Clara Alaysya mahasiswi cantik dan pintar yang harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidupnya. Clara terkenal dengan sikap keras kepala dan juga cerobohnya.
Suatu hari Clara mengalami kesialan yang sangat lengkap. Clara di pecat dari pekerjaannya dan juga terancam di keluarkan dari kampus karna telat membayar uang semester.
Hingga akhirnya dia mendapat tawaran bekerja di istana pengusaha ternama yang terkenal arrogant. Di tambah lagi pertemuan mereka yang sangat aneh membuat keduanya saling membenci satu sama lain.
"Kenapa ada pria kulkas seperti dia di dunia ini?" Clara Alaysya.
"Semua wanita sama saja! mereka tidak pernah menghargai cinta yang tulus. Mereka hanya menghargai harta dan tahta saja" Rafi Alexander
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
Kania yang tidak terima dengan pembatalan pertunangannya dengan Rafi terus berusaha mengejar Rafi. Walaupun Rafi tidak pernah memperdulikannya tapi dia tetap bersikeras untuk memperbaiki hubungannya dengan Rafi. Seperti saat ini walaupun Bisma berusaha keras untuk melarangnya tapi dia tetap berusaha untuk masuk ke ruangan Rafi.
"Maaf! Tuan Rafi sedang sibuk. Jika anda ingin menemuinya nanti saja setelah jam istirahat" ucap Bisma berusaha menghentikan Kiara.
"Aku ingin menemuinya sekarang juga" ucap Kiara terus kekeh ingin masuk ke ruangan Rafi.
Karna terus tidak mendapatkan izin dari Bisma, Kania langsung mencari cara lain. Dia berusaha berpikir bagaimana cara mengelabui Bisma agar dia bisa menyusup ke dalam.
"Ada apa itu?" ucap Kania panik sambil menunjuk ke belakang Bisma.
Karna penasaran dengan raut wajah Kania yang tiba tiba berubah, Bisma mencoba memutar tubuhnya dan melihat apa yang di tunjuk oleh Kania. Tapi, saat Bisma menoleh ke belakang dia tidak melihat apapun di sana. Karna kesal dirinya telah dibodohi Bisma langsung kembali menatap Kania penuh amarah.
"Dimana wanita itu?" gumam Bisma panik ketika tidak melihat keberadaan Kania di sana.
"Dasar wanita keras kepala" ucap Bisma kembali ketika melihat Clara telah membuka pintu ruangan Rafi.
Karna tidak mau menjadi sasaran pelampiasan Rafi, Bisma langsung mengejar Kania yang masuk ke ruangan Rafi.
"Hallo, Sayang! Aku rindu" ucap Kania tanpa rasa malu langsung memeluk Rafi dari belakang.
Sadar jika yang memeluknya adalah Kania, Rafi langsung melepaskan pelukan Kania secara paksa lalu menatap tajam wanita itu. Bukannya merasa takut Kania malah tersenyum berusaha untuk mengoda Rafi.
"Maaf, Tuan! Aku sudah melarangnya. Tapi, dia menerobos masuk secara diam diam" jelas Bisma ketika melihat wajah datar Rafi.
"Kau keluarlah. Aku akan membereskannya" ucap Rafi datar.
"Baik, Tuan" ucap Bisma menganguk patuh lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Rafi.
"Ada apa kau menemuiku?" ucap Rafi dinggin sambil melemparkan tatapan tajamnya.
"Aku hanya ingin menjelaskan kejadian di malam pertunangan kita. Aku benar benar tidak tau kenapa bocah itu tidur bersamaku. Aku tidak ada niat sedikitpun untuk menghianatimu, Sayang" jelas Kania dengan manja.
"Aku tidak perduli kau tidur bersama siapa saja! Karna aku tidak pernah mencintaimu. Aku malah ingin berterima kasih kepadamu, karna ulahmu pertunangan yang tidak pernah aku inginkan telah di batalkan" ucap Rafi tersenyum sinis lalu kembali duduk di kursi kuasanya.
"Tapi aku mencintaimu! Aku tidak terima dengan pembatalan pertunangan ini" ucap Kania memasang wajah sedihnya.
"Terserah! Aku tidak perduli. Lebih baik sekarang kau keluar dari ruanganku." ucap Rafi datar sambil melemparkan tatapan tajamnya.
"Aku tidak mau!" ucap Kiara tegas lalu duduk di sofa.
"Baiklah! Silahkan duduk sepuasmu" ucap Rafi pasrah.
Mendengar ucapan Rafi yang mengizinkannya duduk di ruangannya Kania langsung merasa bahagia. Dia duduk santai di sofa sambil menatap kagum ketampanan Rafi yang sedang pokus bekerja. Tanpa Kania ketahui Rafi ternyata diam diam menghubungi petugas keamanan untuk mengusir Kania.
"Permisi, Tuan! Ada yang bisa kami bantu?" ucap dua orang penjaga keamanan yang berbadan tegap masuk ke ruangan Rafi.
"Kalian seret wanita itu keluar dari ruanganku. Kalian kenali wajahnya dan jangan biarkan dia menginjakkan kakinya lagi di kantorku" ucap Rafi datar sambil menunjuk Kania.
"Maksudmu apa, Sayang. Aku hanya ingin menemanimu" ucap Kania lirih.
"Kau tidak perlu menemaniku karna kau hanya ingin benalu dalam kehidupanku. Aku tau apa niatmu ingin masuk ke keluargaku. Kau hanya menginginkan posisi sebagai Nyonya Alexander. Kau harus tau satu hal jika wanita hina sepertimu tidak pantas menduduki tempat itu. Hanya wanita terhormat yang pantas menjadi Nyonya Rafi Alexander, bukan wanita murahan sepertimu." ucap Rafi tegas dan penuh penekanan di setiap kata katanya.
Mendengar ucapan Rafi yang secara terang terangan menghinanya, berlahan air mata Kania berhasil lolos membasahi wajahnya. Dia tidak menyangka jika kata kata hinaan itu keluar dari mulut Rafi.
"Baiklah! Aku akan keluar dari ruanganmu. Tapi, kamu harus ingat satu hal. Aku tidak akan membiarkan wanita manapun untuk menduduki posisi yang seharusnya menjadi milikku" ucap Kania tegas sambil menatap tajam Rafi.
"Silahkan saja! Tapi, akan ku pastikan kau terlebih dulu hancur sebelum melangkah. Sekali kau mengibarkan bendera permusuhan denganku, jangan harap kau bisa selamat dari kekejamanku yang sesungguhnya" ucap Rafi tersenyum sinis memperlihatkan jiwa iblisnya yang terpendam.
Melihat senyuman Rafi yang sangat mengerikan tiba tiba nyali Kiara langsung menciut. Dia melihat ada sosok iblis yang mengerikan bersemayam di tubuh Rafi. Tapi, dia tidak mau memperlihatkan ketakutannya dia tetap saja berdiri penuh keangkuhan di depan Rafi.
"Seret dia keluar" ucap Rafi tegas kepada kedua petugas keamanan.
"Baik, Tuan" ucap kedua petugas keamanan itu berusaha menarik tangan Kania.
"Aku bisa jalan sendiri" ucap Kania menepis kasar tangan kedua petugas keamanan itu.
"Bagus jika kau tau jalan. Jadi, mereka tidak perlu mengotori tangan mereka dengan menyentuh wanita kotor sepertimu" ucap Rafi tersenyum sinis.
Melihat Rafi yang terus menghinanya Kania langsung keluar dengan penuh kekesalan. Dia mengepalkan tangannya geram dan bersumpah akan menghancurkan hidup Clara. Karna baginya Claralah yang menjadi sumber kehancurannya. Karna Clara dia gagal mendapatkan posisi sebagai Nyonya Alexander.
"Lihat saja. Jika aku tidak bisa mendapatkan posisi Nyonya Alexander maka kau juga tidak akan bisa" batin Kania mengepalkan tangannya geram.
Setelah kepergian Kania, Rafi membuang napasnya kasar lalu melirik jam tangannya. Dia melihat jam istirahat telah tiba. Kebetulan dia sudah membuat janji makan siang bersama keempat sahabatnya.
Tidak mau membuang waktu Rafi langsung melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya. Dia berjalan menuju parkiran dan melewati semua karyawannya dengan wajah datar dan juga arrogantnya.
Para karyawan yang melihat ekspresi wajah datar Rafi sudah tidak heran lagi dengan sikap bos dingin mereka itu. Bahkan para karyawan Rafi memberikan julukan bos kulkas dua pintu karna sifat Rafi yang sangat dingin kepada semua orang.
Sesampainya di mobil dia melajukan mobilnya menuju kafe yang mereka janjikan dengan kecepatan tinggi. Memang sudah menjadi kebiasaan mereka selalu berkumpul bersama dan membantu teman mereka yang terkena masalah.
Tapi, yang Rafi binggungkan siapa dari mereka yang terkena masalah saat ini? Padahal setau Rafi keadaan perusahaan para sahabatnya sedang baik baik saja. Tapi, kenapa tiba tiba mereka mengadakan pertemuan mendadak seperti ini?.
Sesampainya di perkarangan kafe yang biasa menjadi tempat mereka nongkrong Rafi menepikan mobilnya. Dia melangkahkan kakinya menuju meja para sahabatnya yang sudah menunggunya sedari tadi. Tapi, setibanya di meja para sahabatnya bukannya mendapat sambutan hangat Rafi malah langsung terkena semprot oleh Kinan
"Dasar kau sahabat lacknut! Gara gara kau aku harus berpuasa selama seminggu."
Bersambung.....
apa kata maaf itu, menurunkan derajat kaum adam..
otak kerdil..
subhanallah.. apa susahnya mengakui.. takut dibully
sebelum di ip dak diteliti dulu