NovelToon NovelToon
Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Namanya Aruna Azzahra, gadis cantik dengan impian sederhana

Cintanya pada seorang pria yang ia pikir bisa membawanya hingga ke Jannah nyatanya harus ia kubur dalam-dalam


Aruna harus hidup dengan pria menyebalkan dan minim ilmu agama. Aksa Biru Hartawan nama yang bahkan tidak ingin didengar olehnya

Bagaimana Aruna menjalani hari-harinya menjadi istri seorang Biru? atau akankah cinta itu datang tanpa mereka ketahui

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH LIMA

"Kamu kapan kebutik?" Tanya Biru lembut, secepat itu dia berubah pikir Aruna

"Lusa"

"Aku ikut kan?"

"Aku perginya sama tante Dina dan mbak Muti!" Jawab Aruna

"Mutiara kakak ipar kamu?" Tanya Biru terdengar kesal

Aruna mengangguk "Iya, kata Tante Dina sekalian fitting baju buat mbak Muti" jawab Aruna sementara tangannya masih sibuk menari diatas keyboard

"Kok gitu? Harusnya kan kalau fitting itu sama calon suaminya" Ujarnya tak terima dengan keputusan sang mama

Aruna hanya mengangkat bahunya acuh "Tadi katanya harus dipingit, itu artinya kita nggak bisa ketemu pak"

"Itu berlaku untuk kamu kalau urusan kantor, inikan urusannya beda" ujarnya tak mau kalah

"Cih.. egois"

"Kamu beneran resign Run?" Aruna kembali keruangan dimana biasa ia bekerja untuk merapikan barangnya membuat Anna sang sahabat bertanya

"Iya An, maaf yaa kalau aku ada salah sama kamu selama aku kerja disini" keduanya saling berpelukan, selama tiga bulan bekerja di perusahaan ini Anna adalah satu-satunya teman yang dekat dengan Aruna

"Kamu kenapa berenti kerja sih? Apa gara-gara masalah berantem tadi pagi?" Tanya Anna yang kini mulai menangis

"Enggak kok"

"Terus karena apa?"

"Mungkin emang aku nggak cocok aja kerja disini!" Aruna tersenyum kecut, tidak mungkin baginya untuk mengatakan jika ia berhenti karena perintah calon suaminya

"Apa nggak bisa dipikirkan lagi Run?" Tanya Juan yang ikut membantu Aruna mengemasi barangnya

Aruna tersenyum kearah Juan "Ini yang terbaik Juan" Demi menyelamatkan Juan ini memang yang terbaik pikir Aruna

"Ya ngapain dia susah-susah kerja, kalau uang dari bos lebih banyak" Indri yang tengah duduk di kursinya sambil membenahi makeup ikut bersuara

"Issh.. ikut campur aja badut Ancol ngeselin banget!" Kesal Anna

"Udah An! Nggak usah diladenin" sebenarnya Indri tak sepenuhnya salah pikir Aruna, ia memang berhenti karena uang yang diberikan Biru sangat besar

"Ya udah aku pergi dulu! Ingat! baik-baik kerjanya, jangan berantem mulu!" Keduanya terkekeh, Juan menatap sendu. Bagaimana tidak, salah satu penyemangat nya dalam bekerja harus pergi hari ini, pria itu pernah menyatakan cintanya sekali pada Aruna namun gadis itu lebih memilih menjaga hubungan pertemanan keduanya

"Aku bantuin bawa ke motor!" Tawar Juan

"Nggak usah Juan, biar aku aja!" Tolak Aruna, andai Biru melihat itu akan jadi masalah besar lagi nantinya

"Nggak pa-pa! Udah ayo!" Juan keukeh! Jika saja dia tau kalau keputusan ini diambil oleh Aruna untuk menyelamatkan dirinya

Pasrah, gadis itu mengikuti langkah Juan yang tengah membawa kardus barangnya keluar area gedung kantor

"Semoga pak Biru nggak liat" ucap Batin Aruna

"Ada apa Run?" Juan yang melihat sahabatnya itu diam saja dibuat khawatir

"Eng-enggak pa-pa Juan, ayo!" Aruna berjalan sambil sesekali celingukan, ia tak tau jika itu semua tak luput dari pandangan pria yang sejak tadi ia takuti

"Ck. Kamu beruntung kali ini Juan karena ini hari terakhir kamu bertemu dengan calon istri saya" ucap Biru yang tengah melihat bagaimana perhatian yang ditunjukkan Juan pada Aruna saat tiba diarea parkir lewat jendela besar di ruangannya

"Makasih yaa Juan" ucap tulus Aruna

"Sama-sama Run, jangan lupain aku ya" Juan tersenyum

"Ck kenapa lama sekali perginya! Lagi ngobrolin apa sih?" Gerutu Biru dari atas

"Iya pasti, aku pamit ya. Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam" Juan melambaikan tangannya kearah gadis cantik itu ia baru masuk saat Aruna dan motornya hilang dari pandangan

Biru menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman, pria itu begitu puas sudah memisahkan Aruna dan pria itu

Sebenarnya sebagai seorang pria Biru tau jika tatapan yang diberikan Juan pada Aruna adalah tatapan seorang pria yang mencintai seorang wanita itu kenapa dia keukeh ingin agar Aruna keluar dari perusahaan ini

Rumah Aruna

"Loh kok udah pulang nak?" Tanya Firman saat sang putri kembali kerumah lebih cepat dari biasanya

"Iya pak, Runa dipecat!" Jawabnya lalu masuk kedalam rumah dengan membawa kardus barang

"Dipecat? Kok bisa?" Tanya sang ayah lagi

Aruna menghembuskan nafasnya kasar lalu duduk di sofa ruang tamu rumahnya "Ini semua gara-gara calon menantu Bapak!"

"Biru?"

"Ya siapa lagi, katanya Runa udah nggak boleh kerja lagi, biar fokus sama persiapan pernikahan" terang Aruna

"Ohh. Itu keputusan yang tepat nak, pasti calon suami kamu hanya ingin yang terbaik untuk kamu" ucap lembut Firman pada sang putri

"Udah Run, nikmati saja jadi calon istrinya CEO" goda Mutiara

"Apa sih mbak Muti"

"Ya udah ini aku bikinin es teh, biar otaknya dingin!" Ujar Mutiara seraya meletakkan gelas es teh diatas meja

"Bapak mau teh juga? Biar Muti bikin!" Tawar wanita dengan perut buncit itu

"Nggak usah, ini bapak mau ke mesjid dulu ada urusan sama ustadz Hasan" Firman melangkah keluar meninggalkan anak dan menantunya itu

Mutiara tersenyum, wanita cantik itu mengerti dengan apa yang tengah dipikirkan Aruna

"Masih suka kepikiran Yusuf?" Tanya Mutiara tiba-tiba

"Kadang aku ngerasa bersalah sama kak Yusuf mbak, gimana perasaannya kalau nanti saat dia pulang aku udah nikah sama orang lain" jelas Aruna dengan mata yang mulai berkaca

"Setiap kejadian pasti ada hikmahnya Runa, tugas kita hanya menjalaninya saja" ucap Mutiara lembut

"Makasih yaa mbak, aku nggak tau kalau nggak ada mbak Muti" Aruna memeluk tubuh kakak iparnya itu

"Ada apa nih? Kok pelukan?" Tanya Raffi saat memasuki rumah

"Mas kok nggak ngucapin salam" Mutiara menatap tajam sang suami

"Astagfirullah, mas lupa sayang!" Raffi menepuk jidatnya

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Mutiara lalu tersenyum manis menyambut kedatangan sang suami dengan mencium punggung tangannya

"Sini tasnya aku bawa!"

"Nggak usah biar mas aja!" Raffi memang tidak mengizinkan sang istri membawa barang selama hamil tua seperti sekarang

"Kenapa dia?" Tanya Raffi menunjuk kearah Aruna melalui ekor mata

"Lagi sedih, udah nggak usah diganggu dulu mas kasian!" Mutiara tidak ingin sang suami semakin membuat Aruna kesal nanti

"Ada apa sih dek?" Tanya Raffi lalu duduk tepat dihadapan sang adik

"Nggak ada!" Ketus Aruna lalu meneguk sedikit es teh buatan Mutiara dan berlalu dengan membawa kardus barangnya menuju kamar

"Kenapa sih dia?"

"Aku kan udah bilang, jangan digangguin! Ngeyel!" Omel Mutiara

"Kok kamu jadi omelin mas gini!"

"Iya maaf, astagfirullah" Mutiara khilaf lalu tersenyum manis kearah suaminya "Mas mau aku buatin es teh? Atau teh hangat?"

"Nggak usah ini aja!" Raffi lalu meneguk habis sisa es teh manis milik Aruna

"Mau mandi atau makan dulu?" Tanya Mutiara lembut

"Mandi bareng aja gimana!" Raffi mengedipkan sebelah matanya menggoda sang istri

Mutiara memukul pelan lengan suaminya "Issh mesum"

1
Rita Rita
sebiru cinta ku Runa kata Biru. Biru udah bucin dan posesif.
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!