang Mama.
Dia sadar dengan kesalahan nya yang membagi cinta pada Rere, dan satu hal yang Bian tidak sadari adalah status Rere yang sudah berubah menjadi status istri pria lain.
"Lupakan Rere, dia sepupu mu." tegas Alena lalu pergi meninggalkan putra nya sendirian.
Kenyataan nya adalah Adinda Reyna atau Rere adalah anak dari Dinar Ghani sepupunya Alena, dan Alena tau hubungan sang putra dengan Rere, maka dari itu Alena memutuskan setuju dengan usul mertuanya untuk menjodohkan Lisa dan Bian karna Alena tidak mau Bian menikahi Rere yang anak dari Dinar Ghani dan Zeo Ton.
_________
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa jejak ♥️