NovelToon NovelToon
Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja harus menjadi pengasuh 3 anak CEO nakal yang tiba-tiba sangat lengket padanya?

Rosetta, seorang gadis cantik yang berusia 19 tahun, adalah putri seorang bupati yang memiliki keinginan untuk menjalani hidupnya sendiri. Namun ayahnya telah membuat keputusan sepihak untuk menjodohkan Rosetta dengan seorang pria tuatua bernama tuan Bramasta, yang memiliki usia dan penampilan yang tidak menarik. Rosetta sangat enggan dengan keputusan ini dan merasa bahwa ayahnya hanya menggunakan dia sebagai alat untuk meningkatkan karir politiknya.

Hingga puncaknya Rosetta memutuskan untuk kabur dari rumah. Di sisi lain ada Zein arga Mahatma, seorang bussiness man dan single parents yang memiliki tiga anak dengan kenakalan di atas rata-rata. Karena kebadungan anak- anaknya juga tak ada yang sanggup untuk menjadi pelayan di rumah nya.

Dalam pelarian nya, takdir mempertemukan Rosetta dan ketiga anak Zein yang nakal, bagaimana kah kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter : 25

Di kantor, Zein tetap melakukan pekerjaan nya dengan profesional seperti biasa. Ia sangat tekun dan begitu cerdas. Tak heran perusahaan peninggalan kakak iparnya yang awalnya kecil dan hanya memiliki dua cabang, kini telah berkembang pesat dan menjadi salah satu jajaran perusahaan besar di negeri ini yang memiliki anak cabang nya di mana-mana, membawa banyak Piagam di setiap acara penghargaan bergengsi dan membawa nama Zein juga menjadi naik sebagai pengusaha muda yang sangat di perhitungkan.

Setelah memimpin rapat penting, Zein kembali ke ruangan nya. Ia berdiri dengan kedua tangan terbenam di saku celana hitamnya. Ia memandang gamang pemandangan di depan dinding kaca yang menampilkan padatnya bjalanan juga gedung- gedung pencakar langit di luar sana. Pikirannya mulai melanglang jauh, tentang masalah anak-anak nya dan.... Rosetta.

Entah kenapa akhir- akhir ini wajah gadis itu seolah tak ingin pergi meninggalkan memori otak nya. Senyum nya yang menawan selalu mampu tertinggal dan membekas di hati Zein.

"Astaga, Zein kau sudah gila. " pria itu memijit kening nya. "Sadarlah Zein, dia itu gadis yang masih berusia 19 tahun. Tidak mungkin kan kau menyukai nya? "

Tempo lalu, Zein sempat bertanya soal umur gadis itu dan dia sangat terkejut ketika Rosetta menjawab jika umurnya masih 19 tahun. Bukankah ia bisa di sebut sebagai ped*ofil karena menyukai gadis di bawah umur? yaa, meskipun tidak bisa di sebut di bawah umur juga tapi Rosetta tetap belum berusia 20 tahun sedangkan dia sudah akan memasuki umur 30. Rasanya ia seperti sedang jatuh cinta dengan anak-anak.

"Ck." Zein membuang napas kasar. "sepertinya ia butuh refresing. Zein melirik meja billiard yang ada di sudut ruangan nya. Melangkah pelan, sepertinya bermain biliar bisa sedikit meringankan beban pikiran nya.

Sementara di mansion, Rosetta masih mondar-mandir di depan meja makan, sambil memegang ponsel dan menggigit jari, Rosetta berusaha berpikir keras untuk mencerna perasaan yang di rasakan nya saat ini. Semuanya terasa rumit untuk nya sekarang.

Rosetta merasa hidupnya tiba-tiba menjadi penuh teka-teki. Pikiran akan Zein terus berputar di dalam kepalanya, merangsek masuk ke dalam ruang pikirannya dan mengisi setiap sudut yang sebelumnya kosong. Rasa penasaran dan kebingungan bergumul dalam hatinya. Dia berusaha keras untuk mengingat kembali bagaimana awal mula mereka berinteraksi, apakah benar ada hal-hal yang membuatnya bisa jatuh cinta dengan pria seperti Zein?

"Oh, Rosetta, kamu harus tenang," lirihnya pada diri sendiri sembari menyandarkan kepala pada tangan. "Cinta? Bagaimana mungkin?"

Dia kembali membaca artikel-artikel yang ia temukan, berharap ada penjelasan lebih lanjut atau cara untuk menenangkan dirinya. Namun, di setiap kalimat yang ia baca, ia hanya menemukan penguatan akan pikirannya.

Benar. Dia tidak bisa mengelak lagi. Dia jatuh cinta dengan Zein.

Rosetta menghela napas pelan. Hari ini sepertinya akan berlalu dengan lambat. Dia lantas mencoba memusatkan perhatian pada tugasnya di mansion ini agar tak terpengaruh oleh perasaannya yang rumit. Dia berhasil membersihkan beberapa bagian mansion dan memeriksa kekurangan-kekurangan kecil yang perlu diperbaiki. Kadang-kadang, ia mencuri pandang ke arah jam, berharap waktu berjalan lebih cepat.

Saat siang tiba, Rosetta teringat tentang tiga orang art yang telah di siapkan zein untuk bekerja di mansion ini. Tak lama suara deru mobil terdengar, ia mengintimidasi dari jendela, terlihat seorang pria muda turun dari mobil sedan berwarna hitam yang Rosetta tak salah ingat mobil itu selalu di bawa Zein kemana-mana.

Pria itu tak datang sendiri melainkan bersama tiga orang wanita berpakaian seperti pelayan yang Rosetta telah duga adalah art baru yang di bicarakan Zein.

Ting! sebuah pesan masuk dari pemilik kontak "Tuan Zein" yang nama kontak nya di namai sendiri oleh pria itu.

(Aku lupa memberitahukan mu. Asisten sekaligus sekretaris ku bernama Refal, akan datang ke mansion bersama tiga orang art yang ku rekrut. Nanti kau bersikap profesional saja sebagaimana mestinya, tak usah tegang Refal orang nya ramah dan humble, dia tak akan membuat mu merasa tidak nyaman.)

Fyuh! Rosetta akhirnya bisa menghela napas lega karena Zein memberitahukan soal kedatangan pria itu jadi Rosetta tak bingung lagi. Dan setelah membaca pesan itu ia pun mengetik pesan sebagai balasan nya.

( Baik,tuan. )

Sementara zein yang sedang fokus bermain billiard, menghentikan gerakan tangannya ketika mendapati ponsel nya berbunyi. Dadanya sedikit berdesir ketika sebuah pesan balasan datang dari Rosetta.

"Baik tuan? " keningnya mengkerut dalam saat membaca pesan yang di kirimkan Rosetta. "Singkat sekali. " gumamnya terselip nada gusar di sana. Berbagai praduga muncul di benaknya, dia harap refal akan memperlakukan Rosetta dengan baik karena dia belum menceritakan soal Rosetta pada sekretaris nya itu.

Di sisi lain. Rosetta menyambut hangat kedatangan refal bersama tiga ART baru.

"Mbok iyem, saya datang membawa asisten rumah tangga baru. " Seru Refal sebelum menyadari kehadiran Rosetta. Dan ketika akhirnya tatapan mereka bertemu, bertaut lah kedua alis pria itu.

"Lah kok bisa ada bidadari nyasar? " katanya membuat tiga pelayan baru di belakang terkikik geli.

Rosetta mengulas tersenyum. "Maaf saya pengasuh baru di sini. Kebetulan mbok iyem sedang tidak ada karena mengambil cuti jadi saya yang masih tersedia di sini untuk menyambut kalian. "

"Hah? pengasuh baru? kok tuan tidak bilang pada saya? " seru Refal hiperbola. Ia kemudian segera menelpon Zein.

"Tuannn! " Seru Refal heboh di sambungan telepon.

"Ck ada apa? " Zein menjawab seruan refal dengan nada gusar. Mereka bisa mendengar nya karena refal menggunakan loudspeaker di panggilan telepon nya.

"Kok tidak bilang pada saya jika tuan sudah merekrut pengasuh baru? secantik ini pula? "

Di ujung sana, Zein tampak mengetatkan rahang nya karena Refal yang memuji Rosetta cantik. Entah lah ia merasa tidak suka saja dengan pujian itu.

"Memangnya semua hal harus ku beritahu padamu?!" sungut Zein.

"Ya kan karena saya sekretaris sekaligus asisten anda." Jawab refal.

Terdengar suara decakkan lagi dari Zein. "Sudah lah tidak usah drama. Yang penting kau arahkan saja mereka. Dia juga termasuk baru jadi kau juga bimbing dan beritahu dia soal peraturan di mansion. "

Refal akhirnya hanya bisa menghela napas panjang. "Baikkkk kalau gitu tuan. "

Lalu ponsel terputus dengan cepat. Siapa lagi jika bukan Zein yang memutuskan sambungan nya lebih dulu. Refal hanya bisa mengelus dada karena sudah terbiasa dengan sifat bosnya itu yang sudah ia kenal selama lima tahun ini.

Refal lalu menyelipkan kembali ponsel nya ke dalam saku, lalu menatap gadis di depannya dengan senyum terkembang.

"Siapa namamu? " tanya refal.

"Rosetta, tuan. "

"Tidak perlu memanggil tuan, kau dan aku sama- saman bawahan jadi panggil nama saja. "

Rosetta tersenyum lagi. Ia bisa bernapas lega karena benar yang di katakan Zein, refal adalah sosok yang ramah dan humble.

"Baik Refal. "

Pria itu kemudian tertawa. "Kau mengingat kan ku pada adikku. Anggap aku teman mu saja.Oh ya aku di sini membawa tiga pelayan yang sudah tuan Zein seleksi sebelum nya. "

Rosetta sedikit menyela. "Bagaimana kalau kita membicarakan nya di dalam saja."

"Ah ya, kau benar. Ya sudah ayo kita masuk dulu."

Keduanya lalu masuk ke dalam mansion bersama tiga pelayan baru yang mengikuti dari belakang.

*****

1
Dancingpoem
🥰🥰🥰🥰🥰
beybi T.Halim
awal yang memacu adrenalin ..,dengan anak2 yg luar biasa pintar 😊
Harwanti Jambi
Haha jodoh tak pernah salah jalan
Dancingpoem: betul 👍
total 1 replies
𝓖𝓒 ⃟👑Atdgies🦋
apa itu Zein, benih cinta kah/Shy/
Dancingpoem: hahahaha
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Dancingpoem: hahaha/Joyful/
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
Dancingpoem: terimakasih untuk rating 5 nya/Determined/
total 1 replies
Moh Rifti
up
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Helen@Ellen@Lenz
lanjut thor biar seru 💪💪
Helen@Ellen@Lenz: iya pasti dong
Dancingpoem: siappp, smoga tetap setia ya ngikutin cerita nya/Smile/
total 2 replies
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Determined//Determined//Determined/
Moh Rifti
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Helen@Ellen@Lenz
sy doakan moga jln cerita yg authur buat moga sukses ya dan dilimpahi rezeki bt ceritanya
Dancingpoem: Aamiin MasyaAllah terharu sekali komentar nya kak, semoga kk juga sehat selalu ya sekeluarga Aamiin 🥺😇🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!