Mistis dan hal ghoib bagi Nayla hanyalah mitos sebelum dia mengalami kejadian yang membuatnya terpaksa mempercayai hal-hal yang berbau suprantural itu setelah mengalaminya sendiri.
Meninggal akibat konspirasi suami dan kakak angkatnya, Nayla hidup kembali ditubuh seorang gadis dengan nama yang sama dengannya yang memang telah disiapkan untuknya.
Siapakah orang yang sengaja membangkitkan jiwa Nayla?
Mampukah Nayla membalaskan dendam dan menguak teka-teki kehidupannya?
Penasaran...
Ikuti kisah Nayla dalam membalas dendam yang sarat akan hal mistis dan ghoib, yang tentunya sangat menegangkan dan membuat jantung kita berdegub kencang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TITIK TERANG
Sore ini, sepulang dari perkuliahan, Nayla yang baru saja masuk kedalam kamarnya dan hendak merebahkan diri sejenak diatas ranjang tiba-tiba membeku, ketika melihat selembar foto jatuh dari dalam tasnya.
Foto dirinya bersama kedua orang tuanya yang tak sengaja dia abadikan terakhir kali sebelum keduanya pergi dan mengalami kecelakaan lalu lintas yang menewaskan keduanya ditempat.
Kedua mata Nayla memerah menahan tangis yang mulai mendesak keluar. Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha tetap tegar tapi rasa kehilangan itu tetap menyelimuti, menekan dadanya dengan berat seolah tak mau pergi.
Sesaat ia terdiam, membiarkan rasa sedih itu menguasainya sejenak sebelum akhirnya dia menghela nafas cukup dalam, mencoba untuk kembali menguasai dirinya.
Nayla menepuk kedua pipinya pelan,mencoba mengusir rasa sedih yang mengantung diwajahnya, “Aku harus tetap kuat!”, gumannya lirih, seolah memberi semangat pada dirinya sendiri.
Meski rasa kehilangan itu sangat menyakitkan, namun Nayla tahu jika hidup tak berhenti sampai disini.
Keajaiban dia bisa hidup kembali meski dalam raga yang berbeda membuktikan jika perjuangannya belum berakhir sebeum semua orang yang selama ini melukainya dengan begitu dalam mendapatkan balasan yang setimpal.
Derttt...
Ponsel disakunya bergetar, membuat fokus Nayla pun teralihkan begitu dia melihat nama Rangga tertera dilayar ponsel.
“Halo Nayla, apa kamu memiliki waktu malam ini. Aku sudah mendapatkan informasi penting mengenai kecelakaan yang menimpa kakak dan kedua orang tua angkatnya”
Mendengar ucapan Rangga, Nayla merasa kembali bersemangat. Dengan cepat dia pun segera menjawab, “Baiklah, kita bertemu di restoran M pukul tujuh malam ini”.
Nayla pun langsung memutus sambungan telepon dan segera membersihkan diri didalam kamar mandi dan bersiap untuk makan malam bersama Rangga.
Dia cukup penasaran akan informasi yang berhasil pengacara muda itu dapatkan yang bisa dia jadikan acuan untuk menjebloskan semua orang yang terlibat didalamnya kedalam penjara.
Sementara itu ditempat lain, sejak kartu miliknya diblokir, Linda mulai jarang pergi keluar untuk berkumpul dengan teman sosialitanya karena tak ada modal yang bisa dia gunakan untuk ajang pamer dan berfoya-foya seperti sebelumnya.
Hal itu membuat Linda pun secara perlahan mulai tersingkir dalam pergaulan wanita kelas atas di ibukota akibat mangkirnya dia dalam beberapa kegiatan serta adanya rumor jika keluarga Wibisono telah jatuh miskin sekarang.
Meski Agus, sang suami merupakan pemilik perkebunan sawit ribuan hektar di beberapa pulau yang ada dinegeri ini, tapi usaha tersebut merupakan milik keluarga sehingga keuntungan yang didapatkannya pun harus dibagi rata dengan anggota keluarganya yang lain.
Jika hanya membelikan Linda barang branded dengan harga fantastis sesekali, mungkin Agus masih bisa.
Tapi jika harus membeli barang yang harganya rata-rata ratusan juta hingga milliaran tersebut dua sampai tiga kali seminggu, tenntu saja dia akan angkat tangan.
Linda sama sekali tak menduga jika setelah Nayla meninggal, justru hidupnya kembali menjadi susah seperti ini.
Padahal, belum ada satu tahun Linda menikmati semua fasilitas yang diberikan oleh menantunya tersebut, sekarang dia justru harus gigit jari, menahan amarah dan kekesalan hatinya ketika teman-temannya memamerkan barang barnded terbaru diberanda akun medsosnya, tanpa bisa dia komentari dan hanya melihatnya saja dengan hati iri.
“Sudah kuduga sejak awal, keberadaan wanita itu sungguh sial. Jika saja Lucas tak terlalu mencintainya, mungkin sekarang hidupku tak akan sesulit ini”, guman Linda menggerutu.
Linda terus menyalahkan keputusan Lucas yang menuruti keingginan Gisel untuk membunuh Nayla setiap kali pria itu menghubungi maminya.
Bahkan untuk menghindari konfrontasi dengan maminya, Lucas pun sering bekerja lembur dan pulang kerumah larut malam, ketika kedua orang tuanya sudah tertidur dan keesokan harinya, dia akan berangkat kerja pagi-pagi sekali sebelum kedua orang tuanya bangun.
Hal itu dia lakukan demi menghindari pertengkaran yang acap kali terjadi ketika sang mami melihat wajahnya.
Lucas yang awalnya ingin meminta bantuan Linda untuk mencarikan tempat tinggal dan menjaga Gisel pun mengurungkan niatnya setelah dia mengetahui jika maminya begitu membenci Gisel dan menyalahkan semua hal buruk yang terjadi ini pada kekasih hatinya itu.
Sebenarnya, Lucas juga merasa demikian, hanya saja, rasa cintanya yang sangat dalam untuk Gisel, lagi-lagi membutakan hati nuraninya.
_________________________________
Didalam ruang VIP restoran M, Rangga telah duduk manis dengan beberapa berkas dihadapannya, menunggu kedatangan Nayla.
Setelah menunggu sekitar lima belas menit, gadis yang sedari tadi dia tunggu pun mulai menampakkan batang hidungnya.
“Sudah datang sejak tadi ya? sorry telah, jalanan sedikit macet tadi”, ucap Nayla dengan ekpresi penuh penyesalan.
“Tidak apa, aku juga baru saja datang”, jawab Rangga sedikit berbohong agar Nayla tak lagi merasa tak enak hati dengannya.
Keduanya menghentikan percakapan dan memesan makanan begitu pelayan masuk kedalam ruangan.
“Ini yang berhasil temanku dapatkan untuk sementara waktu. Ada beberapa pihak yang cukup kuat dibelakang kasus ini, terutama kasus kecelakaan yang menimpa kakakmu dan transpalasi jantung yang dijalaninya”, ucap Rangga sambil menyodorkan berkas yang ada dihadapannya ke hadapan Nayla.
Nayla membuka amplop coklat yang ada dihadapannya dengan gugup. Dia membaca dengan teliti setiap kata yang tertulis dalam lembaran kertas yang ada ditangannya.
Kedua mata Nayla terbelalak lebar melihat beberapa berkas yang merasa telah dimanipulatif karena dia sama sekali tak merasa pernah menandatanganinya.
“Ini semua palsu. Kakakku tak mungkin menandatangani surat kuasa dan surat pernyataan ini”, ucap Nayla sedikit panik.
Rangga yang melihat kegugupan Nayla pun menghela nafas berat, “Itu sulit dibuktikan karena kakakmu telah meninggal dunia dan disana selain ada tandatangan kakakmu juga ada stempel serta surat pernyataan dari suaminya. Jika kamu berusaha mengugat pun, itu akan sia-sia karena secara hukum, berkas mereka sangat kuat”.
Nayla tak menyangka jika Lucas telah menyiapkan semuanya begitu rapi, bahkan tanda tangan palsu ini sangat mirip dengannya.
“Apa Lucas menyelipkan surat ini dalam berkas yang harus aku tandatangani sehingga aku lengah”, batinnya penuh kecurigaan.
Apa yang Nayla curigai tak sepenuhnya salah karena memang beberapa berkas, terutama surat kuasa yang menyatakan jika terjadi apa-apa dengan dirinya, maka sang suami memiliki hak untuk menentukan tindakan atas dirinya yang tampaknya telah dia tandatangani tanpa sengaja.
Memikirkan betapa liciknya Lucas, membuat api amarah dalam diri Nayla pun kembali mendidih.
Tanpa sadar, dia mencengkeram kertas yang ada ditangannya dengan kuat hingga hampir robek.
“Baiklah, jika aku tak bisa menuntut mereka maka aku akan membuat mereka menyesal dan berharap ingin segera mati dengan tanganku sendiri”, batin Nayla penuh tekad.
Tubuh Nayla yang sempat menegang karena marah perlahan mulai melunak seiring masuknya pelayan kedalam ruangan membawakan makanan dan minuman yang telah mereka pesan.
Sambil menunggu pelayan menyajikan makanan diatas meja, Nayla membuka satu amplop lagi yang berisi mengenai informasi kecelakaan yang menimpa kedua orang tua angkatnya.
Karena kasusnya lumayan lama, beberapa anggota kepolisian yang menangani kasus tersebut telah dimutasi ke kota lain.
Bahkan beberapa penyidik yang langsung menangani kasus tersebut juga telah dimutasi ke pulau lain begitu hasil penyelidikan diumumkan ke publik.
“Sementara hanya itu informasi yang kita dapatkan. Saat ini, kita tengah mencari beberapa rekaman cctv jalan raya yang entah kenapa rusak diwaktu bersamaan tepat di jam kecelakaan itu terjadi. Jika kita mendapatkan cctv tersebut, mungkin kita bisa mendapatkan titik terang”
Ucapan Rangga membuat Nayla pun mulai teringat ketika dia tiba dilokasi kejadian, ada salah satu pejalan kaki yang kebetulan melihat kecelakaan tersebut mengatakan jika sebelum mobil yang terbalik tersebut meledak, ada seseorang yang turun dari sebuah mobil sedan hitam yang berhenti tepat disampingnya sejenak.
Namun sayangnya, ucapan orang tersebut tak bisa dibuktikan keasliannya karena tak ada satupun bukti yang mendukung pengakuannya sehingga dianggap hanya mengada-ada.
"Kurasa, saat ini aku harus mengerahkan kemampuan hackerku untuk bisa mendapatkan bukti cctv agar semua kebusukan mereka bisa terungkap ", guman Nayla dalam hati.