Manusia-manusia yang dinilai kejahatannya sangat berlebihan dari lintas zaman maupun generasi, akan terlempar ke dalam alam kuno terkutuk lewat portal khusus.
Mereka akan hilang dan terkubur jauh dari dunia nyata. Setiap 10 tahun sekali di alam kuno terkutuk itu, diadakan ritual musiman persembahan khusus terhadap Penguasa semesta.
Pada momen ini pula entitas dari alam terkutuk itu, yang dinilai belum mencapai kebaikan pada standar yang memadai dari apa yang ditetapkan oleh Penguasa semesta, akan dimusnahkan dalam ketiadaan serta hilang dari catatan kehidupan selamanya.
Setiap entitas yang cukup beruntung di alam ini, berkesempatan berjuang untuk bisa terlahir kembali ke dunia nyata dalam kehidupan baru,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai pencarian air suci kehidupan
"Maafkan saya Tuan-tuan. Saya adalah teman dari nona Yuan, Putri tetua penjaga tabir cahaya."
"Apa..?
Teman dari Nona Putri tetua..?"
"Apakah kalian yakin orang ini benar-benar adalah teman, dari nona putri tetua kita..?"
"Iya itu sangat aneh.
Coba lihat, bahkan di dahinya masih ada segel budak..!!"
"Sampah busuk...!! Mau membohongi kami ya..?"
"Tidak Tuan-tuan...!!
Saya tidak membohongi Anda semua. Bagaimana mungkin saya akan berbohong..?
Jika saya bukan teman dari nona Putri tetua penjaga tabir cahaya, menurut Tuan-tuan apa bisa saya yang budak ini, sampai berada di tempat ini dan masuk ke dalam alam penjaga tabir cahaya ini..?"
Mendengar pernyataan Liu feng yang dirasa masuk akal, beberapa anggota langsung menarik tombaknya yang tadinya dihunuskan ke arah tubuh Liu Feng.
"Ya itu masuk akal.
Selain itu aku juga mendengar baru-baru ini Nona dan beberapa anggota penjaga tabir cahaya lainnya, juga pergi ke alam terbuang ke tempat para budak.
Bahkan informasi dari mereka yang ikut kesana, Tetua juga sampai ikut ke tempat itu.
Identitas orang ini tidak biasa. Saya tidak mau mempertaruhkan posisi yang telah susah payah saya dan keluarga saya perjuangkan, hanya karena memprovokasi orang ini."
Beberapa penjaga tabir cahaya saling berbisik. Mereka mulai mempertimbangkan untuk bersikap seperti apa menghadapi Liu feng.
Namun ada dua orang dari penjaga tabir cahaya itu, yang masih nekat dan malah mendekatkan tombaknya bahkan sampai hampir mengenai kulit Liu feng.
'Kalau kau tidak memberitahukan hal yang ingin kami dengar, maka tombak ini akan menusuk dan merobek anggota tubuhmu.
Sekarang akui saja, apa benar kau ini adalah penyusup..?"
"Tidak Tuan...! Saya benar-benar adalah teman dari nona Putri tetua tabir cahaya."
"Bughhhh....!!"
[Suara tinju yang mendarat di tubuh Liu feng]
"Kau boleh saja menipu yang lainnya, tapi kau tidak akan berhasil dalam menipuku.
He..he..he.. Kau tahu kenapa..?
Itu karena aku ini adalah orang yang ahli dalam menipu."
Salah seorang dari dua orang penjaga tabir cahaya yang masih mempermasalahkan keberadaan Liu feng benar-benar meninju perutnya dengan sangat kuat.
Menyadari perutnya yang ditinju oleh orang yang tidak dikenalnya itu, Liu feng segera bangkit berdiri.
"Kalau tidak karena menghormati tetua dan juga para penjaga tabir cahaya lainnya, aku sudah menghajarmu habis-habisan.!"
"Ha..ha..ha..!! Dasar budak busuk yang tidak tahu diri
Berani juga kau berkata seperti itu.
Apa kau tahu aku siapa hahhhh..?
Apa kau tidak lihat tombak ini..?
Apa kau tidak lihat segel cahaya yang ada di dahiku ini...?
Ha...ha...hah Aku adalah petugas resmi penjaga tabir cahaya yang terhormat.
Aku bisa dengan mudah menghajarmu. Bahkan aku bisa membunuhmu bila perlu.
Siapa yang berani menghentikan..??
Sedangkan mereka sekalipun tidak berani, apalagi hanya rakyat biasa.!"
Penjaga tabir cahaya tengil yang satunya lagi, menunjuk pada beberapa anggota temannya, yang menurutnya tidak berani untuk menghalang-halangi apapun yang dia ingin perbuat terhadap Liu feng.
Saat itu keributan semakin sengit.
Dua orang penjaga tabir cahaya yang sangat tengil itu, kembali menghujamkan cacian-cacian dan makian-makian yang sungguh sangat merendahkan.
Merasa tidak bersalah, Liu feng juga tidak mau mengalah, dan Naluri petarungnya kembali muncul.
Namun Liu feng masih tetap menahan untuk tidak memberi pukulan meski mereka telah saling berdebat dengan sengit.
Pada saat yang genting itu tiba-tiba seorang penjaga yang merupakan anggota kepercayaan nona Yuan sampai di tempat itu.
"Tuan...!! Anda Tuan Liu Feng bukan..?
Wah ternyata Anda sudah ada di sini lagi..!
Apa Anda punya urusan khusus disini Tuan..?"
"Ya itu benar Tuan.!
Aku tadinya akan memulai pencarian air suci kehidupan, Tuan penjaga pasti sudah tahu apa kegunaannya. Tetapi entah kenapa aku malah terlempar menuju ke tempat yang penuh keramaian ini, dan aku baru saja dituduh sebagai penyusup oleh beberapa penjaga yang ada di sini."
Mendengar ucapan Liu feng dan melihat penjaga tabir cahaya yang kedudukannya lebih tinggi dari mereka, namun begitu hormat pada Liu feng. Orang-orang yang tadinya ikut menghunuskan tombaknya, segera begitu sangat ketakutan.
Namun tidak dengan dua penjaga, yang sedari tadi memprovokasi Liu feng.
"ketua tim penjaga tabir cahaya..!!
Anda jangan sampai bisa tertipu oleh budak ini. Lihatlah di dahinya masih ada segel budak.
Dia pastinya adalah penyusup, yang sengaja diutus untuk mencari tahu beberapa hal di alam ini."
"Plak..Plak..."
[ suara dua kali tamparan di wajah ]
Satu tamparan keras mendarat di masing-masing pipi, kedua penjaga tabir cahaya, yang ngotot masih memprovokasi Liu feng.
"Siapa yang memberimu keberanian untuk mengajariku..?
Kenapa penjaga berstatus rendah seperti kalian berdua begitu lancang..?
Kalian tahu siapa Tuan ini..?
Beliau ini adalah kekasih dari nona, putri dari tetua penjaga tabir cahaya...!"
"A... Apa..??"
Semua orang yang ada di tempat itu baik anggota penjaga tabir cahaya maupun rakyat biasa di alam itu, menjadi begitu terkejut atas identitas Liu feng.
Beberapa orang yang hadir disana sangat tidak percaya bagaimana mungkin manusia asing yang di dahinya masih terdapat segel tanda budak itu, bisa-bisanya menjadi kekasih Putri tetua mereka yang begitu terhormat.
Rupanya keberadaan Liu feng dan insiden yang terjadi itu begitu cepat menyebar sehingga Nona Yuan yang berada di sisi lainnya, dan tidak terlalu dari tempat itu, langsung mengetahui kabar itu dan segera datang ke tempat Liu feng berada.
"Liu feng'er Ada disini....!
Apa yang terjadi di sini..?
Benarkah ada orang yang berani memprovokasimu...?"
Nona Yuan segera menyambut Liu feng, dan segera bertanya sambil memeriksa tubuhnya, melihat adakah ada bekas luka atau bekas pukulan.
"Yuan Mei, iya aku baru saja akan mencari air suci kehidupan untuk nenek."
Para penjaga begitu terkejut, termasuk para warga yang ada disana, melihat sendiri dan menyaksikan serta mendengar bagaimana panggilan sayang itu diucapkan oleh putri dari tetua entitas tabir cahaya mereka, dan dibalas pula oleh orang asing yang masih memiliki segel budak di dahinya itu.
"Sebaiknya beberapa diantara kalian menjelaskan apa yang terjadi disini."
Para penjaga tabir cahaya yang sebelumnya ikut, mengepung Liu feng segera datang dan memberi hormat pada Nona Yuan lalu kemudian berkata "Maafkan kami Nona..! Tadi kami tidak sengaja memprovokasi Tuan ini dan kami mengepungnya dan sempat menghunuskan tombak padanya.
Hal itu semata-mata karena sikap Waspada, dan tidak ada alasan lainnya. Namun begitu Tuan ini memberikan alasan tentang bagaimana Tuan ini bisa datang kemari, dengan statusnya yang merupakan teman dari nona, kami segera percaya dan segera menjauhkan diri."
"Benarkah demikian..?
Jelas-jelas aku tadi mendengar ada insiden yang lebih dari apa yang kau ceritakan itu, terjadi disini."
"Soal itu sebaiknya Nona tanyakan pada mereka berdua..!"
Para anggota penjaga tabir cahaya itu, menunjuk dua orang teman mereka yang sejak dari tadi tidak henti-hentinya memprovokasi Liu feng."
"Nona..! Tadi kami menanyai orang itu dan juga memukul nya, karena orang ini tidak menghormati penjaga tabir cahaya."
Mendengar itu, Nona Yuan langsung saja menampar dan juga menendang penjaga tabir cahaya yang sebelumnya mengaku suka menipu itu sampai tersungkur.
"Pengawal....!!"
"Ya Nona. Saya disini, siap mendengarkan arahan Nona."
"Sekarang juga berhentikan orang ini dari keanggotaannya, di kelompok penjaga tabir cahaya
Selain itu aku perintahkan juga, agar keduanya ditindak secara hukum dasar entitas tabir cahaya milik kita."
"Baik Nona..! Saya akan menindaklanjuti apa yang Nona arahkan."
Pria yang merupakan ketua dari tim pengawal putri tetua penjaga tabir cahaya itu, segera menarik segel cahaya yang merupakan tanda anggota penjaga tabir cahaya, yang ada di dahi kedua orang yang sebelumnya mencaci-maki Liu feng itu
Keduanya kemudian diseret dari sana untuk ditindak langsung secara aturan hukum entits tersebut.
"Terima kasih atas bantuan Tuan penjaga, dan juga Yuan Mei.
Saya tidak akan menyalahkan penjaga yang lainnya, karena memang telah terusik dengan keberadaan saya di sini.
Tetapi untuk penjaga yang dua orang itu, memang sudah keterlaluan.
Harap insiden yang timbul karena kehadiran saya ini, bisa dimaafkan."
"Liu feng'er terlalu lembut.
Kenapa harus berterima kasih..?
Bahkan apa yang akan Feng'er lakukan, sebenarnya adalah untuk membantu memulihkan tubuh nenek, seharusnya seluruh entitas yang ada di alam penjaga tabir cahaya inilah yang berterima kasih pada Feng'er."
"Tidak perlu begitu juga Yuan Mei."
"Jadi ternyata Liu feng mau melakukan pencarian air suci kehidupan itu di alam tabir cahaya.
Bolehkah aku ikut menyertai perjalanan Lou feng'er..?"
"Ah itu sebenarnya tidak perlu Yuan Mei..! Sebab itu hanya akan menyusahkan Yuan Mei "
"Tidak, tidak..!! Itu sama sekali tidak menyusahkan. Neberadaanku akan berguna untuk menghindari hal-hal yang terjadi seperti tadi.
Boleh ya..!! Boleh ya Feng'er.!!"
"Soal itu, sebaiknya Yuan Mei ditanyakan terlebih dahulu pada Tetua. Aku tidak mau lagi kalau nanti terjadi kesalahpahaman karena hal itu."
"Baik. Aku akan meminta izin.
Liu feng tidak usah ikut, agar nanti tidak terlalu banyak pembicaraan disana.
Sebaiknya Feng'er berkeliling saja, untuk melihat-lihat di sini. Ketua tim pengawal-ku bisa menemani Feng'er untuk melihat-lihat."
"Begitu juga boleh. Sepertinya saya akan menyulitkan ketua tim pengawal."
"Tidak Tuan Liu feng. Saya justru merasa terhormat bisa menemani Anda berkeliling di tempat ini.
Mari Tuan saya akan menunjukkan beberapa hal kepada Tuan."
Nona Yuan segera pergi untuk meminta izin dari ayahnya, sementara Liu feng berkeliling di pusat kota yang bagi Liu feng sangat familiar seperti keadaannya di tempat asalnya.
