seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
Selama dinner liona hanya diam dengan mata melihat kanan kiri. banyak iblis berbentuk aneh.
liona takutt, tapi dia lapar.
Sedangkan Damon, dia ceria seperti biasanya.
"Ini, sayang! aa!"
"Aku bisa makan sendiri."
"AAA!"
liona berdecak, ia membuka mulutnya paksa.
"Enak, kan?"
"Ya.. ya."
Tapi liona merasa aneh dengan daging yang di suapkan Damon. Dia tidak pernah merasakan daging ini sebelumnya.
"Ini adalah daging ekor naga, Menu spesial karena jarang ada."
"Uhuk!!"
liona tersedak.
"Ini minumannya, sayang!"
"Daging ekor naga?!"
"Iya.. kenapa? Enak kan?"
liona melongo, dia habis memakan daging naga? Demi apa?! Makhluk mitologi itu ada?
"Makhluk seperti itu... Benar-benar ada?"
"Ada! Aku bahkan memilikinya."
liona bahkan lebih terkejut lagi.
"Haha! Kamu tidak biasa dengan hewan-hewan mitologi seperti itu, ya?"
"Tentu saja! Di dunia atas itu hanya dongeng."
"Kapan-kapan, aku akan mengajakmu melihatnya."
liona mengangguk, sedikit bersemangat tak apa, kan?
"Selesaikan makan mu, sayang. Di malam hari, bau darah manusia tercium lebih harum.
Membangkitkan libido para iblis."
Lagi, Damon menakuti. Padahal semua iblis tau, menyentuh sama dengan musnah.
liona melotot, memakan makanannya dengan cepat.
"Aku selesai, Ayo pulang."
Damon terkekeh.
"Kenapa? Cepat! Aku tidak mau mati disini."
"Iya sayang iya."
Damon mengelap bibirnya, berdiri, lalu keluar bersama liona.
"Kamu tidak membayar?"
“Mereka akan dibayar oleh pemerintah.”
"Oh... Di sini, status itu penting, ya?"
"Tentu! Tidak ada status berarti budak."
"itu tindakan Kejahatan."
"Kami iblis jika kamu lupa.'
"Oh ya, aku hampir lupa."
Damon dan liona pulang, dengan Damon yang memeluk pinggang liona posesif.
Membuat para iblis kurang belaian lainnya tidak bisa menyentuh liona sedikitpun.
Sampai di kastil milik Damon, mereka masuk.
"Kastil seluas bandara seperti ini hanya di kasih tangga. Yang benar saja! Bisa mati patah kaki naik tangga setinggi itu." Protes liona
"Apa? Kalau kakimu patah, aku bisa menyatukanya lagi."
liona mendengus. Damon terkekeh.
Damon menggendong liona ala bridal style. lalu terbang ke atas. Ke kamar mereka.
Liona kaget tentunya. Reflek mengalungkan tangannya ke leher Damon.
"Minimal 1 2 3 dulu, Damon!"
"Hehe!"
Damon menurunkan liona di kasur.
"Ah.. aku ingin mandi."
"Perlu aku antar?"
"tidak per- DAMON!"
Damon sudah menggendong liona seperti karung beras. Membawanya ke kamar mandi.
Mendudukan liona di wastafel.
Hendak membuka kancing kemeja liona
"M-mau apa?!"
"Membuka baju."
Damon menatap liona, tatapan sungguh polos.
Apa ini?! Kemana sisi menyeramkannya?!
"AKU BISA MEMBUKANYA SENDIRI! Keluarrr!"
"Iya iya! Jangan berteriak, nanti aku bungkam bibirmu dengan bibirku."
Damon mengedipkan sebelah matanya sebelum ngacir keluar.
"DAMON SIALAN!!"
"HAHAHANANA!"
Suara tawa dari luar, tentu itu Damon.
liona mendengus, turun dari wastafel dan membuka pakaiannya.
"Aku masih cantik seperti biasanya."
"Jangan hilang, ya? Otot perut kesayanganku, aku lelah membuatmu."
Liona di dunia atas sering berolahraga
liona terus bergumam berbicara entah dengan siapa.
Setelah itu dia berendam di bathtub yang terisi air hangat.
"Bathub ini lebar sekali, wajar si. Pemiliknya saja besar."
liona menutup matanya, Nyaman.
Sebelum...
tok tok tok
Suara pintu kamar mandi yang di ketuk kencang dan berkali-kali.
"CK! APA?!"
"Aku mau masuk!"
"Tidak! Jangan masuk!!'
"Mau mandi!"
"Mandi di ruangan lain! Tidak mungkin kastil seluas ini tidak punya ruangan lain, kan?!"
"Tidak! Aku mau disini!"
"Aku sedang berendam, Damon"
"Bersama!"
"Apa?! Tidak!"
"Buka atau aku buka paksa?"
"Jang-
*Brak*
ngan...!"
Pintu terbuka paksa, Damon nyengir kuda. Dia menyihir pintu yang sempat rusak tadi kembali seperti semula.
"M-MAU APA KAMU?!"
liona menutup tubuhnya dengan busa di bathtub.
"Wow! Pemandangan yang indah."
"JANGAN LIHAT!!"
Damon mendekat.
"Aku tidak sabar untuk memberi tanda di kulit mulusmu itu."
"SIALAN!"
"Jangan berteriak, sayang. Ingat ucapan ku tadi."
liona diam, menatap Damon sengit.
Tiba-tiba Damon melepas seluruh pakaiannya dan masuk ke dalam bak mandi.
"?!"
Damon menarik tubuh liona membelakanginya dan menyender di dada bidangnya.
Jantung liona dag Dig dug ser seperti dj rimek.
liona memberontak.
"Turun!"
“Diam, sayang. Kamu akan membangunkan sesuatu.”
liona tidak bodoh, dia tahu apa maksud 'sesuatu' itu.
Akhirnya liona diam. Terpaksa.
liona berpikir, jika dia diam semuanya akan berjalan lancar. Tapi tebakannya salah.
Tangan nakal Damon bergerak ke dada liona yang berisi.
Meremasnya.
"uhm ah~!"
Mendengar lenguhan Liona membuat Damon semakin semangat memainkan dada liona .
Memilin puting pinknya, mencubitnya dan memelintirnya. Kanan dan kiri di mainkan oleh Damon.
Dada liona membusung kedepan. Rasanya aneh, tapi nikmat.
Tangan kanan liona menutup mulutnya rapat-rapat. Menekan suara kutukan yang dia benci keluar.
Sedangkan tangan kirinya mencengkram tangan Damon, bermaksud menahannya.
"Mnghhh.."
"Mendesahlah, sayang. Aku suka suaramu."
“D-diamnhh..”
"Haha! Aku suka melihat wajahmu."
liona dengan wajah memerah dan tangan yang menutup mulut. Matanya terpejam nikmat.
"Kamu membangunkan sesuatu."
liona merasakan sesuatu
menusuk-nusuk belahan pantatnya. liona merasa itu sangat besar! Ia tersentak.
"Ngh! j-jangan…!"
Damon mencubit puting liona dan menariknya.
"AHH!"
Damon melepasnya. Dia nyengir kuda.
Senang sekali tampaknya.
liona buru-buru bangkit dari bathub. Menatap Damon marah.
"IBLIS SIALAN! Aku akan mandi di ruangan lain!!"
"Hei! Bagaimana dengan sesuatu yang bangun?"
"URUS SENDIRI!!"