NovelToon NovelToon
Jejak Luka Diantara Kita

Jejak Luka Diantara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:708
Nilai: 5
Nama Author: sorekelabu [A]

Alya dan Randy telah bersahabat sejak kecil, namun perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka demi kepentingan bisnis membuat hubungan mereka menjadi rumit. Bagi Alya, Randy hanyalah sahabat, tidak lebih. Sedangkan Randy, yang telah lama menyimpan perasaan untuk Alya, memilih untuk mengalah dan meyakinkan orang tuanya membatalkan perjodohan itu demi kebahagiaan Alya.

Di tengah kebingungannya. Alya bertemu dengan seorang pria misterius di teras cafe. Dingin, keras, dan penuh teka-teki, justru menarik Alya ke dalam pesonanya. Meski tampak acuh, Alya tidak menyerah mendekatinya. Namun, dia tidak tahu bahwa laki-laki itu menyimpan masa lalu kelam yang bisa menghancurkannya.

Sementara itu, Randy yang kini menjadi CEO perusahaan keluarganya, mulai tertarik pada seorang wanita sederhana bernama Nadine, seorang cleaning service di kantornya. Nadine memiliki pesona lembut dan penuh rahasia.

Apakah mereka bisa melawan takdir, atau justru takdir yang akan menghancurkan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sorekelabu [A], isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Tatapan yang Menyimpan Luka

Bab 19 — Tatapan yang Menyimpan Luka

Pagi itu, matahari belum terlalu tinggi, namun Alya sudah tergesa-gesa keluar dari apartemennya. Langkahnya cepat, wajahnya penuh dengan rasa penasaran yang tak tertahankan. Ada sesuatu yang mengganggunya sejak semalam—tentang pertemuan Mama dengan Randy. Ia tak bisa duduk tenang, apalagi pura-pura tidak peduli.

"Aku harus tahu sendiri apa yang dibicarakan mereka," batinnya.

Dengan sepatu yang belum sepenuhnya terikat rapi, Alya menaiki tangga lobby gedung kantor milik keluarga Randy. Beberapa pegawai menyapanya sopan, tapi Alya hanya membalas dengan anggukan singkat. Fokusnya hanya satu—menemui Randy.

Namun tepat di lorong menuju ruangan CEO, langkahnya terhenti. Tanpa sengaja, tubuhnya bertabrakan dengan seseorang.

“Ah, maaf!” ucap perempuan itu buru-buru, menjatuhkan alat pel yang tadi ia bawa.

Alya sedikit mundur, mengatur keseimbangannya. Matanya menatap perempuan yang mengenakan seragam cleaning service berwarna abu tua. Wajahnya familiar—sangat familiar.

Nadine.

Gadis yang pernah ditemuinya secara singkat di teras kafe beberapa minggu lalu. Alya sempat merasa aneh waktu itu, seperti ada sesuatu yang menyelimuti sosok perempuan itu. Dan hari ini, perasaan aneh itu muncul lagi—bahkan lebih kuat.

Alya membungkuk sebentar membantu mengangkat ember kecil yang terjatuh.

Nadine tak berani menatap langsung ke wajah Alya. Seolah menyimpan sesuatu. Seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tidak punya keberanian untuk melakukannya.

Alya diam beberapa detik, memperhatikan raut wajah Nadine yang terlihat gugup, bahkan sedikit gemetar.

“Kita pernah bertemu, ya kan?” tanya Alya, mencoba mencairkan suasana.

Nadine cepat-cepat mengangguk. 

“Iya…”

“Kita pernah ngobrol sebentar waktu itu.”

Tatapan mereka bertemu. Tapi hanya sebentar. Ada semacam kegelisahan dalam mata Nadine, seperti sedang bertarung dengan pikirannya sendiri. Tangannya gemetar halus saat merapikan sapu pel di tangannya.

Alya merasa ingin bertanya lebih dalam. Tapi sebelum sempat ia buka mulut, Nadine berkata cepat, “Maaf… aku harus kembali bekerja.”

Tanpa menunggu respons, Nadine berbalik dan pergi dengan langkah cepat. Tapi Alya tahu, ekspresi itu bukan ekspresi biasa. Tatapan Nadine barusan bukan sekadar malu karena menabrak. Ada sesuatu yang tersembunyi di baliknya. Luka. Rasa takut. Atau… sebuah rahasia?

Alya terdiam sejenak, mencoba mencerna semuanya. Tapi kemudian ia mengingat tujuan utamanya. Ia melanjutkan langkah, semakin cepat menuju ruangan Randy.

Tanpa mengetuk, Alya langsung mendorong pintu.

“Randy!”

Pria itu sedang sibuk membaca dokumen, dan sedikit terkejut dengan kemunculan Alya yang mendadak.

“Kamu nggak pernah belajar etika kantor, ya?” ujarnya setengah bercanda.

Alya mengabaikan lelucon itu. Ia melipat tangan di dada, ekspresi wajahnya serius. “Apa yang Mama bicarakan sama kamu kemarin?”

Randy meletakkan dokumen ke meja dan menghela napas panjang. Ia tahu pertanyaan itu akan datang cepat atau lambat.

“Seperti yang kamu pikirkan, Alya,” jawabnya pelan.

“Mama masih memaksa soal perjodohan itu?”

“Ya.”

Alya menggeram pelan. “Dan kamu? Apa kamu setuju dengan semua itu?”

Randy berdiri dari kursinya, mendekat ke arah Alya. “Alya… kamu tahu aku pernah memiliki perasaan itu.”

Alya menunduk, hatinya terasa berat. Randy memang sahabatnya. Tapi ia tahu betul bahwa pria itu pernah—atau mungkin masih—menyimpan rasa lebih. Dan itulah yang membuat situasi ini semakin rumit.

“Randy… kita udah sepakat dari awal. Kita hanya sahabat,” ucap Alya lembut, namun tegas.

“Aku tahu. Dan aku menghormati keputusan kamu. Tapi aku juga nggak bisa pura-pura pernah memiliki perasaan.”

Alya mengalihkan pandangan, tak tahu harus berkata apa. Ia tidak ingin terus ditekan oleh kehendak orang tuanya.

“Jadi… kamu akan tetap ikut rencana Mama?” tanyanya kemudian.

Randy menggeleng pelan. “Aku sudah bilang ke tante Laras, kalau kita tidak akan pernah bisa menjalani hubungan seperti yang dia harapkan.”

Alya terkejut. “Kamu… bilang begitu?”

“Ya. Demi kamu.”

Suasana hening sesaat. Mata Alya berkaca-kaca. Ia tidak menyangka Randy akan mengambil langkah sejauh itu demi dirinya.

“Terima kasih, Ran…” bisiknya pelan.

Randy tersenyum kecil. “Selama kamu bahagia, itu cukup buat aku.”

Alya mendekat dan memeluk Randy singkat. Sebuah pelukan hangat antara dua sahabat yang saling memahami, meski menyimpan luka masing-masing.

Namun di luar ruangan itu, Nadine yang tengah melintasi lorong, tak sengaja melihat pemandangan itu dari celah pintu yang terbuka sedikit.

Dan entah kenapa, hatinya terasa mencelos. Bukan karena cemburu—tapi karena sesuatu dalam dirinya ikut berguncang. Ada bayangan masa lalu yang tiba-tiba muncul kembali. Tentang seorang pria… dan tentang cinta yang pernah ia pikir akan menyelamatkannya, tapi justru menghancurkannya.

Sementara di ruangan itu, Alya masih berdiri dalam pelukan Randy, tak tahu bahwa dari kejauhan, sebuah rahasia lain mulai menunggu untuk terungkap.

1
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
Cicih Sutiasih
mampir juga di ceritaku, jika berkenan😊
sorekelabu: siap ka
total 1 replies
Cicih Sutiasih
aku sudah mampir, semangat😊
Cicih Sutiasih: jika berkenan, mampir juga di ceritaku
"Tergoda Cinta Mantan", 😊
sorekelabu: terimakasih ka😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!