NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Istri Buta Sang CEO

Transmigrasi Ke Istri Buta Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:87.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Nova Spire, seorang ahli medis dan racun jenius, tewas tragis dalam ledakan laboratorium saat mencoba menciptakan obat penyembuh paling ampuh di dunia. Tapi kematian bukan akhir baginya—melainkan awal dari kehidupan baru.

Ia terbangun dalam tubuh Kaira Frost, seorang gadis buta berusia 18 tahun yang baru saja meregang nyawa karena dibully di sekolahnya. Kaira bukan siapa-siapa, hanya istri muda dari seorang CEO dingin yang menikahinya demi tanggung jawab karena membuat Kaira buta.

Namun kini, Kaira bukan lagi gadis lemah yang bisa diinjak seenaknya. Dengan kecerdasan dan ilmu Nova yang mematikan, ia akan membuka mata, menguak kebusukan, dan menuntut balas. Dunia bisnis, sekolah elit, hingga keluarga suaminya yang penuh tipu daya—semua akan merasakan racun manis dari Kaira yang baru.

Karena ketika racun berubah menjadi senjata … tak ada yang bisa menebak siapa korban berikutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencibir

Pagi itu, ruang makan keluarga Frost terasa lebih tegang dari biasanya. Kaira duduk di antara dua pria yang sejak tadi saling melontarkan tatapan tajam, seolah meja makan itu adalah arena perang diam-diam. Sky duduk di sisi kiri Kaira, sementara Leonel di sisi kanan.

Para pelayan hanya berdiri mematung di pinggiran ruangan, pura-pura tidak mendengar bisik-bisik panas yang melayang di udara.

Sky bersandar santai di kursinya, lalu menoleh ke arah Kaira dengan senyum mematikan. "Kaira, bisakah kau ambilkan roti dan selai stroberi untukku? Aku terlalu malas untuk berdiri pagi ini," ujarnya manja, dengan nada yang jelas dibuat-buat.

Kaira melirik Sky dengan malas. "Kau punya tangan sendiri, bukan?"

Sky tetap tersenyum, bahkan menyandarkan dagunya di tangannya. "Iya, tapi roti yang kau ambilkan pasti rasanya beda. Lebih lembut dan manis, seperti kau."

Leonel yang sejak tadi menahan diri akhirnya meletakkan garpunya dengan cukup keras di piring, menimbulkan suara nyaring.

Kaira mendesah, lalu mengambilkan roti dan selai seperti diminta. Dengan gerakan tenang, ia menyerahkannya pada Sky.

"Ini. Jangan banyak gaya," ucapnya datar.

Sky menerima dengan senang hati. "Terima kasih, Nona Manis."

Leonel menatapnya penuh amarah, lalu menoleh pada Kaira.

"Kalau begitu, ambilkan juga untukku. Seperti biasanya," perintahnya singkat.

Kaira menoleh dengan tatapan tajam. "Aku tidak melayani orang yang semalam hampir menciumku tanpa izin. Ambil sendiri, Tuan Frost."

Suasana meja makan seketika membeku. Para pelayan menunduk lebih dalam, pura-pura sibuk menyusun piring dan sendok.

Leonel mengepal tangannya di atas paha, napasnya memburu menahan amarah. Sky, di sisi lain, hanya tersenyum lebar sambil memoles rotinya dengan selai.

"Ah, pagi yang menyenangkan," gumam Sky ringan. "Sarapan terasa lebih nikmat jika ditemani wanita kuat yang tahu cara menolak pria tak tahu diri."

Leonel mendelik ke arah Sky. "Jaga mulutmu, Sky."

Sky menoleh pelan, menyuap rotinya sambil berkata santai, "Aku hanya mengatakan fakta."

Kaira menyandarkan tubuhnya ke kursi, mengangkat cangkir tehnya tanpa berkata apa-apa. Sementara itu, perang dingin dua pria di sisinya terus berlangsung panas.

Bahkan para pelayan menahan napas melihat sepupu sang tuan, terang-terangan ingin merebut istrinya. Dan itu terjadi pertama kalinya, di mana seseorang berani ingin merebut istri orang lain.

🍃🍃🍃🍃

Setelah selesai sarapan, Kaira melangkah keluar dari ruang makan menuju pintu utama dengan tas di pundaknya. Langkahnya tenang, namun di belakangnya terdengar suara langkah cepat menyusul.

“Kaira, tunggu,” ujar Leonel sambil menghampiri.

Kaira menoleh sekilas. “Ada apa lagi?”

“Aku akan mengantarmu ke sekolah hari ini,” kata Leonel, berusaha terdengar tenang.

Seketika suara langkah lain terdengar dari arah belakang. Sky berjalan dengan cepat, wajahnya sudah dipenuhi amarah.

“Sekarang kau ingin mengantarnya?” tanya Sky sinis. “Kenapa tidak sejak awal kalian menikah? Kau bahkan tak pernah peduli dia buta atau tidak bisa pergi sendiri!”

Leonel berbalik menghadap Sky. “Aku hanya ingin melakukan tugas sebagai suami.”

Sky menyeringai. “Sayangnya, sekarang sudah terlambat. Kaira akan pergi bersamaku.”

Kaira hanya memutar matanya malas. Kedua pria itu mulai saling mendekat dengan wajah tegang.

“Aku bilang aku yang antar,” ulang Leonel dengan suara rendah dan tajam.

Sky melangkah lebih dekat. “Dan aku bilang kau tidak layak—”

“Blam!” suara pintu depan tertutup pelan.

Keduanya menoleh bersamaan dan mendapati bahwa Kaira sudah tidak ada di depan mereka. Yang tampak hanya Deilin dan Delon, dua teman Kaira yang sudah menjemputnya, keduanya melambai dari mobil mewah yang melaju perlahan ke gerbang.

Sky menatap kosong, lalu menghela napas panjang.

“Dia pergi?” gumamnya, tak percaya.

Leonel mendecak kesal. “Kau membuang-buang waktu dengan ocehanmu.”

Sky menoleh cepat. “Kau yang mulai drama ini! Kalau saja kau tidak sok peduli, aku sudah mengantar Kaira dari tadi!”

“Dia istriku!” bentak Leonel.

Sky mendekat, tatapannya menusuk. “Tapi kau memperlakukannya seperti benda mati selama ini. Sekarang kau panik? Terlambat.”

Leonel mengepalkan tangannya, namun sebelum emosi mereka kembali meledak, Nyonya Selina muncul dari arah luar dan berseru, “Kalian berdua! Cukup! Kalau mau bertarung, jangan di dalam rumah! Kalian membuat kepala pelayan stres!”

Sky mendengus, lalu berbalik meninggalkan Leonel yang masih menatap pintu depan dengan rahang mengeras.

🍃🍃🍃🍃

Mobil mewah milik Delon berhenti tepat di depan gerbang utama sekolah elit itu. Kaira turun terlebih dahulu dengan bantuan Deilin, sahabat setianya yang juga merangkap sebagai pengawalnya. Begitu keduanya melangkah masuk ke area sekolah, bisik-bisik langsung menyeruak dari segala penjuru.

"Itu dia Kaira .…"

"Berani sekali datang ke sekolah setelah apa yang terjadi di pesta keluarga Frost semalam .…"

"Benar-benar tak tahu malu … datang bersama Tuan Sky, sepupu suaminya sendiri!"

"Dia benar-benar wanita murahan. Berani sekali mempermainkan dua pria. Seolah dirinya adalah yang terbaik. Padahal dia harusnya tahu diri, dasar gadis buta."

Meski pandangan tajam dan cibiran menusuk terdengar jelas, Kaira tetap melangkah tenang. Senyumnya ringan, seolah tak ada yang mampu menyentuhnya.

Deilin mendekatkan suaranya saat mereka melewati koridor utama. “Apa Tuan Sky sudah tahu tentang identitasmu yang sebenarnya?” bisiknya hati-hati.

Kaira mengangguk pelan. “Sudah. Sangat sulit menghindar darinya. Dia terlalu peka terhadap kehadiran Nova .…”

Belum sempat Deilin membalas, dua bayangan tiba-tiba menghalangi langkah mereka. Maura berdiri dengan tangan bersilang di dada, ditemani Sonia yang menyeringai sinis.

“Wah, wah … lihat siapa yang datang,” ucap Sonia tajam. “Kaira si murahan. Bisa-bisanya datang ke pesta keluarga Frost dengan pria lain. Kau sama sekali tak tahu malu. Dasar gadis buta murahan.”

Maura ikut menimpali dengan tawa mengejek. “Memalukan. Bahkan saat menjadi istri sah keluarga Frost, tetap saja kelakuannya seperti—”

“Seperti apa?” potong Kaira, suaranya tenang namun dingin. Ia menoleh ke arah mereka, wajahnya tanpa ekspresi, namun sorot matanya tajam.

Siswa-siswi yang menonton dari kejauhan semakin banyak, menahan napas menunggu reaksi.

“Kalian sepertinya iri,” lanjut Kaira dengan senyum miring. “Karena kalian tidak mampu menarik perhatian pria seperti Tuan Sky. Kalian hanya bisa berteriak dari jauh, sambil berharap dinotis.”

Sonia mengepal tangan. “Apa maksudmu?”

“Maksudku sederhana,” ucap Kaira, menunduk sedikit agar seolah berbicara lebih dekat. “Level kalian belum cukup untuk menjangkau pria seperti dia. Termasuk kalian berdua, Maura dan Sonia.”

Seketika suasana di sekitar menjadi hening. Siswa-siswi yang tadinya ikut mencibir malah menahan kesal, beberapa terlihat kagum.

Kaira melangkah melewati keduanya. “Daripada sibuk mencaci, lebih baik kalian berusaha menaikkan kualitas diri. Atau teruslah menjadi komentator gratisan, seperti biasa.”

Deilin mengikuti dari belakang sambil tersenyum bangga. “Seperti biasa, Kaira versi tajam memang memuaskan.”

1
🟢✍️⃞⃟𝑹𝑨S. Midnightˢ⍣⃟ₛ
/Sweat//Sweat/
🟢✍️⃞⃟𝑹𝑨S. Midnightˢ⍣⃟ₛ
wah wahh sultini emang beda,lgsg pulau donk/Sweat/
🟢✍️⃞⃟𝑹𝑨S. Midnightˢ⍣⃟ₛ
wah ngajak gelud dia ma awak/Joyful//Facepalm/
Anonymous
keren banget deh si Nova versi kaira....
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kek kucing dan anjing aja sllu bertengkar g ada abis nya

seirinh wktu berjlan kira2 kpn keira akan bis melihat yaaa
Siti Nurjanah
panas2in terus ya kaira... aku gk sabar nunggu km bisa liat lg pake mata novaa
Ririn Santi
kepala ditimpuk sepatu. enak rasanya?
ika yanti naibaho
/Determined//Determined//Determined/
beybi T.Halim
panas..panas...panas...dada ini..,pusing..pusing..pusing...😅😅
beybi T.Halim
mampus..,pedes gak tuu..,😅😅
Pandagabut🐼
rejeki durian nomplok nih dapat mertua seperti nyonya Claudia....
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🫰🫰🫰🫰🫰 dapet lampu hijau dari ibu ratu 🥳🥳😘😘😘dah deg deg ser aku loh 🤭🤭🤣🤣
Wanita Aries
Hareedang euyyyy 🤣🤣🤣
azka aldric Pratama
baru x ini ada seorang ibu yg setuju anaknya rebut bini orang,apa LG bini sepupunya 🤣🤣🤣saking takutnya anaknya GK doyan perempuan....
Wanita Aries
Aww awww kalah lagi kau maura dan sonia
Susilawati
tuan Langit udah kebelet mau kawin 🤭🤭🤭
@emak aisyah
pansa nggk,,panas nggak,,
ya panaslah masa enggak kaira tinggl di rumah keluarga fros aja panas padahal tau kalo kaira di sana tidak di anggap,apa lagi ini bukan cuma panas tapi MELEDAK,,,,,,
Tiara Bella
kapok kan tuh Maura sm Natalie .
sya sya_23
hohoho nyonya Claudia mendukung anak nya jadi pembinor asalkan anaknya normal 🤣🤣🤣
Lyvia
hahahahahahha... puas deh panas g kedua orang itu yg ada kebakaran tu hati mkin deh bencinya ma kaira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!