Arya kakomole, pemuda berusia 17 tahun yang selalu mendapatkan kekerasan
dan siksaan dari teman-teman sekolahnya. Suatu hari dia hampir saja
mati dihajar oleh teman-temannya yang berasal dari kalangan elit. Saat
Arya kehilangan kesadaran, muncul sebuah sistem dalam dirinya. Seketika
tubuh Arya bangkit dan membunuh semua orang di sekolah tanpa
menyisakan 1 orang pun. Peristiwa berdarah ini pun membuat gempar
seluruh negeri dimana Arya diduga sebagai pembunuh dan dicari oleh
semua orang. Sementara itu Arya memutuskan untuk pergi ke kota lain
untuk melanjutkan hidup dengan identitas barunya. Bagaimanakah hidup
Arya setelah mendapatkan sistem yang ternyata adalah sistem yang
mengharuskannya melakukan kejahatan?
Novel ini memiliki tokoh utama dark hero. Jika kalian suka tokoh utama yang
baik hati, naif dan polos tidak disarankan untuk membaca.
Selamat membaca...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vedom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19 merrin foster
Cupp...
Meyrin tiba-tiba mengecup bibir Arjuna.
Arjuna membolakkan matanya saat mendapat serangan
tiba-tiba itu.
"Ma-maaf Arjuna. A-aku..." ucap Meyrin terbata. la
menyesali tindakannya yang tiba-tiba barusan.
Belum sempat Meyrin melanjutkan kata-katanya, Arjuna
menutup mulut Meyrin dengan bibirnya.
la melum*t bibir Meyrin yang begitu menggoda.
"Mmmhh..." Suara Meyrin saat bibirnya dilum*t Arjuna.
Kini pertahanannya sudah runtuh. la begitu tergoda
dengan pesona gurunya itu.
Arjuna merengkuh pinggang Meyrin lalu dengan agresif
menyedot bibir Meyrin dan tak membiarkan Meyrin untuk
mengambil nafas.
Meyrin avwalnya terkejut namun berusaha membalas
meski masih kaku. Ila lalu mengalungkan tangannya di leher
Arjuna.
"Slurp... slurp.."
Suara pertarungan lidah keduanya terdengar nyaring.
Arjuna menghentikan lumat*nnya dan membiarkan
Meyrin mengambil nafas.
"Hah... hah... Arjuna, kamu..." belum sempat Meyrin
melanjutkan Arjuna menyelanya
"Tidak boleh?" tanya Arjuna.
"Bu-bukan begitu, tapi.." perkataan Meyrin terhenti saat
Arjuna kembali menyumpal mulutnya dengan bibir.
Tangan Arjuna yang awalnya berada di pinggang Meyrin
merayap menuju kedua aset Meyrin yang begitu besar.
'Gila, nikmat sekali,' batin Arjuna saat merasakan
kekenyalan kedua benda itu.
Tangannya meremas brutal kedua aset itu hingga
bentuknya berubah-ubah. Bahkan kini ciumannya beralih ke
leher Meyrin yang begitu mulus dan pundaknya yang terbuka.
“Aah... Arjuna..." des*h Meyrin.
la hanya pasrah saat Arjuna menyerangnya di leher dan
kedua asetnya. la merasakan nikmat yang tak pernah ia
rasakan sebelumnya.
Namun ia teringat bahwa mereka masih berada di dalam
kamar Ramirez dan harus bersiap-siap untuk rencana mereka.
"Tung-tunggu Arjuna... Aah..." cegah Meyrin sambil
mendesah hebat.
Meyrin mendorong tubuh Arjuna dan menghentikan
kegiatan mereka.
"Hah... hah... Arjuna. Kita masih harus menjalankan
rencana kita," ucap Meyrin sambil mengambil nafas.
Arjuna tersadar. la merutuki dirinya yang terbawa suasana.
Namun ia tak menyangkal jika kegiatan barusan itu begitu
nikmat.
"Huh... baiklah. Tapi setelah ini selesai apa aku boleh
melanjutkannya?" tanya Arjuna.
Meyrin membolakkan matanya. Mengapa siswa yang
biasanya begitu dingin saat ini justru seperti orang mesum?
"1-iya," jawab Meyrin sambil malu-malu. la sendiri
mengakui bahwa ia juga menginginkannya. la menyukai
Arjuna dan rela jika Arjuna melakukan hal itu padanya.
"Baiklah. Perbaiki riasanmu..." ucap Arjuna dan
setelahnya tubuhnya menghilang.
"Huh dasar," kesal Meyrin sambil memperbaiki riasan dan
gaunnya yang sempat berantakan karena ulah Arjuna.
***k*
**k***
Beberapa saat kemudian Ramirez dan Diego masuk ke
kamar.
"Hoo... nona Foster, anda jauh lebih cantik daripada di
foto," ucap Ramirez dengan wajah menjijikkan.
"Benar ayah, dia sungguh menggoda," ucap Diego.
Meyrin berusaha bersikap biasa, sementara Arjuna
diam-diam merekam mereka dan menyiarkannya secara
langsung ke seluruh media sosial. Tentu saja dengan
memburamkan wajah Meyrin.
"Mengapa anda melakukan hal ini pada saya? Padahal
putra anda lah yang salah karena berusaha melecehkan adik
saya?" tanya Meyrin. la berusaha memancing Ramirez agar
kelepasan bicara dan mengatakan semuanya.
"Hahaha... kenapa katamu? Tentu saja karena aku
menginginkan tubuhmu, nona. Kasus putraku hanyalah alat
untuk menikmati tubuhmu," ucap Ramirez.
"Dengan menyuap penegak hukum?" cibir Meyrin.
"Tentu saja, dengan sedikit uang, sangat mudah
membuat para penegak hukum untuk melakukan apa yang
aku minta," ucap Ramirez dengan terbahak.
Meyrin terus mencoba membuat Ramirez dan Diego
kelepasan bicara. Dengan aktingnya yang berpura-pura
ketakutan, membuat ayah anak itu tak curiga bahwa ia sedang
dipancing untuk mengakui semuanya.
Dok dok dok..
Suara ketukan pintu dari luar terdengar.
"Tuan Ramirez, gawat. Tolong buka!" teriak sekretaris
Ramirez dari luar pintu.
"Sialan, apa yang mereka lakukan?" kesal Ramirez sambil
membuka pintu.
"Apa yang kau lakukan, brengs*k? Kau mengganggu
kesenanganku!" teriak Ramirez pada sekretarisnya.
"|-itu.. gawat tuan, media sedang heboh," ucap
sekretaris Ramirez.
"Apanya yang gawat?" tanya Ramirez.
Sekretaris Ramirez menunjukkan tablet dan memutar
video siaran langsung yang Arjuna unggah.
Ramirez dan Diego membolakkan matanya dan langsung
menoleh ke arah Meyrin yang tersenyum menang.
"Surprise!"' ejek Meyrin.
"Beraninya kau?" teriak Ramirez menatap Meyrin dan
langsung mencoba mendekati Meyrin.
Saat Ramirez mendekati Meyrin dan hendak mencekiknya,
tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang yang tak lain
adalah Arjuna.
Grepp...
“Beraninya kau mencoba menyentuh wanitaku," ucap
Arjuna.
Ramirez terkejut melihat ada sosok yang tiba-tiba muncul
di depannya.
"Si-siapa kau? Bagaimana bisa tiba-tiba muncul disini?"
teriak Ramirez.
Arjuna tak menjawab pertanyaan itu. la justru
menunjukkan ponselnya seolah memberitahu bahwa dialah
dalang video yang viral barusan.
"Jadi semua ini ulahmu sejak tadi?" teriak Ramirez.
"Berisik botak sialan," ucap Arjuna.
"Bocah sialan !!" geram Ramirez.
"Kalian, cepat bun"h dia!" teriak Ramirez entah pada
siapa.
Kemudian Arjuna dikejutkan dengan adanya serangan
tiba-tiba yang mengarah padanya.
Set... set...
Arjuna berhasil menghindarinya. la terkejut melihat 2
orang pria yang terlihat kuat.
"Bennet, Joel, bunuh bocah itu!" perintah Ramirez.
"Baik tuan," ucap keduanya.
'Sepertinya ini akan merepotkan, batin Arjuna menghela
nafas.
Arjuna menyadari bahwa keduanya cukup kuat, dimana
keduanya sama-sama berada di level Bumi Tingkat 3.
Namun ia tak merasa aneh karena sudah tak aneh jika ada
ahli beladiri kuat yang bekerja kepada orang-orang kaya
sebagai pengawal atau anak buah.
Kedua orang itu menerjang ke arah Arjuna.
Set...
Arjuna menghindari tendangan Bennet. Belum sempat
membalas, Arjuna mendapat pukulan dari Joel namun masih
bisa ia tangkap.
Grepp...
"Tak semudah itu," ejek Arjuna.
"Sialan," Joel terpancing. la mencoba menendang Arjuna
namun Arjuna bisa menahannya. Namun Arjuna dikejutkan
dengan serangan dari atas yang meluncur langsung ke arah
Arjuna. Joel loncat pergi dari tempatnya.
Duarr...
Kepulan debu berterbangan akibat serangan itu.
"Cukup lemah untuk orang berotot sepertimu," cibir
Arjuna.
Joel dan Bennet membolakkan matanya melihat Arjuna
yang baik-baik saja.
Arjuna dengan cepat menerjang ke arah Joel.
'Dia cepat!' batin Joel.
Duaghh..
Arjuna memukul ke arah Joel, namun Joel menahannya
dengan menyilangkan kedua tangannya.
Krekk...
"Aaarghh!" teriak Joel yang tangannya retak menahan
pukulan Arjuna.
"Brengsek!" Bennet menerjang Arjuna namun Arjuna
dengan cepat menghilang.
"Sial, kemana dia?" teriak Bennet.
Jlebb...
Kemudian Bennet dikejutkan dengan serangan yang
menembus jantungnya dari belakang.
"Lambat," cibir Arjuna.
"Uhukk. .." Bennet memuntahkan darah.
Arjuna memusatkan tenaga dalamnya ke tangannya
sehingga bisa dengan mudah menembus jantung Bennet
meski badan pria itu berotot.
Bennet pun roboh dan tewas.
"Si-sialan kau bocah," Joel murka.
Namun kemarahan Joel tak bertahan lama. Dengan cepat
Arjuna melakukan hal yang sama pada Joel. Dia meluncur
dengan cepat dan menembus jantung Joel dari depan.
Jlebb...
Tangan Arjuna menembus jantung Joel hingga pria itu
muntah darah dan tewas.
'Sudah lama tak pakai tangan kosong,' batin Arjuna.
Arjuna memang sengaja memakai tangan kosong agar tak
ketahuan jika dirinya adalah Shadow.
Shadow selama ini dikenal dengan pembunuh yang
memakai pedang untuk memotong-motong korbannya
dengan sangat rapi.
Ramirez dan Diego begitu ketakutan saat kedua pengawal
terkuatnya tewas dengan mudah.
"Si-siapa kau, bocah?" Ramirez ketakutan.
“Aku adalah mimpi burukmu," ucap Arjuna.
Arjuna mendekati keduanya. la menatap mata Ramirez
dan Diego lalu dan mengeluarkan skill nya yang dia dapatkan
tempo hari.
Kini waktunya mencoba skill ku dan mengerjai ayah anak
laknat itu.
'Demon's Eye!!"
Arjuna mengaktifkan skillnya. Mata kirinya pun seolah
menyala dan berubah menjadi merah dalam sekejap.
Ramirez langsung berilusi bahwa ia sedang berhadapan
dengan wanita cantik yang menggodanya. Begitu juga dengan
Diego.
Ramirez dan Diego yang begitu tergoda pun menc*mbu
kedua wanita itu dengan brutal di dalam ilusinya
masing-masing.
Namun semua itu hanyalah ilusi, karena pada
kenyataannya Ramirez dan Diego saling menc*mbu satu sama
lain.
Arjuna merekam aksi kedua ayah anak yang sedang sa ling
berc*mbu itu.
Jijik banget njirr... nyesel ngasih ilusi kek gitu,' batin
Arjuna mual melihat kedua pria itu berciuman brutal.
Setelah 1 menit, ilusi keduanya hilang.
Keduanya sadar dan terkejut karena yang mereka c*mbu
adalah pria!
"Apa yang kau lakukan Diego?" protes Ramirez sambil
mengelap bibirnya.
"Justru ayah yang kenapa menciumku!" bantah Diego.
Kedua ayah anak itu berantem satu sama lain, sedangkan
Meyrin dan para anak buah Ramirez tertawa terbahak-bahak.
"Sebaiknya kalian jangan mengganggu Meyrin lagi jika
tidak ingin rekaman saat kalian berc*mbu barusan beredar,"
ancam Arjuna.
"Si-sialan!" kesal keduanya.
Arjuna lalu menggandeng Meyrin keluar dari sana.
Saat melewati Ramirez yang menahan marah, Arjuna
membisikkan sesuatu.
“Beberapa hari lagi kau akan mati," bisik Arjuna.
Deg...
Ramirez begitu ketakutan. Pasalnya wajah Arjuna begitu
dingin saat membisikinya.
Arjuna membawa Meyrin pulang dengan mobil
perusahaan.
Di dalam mobil, Meyrin berterima kasih pada Arjuna yang
sedang menyetir.
"Arjuna, terima kasih," ucap Meyrin dengan
sungguh-sungguh.
"Lain kali jangan melakukan sesuatu yang gegabah," ucap
Arjuna.
"Maaf. Aku tak tahu harus bagaimana. Aku sangat bingung
saat itu," lirih Meyrin.
"Bilang padaku jika butuh sesuatu," ucap Arjuna.
"Baik. Sekali lagi terima kasih. Aku tak tahu gimana
nasibku jika gak ada kamu," kata Meyrin.
Keduanya diam beberapa saat.
Meyrin entah kenapa menjadi gugup. la teringat dengan
kejadian saat ia bersama Arjuna tadi.
Glekk...
la mencuri pandang ke arah Arjuna.
Sangat tampan,' batin Meyrin yang begitu mengagumi
Arjuna.
'Apa aku akan terlihat seperti perempuan murahan jika
mengajaknya melanjutkan yang tadi?'
"Kenapa Arjuna gak membahas kejadian tadi? Apa dia tak
mau melanjutkannya?'
Meyrin terus bertanya-tanya. la tak akan menolak jika
Arjuna menginginkannya, namun ia malu jika mengajaknya
duluan.
"Kenapa? Ada sesuatu di wajahku?" tanya Arjuna.
"Ti-tidak ada apa-apa," bantah Meyrin sambil
mengalihkan pandangan. la malu sekali ketahuan
memandang Arjuna lama-lama.
Arjuna mendekat dan membisiki Meyrin.
"Aku tahu apa yang ada di pikiranmu," bisik Arjuna.
Meyrin membolakkan matanya.
Sejelas itukah ekspresinya sampai-sampai Arjuna tahu
pikirannya?
"E-emangnya apa yang kupikirkan," Meyrin panik.
Arjuna terkekeh. la merasa lucu dengan tingkah Meyrin.
la mengusap paha Meyrin dengan lembut.
Meyrin terkejut dengan tangan jahil Arjuna di pahanya itu,
apalagi saat tangan Arjuna semakin naik ke atas, bahkan
masuk mengusap daerah sensitifnya.
la hanya pasrah saat Arjuna melakukan hal itu dan
berusaha untuk tak mendes*h.
Kemudian Arjuna menghentikan aksinya, sehingga Meyrin
merasa kecewa karena udah terlanjut menikmati sentuhan itu.
"Jangan kecewa dulu," ucap Arjuna.
"Hah?" Meyrin heran.
Kemudian ia membolakkan matanya saat Arjuna
membelokkan mobilnya ke sebuah hotel mewah.
"Da-Arjuna, kamu gak salah belok kan?" tanya Meyrin
gugup.
"Tidak. Bukankah ini yang kamu inginkan?" ucap Arjuna
dengan memasang wajah licik.
"Si-siapa juga yang mau kesini?" protes Meyrin.
Namun Arjuna tak menjawab. la menyeret Meyrin untuk
check in dan menuju ke kamar merelka.
Begitu masuk kamar, Arjuna langsung mencium Meyrin
dengan brutal.
Meyrin pun hanya pasrah dan membalasnya karena ia
juga menginginkannya.
Tangan Arjuna begitu aktif. la langsung melepaskan gaun
yang Meyrin kenakan.
Meyrin juga gak kalah aktif. la mencoba untuk
melepaskan baju yang Arjuna kenakan satu persatu.
Keduanya menuju ke ranjang masih dalam posisi saling
berciuman brutal, bahkan saling berguling berganti posisi atas
bawah.
Arjuna yang begitu bergair"h pun langsung menc*mbu
semua bagian tubuh Meyrin tanpa terlewat 1 inchi pun.
Malam itu keduanya bergulat panas. Meyrin dibuat
kewalahan dengan keperkasaan Arjuna yang gak ngotak.
Meski awalnya ia kesakitan saat senjata Arjuna
menerobos area intinya, namun itu tak lama karena ia
merasakan kenikmatan yang tiada tara.
"Hah... hah..." Meyrin begitu ngos-ngosan begitu selesai
melakukannya selama 2 jam.
"Sakit?" tanya Arjuna.
"Dikit, gaknyangka cowok dingin sepertimu begitu brutal"
ejek Meyrin.
"Kamu begitu menggoda," Arjuna terkekeh.
Meyrin begitu terpesona saat melihat Arjuna yang tertawa
kecil. Pipinya langsung merona.
"Kamu lebih tampan jika tertawa begitu," ucap Meyrin.
"Aku emang tam pan dari sananya kok," ucap Arjuna
sombong.
"Yee.." cibir Meyrin.
Namun Meyrin kembali merasakan sesuatu yang
meremas salah satu aset besarnya.
"Ahh..."
Meyrin mendes'h kecil.
"Hei tanganmu," protes Meyrin.
"Salah sendiri punya aset begitu menggoda," ucap Arjuna.
"Bilang saja pingin lagi," cibir Meyrin.
"Baiklah jika itu maumu," Arjuna tersenyum licik.
"Hei, siapa bilang itu mauku!! Aahh...," Meyrin hendak
protes namun ia merasakan sesuatu yang nikmat di aset
kembarnya.
la hanya bisa pasrah saat Arjuna bercosplay menjadi bayi
yang minum asi. la mengerang nikmat saat Arjuna mengusap
area intinya.
'Curang,' batin Meyrin kesal karena mendapatkan
serangan di dua tempat, namun ia tak menyangkal bahwa ia
merasa begitu nikmat.
Keduanya lalu melanjutkan ronde kedua dan ketiga.
Mereka bertempur hingga jam 3 pagi dengan bermain di
semua sudut kamar hotel dan berbagai posisi.
**
Arjuna terbangun di pagi hari.
la menoleh dan melihat Meyrin yang masih tidur dengan
pulas sambil memeluknya dalam keadaan polos tak
mengenakan apapun.
Glek..
la merasakan benda kenyal Meyrin menempel di dadanya.
'Sabar tong... Tadi malam udah 3 kali, masa elu belum
puas,' pinta Arjuna pada adik kecilnya itu yang tegak.
la mengabaikan rasa nikmatnya dan bertanya pada
sistem.
"Sistem, bagaimana misiku?" tanya Arjuna.
Ding...
"Selamat tuan rumah berhasil menyelesaikan misi:
Mengambil keperawanan Meyrin Foster."
"Selamat tuan rumah mendapatkan hadiah 3000 poin
sistem, 50juta dollar dan perusahaan R& R Construction."
Hmm lumayan juga, meski aku tak mendapatkan skill,'
batin Arjuna.
"Sistem, buka status,"
Ding...
"Membuka status tuan rumah."
Name: Arjuna Evans
Usia: 17 tahun
Ras: Manusia
Level Kekuatan : Langit Tingkat 2 (14.910/15.000)
Status Erebos:929%
Skill : Peretasan, Stealth, Businessman, Demon's Eye
Senjata: Twin Dagger, Dark Sword
Kekayaan:51.512.100 dollar (Skyline Enterprise, R & R
Construction)
Misi yang sedang berlangsung: -
Hadiah yang belum dibuka : 1 kotak rahasia
'oh iya aku belum membuka hadiah kotak rahasia hadiah
misi sebelunya, batin Arjuna saat menyadari ada hadiah yang
belum dibuka.
'Sistem, buka hadiah kotak rahasia,' perintah Arjuna.
Ding...
“Membuka kotak rahasia."
"Selamat tuan rumah mendapatkan skill Power Gates."
Hm? Skill apa itu?' batin Arjuna heran.
"Skill Power Gates. Skill yang membuat tuan rumah bisa
mengeluarkan potensi kekuatan seseorang.'
"Apa?"