Gadis culun berkacamata, berkepang satu dan memakai kaus lebar tidak ada satupun yang mau meliriknya.
Dijodohkan dengan ceo tampan, arogant, dingin dan mukanya rusak serta lumpuh.
Banyak orang yang berusaha memisahkan hubungan mereka, sanggupkah mereka menjalani pernikahannya ? atau berujung perpisahan ?
Karya novelku yang ke tiga semoga suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Papa Cantika Jatuh Dari Tangga
Cantika berusaha melupakan sakit yang diderita akibat perbuatan kekasihnya Andika. Membuat Cantika malas untuk bangun pagi. Karena dengan tidur bisa melupakan kepedihannya hingga tidak terasa sudah jam 11 siang barulah Cantika bangun dari tidur kemudian membersihkan diri.
Ketika membuka pintu kamarnya terdengar suara teriakan histeris
" Tuan besar." teriak kepala pelayan
" Tuan besar." teriak para pelayan secara bersamaan.
" Akhhh." teriak papa Cantika sambil tubuhnya terguling - guling dari anak tangga.
Cantika terkejut melihat Papanya jatuh dari anak tangga terguling - guling hingga berhenti di tangga bawah.
Cantika berlari menuju Papanya, bodyguard Papanya langsung mengangkat tubuh papa Cantika dan membawanya ke mobil diikuti oleh Cantika. Cantika bersama para bodyguardnya berangkat menuju ke rumah sakit. Dalam perjalanan Cantika hanya bisa menangis sedih
" Hiks ... hiks... hiks... Papa bangun... cepat dikit Pak?" ucap Cantika sambil terisak
" Baik nona." jawab bodyguard merangkap sopir.
Mobilpun melaju dengan sangat kencang, Cantika menghubungi paman dan bibinya untuk datang ke rumah sakit.
Sampai di rumah sakit langsung dibawa ke ruang ugd. Cantika hanya bisa menangis menunggu kabar dari dokter.
Paman dan bibinya datang kemudian bibinya memeluk Cantika untuk tidak menangis lagi. Pamannya hanya menatap iba ponakan kesayangannya.
Ceklek
Dokter keluar dengan raut wajah sedih
" Gimana dok Papa saya apakah baik - baik saja?" tanya Cantika sedih
" Papa nona baik saja tinggal nunggu efek biusnya baru tersadar tapi?" ucap dokter menggantung.
" Tapi kenapa dok?" tanya Cantika ketakutan, takut terjadi sesuatu dengan papanya.
" Kemungkinan lumpuh akibat jatuh yang sangat tinggi." ucap dokter akhirnya.
Duar
Cantika beserta bibi dan pamannya terkejut mendengar kabar berita tersebut.
" Tolong dok gimana caranya agar Papa saya sembuh dan bisa berjalan kembali." ucap Cantika lemas, untunglah ada bibinya yang menahan tubuh Cantika agar tidak terjatuh.
" Papa nona lumpuh sementara jadi bisa disembuhkan. Saya pamit mau cek pasien lain." ucap dokter tersebut.
" Terima kasih dok." ucap Cantika
" Ya sama - sama nona." jawab dokter itu.
Dokterpun pergi untuk mengunjungi pasien lain. Pintu ugd terbuka muncullah Papa Cantika di ranjang yang di dorong oleh perawat. Cantika mengikuti dan masuk ke ruangan vvip bersama paman dan bibinya.
Cantika duduk sambil memegang tangan papanya yang tidak kena infus memandang papanya yang tertidur.
Paman berdiri disamping kanan Cantika sedangkan bibinya disebelah kiri
" Sudah Cantika jangan bersedih pasti papamu sembuh." ucap bibi
" Iya bibi." jawab Cantika sambil memandangi papa yang sangat disayangi.
" Oh ya Can, paman baru ingat kalau paman mempunyai teman yang bisa menyembuhkan orang lumpuh bisa berjalan. Paman akan menghubunginya sekarang." ucap paman
📱" Hallo?" panggil paman
📱" Hallo masih kenal suaraku? saya Anton." ucap paman Anton
📱" Kenallah? ada apa An?" tanya temannyam
📱" Kakakku jatuh dari tangga mengakibatkan lumpuh, aku minta pertolonganmu agar kakakku bisa berjalan kembali. Kapan kamu bisa datang ke rumah kakakku?" tanya paman Anton
📱" Lusa, saya akan mampir ke rumah kakakmu dan aku minta alamatnya." ucap temannya
📱" Ok. Nanti aku kirim pesan alamat rumahnya. Terimakasih bye." jawab paman Anton
tut tut tut tut
Handphone pun langsung diputuskan oleh teman pamannya.
" Paman gimana teman Paman bisakah?" tanya Cantika penuh harap.
" Bisa donk dia juga teman papamu kita bertiga bersahabat satu kampus, dia akan datang lusa." jawab paman Anton.
" Terima kasih Paman, semoga Tuhan membalas kebaikan Paman." ucap Cantika tulus.
" Amin." jawab paman dan bibi bersamaan.
Mereka bertiga menunggu papanya Cantika sampai tersadar, Cantika duduk di samping ranjang dengan setia menunggu ayahnya tersadar sedangkan paman dan bibi duduk menunggu di sofa.
Hari sudah sore paman dan bibipun akhirnya pulang. Cantika dengan setia menunggu papahnya sadar.
Dua jam kemudian tangan papa Cantika bergerak - gerak dan membuka matanya secara perlahan kemudian melihat putri semata wayangnya sambil membelai rambut putrinya dengan penuh kasih sayang. Hatinya sedih melihat putrinya dipermalukan oleh Andika dan teman - temannya sampai tidak terasa air matanya keluar.
Papanya Cantika selama ini jika pergi ke luar kota tanpa sepengetahuan Cantika mengirimkan 2 orang bodyguard secara terlatih.
2 orang bodyguard itu sangat kesal ketika mendengar perkataan Andika dan teman - temannya dan ingin rasanya memukul mereka tapi mengingat pesan papanya Cantika untuk tidak melakukan sesuatu terhadap temannya Cantika tapi kalau ada yang memukul Cantika barulah mereka boleh bertindak.
Cantika yang tertidur pulas terbangun ketika rambutnya di belai dan melihat papanya sudah sadar dari pingsannya sambil tersenyum kemudian menghapus airmata papanya dengan menggunakan ke dua ibu jarinya.
" Pah, kenapa menangis apakah ada yang sakit?" tanya Cantika sambil tersenyum
" Tidak ada sayang, Papa menangis karena papa mendapat laporan kalau kamu dihina dan dipermalukan di depan teman - temanmu oleh cowok brengsek. Papa akan membalas akan menghancurkan perusahaan Andika." ucap papa Cantika.
" Sudahlah Pah, biarkan saja kalau kita membalas sama saja kita jahatnya seperti mereka. Lupakanlah mungkin bukan jodoh." jawab Cantika berusaha untuk tear walau hatinya sangat sakit.
" Terserah kamu Can, Can kenapa kaki Papah tidak bergerak?" tanya papa Cantika panik
" Kaki papah lumpuh, papah sabar ya? tadi paman datang dan menelephone sahabat kuliah katanya papa juga bersahabat dengannya lusa akan datang." ucap Cantika menjelaskan
" Oh ya papah tahu dia memang hebat hanya meneliti dan memegang kaki pasien bisa tahu mana titik - titik saraf sehingga pasiennya bisa berjalan. Maaf kamu jadi ngerepotin Papa, papanya sedih menjadi beban putri kesayangan papa." ucap papa Cantika sendu
" Papah jangan sedih ya, Cantika tidak merasa beban, Cantika sayang sama papa kalau Papa sayang sama Cantika Papa harus semangat untuk sembuh." ucap Cantika sambil tersenyum.
" Iya sayang papa akan semangat kamu mirip mamamu." ucap papa Cantika.
" Papa, Mama sudah tenang disana kalau papa sedih Mama juga sedih." ucap Cantika
" Makasih sayang kehadiranmu membuat papa semangat." ucap papa Cantika
" Sama - sama Pah." jawab Cantika ramah
Merekapun berpelukan saling menguatkan satu dengan lainnya. Hubungan ayah dengan anaknya terjalin dengan sangat baik. Cantika menyuapkan papahnya kemudian memberikan minum dan obat dari dokter.
Papahnya tertidur pulas setelah meminum obatnya sedangkan Cantika makan dibelikan oleh asisten papahnya. Cantika berharap esok lebih baik daripada hari ini.
Klo ada yg mau paling liat bawah nya ( jaman sekarang meh nyari perawan susah/Facepalm//Facepalm/)
a