hai ini karya baruku guys. aku pemula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon upilBTS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
malam di club
di sudut kota yang gemerlab, sebuah club malam berdiri megah dengan lampu lampu neon yang berkedap kedip menyoroti para pengunjung yang tenggelam dalam dentuman music dan gemerlab dosa. dibalik dinding kaca berwarna gelap dua pria duduk di ruangan VIP, terpisah dari hiruk pikuk dunia luar maximilian wolf dan lukas, dua nama yang ditakuti di dunia bawah tanah, menikmati bourbon mereka dalam keheningan yang mengintimidasi.
maximilian, pria dengan sorot mata setajam belati mengenakan jas hitam elegant yang membingkai tubuhnya dengan sempurna. setiap gerakanya tenang, terkontrol, penuh wibawa. di sebelahnya lukas duduk dengan postur santai, tetapi sorot matanya menyimpan bahaya yang tak tersirat, dia sama liar dengan maximilian dan sama sama mematikan.
di antara obrolan bisnis mereka seorang wanita dengan gaun merah menyala mendekati maximilian, senyumnya penuh godaan, bibirnya yang berlapis lipstik tebal menyiratkan keinginanya, ia mencondongkan tubuhnya jemarinya mencoba menyentuh bahu maximilian yang tegap dan gagah.
namun sebelum ia sempat menyentuhnya suara tembakan terdengar.
darah mengalir di antara lampu temaram, wanitaitu terjatuh dengan mata terbelalak, sebuah lubang kecil menganga di keningnya. para pengunjung berteriak tetapi tak ada satupun yang mendekat, karna tahu seberapa berpengaruhnya maximilian.
Maximilian menurunkan pistolnya dengan tenang ekspresinya tetap tak terbaca
"saya tak suka disentuh wanita lain selain istriku"ujarnya dengan nada rendah, seakan perbuatanya barusan hanyalah hal sepele.
lukas terkekeh pelan mengangkat gelas bourbonnya"kita memang terlalu pilih pilih tentang wanita"ujarnya sebelum menyesap minumanya dengan tenang.
mata tajamnya melirik seorang pelayan yang beringsut mundur, ketakutan"bersihkan"perintahnya dingin, sang pelayan mengangguk cepat lalu menyeret tubuh tak bernyawa itu menjauh.
setelah kejadian itu. club berjalan seperti biasa, music tetap mengalun, meski suasana sedikit menegang.
lukas mengeluarkan sebuh perangkat dari sakunya dan meletakannya di meja, sebuh layar kecil yang menampilkan rekaman cctv dari apartement ruka, wanita yang berhasil membuatnya tertarik, sorot matanya melunak saat melihat gadis itu tengah membaca buku di sofa, sesekali menggigit bibirnya sendiri tanpa sadar.
Maximilian yang duduk di sebelahnya menatap layar itu yang menampilkan ahzel istrinya ia tampak sedang mengikat rambutnya mengenakan kemeja putih yang terlalu kebesaran di tubuh mungilnya, pemandangan itu membuat rahangnya mengeras.
"kapan"tanya maximilian suaranya turun satu oktaf lebih gelap
" saya memasang cctv saat saya anda suruh menculik ruka".
"jangan mengintai gadisku" ujarnya mengancam lukas
"tidak saya hanya mengintai gadis saya tuan"
Maximilian mengangguk pelan lalu menyandarkan punggunya ke sofa
"jika ada yang mendekatinya aku akan membunuhnya tanpa ragu".
lukas tersenyum miring" saya juga wanita yang sudah menjadi milik kita tidak untuk disentuh semberangan tangan."
mereka kembali menyesap bourbon mereka dalam keheningan yang penuh pemahaman. di dunia mereka yang penuh darah dan penghianatan, hanya ada satu aturan mutlak kesetiaan mereka tak terbagi.
mereka melihat banyak orang antara pria dan wanita melakukan hal yang tak senonoh dan fulgar tapi tak sedikitpun mereka tertarik mencicipi atau melakukan penyatuan dengan wanita disana.
mereka memiliki prinsif jika kesucian mereka hanya akan wanita mereka yang bisa menikmatinya begitupun sebaliknya.
maximilian dan lukas pun tak mau mencoba wanita yang hanya bisa mengangkang saat diberi uang menurut mereka itu hal yang rendahan dan tak bermoral
hi gyus💋.