NovelToon NovelToon
Anak Untuk Kakakku

Anak Untuk Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Penikahan yang seharusnya berjalan bahagia dan penuh dengan keharmonisan untuk sepasang suami istri yang baru saja menjalankan pernikahan, tapi berbeda dengan Evan dan dewi. Pernikahan yang baru saja seumur jagung terancam kandas karena adanya kesalah pahaman antara mereka, akankah pernikahan mereka bertahan atau apakah akan berakhir bahagia. Jika penasaran baca kelanjutannya di novel ini ya, jangan lupa tinggalkan komen dan like nya… salam hangat…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehamilan dewi.

“Kak… bagaimana ini, apa mama akan marah. Atau dia akan memukulku, atau…”

Dewi terlihat sangat panik melihat dini yang tiba tiba keluar tanpa mengucapkan apapun.

“Ssttt… kamu tidak usah panik dan kawatir seperti itu, ada aku di sini yang akan menjaga kamu.”

Evan menangkupkan ujung jari telunjuknya ke mulut dewi, dia bermaksud menghentikan dewi yang terlihat akan mengucapkan sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi.

Evan tahu siapa dini dan Deri, mereka tidak akan tega menyakiti dewi walau dewi melakukan kesalahan sekalipun.

“Aku takut kak, apalagi Kak nanti tidak ada di rumah ini. Atau aku ikut kakak aja ya, pergi dari rumah ini.”

Evan tersenyum mendengar keinginan dewi dan memeluknya sayang, dia tidak ingin melihat dewi yang kawatir karena bisa mengganggu perkembangan janin di dalam perutnya.

Evan dengan perlahan mengelus perut rata dewi, sedangkan dewi menatap Evan yang tiba tiba mengelus perutnya.

“Apa kakak berfikir aku saat ini sedang hamil…?”

“Tentu saja, aku bisa merasakan jika di dalam sini ada buah hati kita.”

“Ish… semua itu belum pasti kak, aku juga belum memeriksakannya.”

Saat Evan akan menjawab ucapan dewi, terdengar langkah kaki melangkah menghampiri kamar dewi yang terbuka.

terlihat dini membawa sesuatu di tangannya, dia tanpa basa basi segera memberikannya ke dewi.

“Kami coba tes pakai ini.”

Dewi melihat beberapa alat tes kehamilan yang di serahkan dini, melihat beberapa jenis merk yang di serahkan dini. Dewi melihat ke arah Evan, raut wajah dewi berubah pias. Sebenarnya dewi takut jika hasilnya tidak sesuai dengan yang Evan sangka, tapi di sisi lain dewi berharap jika dia tidak hamil.

“Kak…”

“Cobalah, tapi tanpa kami tes pun aku yakin kamu tengah hamil anak aku.”

Bisik Evan yang hanya dewi yang mendengarnya, dini melihat pasangan yang terlihat sulit di pisahkan di depannya. Dewi pun segera menerima pemberian dini, dan segera masuk ke dalam kamar mandi.

“Evan… sejak kapan kamu menyentuh dewi.”

Tanya dini tiba tiba setelah melihat dewi masuk ke dalam kamar mandi, Evan menoleh ke arah dini yang menatapnya penuh intens.

“Sejak tante dan om memberi kepercayaan untuk menjaga dewi.”

“Shit… kenapa kamu tega mengecewakan kami, padahal kami sangat percaya dengan kamu. Apa yang ada di pikiran kamu van, katakan dengan jujur. Apa kamu mencintai dewi…?”

“Iya tant, aku mencintai anak tante. Aku menyadari semuanya sejak dewi dekat dengan teman sekelasnya, dan aku merasa sangat marah dan cemburu melihat kedekatan mereka.”

“Lalu hubungan kamu dengan caca bagaimana, apa kamu akan menduakan dewi dengan caca.”

“Tidak tante, aku sudah putus dengan caca. Saat mengetahui jika dia sudah berselingkuh di belakangku, aku lalu memutuskan dia.”

Dini terlihat terpaksa tersenyum melihat Evan yang menceritakan semuanya, dia merasa jika Evan terlalu naif dengan kejujurannya.

“Jika caca tidak ketahuan selingkuh, apa kamu akan terus berhubungan dengan dia. Dan kamu akan membiarkan dewi mencintaimu dalam diam.”

Evan mengeryitkan kedua matanya mendengar ucapan dini, dia penasaran dengan apa yang telah dewi rasakan ke Evan selama ini. karena Evan tidak dapat melihat jika dewi juga mencintainya, yang Evan tahu jika dewi hanya menganggapnya sebagai kakak tidak lebih sebelum Evan yang menyatakan perasaannya ke dewi.

“Apa maksud tante, bisa tante jelaskan lebih detail…?”

“Sebenarnya…”

Kreek… bunyi pintu kamar mandi terbuka, tampak dewi keluar dengan membawa beberapa tes pack pemberian dini tadi. Dewi menundukkan kepalanya, dia seperti merasa ketakutan dan Evan dapat dengan jelas melihat wajah ketakutan dewi.

“Sayang… apa hasilnya…”

Evan mendekati dewi terlebih dahulu, dini yang akan melangkah maju mengurungkan niatnya melihat sikap sigap Evan menghampiri dewi.

“Kak… aku…”

“Coba mama lihat.”

Dini yang tidak sabar langsung meminta alat tas pack yang masih di pegang dewi, seketika tubuh dini terasa lunglai melihat garis yang terlihat di alat tes tersebut.

“Mama… maafkan dewi ma…”

Saat dini akan jatuh, tiba tabi dewi mendekati dewi dan memeluknya. Dia merasa sangat bersalah karena tidak bisa menahan diri, sedangkan Evan yang juga penasaran dengan segera menggambil salah satu alat tes tersebut.

“Kamu hamil sayang.”

Wajah Evan tampak sangat sumringah melihat hasil yang terlihat, ya… garis dua menandakan jika dewi tengah hamil saat ini. Berbeda dengan dewi, dia masih berharap dini memaafkan kesalahannya.

“Kalian harus segera menikah, dan kamu dewi mulai besuk kamu tidka usah berangkat sekolah.”

Ucap dini terdengar tegas di telinga Evan dan dewi, dewi menatap Evan dan dini secara bergantian. Dia tidak ingin menikah muda, dia sangat ingin melanjutkan studinya dengan melanjutkan kuliah.

“Tapi ma…”

“Turuti perintah mama, dan kamu Evan segera panggil kedua orang tuamu menemui kami.”

“Baik tante, hari ini juga saya akan pulang dan mengatakan ke papa dan mama.”

“Kak…”

ucap dewi menggenggam tangan Evan erat.

“Aku pergi dulu ya sayang, kamu di sini bersama mama dan papa kamu. Pastikan dia baik baik saja selama aku tinggal.”

Sebelum Evan beranjak pergi, dia terlebih dahulu mencium mesra kening dewi dan tak lupa mengelus perut rata dewi.

“Baik baik sama mama ya sayang, papa pergi dulu. Doakan agar opa Eros tidak memukuli papa.”

Lirih Evan sambil mengelus perut rata dewi, dini yang ada di samping dewi sempat tersenyum mendengar ucapan Evan.

“Tant, saya pergi dulu. Titip dewi ya…”

Evan segera beranjak pergi dari kamar dewi, dia tidak jadi mengemas barang barangnya di dalam kamarnya. Dia sudah tidak sabar memberitahukan kabar gembira ini ke kedua orang tuanya, kabar gembira hanya bagi Evan. Tapi entah bagaimana dengan ke dua orang tuanya.

Evan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata agar segera sampai di kediaman Eros, sebelum Evan pulang dia sempat menghubungi Emi yuan mengatakan jika dewi benar benar hamil dna hubungan Evan dan dewi telah di ketahui oleh Deri.

Tak sampai dua jam perjalanan, Evan telah sampai di depan kediaman Eros. Dia segera memasukkan mobilnya, ke dalam pekarangan rumah Eros. Dengan langkah cepat dia segera masuk ke dalam dan mencari keberadaan Emi, Evan hanya melihat bik ayu yang terlihat sedang berada di dalam dapur.

“Bik… papa sama mama kemana…?”

“Eh den Evan pulang, itu den nyonya sama tuan sudah istirahat di kamar. Lebih baik den Evan besuk aja menemui mereka, bibik lihat pak Eros sedang tidak baik baik saja.”

Evan terdiam sesaat dia melihat jam arloji mewah yang berada di tangan kirinya.

“Masih jam delapan malam, nggak biasanya papa dan mama sudah istirahat.”

batin Evan setelah melihat jam yang menunjukkan pukul delapan malam, dia segera naik kelantai atas di mana letak kamarnya berada. Evan tiba tiba merasakan badannya seperti sakit semua karena pukulan yang Deri berikan tadi, memilih mengistirahatkan tubuhnya malam ini.

1
Yuniarti SPd
hati2 dng Silvi, bisa jadi pelakor
Tutiks
bodoh banget Evan ya
Myra Myra
mesti akan besar kepala tu...
Myra Myra
hati2 Silvia sgt bahaya...
Rohaniingsun09 Rohaniingsun09
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!