Fricilla Andini Windari
Gadis cantik dan pintar biasa dipanggil Cila.
Dia diusir dari rumah akibat difitnah adik tirinya.
Tidak hanya itu, calon tunangan Cila juga ikut membatalkan pertunangan mereka. Betapa kecewa dan terluka hati Cila mengalami itu semua.
Akibat hal itu dendam melekat dihatinya. Saat sedang terpuruk, Tuhan mempertemukan Cila dengan sosok laki-laki tampan dan ternyata awal pertemuan mereka membuat laki-laki itu jatuh cinta kepada Cila.
Alfian Anggara
Laki-laki yang memiliki sifat humoris dan penyayang. Namun jika orang terdekat nya di sakiti dia akan langsung bertindak.
Pertemuan antara Cila dan Alfi berawal dari kecelakaan yang dialami Alfi.
Disitu awal kisah mereka dimulai.
"Dimana rumahmu gadis cantik?"
"Aku tidak memiliki rumah karena diusir oleh keluarga ku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 - Jembatan kehancuran mereka
Alfi, Anjar dan Dika masih mencerna apa yang dikatakan kelima anak buah mereka.
"Gue ngak nyangka ternyata malam ini kita dapet 5 fakta dari anak buah kita." kata Anjar.
"Sama gue juga Jar. Serasa mimpi tau ngak." ucap Zay.
"Gue bingung gimana jelasin ke kak Dinda kalo pacar kak Dinda tuh orang ngak bener. Gue takut kak Dinda syok." kata Anjar yang memikirkan perasaan kakak perempuannya.
"Gue juga bingung jelasin ke Cila kalo dia bukan anak dari Tuan Reza dan istrinya. Kalo bukan anak mereka terus Cila anak siapa ?" kata Alfi yang sedang bingung.
Mereka bertiga larut dalam pikiran masing-masing.
Waktu menunjukkan pukul 9 malam mereka memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang Alfi berbicara.
"Besok malam ajak Tante Hesti sama kak Dinda kerumah gue Jar. Kita ngak bisa nyembunyiin ini dari mereka." kata Alfi.
"Okee. Besok gue ajak Mama sama kak Dinda kerumah lo." jawab Anjar.
Setelah pembicaraan itu mereka memutuskan untuk pulang. Tidak lupa mereka menemui orang-orang dirumah ini untuk memeriksa keadaan.
Rumah ini adalah rumah yang dibeli oleh Alfi untuk tempat tinggal orang-orang kepercayaannya. Mereka sangat pandai mencari informasi dan pandai bela diri.
Diperjalanan pulang Zay memecahkan keheningan. Dia bertanya kepada Alfi.
"Fi apa kita masih perlu lanjutin kerjasama JV group ?" tanya Zay.
"Masih. Siapa tahu berguna dikemudian hari." jawab Alfi.
"Gimana rencana selanjutnya ? Apa lo udah pikirin ?" tanya Zay lagi.
"Udah gue pikirin dan besok malem bakal gue kasih tau." jawab Alfi.
Tentu saja Alfi audah memikirkan rencana selanjutnya. Dia tidak akan membiarkan mereka yang sudah menyakiti orang terdekatnya hidup tenang.
Sampai dirumah mereka langsung masuk. Saat masuk mereka dikejutkan oleh seseorang.
"Darimana kalian berdua"
"Dari markas Mi" jawab Alfi
Ya orang yang mengejutkan Alfi dan Zay adalah Mami Ara.
"Sudah dapat informasi pentingnya ?" tanya Mami Ara.
Mami Ara sudah paham dengan kedua anaknya ini. Jika mereka pergi ke markas pasti ada informasi penting yang sudah didapatkan anak buah mereka.
"Sudah mi. Tapi kita belum bisa kasih tau sekarang. Besok malam tunggu Tante Hesti sama kak Dinda bakal kesini."
"Okee" jawab Mami.
Mami Ara tidak akan memaksa mereka memberi tahu karena pasti kedua anaknya akan tetap memberikan jawab yang sama. Tunggu besok.
Mereka langsung naik keatas menuju kamar masing-masing. Zay langsung beristirahat dan Mami Ara melanjutkan menonton drakor.
Sedangkan Alfi baru masuk kamar disambut istrinya.
"Mas udah pulang" kata Cila
"Udah sayang. Kamu kok belum tidur ?" tanya Alfi lembut.
"Aku baru selesai baca buku" jawab Cila sambil mengakat buku yang dibaca.
"Ya udah aku cuci muka sama ganti baju dulu." ucap Alfi berjalan menuju lemari mengambil baju dan masuk kamar mandi.
Cila meletakkan buku bacaan dimeja dan menunggu suaminya selesai.
Dia merebahkan diri sambil bermain handphone.
Clek..
Pintu kamar mandi terbuka, Alfi keluar dari kamar mandi berjalan menghampiri Cila.
Melihat Alfi sudah keluar dari kamar mandi Cila meletakkan handphonenya dimeja.
Alfi merebahkan tubuhnya disamping Cila lalu memeluk Cila.
"Mas kenapa ?" tanya Cila.
"Gapapa sayang. Cuma mau peluk aja." jawab Alfi.
Cila sebenarnya merasa bersalah kepada suaminya karena dia belum menjalankan kewajiban istri dengan baik. Walupun Cila akui dia mulai mencintai suaminya ini.
"Mas aku minta maaf belum bisa ngasih hak kamu." kata Cila bersedih.
Alfi yang sedang memejamkan mata langsung bangun dan membawa Cila ke pelukannya.
"Sayang aku ngerti kamu belum siap dan aku bakal nunggu sampai kamu siap." jawab Alfi.
"Makasih ya mas kamu udah sabar sama aku." ucap Cila.
"Sama-sama sayang. Aku juga makasih sama kamu, udah mau nerima aku jadi suami kamu."
Cila mengangguk tersenyum dan membenamkan mukanya ke dada Alfi.
"Ya udah ayo tidur udah malem." ajak Alfi.
"Iya mas."
Cila tertidur lebih dulu daripada Alfi. Aldi memandangi wajah istrinya.
Bagaimana perasaanmu jika tahu mereka itu bukan orang tua kandung mu sayang.
Alfi lalu mencium kening dan bibir istrinya.
"Good night my wife." ucap Alfi
Keesokan harinya dirumah keluarga Andara, Vely begitu bahagia karena Papanya memberi tahu jika keluarga Dika setuju pernikahan antara Vely dan Dika dipercepat.
Betapa senangnya hati Vely karena rencananya berhasil. Hari ini juga rapat pemegang saham dan sudah pasti Vely masih bertahan menjadi pemimpin perusahaan.
"Bagaimana sayang hari ini apa kamu sangat bahagia ? " tanya Mama Rena
"Tentu saja ma. Karena apa yang aku inginkan bisa cepat terlaksana." jawab Vely sedang senyum.
"Apakah kamu siap menjadi pewaris keluarga Andara ?" tanya Papa Reza.
"Tentu Vely sudah siap." jawab Vely yakin.
"Yasudah ayo kita berangkat ke perusahaan jangan sampai kita terlambat." ucap Papa Reza.
Mereka berangkat bersama-sama untuk menunjukkan kesan yang baik bahwa mereka keluarga harmonis.
Sampai dikantor para karyawan memperhatikan keluarga Andara turun dari mobil. Vely berjalan diantara kedua orang tuanya.
Para karyawan memperhatikan mereka yang berjalan sambil tersenyum manis.
"Lihatlah betapa harmonisnya keluarga itu. Aku dengan Nona Vely yang akan mewarisi kekayaan keluarganya." ucap salah satu karyawan.
"Benar sekali. Nona Vely kan anak satu-satunya keluarga itu."
"Aku iri melihat Nona Vely yang sempurna itu."
Tidak ada yang tahu tentang Cila diperusahaan. Karena saat Cila memimpin perusahaan dia hanya memimpin dibalik layar. Vely lah yang selalu muncul jika ada undangan-undangan penting.
Vely dan orang tuanya langsung menuju ruang rapat. Disana sudah ada beberapa pemegang saham yang datang. Tinggal menunggu beberapa orang lagi termasuk salah satunya adalah Anjar.
Vely dan orang tuanya sudah duduk dikursi yang disediakan. Tidak lama kemudian para pemegang saham lain mulai berdatangan lain.
Anjar datang paling terakhir karena dia sangat malas bertemu wanita ular yang tidak lain adalah Vely.
Vely yang melihat Anjar datang terpesona melihat wajah tampan Anjar ditambah dia salah satu pemegang saham tertinggi nomor 2.
Timbul niatan Vely untuk mendekati Anjar. Siapa tahu dia bisa menjadikan Anjar tambang emasnya selain Dika.
Sebenarnya Vely tidak mencintai Dika. Dia hanya mengincar harta keluarga Dika. Dia juga iri melihat Cila yang selalu unggal diatasnya. Oleh karena itu dia menggoda Dika supaya berpaling dari Cila dan ternyata rencananya berhasil. Pertunangan Cila dan Dika dibatalkan dan Dika malah memilih bertunangan dengannya.
Rapat pemegang saham dimulai. Dilayar sudah terdapat jumlah masing-masing saham yang dimiliki para pemegang saham. Dan benar saja saham keluarga Andara berada diurutan pertama dan dibawahnya saham milik Anjar diurutan kedua.
Akhirnya Vely berhasil memimpin kembali perusahaan tersebut. Dia sangat senang sekali. Dengan begitu dia lebih leluasa mengambil uang perusahaan.
Tanpa Vely sadari Anjar memperhatikannya dengan sorot mata yang tajam.
Mungkin bagi Vely dan orang tuanya ini adalah keberhasilan mereka. Tapi tanpa mereka sadari ini akan menjadi jembatan kehancuran mereka.
Dinda pasti pacaran sm Jeremy, astoge 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Tuhan aja bisa memaafkan & mengampuni..