Karena hidup dalam kesederhanaan dan nyaris tak punya apa-apa. Alena dan Keluarganya selalu di hina dan tak henti-hentinya di rendahkan oleh keluarga sepupunya yang termasuk orang berada.
Alena semakin di kucilkan ketika gadis itu di ketahui telah menjalin hubungan dengan pria yang bernama Pradipta Devano Syahputra. Pria yang berprofesi sebagai seorang montir di salah satu bengkel di kota itu.
Namun siapa sangka, Di balik pakaian kotornya sebagai montir, Alena di buat terkejut setelah mengetahui bahwa Devano ternyata seorang Ceo yang kaya raya..
•••••
"Terserah mereka ingin merendahkan mu seperti apa. Yang penting cintaku padamu tulus. Aku janji akan membahagiakanmu serta membungkam mulut mereka yang telah menghina mu dan keluarga mu.." Pradipta Devano Syahputra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laporan Di Tolak
Devano memarkirkan motor bututnya di tempat parkir yang memang sudah ada untuk para karyawan nya maupun pelanggan. Pria tampan itu membuka helmnya hingga wajah tampan Devano terpampang nyata di sana.
"Wih.. Ini akhirnya si Bos Devan datang juga. Kirain gak masuk Mas.." Ucap Lutfi, Salah satu karyawan yang Devano percayai memegang bengkel serta gaji para karyawan yang lain.
"Mana mungkin aku libur Lut.. Bengkel ini kerjaan yang paling aku suka.." Jawab Devano seraya melenggang masuk. Langkah pria itu terhenti begitu melihat mobil mewah di sana.
"Kapan Joe kesini?" Tanya Devano pada semua yang ada di sana. Jelas dia sangat hafal satu persatu mobil bahkan plat nomor mobil milik para circlenya.
"Barusan Mas.. Tapi udah pulang. Katanya ada keperluan penting.." Jawab salah satu dari mereka. Devano memang bos mereka. Dia yang menggaji semua para karyawan. Tapi meskipun dengan begitu, Devano terkenal dengan kepribadian yang ramah. Walaupun pria itu menyandang seorang bos, Devano sangat berbeda dengan bos-bos lainnya yang hanya bisa ongkang angking kesana kemari melihat atau mengontrol anak buahnya yang sedang bekerja. Kalau ada kesalahan di marahi, Potong gaji atau bahkan bisa di pecat.
Tapi tidak dengan Devano. Pria itu tidak pernah marah terhadap karyawannya yang bekerja. Kalau ada kesalahan di lihat apa salahnya dulu. Menegur pun dengan Nada yang rendah. Atau mengajarkan hal yang karyawan baru yang masih kurang paham.
Devano termasuk bos idaman. Ini baru jadi bos, Kalau jadi suami mungkin lebih idaman lagi.
"Apa Joe tidak mengatakan apapun?
"Tidak Mas.. Cuma bilang mau servis mesinnya doang. Katanya kurang enak gitu.." Devano mengangguk. Pria itu masuk ke dalam ruangannya. Tak lama Devano keluar dengan pakaian montirnya.
Devano siap bertempur dengan alat-alatnya. Bengkel miliknya ini tak pernah sepi pelanggan. Semua orang sudah tahu kalau Devano adalah bos bengkel tersebut. Yang tidak mereka tahu, Devano adalah putra tunggal Tuan Rafael. Karena sampai saat ini, Devano enggan memunculkan wajahnya di hadapan publik. Selain itu, Alena juga adalah salah satu orang tidak tahu siapa Devano.
Bahkan ketika Alena datang untuk menemui Devano di bengkelnya. Devano tak mengaku kalau dialah bosnya. Devano tetap mengatakan kalau dirinya hanya seorang karyawan biasa.
"Motor Ale sudah selesai belum?
"Sudah Mas.. Ini baru juga selesai.." Devano melihat motor sang kekasih yang katanya baru selesai itu. Devano menghela nafas panjang, Sebenarnya Devano ingin membelikan motor baru untuk pujaan hatinya itu. Tapi ini belum tepat waktunya.
"Beliin Mas pacarnya.. Kasihan, Motornya gak pulang-pulang dari sini.. Waktunya minta adek itu motor. ." Celetuk salah satu dari mereka. Devano terdiam, Semua karyawannya memang tahu kalau dia anak orang kaya.
"Bener Mas.. Saya perhatikan, Mbak Ale itu orangnya tulus.. Mas mau nunggu apalagi?
"Iya juga ya.. Kalian benar.." Apa yang di katakan oleh mereka ada benarnya juga. Akan lebih baik kalau Devano jujur dari sekarang. Sudah saatnya Alena bahagia.
****
Bagas keluar dari kamar mandi dengan tubuh kaku dan kaki yang sedikit mengangkang. Sungguh rasa nyeri itu masih ada meskipun tak separah semalam. Tendangan maut Alena sangat mematikan, Untung hanya dua kali. Bagaimana andai Alena melakukan tendangan lebih dari dua kali seperti kata netizen. Mungkin sekarang dia sudah tak bisa bergerak alias lumpuh.
"Mas.. " Dilla mendekat membantu sang suami yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kok ke kamar mandi gak bilang aku sih.. Kan aku bisa bantu.." Bagas menggelengkan kepalanya.
"Gapapa.. Kamu kayanya sibuk banget deh..
"Iya Mas.. Ini aku lagi mau siap-siap ke kantor polisi. Aku mau ngelaporin perbuatan Alena yang sekarang. Biar aja dia di penjara biar kapok.." Bagas hanya diam tak bereaksi apapun. Dia juga bingung hendak bagaimana.
Tok
Tok..
"Dil.. Ayo berangkat sekarang..
"Iya bu.." Dilla menatap sang suami. " Mas..Kamu tunggu disini saja ya.. Atau kamu istirahat aja okey.." Bagas mengangguk. Dilla mencium pipi sang suami lalu mengambil Tas nya.
"Aku berangkat Mas.. Da ...
.
.
.
Dari rumah berangkat bersama ibunya. Dilla begitu bersemangat sekali. Begitupun dengan Wina yang tak sabar ingin melihat Alena di tangkap oleh polisi.
Pasti gadis itu berteriak meminta tolong. Minta di lepaskan atau mengatakan "Pak, Saya tidak salah" Ya, Mungkin seperti itulah bayangan mereka.
Tapi apa daya, Semua yang mereka bayangkan tak sesuai. Setelah melaporkan Alena serta menyerahkan bukti dengan memperlihatkan video live tersebut. Laporan mereka tidak di terima. Yang ada Laporan tersebut di tolak.
"Tapi pak.. Sudah jelas disini kalau wanita itu telah melakukan kekerasan terhadap suami saya. Gara-gara dia suami saya kesakitan semalaman.." Ucap Dilla yang masih tak percaya dengan penolakan laporannya. Dilla dan Wina saling pandang.
"Harusnya sebelum kalian datang kesini kalian itu pikir dulu. Yang seharusnya melapor itu adalah gadis yang bernama Alena ini. Dalam video itu sudah jelas kalau suami anda lah yang salah hendak melecehkan sodari Alena. Wajar kalau dia membela diri.. Dan kalian selaku keluarga bukannya mendengarkan penjelasan Alena justru malah lebih membela pelaku. Sebelumnya saya minta maaf. Saya menolak laporan ini.. " Ucap Polisi tersebut dengan tegas dan lugas.
Wina merasa marah atas dengan penolakan ini. Wanita itu bangkit menatap tajam pria muda yang masih tampan itu.
"Saya tidak terima ini! Saya ingin Alena di tangkap atas tuduhan kekerasan.. Saya..
"Pintunya keluarnya di sebelah sana Bu, Kalau Anda lupa.." Polisi itu menunjukkan pintu. Mengusir Wina dan Dilla secara halus.
"Mau keluar sendiri atau saya seret?" Dilla menarik ujung pakaian Wina. Dengan perasaan yang kesal, Sepasang ibu dan anak itupun pulang tanpa mengatakan apapun.
Seperginya dua wanita itu. Polisi tadi menghubungi seseorang.
"Halo..
"Halo.. Tadi mereka kesini Tuan..
"Bagaimana?
"Seperti perintah anda tadi malam.. Saya tolak laporan mereka..
"Bagus...
Panggilan terputus. Pria itu menghela nafas panjang lalu kembali duduk melanjutkan pekerjaannya.
****
Sampai di rumah Wina dan Dilla menggerutu tak jelas.
"Aaaaarrrggg! Kita gagal bu.. Kita gagal memenjarakan Alena! " Dilla memijit pelipisnya merasa pusing.
"Ibu juga gak tahu.. Kok bisa laporan kita ini di tolak.. Makin besar kepala itu anak.." Dilla beranjak.
"Aku mau ke kamar dulu bu.. " Dilla pergi ke kamarnya bersama Bagas. Orang tua Bagas pun sudah pulang.
Begitu masuk ke kamar, Dilla melihat Bagas yang sepertinya gelisah sekali.
"Mas, Kamu kenapa? Kok kayak gelisah gitu.." Bagas menghela nafas panjang.
"Tadi Pak Andika telpon.." Dilla duduk di sebelah sang suami.
"Apa katanya Mas.. Ini gak ada hubungannya dengan Video itu kan?" Bagas mengangguk.
"Ini ada hubungannya dengan video itu..
"Terus apa kata pak Andika?" Tanya Dilla karena merasa penasaran.
"Katanya kita harus buat video permintaan maaf ke Alena. Selain itu, Setelah kita masuk kantor kita harus minta maaf ke Alena di hadapan semua karyawan.." Mata Dilla melotot tak percaya.
"Apa!! Kamu serius Pak Andika bilang begitu?
"Iya, Pak Andika yang bilang kayak gitu..
"Gak mau! Sampai kapanpun aku gak mau minta maaf sana gadis miskin itu!.." Mau di taruh mana mukanya kalau sampai seorang Dilla minta maaf ke Alena.
"Tapi pak Andika mengancam kita. Kalau kita tidak meminta maaf, Kita akan di pecat dan nama kita akan di Blacklist.. Kalau nama kita di daftar hitam, Jelas kita dalam bahaya..
"Hahh!
.
.
.
TBC
gantung LG