Mendengar kabar bahwa sang ayah tengah berada dalam situasi sulit,Lin Qian tanpa sepengetahuan sang ibu mencari kebenaran tentang informasi tersebut.
Tetapi rupanya Lin Qian menemukan fakta yang jauh lebih buruk dari informasi yang ia dapat sebelumnya dan terpaksa harus mengambil keputusan paling sulit.
Fakta apakah itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEMUNDURAN 10 KLAN UTAMA
Dua hari berlalu.
Di atas bukit air terjun Nanmu,Lin Qian nampak berbincang dengan Mang Shao. Pada kesempatan tersebut,Lin Qian menyampaikan rasa terimakasih yang belum sempat ia ucapkan pada Dewa Petaka itu.
Sebelumnya Mang Shao menyampaikan bahwa dirinya berniat akan mencari sisa pasukan dari kelompok Dewa Petaka bersama anggota lainnya,yang artinya moment obrolan tersebut sekaligus menjadi pertanda bahwa kebersamaan dari dua tokoh besar itu akan berakhir dan memutuskan untuk mengambil jalan masing-masing.
"Setiap orang yang pernah pergi ke Alam Neraka Langit Hitam memiliki pengalaman perjalanan yang berbeda.Aku hanya ingin mengingatkan agar kau dapat bertahan dari kerasnya kehidupan di tempat itu dan cobalah untuk tidak berurusan dengan kelompok yang memiliki kekuatan besar di sana." kata Mang Shao.
Ia juga menambahkan,bahwa seorang ahli Dewa Fana Sejati bukanlah termasuk kedalam level orang-orang kuat yang di hormati di Alam Neraka Langit Hitam.Oleh karenanya,Mang Shao menyarankan agar Lin Qian hendaknya segera mengambil waktu untuk berkultivasi ketika setibanya di sana.
"Aku akan mengingatnya teman Shao!"
"Haihhh,,,baiklah! Sepertinya semua urusanku di Negeri ini sudah selesai. Di masa depan,aku berharap dapat mendengar nama besarmu di gaungkan,Lin Qian!" Mang Shao menepuk bahu Lin Qian. "Selamat tinggal!"
"Aku tidak berani berjanji,tetapi sampai jumpa di masa depan teman Shao.Ku harap,kelak kita tidak bertemu di medan perang sebagai musuh,tetapi tetap menjadi kerabat!" bersama Mang Shao,bagaimanapun Lin Qian telah melewati banyak hal. Hanya saja seseorang seperti mereka memang selalu memiliki jalannya masing-masing dan itu sangat wajar,apalagi Mang Shao adalah bagian dari kelompok Dewa Petaka.
Selesai dengan Lin Qian,Mang Shao melesat terbang meninggalkan Lembah Nanmu,di ikuti sepuluh Dewa Petaka lainnya di belakang.
Sebenarnya Lin Qian memiliki keinginan untuk dapat menahan Mang Shao,tetapi lebih jauh ia memilih untuk tetap menghormati keputusan Mang Shao yang tentunya Dewa Petaka tersebut memiliki alasan yang mendasar.
Karakter Mang Shao tidak jauh berbeda dengan karakter He Shang yang sama sekali tidak dapat di atur,tetapi keduanya memiliki rasa solidaritas yang sangat tinggi,hal itulah yang membuat Lin Qian cukup yakin bahwa selamanya ia dapat menjalin hubungan baik dengan Mang Shao dalam kondisi apapun.
***
Kota Enam Daun,Klan Guang.
"Bagaimana,apa kalian sudah mendapatkan informasi tentang ahli yang terlibat dalam pertarungan dua hari lalu?" Guang Jun tampak tidak sabar tetapi merasa sedikit cemas sekaligus.
Sehari sebelumnya,ia mendengar kabar mengenai sebuah pertarungan besar namun cukup singkat yang melibatkan tiga Ahli Dewa Fana Sejati. Guang Jun menduga bahwa salah satu di antara tiga ahli tersebut mungkin saja Lin Qian,oleh karenanya ia mengutus beberapa orang untuk mencari kebenaran dari kabar yang beredar sekaligus memastikan identitas ketiga Ahli itu.
Di ketahui,pasca perang besar melawan Tahta Dewa,banyak pihak luar yang berdatangan untuk meninjau lokasi wilayah tanah kematian,namun beberapa dari mereka memiliki niat untuk meng klaim tanah kematian yang kemudian memicu perdebatan hingga berakhir dengan pertarungan.
Sebelumnya hampir semua orang mengira bahwa dengan Runtuhnya Tahta Dewa,Negeri Dewa Angin Selatan itu akan menjadi lebih baik,tetapi faktanya tidak demikian,10 Klan Utama justru mendapatkan banyak ancaman dan intimidasi meminta mereka agar menyerahkan wilayah tanah kematian kepada beberapa pihak pasca Runtuhnya Tahta Dewa.
Sementara generasi muda yang sebelumnya di latih langsung oleh Lin Qian tidak bisa berbuat banyak seperti yang di harapkan. Keadaan di perparah dengan banyaknya dari generasi muda tersebut yang justru memilih bergabung dengan pihak luar setelah mendapatkan iming-iming sumber daya serta kekayaan yang menurut mereka lebih menjamin masa depan.
Menjadikan Lin Qian sebagai sarat standar level kekuatan,nyatanya membuat generasi muda Negeri Dewa Angin Selatan menjadi begitu terobsesi hingga pada akhirnya mereka rela mengambil jalan apapun demi bertambah kuat dan memiliki kualifikasi untuk di sejajarkan dengan sosok Lin Qian.
Bisa di katakan,10 Klan Utama kini mulai menyadari betapa sentralnya peran Sekte Tahta Dewa bagi Negeri Dewa Angin Selatan,sementara mereka mengalami kemunduran.
"Izin patriak! Kami sama sekali tidak mendapatkan informasi apapun selain jejak pertarungan itu berada tidak terlalu jauh di luar wilayah Lembah Nanmu." kata seseorang menyampaikan.
Wajah Guang Jun nampak sedikit kecewa,tetapi ia juga tidak dapat menanyakan lebih jauh. "Baiklah! Kau bisa kembali sekarang!"
Guang Jun menghela nafas panjang,'Lembah Nanmu tidak ubahnya seperti sebuah pemerintahan.Tanpa pemuda Lin,kami merasa sangat sungkan untuk berkunjung kesana.'
Dalam renungannya,Guang Jun berharap Lembah Nanmu dapat mengulurkan tangan mereka di saat situasi sedang tidak baik-baik saja seperti dua bulan terakhir ini. Hanya saja setelah Lembah Nanmu resmi di serahkan secara simbolis sebagai hadiah bagi Lin Qian,Bing Yuan secara bertahap membuat aturan cukup ketat,salah satunya mengatakan bahwa Lembah Nanmu menyatakan menarik diri dalam keterlibatan apapun dan menunggu hingga Lin Qian datang untuk membuat keputusan lebih lanjut.
Berlandaskan dari aturan tersebut,semenjak itu belum pernah ada satupun pihak dari 10 Klan Utama yang pernah menginjakkan kaki mereka di Lembah Nanmu,kecuali hanya satu Klan kecil yaitu Klan Luan. Kedekatan Yuan Yeri dan Bing Yuan menjadi alasan utama mengapa Klan Luan memiliki hubungan baik dengan Lembah Nanmu.
Pada waktu itu, ketika ratusan Tuan dan Nona Muda sangat antusias mengetahui akan berlatih dengan Lin Qian di dalam pusaka Alam Spasial,tetapi Luan Yeri berbeda,Nona Muda Klan Luan tersebut adalah satu-satunya orang yang justru memilih Bing Yuan Sang Komandan Pasukan Khusus Element Es Lembah Jian sebagai guru latihnya dan Bing Yuan merasa terkesan dengan Luan Yeri sejak saat itu.
Informasi mengenai 10 Klan Utama yang tengah mengalami kemunduran pasca perang besar juga telah Bing Yuan sampaikan kepada Lin Qian dan dia tidak terlalu terkejut dengan situasi tersebut serta tidak memiliki minat untuk membantu,karena kemunduran tersebut menurutnya secara tidak langsung di sebabkan oleh Tuan dan Nona Muda mereka sendiri yang mengalihkan dukungan mereka pada pihak luar daripada Klan mereka sendiri.
Lin Qian memuji Bing Yuan karena mengambil keputusan tepat untuk tidak ikut campur dalam masalah internal 10 Klan Utama dan lebih memfokuskan pada Lembah Nanmu.
Selanjutnya, setelah Lin Qian selesai dengan Mang Shao,ia kembali ke kediaman khusus untuk tamu.
"Kondisi mu sudah jauh lebih baik,baguslah!" Lin Qian mengarahkan senyuman pada Chow Kun,kemudian berlalu melewati nya untuk bertemu Fang Yi dan Tie Huo.
"Pemuda Lin?" sapa keduanya bersamaan.
Lin Qian mengangguk pelan. "Kalian bersiaplah! Siang ini kita berangkat ke daratan Qing."
Lin Qian juga sekalian mengingatkan pada Tie Huo dan Fang Yi,bahwa selama perjalanan ia tidak ingin melihat dua orang tersebut berseteru apalagi sampai harus bertarung. "Anggap itu sebagai sarat dari ku,bagaimana?"
Tidak ada bantahan dari Tie Huo,tetapi Fang Yi sedikit tidak puas.Sebab bagaimanapun yang memiliki kepentingan di sini bukanlah dirinya melainkan Tie Huo,sementara keberadaan Fang Yi di Daratan Selatan justru karena alasan ingin membalas dendam pada Tie Huo.
Lin Qian tersenyum tipis melihat reaksi yang di tunjukkan Fang Yi. "Anda ikutlah bersamaku dan lupakan dendam yang terlahir dari kesalah pahaman itu! Siapa tahu selain kematian,akan ada banyak keberuntungan di Alam Neraka Langit Hitam untuk di manfaatkan di masa depan." bujuknya.
Fang Yi merasakan tubuhnya bergetar. "Tuan muda? Benarkah?"
"Tentu saja! Aku sudah menghitung anda dalam perjalanan ku."
Fang Yi tidak lagi dapat berkata-kata,ia merasa sangat terkejut juga gembira pada saat bersamaan,karena sesungguhnya Fang Yi sangat menunggu ajakan tersebut dari Lin Qian dan dia sama sekali tidak menyangka bila akhirnya benar-benar terjadi.
Fang Yi merasa terhormat di ikut sertakan dalam perjalanan bersama seorang Ahli Dewa Fana Sejati dan pengalaman seperti itu tidak akan pernah ia dapatkan di daratan Qing."Aku akan melakukan yang terbaik Tuan Muda."
apa Itu sangat Sangat serius....
ternyata Guang Mayu pengkhianat....
harus di Basmi ini....
biar Ngga ketularan sama yang masih waras....