Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 06
Pelajaran terakhir pun berjalan dengan tenang, Klarissa belajar dengan fokus mendengarkan penjelasan guru didepan kelas.
Hingga bel berbunyi, waktunya pulang. Klarissa mengemasi buku-bukunya lalu melangkahkan kakinya keluar kelas tanpa menoleh kebelakang ataupun kesamping. Tatapan Klarissa saat ini lurus kedepan tak mau menoleh kebelakang, begitulah tujuan hidup Klarissa saat ini, dia ingin lurus kedepan untuk mencapai mimpi-mimpinya. Sesampainya diparkiran geng warior seperti biasa duduk di motor sportnya menunggu suasana agak sepi baru pulang.
Sesampainya diparkiran Klarissa langsung masuk kedalam mobilnya tanpa menoleh kearah bagas yang duduk diatas motor sportnya. Klarissa melajukan mobilnya keluar sekolah hingga Klarissa sampai di tempat salon langganannya.
Klarissa "Mbak... Potong rambut clasic bob!" Tutur
Mbak yang akrab dipanggil Rini tersebut menatap Klarissa salah satu langganannya "Serius Klarissa... rambutnya mau dipotong clasic bob?"Tanya Yuvi.
Klarissa tersenyum "Serius kapan Klarissa pernah bercanda mbak!" Kekeh Rini.
"Kamu nggak sayang sama rambutmu, rambutmu bagussan dipanjangin begini!" Tutur mbak Rini
"Gerah mbak... Bikin ribet!" Jawab singkat Klarissa
"Oke... Siap... Awas nanti jangan nangis setelah dipotong!" Ujar Rini
"Ngapain nangis mbak malahan saya akan tertawa lebar, karena rambut ini bikin saya nggak bisa gerak bebas!" Terang Klarissa
"Oke... Oke...!" Ujar Rini
Klarissa sudah siap duduk menunggu Rini mengambil perlengkapannya, saat Rini datang "Kamu beneran kan mau dipotong clasic bob?" Tanya Rini memastikan
"Iya mbak sudah berapa kali aku bilang?" Tutur Klarissa
Rini mengangguk menyisir rambut Klarissa, setelah dirasa sudah rapi Rini memotong rambut Klarissa.
Klarissa menatap wajahnya dicermin "Lo nggak butuh jadi pengemis untuk dapat perhatian mereka Klarissa... Berubah jadi diri sendiri itu sangat membahagiakan... Lo harus nikmati hidup lo saat ini... Tinggalin yang membuat lo sedih, terluka karena sekarang lo nggak butuh mereka lagi!" Batin Klarissa
"Wah... Penampilanmu kali ini Oke banget Klarissa... Lebih fresh nggak kayak nanggung beban!" Tutur Rini menantap wajah Klarissa dicermin.
Klarissa tersenyum "Iya mbak... Lebih Oke banget malahan, makasih sudah disulap jadi begini... Tangan mbak Rini memang tangan ibu peri... Merubah yang buruk jadi baik!" Kekeh Klarissa
Rini tertawa dengan pujian anak SMA kelas 10 ini "Mau sekalian perawatan nggak biar kulitnya lebih kinclong?" Tanya mbak Rini
"Boleh... Biar penampilanku nggak nanggung-nanggung, sekali berubah dari ujung rambut sampai ujung kaki!" Tuturnya
Rini tertawa dengan ocehan Klarissa"Ayo ikut mbak kedalam!" Rini menarik Klarissa
Klarissa ketiduran mendapatkan perawatan dari salon Rini sampai tubuh yang tadinya terasa berat kini menjadi sangat ringan untuk dari salon Rani sampai tubuh yang tadinya terasa berat kini menjadi sangat ringan untuk melangkah.
Setelah beberapa jam perawatan Klarissa membayar semuanya kini langkah selanjutnya ke mall untuk membeli pakaian sesuai kemauannya. Klarissa membeli beberapa hoodie oversize, hotpants, kaos oblong, topi, sepatu snaker. Tentunya kali ini Klarissa membeli sesuai kemauannya bukan untuk menarik perhatian siapapun lagi. Sampai beberapa jam Klarissa berputar-putar dimall dengan paper bag yang sangat banyak.
Langkahnya agak kesusahan karena memang kali ini Klarissa bisa dibilang lagi khilaf.
Tanpa disengaja Klarissa menabrak seorang laki-laki yang berdiri ditengah jalan dengan memandang handphone ditangannya.
Buuuggkk...
Semua paper bag ditangan Klarissa berserakan dilantai, Klarissa mengambil paper bag yang berserakan tersebut tanpa mengoceh seperti perempuan pada umumnya sedangkan laki-laki yang berdiri ditengah jalan tersebut menatap Klarissa dengan tatapan tak percaya "Dia cewek bukan sih... Biasa kalau cewek banyak omong!" Laki-laki itu masih termenung.
Klarissa menoleh kearah laki-laki tersebut dan laki-laki tersebut membantu Klarissa mengambil paper bagnya "Sorry!" Ujar Juan
Klarissa tersenyum "it's okay!" Singkatnya
Juan menatap Klarissa dengan pandangan yang sulit diartikan "Biar gue bantu sampai mobil!" Tutur Juan
"Oke... Gue nggak akan nolak bantuan dari lo!" Ujar Klarissa
Juan tersenyum dengan gadis yang memakai baju seragam SMA ini "Mau makan dulu nggak?" Tanya Juan
"Boleh... Tapi ditraktir nggak?" Tanya Klarissa tanpa tau malu
Juan tertawa dengan pertanyaan Klarissa karena menurutnya ada yah cewek seperti Klarissa biasanya kalau pertama kali bertemu seseorang minimal menjaga image tapi lain dengan gadis yang memakai baju seragam SMA didepannya "Ditraktir... Lo tenang aja duit gue banyak kok!" Tuturnya
"Mantap kalau gitu... Kita makan di resto sana saja, gue lagi pengen makan seafood!" Tuturnya Klarissa lagi tanpa ada rasa malu.
POV author : wahh..wahh jadi cewek benar-benar yaa Klarissa ini...😁😁😁🫢🫢
jika jadi author, hehehe pasti sama si.😁😉
next ke ceritanya yaa...
Juan tertawa dengan pertanyaan Klarissa karena menurutnya ada yah cewek seperti Klarissa biasanya kalau pertama kali bertemu seseorang minimal menjaga image tapi lain dengan gadis yang memakai baju seragam SMA didepannya "Ditraktir... Lo tenang aja duit gue banyak kok!" Tuturnya
"Mantap kalau gitu... Kita makan di resto sana saja, gue lagi pengen makan seafood!" Tuturnya Klarissa lagi tanpa ada rasa malu
Juan mengangguk menuruti kemauan Klarissa ,sesampainya diresto Klarissa memesan makanan begitu juga dengan Juan, sesekali Juan menatap gadis didepannya "Lo sendirian?" Tanya Juan
Klarissa mengangguk "Iya gue sendirian... Saat ini gue nggak punya teman!" Tutur Klarissa menatap kearah depan
Juan menatap Klarissa "Gue mau jadi temen lo, kalau lo mau!" Tutur Juan
Klarissa menatap Juan "Oke... Sekarang gue nggak nutup berteman dengan siapapun... Kenapa lo mau jadi teman gue?" Tanya Klarissa
Juan memandang lekat gadis didepannya "Pengen aja gue... Nggak harus ada alasan kan untuk berteman?" Ujar Juan
Klarissa tersenyum "Iyalah... Kalau berteman
ada maunya itu namanya apa... Ya istilahnya gue udah lupa!" Ujar Klarissa memikirkan perkataannya
"Memanfaatkan pertemanan!" Ujar Juan
POV author : wahhh Juan kayaknya suka sama Klarissa niehh,cie.. ciee..cie..😁😁🫢
Klarissa tersenyum mengangguk "Jadi sekarang kita berteman nih?" Juan
"Yups!" Singkat Klarissa
Juan mengulurkan tangannya "Juan... Kalau lo?" Tanya Juan
Klarissa mengepalkan tanganya kedepan tangan Juan, Juan mengubah tangannya juga mengepalkan tangannya lalu tangan mereka sama bersentuhan "Klarissa!" Ujar Klarissa
Juan tersenyum memandang cewek didepannya "Kelas berapa... Gue tebak ya?" Ujar Juan
Klarissa mengangguk "Kelas 10... Benar nggak?" Tanya Juan
"Yups... Tebakkan lo bener kalau lo SMA juga?" Tanya Klarissa
"Gue udah kuliah semester 7!" Ujar Juan
Klarissa tertawa "Hahaha... Jadi kakak mau berteman sama anak bau kencur?" Tanya Klarissa
"Kenapa... Anak bau kencur kalau kayak lo, gue mau!" Tutur Juan
Klarissa mendadak diam "Maksud kakak apaan?" Tanya Klarissa dengan memanggil kakak karena usianya tentu diatas Klarissa
"Lo asik... Nggak kayak cewek lain banyak drama mencari perhatian, lo apa adanya gue mau berteman dengan lo!" Tutur Juan
Klarissa mengangguk "Oke... Makanannya udah datang... Gue lapar, setelah makan jangan kabur karena duit gue udah abis!" Tutur Klarissa
Juan tertawa mendengar perkataan Klarissa "Gue nggak akan kabur... Lo tenang aja, makan yang banyak apapun yang lo mau gue traktir!" Tutur Juan
"Oke... Mari kita makan!" Klarissa
Juan lagi-lagi dibuat tersenyum dengan tingkah gadis kelas 10 SMA didepannya. Klarissa makan dengan lahap hingga tandas tak tersisa begitu juga Klarissa makan lahap tanpa sisa...
"ALHAMDULILLAH!" ujar Juan dan Klarissa bersamaan
"Eh... Kita kompak!" Ujar Klarissa
Mereka tertawa bersama "Kali ini nafsu makan gue lagi meningkat gara-gara makan sama lo!" Tutur Juan
Klarissa tertawa "Jangan mengkambing hitamkan gue... Kakak emang rakus!" Kekeh Klarissa
"Iya-iya tebakkan lo bener banget!" Ujar Juan
"Udah sana bayar dulu, gue takut dicariin orang rumah!" Tutur Klarissa
Juan mengangguk membayar makanannya kekasir sementara Klarissa
tertenyum getir "Dicariin orang rumah... Nggak akan mungkin mereka tidak perduli lagi!" Gumamnya
Setelah membayar Juan membantu Klarissa memegang paper bagnya, mereka berjalan layaknya sepasang kekasih "Belanjaan lo banyak banget... Mana sendirian lagi, coba nggak ketemu gue, pasti lo kesusahan!" Tutur Juan
Klarissa mengangguk "Iya kak... Untung ada kakak jadi sekalian kenyang deh!" Ujar Klarissa terkekeh
Klarissa "Lo ini...!" Ujar Juan memegang kepala mereka tertawa bersama layaknya orang sudah kenal lama tanpa ada rasa canggung apapun. Pembicaraan mereka random sesekali mereka tertawa ngakak membuat pengunjung yang lain melihat kearah mereka.
Sesampainya diparkiran Juan memasukkan semua paper bag ke mobil Klarissa
"Thanks... Ya kak untuk semuanya!" Tutur Klarissa
"Oke... Next time kakak traktir lagi kalau ketemu!" Ujar Juan
"Oke.... See you next times!" Tutur Klarissa
Klarissa melajukan mobilnya
"TERNYATA SEBAHAGIA INI JADI DIRI SENDIRI!" Gumam Klarissa
Author : Benar kata Klarissa harus jadi diri sendiri yaa😃 tapi jagan yang nggak tahu malu.🤣🤣😁
JANGAN YAA DEH YAA JANGAN.🤣🤣