Pertanyaan “Kapan nikah?” pasti sering muncul ketika bertemu dengan keluarga besar atau teman lama, salah satunya pada momen kumpul keluarga atau reuni sekolah.
Pertanyaan ini sering menjadi m0mok bagi sebagian orang terutama kaum hawa. Dapat memicu munculnya rasa cemas dan stres dalam lingkungan sosial atau pergaulan. Tak terkecuali bagi seorang wanita berusia tiga puluh tahun bernama Yumna Salsabila.
Terlebih ibunya menuntut Yumna untuk segera menikah. Dikarenakan Salwa, adik Yumna, juga berencana menikah dengan kekasihnya.
Hidup Yumna mendadak jungkir balik saat kedatangan mantan playboy kelas kakap bukan kelas bulu, bernama Alden Pratama Bentley. Lelaki blasteran yang satu ini telah jatuh hati pada Yumna sejak pertama kali mereka berjumpa. Sementara Yumna belum bisa dengan cepat naik pelaminan bersama Alden karena ada bias di masa lalu yang ia pendam.
Bagaimana jungkir balik cinta Yumna ? Simak kisah mereka💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Sebutan Wanita Mandul (Masa Lalu~Part 2)
"Sa_ya bisa masak, Ma. Ber_sih-bersih rumah juga bisa," jawab Yulia dengan nada terbata-bata. Ia berusaha ingin dekat dan diterima oleh ibu mertuanya itu.
"Ehm, wanita ini kayaknya bisa aku manfaatin jadi ba_bu di rumahku." Batin Mama Anik.
Awalnya Bagas ingin tinggal bersama Yulia di kos-kosan atau rumah kontrakan yang tak jauh dari lokasi proyek. Namun Mama Anik mencegahnya dengan alasan menghemat biaya, sekaligus ia butuh teman di rumah.
"Sudahlah, kamu fokus ngerjakan proyek di Kalimantan. Biar Yulia sama Mama di Surabaya. Empat bulan sekali kamu kan bisa pulang ke sini seperti biasanya," pinta Mama Anik.
Bagas dan Yulia pun akhirnya menuruti keinginan Mama Anik. Keduanya menjalani kehidupan LDM an.
Satu minggu kemudian, Bagas bertolak ke Kalimantan. Yulia pastinya sedih karena harus berpisah dari suaminya itu. Namun Bagas berusaha meyakinkan Yulia bahwa dirinya sebagai suami akan berusaha untuk mengubah kehidupan mereka ke depan menjadi lebih baik. Terutama dari segi ekonomi.
Bagas bercita-cita ingin menjadi pengusaha kontraktor sendiri. Namun memang saat ini dirinya masih kerja ikut orang lain sebagai batu loncatan. Bagas dan Yulia sepakat memulai dari nol demi masa depan yang cerah.
"Baik-baik ya di rumah Mama. Kalau ada apa-apa segera kabari Mas,"
"Iya, Mas. Jangan nakal atau ge_nit di sana," ucap Yulia berbisik lirih seraya memeluk tubuh suaminya di Bandara Juanda, Surabaya, ketika mengantar Bagas yang akan bertolak ke Kalimantan.
"Punya istri cantik spek bidadari sur_ga begini kok ge_nit ke cewek lain, ya gak mungkin toh. Mas janji akan selalu setia padamu, Sayangku."
"Aku lihat janjimu itu kamu buktikan, Mas. Kalau kamu langgar, aku akan pergi sejauh mungkin dan tak sudi maafin."
"Serem, ih!"
"Biarin!" gerutu Yulia. Bagas pun tersenyum melihat tingkah lucu Yulia tersebut.
"Mas kan enggak punya mantan pacar. Jadi, kamu enggak perlu cemburu berlebihan. Cuma satu mantan pacar Mas yaitu kamu, yang sekarang berubah status jadi istriku. Kalau kamu kan mantanmu banyak," ledek Bagas di ujung kalimatnya.
"Enggak banyak kok. Cuma dua doang sebelum aku pacaran sama Mas Bagas," jawab Yulia apa adanya.
"Tetap saja aku cemburu. Apalagi usia mereka lebih muda daripada Mas,"
"Tapi kan Yulia cintanya sama Mas Bagas," ucap Yulia seraya tersipu malu.
"Kok tiba-tiba Mas jadi males berangkat ke Kalimantan ya,"
"Loh kenapa?" tanya Yulia terkejut.
"Pengin kel0nin istri saja biar makin cinta sama aku yang sudah tua ini," bisik Bagas mesra di telinga Yulia.
"Tua apaan? Ganteng dan masih muda kok. Gagah per_kasa lagi," ucap Yulia seraya memuji Bagas.
"Yang bener, Yank."
"Iya, lah. Kalau enggak, mana mungkin aku klepek-klepek," jawab Yulia.
"Love you, Yuliaku."
"Love you too, Mas Bagasku."
Yulia terpesona dan hatinya berbunga-bunga. Semburat merah pun menghiasi wajahnya secara otomatis. Bagas tipikal pria yang romantis.
Terlebih selama seminggu ini setelah mereka resmi menikah, Bagas tak pernah melepaskan dirinya. Bagas selalu membuatnya kera*mas akibat pergu_latan panas membara pengantin baru di atas ranjang.
Jarak usia keduanya memang berbeda 10 tahun. Namun tak menyurutkan insting alami yang dimiliki kedua insan yang tengah di ma*buk cinta dan has_rat itu dalam melakukan malam-malam yang melenakan sebagai pasangan halal. You know what I mean.
Dahulu mereka berdua pertama kali bertemu dan kenalan saat Bagas sedang berada di Bandung untuk mengerjakan proyek dari kantornya. Ketika itu Yulia masih duduk di bangku kelas 3 SMA.
Sebuah warteg sederhana yang kebetulan berada tak jauh dari sekolah Yulia, itulah tempat keduanya pertama kali bertemu. Bagas sudah langsung jatuh cinta dengan Yulia ketika pertama kali melihat adik kandung Ratih tersebut.
Kebetulan Yulia waktu itu baru saja putus dari mantan pacarnya yang bernama Niko. Biasa masih cinta monyet di sekolah. Usia Yulia dan Niko sebaya. Mereka teman satu sekolah yang sama.
Usia Bagas yang terpaut sepuluh tahun dengannya, tak berpengaruh signifikan bagi Yulia. Justru ia semakin terpesona dengan kematangan Bagas yang dinilainya lebih dewasa ketimbang mantan pacarnya.
☘️☘️
Sepeninggal Bagas pergi ke Kalimantan, kehidupan Yulia yang manis di awal pernikahan, seketika berubah drastis. Terutama perlakukan Mama Anik padanya.
"Yulia !" teriak Mama Anik.
Tap...tap...tap...
Langkah kaki Yulia terdengar cepat setengah berlari menuju ke kamar ibu mertuanya itu.
"Iya, Ma. Ada apa?" tanya Yulia dengan napas yang terlihat sedikit ngos-ngosan.
"Kenapa bajuku ini ada nodanya? Perasaan waktu aku pakai sebelum masuk ke bak cucian kotor, enggak ada noda begini. Kamu pasti proses cucinya enggak bener jadi berno_da begini!" sungut Mama Anik seraya melempar bajunya tersebut ke wajah Yulia.
BUGH !!
"Maaf, Ma. Tapi aku yakin enggak melakukan kesalahan waktu cuci baju. Mungkin noda ini sudah ada sebelum baju Mama masuk ke cucian kotor," jawab Yulia seraya melihat baju ibu mertuanya itu tepat di bagian yang terkena noda.
"Jadi kamu nyalahin Mama!" pekik Mama Anik.
"Bukan begitu, Ma. Aku_" ucapan Yulia seketika terpotong.
PLAK !!
Sebuah tamparan keras langsung mendarat di pipi Yulia dari cap lima jari ibu mertuanya itu.
"Asal kamu tahu, baju itu mahal harganya! Sekarang jadi rusak gara-gara kamu enggak b3cus bersihinnya pakai mesin cuci. Di rumahmu sana pasti kamu enggak punya mesin cuci mahal seperti di rumahku. Biasa cuci baju pakai tangan atau batu ya. Maklum orang miskin," sindir Mama Anik seraya menatap sinis ke arah menantunya itu.
Jlebb...
Yulia pun seketika bersedih mendengar hinaan pedas dari ibu mertuanya. Bukan hanya kali ini, namun sudah sering. Mama Anik juga mengancam dirinya untuk tak mengadu apapun pada Bagas perihal yang terjadi di rumah.
Masih banyak lagi kemarahan Mama Anik pada Yulia seperti menca_cat hasil masakan Yulia yang tidak enak yang menurut ibu mertuanya itu selera orang kampung dan sebagainya. Yulia berusaha bertahan dengan kondisi yang ada karena ia sangat mencintai Bagas.
☘️☘️
Setahun pernikahan Bagas dan Yulia.
"Sudah setahun kalian menikah, kenapa istrimu belum ada tanda-tanda hamil? Kalian enggak menunda punya momongan kan," cecar Mama Anik ketika duduk di meja makan bersama Bagas dan Yulia. Kebetulan saat ini Bagas sedang pulang ke Surabaya.
"Kami enggak menunda kok, Ma. Mungkin belum diberi sama Tuhan. Mama yang sabar ya," jawab Bagas.
"Keluarga kita kan subur. Kamu ajak istrimu sana pergi ke dokter buat periksa. Siapa tahu dia man_dul,"
"Astaghfirullah hal adzim, Ma. Kami yakin sehat semua. Perkara anak, bukan kita yang ngatur. Semuanya dari Tuhan. Sebagai manusia kita hanya bisa berusaha dan berdoa," ucap Bagas.
Yulia hanya diam dan menundukkan kepalanya seraya mengelus perutnya sendiri di bawah meja makan. Ia terus berdoa dalam hatinya agar segera hamil.
Jujur, Yulia merasa kesepian jika ditinggal Bagas bekerja ke Kalimantan. Berharap dengan kehadiran anak di tengah mereka, bisa membuat ibu mertuanya itu sudi menerima dirinya dan tidak dikatai wanita man_dul lagi.
"Dulu Mama nikah sama almarhum Papamu saja baru sebulan sudah langsung hamil. Kalian setahun menikah, belum juga tuh istrimu hamil."
"Mama doakan saja biar kami berdua segera diberi momongan," jawab Bagas yang tak ingin semakin memantik api kemarahan. Ia berusaha meredam emosi di hatinya saat ini terhadap sikap ibu kandungnya sendiri tersebut.
"Laki-laki kan boleh punya istri lebih dari satu," celetuk Mama Anik.
"Maksud Mama?" tanya Bagas.
"Ya kalau istrimu memang enggak bisa kasih keturunan buat keluarga kita, kamu menikah lagi saja dengan wanita lain. Mawar misalnya untuk jadi istri keduamu," tawar Mama Anik.
Deg...
Bersambung...
🍁🍁🍁
semoga Yumna dan Alden tangguh menghadapi cobaan iya yg datang dan Alden mau membantu Yumna mencari ayah kandung Yumna sampai mengesahkan Yumna dan Alden jadi pengantin baru 🤭🥰