NovelToon NovelToon
JANDA SHOLEHAH JODOH CEO DUDA AROGAN

JANDA SHOLEHAH JODOH CEO DUDA AROGAN

Status: tamat
Genre:Duda / CEO / Janda / Romansa / Tamat
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Tiara Pradana Putri

Nicholas Bryan. 35 tahun. CEO sebuah TV Swasta. Masuk dalam Jajaran Konglomerat. Arogan, Dingin, Jarang Tersenyum dan Sangat menyayangi putri satu-satunya. Seorang Duda memiliki seorang putri berusia 7 tahun. Istri Nick meninggal setelah melahirkan putri mereka. Sejak kepergian istrinya Nick larut dalam kesedihannya dan ia melampiaskan pada pekerjaannya hingga kini tak diragukan lagi Nick menjadi salah satu pengusaha papan atas yang digilai para wanita. Tidak ada satupun wanita yang mampu mengetuk hati Nick yang telah tertutup hingga suatu ketika Putri, Caca memanggil seorang perempuan dengan sebutan Bunda yang membuat Nick tidak suka dengan wanita tersebut. Nick yang sangat menyayangi putrinya tanpa sengaja membentak putrinya saat melihat Caca memeluk wanita asing dan memanggilnya. Siapakah wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu Kanaya

Kanaya masuk ke ruang rawat inap Ibu Panti yang kini sedang dirawat di Rumah Sakit karena penyakit lambung yang dideritanya.

"Assalamualaikum. Bu, ini Naya sudah ambil obatnya di farmasi. Makan malamnya kok belum dimakan? Naya suapin ya Bu biar Ibu bisa minum obat." Kanaya mendekati brangkar dimana ibu Panti terbaring.

"Waalaikumsalam. Naya, Kamu kok masih disini. Bukannya Ibu ngusir Nak, tapi besok Kamu sudah mulai kerja. Kamu harus mempersiapkan diri. Apalagi besok hari pertamamu bekerja. Ibu tidak mau kamu terlambat karena kecapean merawat Ibu." Menatap wajah Kanaya yang sudah ia anggap selayaknya putri sendiri.

"Bu, Naya ga capek kok. Lagi pula Naya kepikiran kalau ga ngurus Ibu. Besok Naya berangkat lebih awal. Insha Allah ga telat. Ibu makan dulu ya."

"Naya, Ibu berdoa semoga ini menjadi lembaran baru dalam perjalanan hidup kamu. Semoga Allah berikan rezeki dan kesehatan dalam menjalani tugas baru kamu sebagai pegawai dikantor itu."

"Aamiin. Terima kasih Bu atas doanya. Yuk sekarang Ibu makan. Ini ada obat yang harus Ibu minum dulu sebelum makan. Nanti setelah makan ada lagi obat setelah makan. Ibu jangan telat makan ya bu, Naya sedih kalau Ibu sakit."

Kanaya yang sudah menganggap Ibu Panti layaknya Ibu kandungnya sendiri begitu panik saat dikabari Ibu Panti masuk rumah sakit karena asam lambungnya naik hingga menimbulkan sesak di dada.

Ibu panti pun menuruti apa yang Naya anjurkan atas saran dokter.

Ibu panti begitu menyayangi Kanaya anak kandungnya.

Setiap menatap Kanaya kilasan masa lalu saat menemukan Kanaya si pintu gerbang panti 30 tahun silam.

Bayi putih kecil mungil bermata jeli begitu Ibu panti menemukannya di depan gerbang panti asuhan.

Kala itu hujan turun begitu deras disertai angin kencang.

Suara petir menggelegar hingga tak seorangpun dibiarkan keluar dari dalam panti karena takut anak-anak panti diterpa hujan angin.

Hingga saat hujan turun, Ibu panti meminta beberapa anak panti untuk membeli persediaan makanan untuk sarapan esok hari.

Namun teriakan anak-anak panti membuat Ibu panti menghampiri keluar gerbang.

"Bu ini ada bayi depan gerbang. Kesini Bu! Adik bayinya menangis terus!" Teriakan anak-anak panti asuhan membawa Ibu Panti menghampiri.

Ibu panti menghampiri. Sebuah keranjang bayi terbuat dari rotan kayu berisi seorang bayi perempuan cantik dengan mata jeli, kulitnya bersih putih, rambut tebal.

Tangisan bayi mungil itu begitu keras. Seakan memberitahukan ia butuh kasih sayang, mungkin lapar atau pun haus.

Ibu panti membawa masuk sang bayi kecil cantik ke panti asuhan segera mengurus dan memakaian pakaian hangat dan memberikan susu formula pada sang bayi. Suara oek-oek yang keras memenuhi ruangan panti.

Ibu panti mengangkat bayi mungil itu dalam gendongannya.

Tak ada petunjuk apapun hanya saja di leher sang bayi memakai kalung berinisial K.

Tidak ada cctv di jalan ataupun yang melihat siapa yang meletakkan bayi disana.

Sejak saat itu bersama dengan anak-anak panti lainnya Kanaya dibesarkan hingga ia menikah dengan Alvin tentu saja didalam asuhan ibu panti dan para pengurus panti.

"Bu, kok melamun. Ini makan lagi." Kanaya melihat ibu panti menatapnya sambil melamun.

"Ibu sudah kenyang Naya." Tersadar dari kilasan lamunan masa lalu Kanaya.

"Ya sudah. Tunggu sekitar 20 menitan ya Bu. Baru minum obat setelah makan. Ibu minum dulu ya."

Kanaya meletakkan sisa makan ibu panti dan mengambil air.

"Terima kasih Nak. Maaf ibu merepotkanmu."

"Tidak repot kok Bu. Justru Kanaya yang sejak dulu hingga sekarang terus membuat Ibu susah. Maafkan Kanaya ya Bu."

Sendu tatapan mata Kanaya.

Teringat saat ia menyampaikan pada Ibu panti Alvin akan menikahinya.

Betapa Ibu panti bahagia dan haru karena anak yang ia rawat dan asuh dipanti kini sudah menemukan tambatan hati terlebih status sosial Alvin membuat Ibu panti bersyukur karena Kanaya bisa dipersunting oleh pria baik dan sukses seperti Alvin.

Namun semua itu sirna, manakala Alvin menceraikan Kanaya terlebih Ibu panti baru mengetahui bahwa alasannya karena Kanaya dan Alvin belum diberikan keturunan dan Alvin selingkuh hingga memiliki anak dari perempuan lain.

Meskipun bukan Ibu kandung, namun Ibu panti yang merawat Kanaya sejak bayi merasakan sedih dan sakit hati atas perlakuan Alvin dan Ibunya.

Kanaya tak pernah cerita segala kesusahan dalam rumah tangganya.

Begitulah Kanaya ia betul-betul menyimpan keburukan Suami dan Ibu mertuanya.

Hingga semua terungkap saat perceraian terjadi.

Ibu panti meminta Kanaya kembali tinggal di panti selepas bercerai.

Hingga suatu ketika, Kanaya mengutarakan keinginannya hidup mandiri dan mencoba peruntungannya bekerja di Ibukota.

"Naya, kalung yang itu masih ada? Ibu tidak melihat kamu memakainya lagi sejak menikah dan lepas dari Alvin."

"Ada Bu. Naya simpan. Ada apa memangnya?"

"Pakailah lagi kalung itu. Siapa tahu lewat kalung itu menjadi jalan kamu bertemu kedua orang tuamu."

"Bukankah mereka sudah membuang Naya di depan gerbang panti. Untuk apa Naya pakai lagi. Toh mereka tak pernah mencari Naya hingga sekarang."

Sebaik apapun hati Kanaya, Naya tetaplah manusia yang memiliki rasa kecewa karena Kanaya tetaplah manusia biasa bukan malaikat.

"Tidak boleh berkata begitu. Tetap doakan yang terbaik untuk kedua orang tuamu. Soal kalung itu, anggaplah itu pemberian kedua orang tuamu. Hargailah."

"Baik Bu. Insha Allah akan Naya pakai lagi kalung itu."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Ami. Kamu kesini Dek?" Kanaya menerima cium tangan Ami salah satu anak panti.

Ami mencium tangan Kanaya dan Ibu Panti bergantian.

"Naya, Ibu yang meminta Ami buat menggantikan Kamu menjaga Ibu."

"Iya Mbak Naya. Lagi pula Ami besok ga ada jadwal kuliah kan baru selesai UAS."

"Iya Nay. Kamu balik saja. Istirahat dan persiapkan diri untuk besok hari pertama kerja. Jangan sampai telat."

"Baiklah. Ami, Mbak Naya titip Ibu ya. Kalau ada apa-apa kabari Mbak Naya. Ini Obat Ibu. Kamu tinggal baca aturan minumnya. Besok pagi saat Dokter visit tanyakan kondisi Ibu. Kalau masih harus dirawat ikuti saja saran dokter ya."

"Iya Mbak. Ami mengerti."

"Bu, Kanaya pamit ya. Doakan Kanaya semoga besok dan seterusnya lancar."

"Iya. Ibu selalu mendoakanmu dan semua anak-anak Ibu dipanti."

"Ami, Mbak pamit ya, Bu Naya pulang dulu. Assalamualaikum." Pamit Kanaya mencium tangan Jbu panti dan menerima cium tangan Ami.

"Waalaikumsalam. Hati-hati di jalan Naya."

"Waalaikumsalam. Hati-hati Mbak Naya."

"Iya." Senyum dan Anggukan Kanaya menjawab pesan keduanya sebelum keluar ruang rawat inap.

"Semoga Kamu suatu saat bisa bertemu dengan keluargamu Nay. Entah mengapa Ibu yakin, suatu saat Allah berikan kebahagiaan kepadamu." Ibu Panti menatap sambil mendoakan Kanaya dalam hati.

1
Messy Suryanti
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Messy Suryanti
/Grin//Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
Ari Sawitri
Gusti jodohnya siapa ya? 🤭😄 sayang nih ga dikasih jodoh di novel ini
Marlita Indriana
mampir
niex
wkwkwkkwkk...belah duren ditunda kayaknya
niex
yeeeeee...
Casudin Udin
Luar biasa
TIARA: Makasi Kakak Sudah Mampir Baca
total 1 replies
Sandisalbiah
sudah di mulai ini trik" dan niat licik Sonia...
Sandisalbiah
savage banget mulut si Nick, biasa nyemil rawit ini org.. pedes bener mulutnya
TIARA: Emang Kak kalah Bon Cabe Level 50 sama Si Boss 😀
total 1 replies
Sandisalbiah
hidup dlm lingkungan masyarakat memang harus sedia stok sabar yg gede.. krn gak semua org bisa menerima dan menghargai status kita tp sejulid²nya mulut tetangga, ini ibu² di sekitar Kanaya mulutnya aja udah bau api neraka krn panas bener dengerin omong ngan mereka..
Eli Elieboy Eboy
𝒏𝒊𝒄𝒌 𝒚𝒈 𝒏𝒈𝒆𝒈𝒐𝒎𝒃𝒂𝒍 𝒌𝒐𝒌 𝒋𝒅 𝒂𝒒𝒖 𝒚𝒈 𝒔𝒆𝒏𝒚𝒖𝒎𝟐 𝒌𝒆𝒌 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒓𝒂𝒔 😂😂😂
Eli Elieboy Eboy
𝒚𝒂 𝒂𝒎𝒑𝒖𝒏 𝒐𝒎𝒂𝒉 𝒌𝒏𝒑 𝒍𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 "𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒐𝒕𝒐𝒏𝒈𝒎𝒖" 🤣🤣🤣
Eli Elieboy Eboy
𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒐𝒎𝒂𝒉 "𝒊𝒓𝒊 𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒐𝒔" 🤣🤣🤣
Eli Elieboy Eboy: 🤣🤣🤣🤣🤣
TIARA: Setuju🤭
total 2 replies
Eli Elieboy Eboy
𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒐𝒎𝒂𝒉 𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒌𝒐𝒌
𝒈𝒆𝒕𝒐𝒌 𝒂𝒋𝒉𝒂
𝒅𝒊 𝒃𝒐𝒕𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒓𝒂𝒎𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒈𝒂𝒌 𝒈𝒆𝒅𝒆 𝒈𝒆𝒏𝒈𝒔𝒊 𝒏𝒚𝒂
Eli Elieboy Eboy: 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒎𝒑𝒂𝒍 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒔𝒊 𝒋𝒐𝒏𝒊 𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒌 🤣🤣🤣
TIARA: Iya Kak, Emang kegedean Gengsinya Si Boss 🤭. Makasi Kak, sudah Mampir 🥰
total 2 replies
Isma Isma
suka Ama alur ceritanya lanjut /Angry//Angry/
TIARA: Makasi Kak sudah mampir baca
total 1 replies
Murni Bpn
Naya lebih baik ganti nmr hp aja supaya mantanmu Alvin gk bisa hubungin terus,klo diblokir ttp aja bisa.🙏
TIARA: Bener tuh Nay sarannya
total 1 replies
ika_okta
Luar biasa
TIARA: Makasi Kakak, lanjut baca ya 🥰
total 1 replies
Nur Koni
ayh laki laki yg terbaik buat anak perempuan nya
..setuju aku thor
TIARA: Setuju Kak
total 1 replies
Nur Koni
apakah calon jodoh masa depan gusti msh bocil
TIARA: Gimana ya? 🤔😁
total 1 replies
Nur Koni
klu mulut dan hati ga singkron ya bgt.... apa yg ga ada kaitannya hrs d hubung2kan jdnya ga nyambung.... pak Bos pak bos.
TIARA: Emang Pak Boss suka begitu Kak🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!