Naga Hitam Dan 4 Selir

Han ciu melihat baju yang di berikan padanya, baju hitam hitam yang biasa di pakai para busu.

"Simpan bajuku ini !" sebab ini baju pertama miliku." Han ciu berkata kepada Nio nio.

"Tuan muda beli di mana baju ini ?" Nio nio berkata.

"Dia mencurinya !" Ahn nio berkata.

"Tie ahn nio, kau selalu berkata kasar kepada tuan muda Han," Nio nio berkata, dan perkataanmya agak keras di telinga Ahn nio, sehingga membuat gadis itu agak pucat wajahnya.

Ha ha ha.

Tak apa nyonya, memang itulah kenyataannya, Han ciu berkata.

"Baju ini seperti sebuah seragam, tuan muda !"

"Seragam !" apa maksudnya dengan seragam nyomya.

"Ini ada lambang nya !" Nio nio berkata, sambil menujuk ke arah ujung baju.

Benar nyonya, baju ini ku curi dari orang yang katanya, anggota sekte Naga hitam.

Wajah Nio nio langsung berubah mendengar perkataan dari Han ciu yang mengatakan bahwa.

Han ciu mencuri baju dari anggota sekte Naga hitam.

Dan memang reaksi dari wajah Nio nio yg ingin di lihat oleh Han ciu, dan pemuda itu sekarang tahu, bahwa sedikit banyak Nio nio mengetahui tentang sekte Naga hitam dari perubahan wajah yang terlihat.

Tapi Han ciu tak mau berkata apa apa, jika saatnya ia bisa menerima sebagian kepemilikan dari rumah hiburan surga malam, maka informasi apapun dapat langsung ia tanyakan.

2 kereta kuda dengan 10 ekor kuda yang mengawalnya bergerak dari kota Nan menuju kota Nanyang.

Perjalanan dari kota Nan ke Nanyang lumayan Jauh, melewati beberapa kota kecil

Han ciu yang belum pernah mengendarai kuda, duduk di samping kusir kereta, Niu niu dan Ling ling menyuruh Han ciu untuk duduk di dalam kereta, tapi Han ciu menolak dan ingin duduk di luar sambil mellihat lihat.

Perjalanan ketiga kembang kota Nan sering mereka lakukan, ketiga kembang kota Nan memang terkenal di beberapa kota karna kecantikan dan keahlian mereka bermain musik dan suara Ahn nio yang merdu dan ahli memainkan suling, membuat nama 3 kembang kota Nan menjadi terkenal dan sering di undang oleh para pejabat maupun bangsawan yang ada di kota kota sekitar kota Nan.

Ketika bertemu dengan Han ciu di perahu, juga karna habis mengisi acara perayaan ulang tahun seorang pedagang besar.

Dan sekarang mereka menuju kota Nanyang untuk mengisi acara yang di adakan oleh bangsawan Kwe yang memang terkenal di kota Nanyang.

Kereta berjalan perlahan menuju kota Nanyang, kota tempat perguruan Harimau besi.

Salah satu perguruan yang tercatat di buku kecil Han ciu.

"Kakak bagamana menurut kakak dengan Tuan Han ciu ?" Niu niu bertanya kepada Ahn nio.

"Pemuda yang Sombong," Ahn nio berkata.

"Sombong, menurutku tidak !" benar kan kakak Ling ?" Niu niu berkata.

Hmm...!

"Kau suka padanya ya ?" Ahn nio berkata, sambil menatap tajam ke arah Niu niu.

"Tidak, tidak ko, aku tidak suka Tuan Han !"

"Bagus jika tidak suka," dia pemuda yang dingin, aku jadi penasaran apa hatinya terbuat dari batu ?" Ahn nio berkata.

"Agaknya bukan aku, tapi kak Ahn nio aendiri yang suka padanya." Niu niu berkata sambil tertawa.

Ketika mereka sedang asik bercakap cakap, tiba tiba kereta berhenti, dan suara ringkik kuda yang di tahan terdengar jelas oleh ketiga gadis yang berada di dalam kereta.

Ada apa, dan kenapa keretanya berhenti, Ahn nio berkata.

kepala Ahn nio menjulur keluar dari kereta dan melihat sebuah kerera mewah tengah berada di depan rombongan kereta mereka.

Kemudian Ahn nio turun dari kereta, di ikuti oleh kedua adiknya.

Seorang pemuda tampan dan gagah kemudian turun dari kereta kuda yang mewah itu.

Ahn nio mengerutkan dahi melihat pemuda itu karna tak mengenalnya.

Ahn nio lalu membungkuk memberi hormat, "Tuan muda, apa maksud tuan muda menghadang perjalanan kami ?" Ahn nio berkata.

Nona bukankan kembang kota Nan, nona Tie ahn nio ?" betul tuan muda, hamba memang Tie ahn nio.

"Kami juga akan ke kota Nanyang menghadiri undangan, kebetulan aku melihat cap kereta Surga malam di kereta kuda.

"Jadi aku memberanikan diri menghadang perjalanan nona Ahn." pemuda itu berkata.

"Maaf tuan muda, memang benar kami akan ke kota Nanyang, tapi kami tidak kenal dengan tuan muda," Ahn nio berkata.

"Maaf jika klo boleh tau siapa tuan muda sebenarnya ?"

"Kami adalah Sepasang tombak langit, murid dari Dewa tombak," pemuda itu berkata, dan kami adalah tamu kehormatan di acara yang di gelar oleh Bangsawan Kwe.

Hmm...!!

"Lagaknya seperti yang punya dunia saja," Han ciu berkata dalam hati, matanya tampak berkilat melihat pemuda itu, karna guru pemuda itu adalah orang yang di sebut dalam buku kecil.

2 dewa, Dewa tombak adalah salah satu Dewa di catatan itu, selain Dewa api.

Dari kereta mewah itu turun seorang gadis cantik, menghampiri pemuda tampan yang sedang berbicara dengan Ahn nio.

"Kakak ayo kita pergi !" nanti jika terlambat paman Kwe pasti marah." gadis cantik itu berkata kepada pemuda tampan itu.

"Paman kwe !" apa bangsawan kwe adalah saudara kongcu ?" Ahn nio berkata.

Nona benar bangsawan Kwe adalah paman kami, oh ya nona, kenalkan ini adikku, Kwe hu, dan aku Kwe an. kami berdua adalah kakak beradik dan murid Dewa tombak.

"Kwe hu, nona ini yang akan mengisi acara di tempat paman Kwe, suaranya bagus dan permainan musik mereka bertiga sangat indah !"

Kwe hu lalu menarik baju kakaknya agar menjauh, lalu gadis itu berkata, "kakak ngapain seh dekat dekat dengan wanita penghibur ?" nanti klo keluarga kita dengar kan kita juga yang akan malu," Kwe hu berkata.

Kwe an diam mendengar perkataan dari adiknya.

Kwe hu memang menarik baju kakaknya agar menjauh untuk berbicara, tapi banyak orang yang mendengar, termasuk Ahn nio sendiri.

Ketika Kwe an mendekat, sebelum pemuda itu bicara, Ahn nio mendahului berkata.

"Tuan muda kwe !" tolong kau pinggirkan kereta mu, kami akan lewat Ahn nio berkata.

"Keluarga kalian adalah keluarga bangsawan, benar kata adikmu yang cantik itu."

"Kami adalah wanita penghibur tak pantas berjalan dengan kaum terhormat, jadi tolong pinggirkan kereta Kongcu, kami akan melanjutkan perjalanan."

"Tunggu nona Ahn !" Kwe an berkata, tetapi adiknya Kwe hu mendahului, "biarkan saja kakak, toh dia sudah bicara, perjalanan ke nanyang masih jauh, jika ada begal gunung yang mau merampok mereka, kita juga yang repot nantinya." Kwe hu berkata, ada senyuman sinis setelah dia berkata.

Ahn nio yang tahu siapa mereka tak menjawab perkataan dari gadis itu, dan hanya diam.

Tapi dari arah kusir kereta terdengar suara.

"Cuma begal gunung kenapa harus takut."

"Sekalipun Dewa tombak yang datang sendiri untuk merampok."

"Akan ku pecahkan batok kepalanya."

Setelah berkata, Han ciu turun dari kereta, lalu menarik tangan Ahn nio, dan berkata.

"Kau ajak adik adikmu masuk ke dalam kereta biar aku yang urus masalah kereta kongcu dan adiknya ini," Han ciu berkata pelan.

Ahn nio seperti tak percaya mendengar Han ciu bisa berkata lembut dan enak di dengar.

Ahn nio, Niu niu, Ling ling tak membantah mereka masuk kedalam kereta.

Kwe hu yang mendengar perkataan tak sopan tentang guru mereka yang di hormati dan di segani di dunia persilatan, sangat marah.

"Busu kurang ajar !" apa kau bukan dari Tionggoan, dan tak kenal dengan nama Dewa tombak, sampai sampai mulutmu yang bau itu berkata tidak sopan kepada guru kami ?" Kwe hu berkata.

Han ciu tak peduli dengan perkataan gadis itu.

Matanya tajan menataap ke arah Kwe an, lalu berkata.

"Apa tuan tidak dengar perkataan dari nona Ahn untuk menyingkirkan kereta kuda, karna kami akan melanjutkan perjalanan !"

Tapi jika Kongcu tak mau, biar busu ini yang menyingkirkan kereta.

Ketika Kwe an, hendak bicara, di dahului oleh Kwe hu, "biarkan saja kakak"

Mendengar perkataan dari Kwe hu, Han ciu lalu memasang kuda kuda, setelah menarik napaa sambil menggerak gerakan kedua tangan.

Lalu kedua tangannya mendorong ke depan.

Whuuut..blaaaar !"

Kereta, dengan se ekor kuda dan kusirnya terlempar dari jalan, kuda yang menarik kereta, langsung tewas, sedangkan sang kusir berdiri setelah terlempar, wajahnya sangat ketakutan.

Han ciu yang sudah kesal, mengeluarkan tenaga dalamnya, dan ilmu pukulan Dewa angin.ia keluarkan, hingga membuat kuda penarik tewas, kereta hancur dan kusir mereka terlempar jauh.

Han ciu mendengus, dan berkata, sambil menatap tajam ke arah Kwe hu.

"Salam kepada Dewa tombak," dan bilang pada guru mu itu,

Jangan coba coba merampok kami.