NovelToon NovelToon
Menantu Yang Membuktikan Diri

Menantu Yang Membuktikan Diri

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Idam Kristiani

Seorang gadis cantik dan baik hati bernama Tasya .
Tasya terlahir dari keluarga kaya.
ayah Tasya bernama Pak Santo merupakan seorang pengusaha terkaya dan terkenal.
ibu Tasya juga seorang designer terkenal.

Tasya memiliki kekasih bernama Rio ,yang juga bekerja sebagai menejer di perusahan ayah nya Tasya .Namun Rio Tidak mengetahui kalau Tasya adalah anak dari pemilik perusaan tempat ia bekerja.

Tasya yang bosan dengan kehidupan nya yang bergelimang harta ingin bekerja ,namun ia lebih memilih bekerja sebagai pelayan di sebuah supermarket ,Tasya tidak ingin jika kekasihnya mengetahui bahwa ia adalah anak dari pemilik perusaan tempat nya bekerja .

keluarga Rio sangat Tidak menyukai Tasya sebab yang mereka ketahui Tasya hanya seorang pelayan di supermarket dan tidak cocok bersanding dengan anaknya yang menejer di sebuah perusahaan yang sangat besar dan terkenal.

hingga suatu hari Rio ingin menikahi Tasya walaupun tanpa restu dari orang tuanya serta persetujuan dari saudaranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idam Kristiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hari sial Bu hanin

Pagi ini rencana nya Bu Hanin akan berkunjung kerumah anak dan menantunya . Ia sangat bersemangat untuk kesana , Bu Hanin bangun sangat pagi dan menyiapkan semua makanan baik untuk dirinya dan kedua anaknya yang masih bergantung padanya di rumah itu.

Bu Hanin setelah selesai sarapan pagi kemudian ia bersiap-siap ke rumah Tasya dan pagi ini dia pergi sendiri karena Rena ada kelas pagi katanya . Bu Hanin berusaha sampai di rumah anak dan menantunya itu sebelum jam makan siang dan sebelum Rio pulang dari kantor agar bisa menjalankan aksinya dengan mulus begitulah pikir Bu Hanin.

" ren ibu pergi dulu yah keburu siang nanti " Bu Hanin berjalan sambil menenteng tas kesayangan melenggang keluar dari rumah

" iya Bu hati-hati semoga rencana aksi ibu berhasil" teriak Rena dari dalam kamar yang kemungkinan anak itu sedang bersiap untuk ke kampus

Dengan semangat yang membara Bu Hanin menyusuri jalan dari rumah nya menuju pangkalan ojek yang ada di seberang gank rumahnya . Ia selalu membayangkan jika ia berhasil maka ia akan mendapatkan imbalan yang luar biasa dari mantan kekasih anaknya itu.

" pak ojek antar saya ke alamat ini yah" Bu Hanin menghampiri Salah satu tukang ojek yang sedang mangkal menunggu pelanggan

" jauh amat Bu " pak ojek hendak menolak untuk mengantar Bu Hanin

" bapak tenang aja nanti saya bayar berapapun itu" Bu Hanin membujuk pak ojek itu untuk mengantarnya

" yaudah deh Bu tapi bayarnya 200 ribu yah Bu" ucap pak ojek dan menyerahkan helm kepada Bu Hanin

" ok pak aman itu ,ayok kita berangkat" Bu Hanin dan tukang ojek pergi meninggalkan pangakalan ojek tersebut

saat di pertengahan jalan Bu Hanin meminta tukang ojek tersebut untuk berhenti sebentar karena ia ingin membeli buah untuk di bawa kerumah anak dan menantunya . Saat sedang memilih-milih buah Bu Hanin tak menyadari seseorang yang sedang merogoh tasnya untuk mengambil dompetnya ,saat si pelaku berhasil mengambil dompet Bu Hanin ada seorang anak berteriak

" copet....Bu dompet ibu di ambil sama bapak itu " anak itu memberitahu Bu Hanin kalau dompet yang di copet itu adalah miliknya . Kemudian Bu Hanin melihat tasnya dan benar saja dompet nya tidak ada . Bu Hanin berteriak histeris sambil berlari mengejar si pencopet beserta beberapa orang juga yang berusaha mengejar pelaku pencopetan tersebut namun hasilnya nihil pelaku tersebut berhasil kabur bersama temannya .

Bu Hanin menangis histeris ia Tidak tau apa yang akan di lakukannya semua uangnya habis di copet hanya tersisa hp milik Bu Hanin, Bu Hanin menghampiri tukang ojek yang sedang menunggu

" udah selesai Bu kita lanjut atau ibu mau berhenti lagi" tanya si tukang ojek saat melihat Bu Hanin menghampiri nya

" sebentar pak saya telpon anak saya dulu dompet saya barusan di ambil sama pencopet " Bu Hanin sudah merasa kelelahan karena mengejar pencopet ,ia hendak menghubungi anaknya Rena ataupun Hendra

" lah ibu ini gimana sih ,ini kita udah di pertengahan jalan Lo Bu saya mau balik aja deh Bu mana bayaran saya 100 ribu karena hanya pertengahan jalan " ucap pak ojek yang tidak mau lagi membuang- buang waktu nya sama Bu Hanin

" tapi pak saya sudah tidak pegang uang dompet saya di copet masa ia bapak ninggalin saya di sini" Bu Hanin membantah ucapan si tukang ojek tersebut

" ah udah lah Bu jangan banyak alasan saya minta bayaran saya sekarang " tukang ojek menyodorkan tangannya meminta upahnya mengantar Bu Hanin meskipun hanya sampai pertengahan jalan

" tapi pak....." tak sempat Bu Hanin menjawab si tukang ojek mengambil tas Bu Hanin dan mengambil uang 100 mungkin itu sisa uang Bu Hanin yang tidak ia masukkan ke dompet

" udah yah Bu saya pulang ibu usahakan sendiri bagaimana cara untuk pulang " si tukang ojek memutar balik motornya dan kembali ke pangakalan ojek

" pak tunggu saya bagaimana ....." teriak Bu Hanin saat si tukang ojek sudah melaju pergi meninggalkannya di depan toko buah

saat ini Bu Hanin sedang duduk di depan toko dan sibuk dengan benda pipih yang di tangannya ,ia menghubungi anaknya satu persatu baik itu Rena maupun Hendra

" hallo ren kamu sedang tidak sibuk kan" tanya Bu Hanin ke Rena saat sambungan telepon nya di jawab oleh Rena

" aduhh ibu ngapain sih nelpon Rena lagi sibuk Bu banyak tugas" jawab Rena di seberang telepon. Saat sedang berbicara dengan ibu nya tak sengaja ia mengeluarkan suara desahannya

" Rena kamu lagi di kampus atau di mana sih itu suara apa tadi " selidik Bu Hanin saat tidak sengaja mendengar suara yang begitu terasa sangat menjijikan

" eh i...i... itu Bu itu suara teman Rena yang lagi iseng ,biasalah anak-anak kampus suka bercanda" Rena mulai gemetar dengan pertanyaan ibunya

' aduh mampus aku kalau ibu sampai tidak percaya dengan ucapanku' batin Rena saat muncul pertanyaan Bu Hanin yang membuat jantungnya berpacu dengan kencang

" udah dulu ya bu Rena lagi ngerjain tugas ini bareng teman-teman " ucap Rena dan memutuskan sambungan telepon yang belum sempat di jawab oleh ibunya

" aduh Rena kebiasaan belum juga selesai ngomong sambungan telepon udah di putus aja ,tapi tunggu dulu kok rasanya aneh yah katanya di kampus kok hening dan tiba-tiba juga ada suara desahan kayak orang yang sedang......ah sudah lah mungkin benar ia sedang berada di kelas dan ada temannya yang iseng mengeluarkan suara aneh itu" Bu Hanin berusaha menepis pikiran buruk terhadap putrinya itu karena yang ia tau anaknya adalah perempuan baik-baik dan tidak banyak bertingkah

" aduh aku harus gimana ini masa ia aku terus-terusan di sini kayak gembel sih ,apa aku telpon Hendra aja kali ya buat menjemput ku di sini " Bu Hanin meraih benda pipih dari dalam tasnya dan mencari kontak yang bernama hendra yang tertera di gawainya itu

" hallo hen kamu bisa jemput ibu di depan toko buah di jalan xxx nggak? Ibu tidak bisa pulang tidak punya uang lagi" ucap Bu Hanin saat Hendra sudah mengangkat telponnya

" maaf Bu Hendra lagi sibuk ,udah ya Bu" Hendra memutuskan sambungan teleponnya dan membuat Bu Hanin semakin kesal

"arghhhh sial sekali aku hari ini udah dompet di copet punya anak juga tidak berguna sama sekali ,bagaimana bisa aku kembali kerumah kalau begini caranya " Bu Hanin meraup wajahnya karena kesal dengan kedua anaknya yang di rasa Tidak berguna

" apa aku telpon Rio aja ya untuk menjemputku di sini dan membawaku ke rumahnya da aku bisa melakukan aksiku saat ia sudah pergi " ide busuk mulai muncul di benak Bu Hanin. Ia meraih ponselnya dan menghubungi Rio

" hallo bu ada apa siang- siang begini telpon Rio " ucap Rio di seberang telepon saat ibunya menghubunginya

" nak ibu habis kecopetan di depan toko buah di jalan xxx ,tadi ibu hendak berkunjung kerumah kalian dan ibu berhenti di toko buah untuk membeli buah tapi sialnya ibu di copet saat sedang memilih buah segar" Bu Hanin memasang akting sedihnya kepada Rio

" terus ibu kenapa menghubungi Rio" ucap Rio yang sudah geram dengan Bu Hanin apalagi setelah ia mengetahui jika bapaknya Rio hanya di manfaatkan oleh Bu Hanin untuk menghancurkan keluarga majikannya dulu

" nak ibu minta tolong jemput lah ibu dari tempat ini ,ibu sudah tidak memiliki uang lagi untuk ongkos pulang " keluh Bu Hanin dengan intonasi suara yang sengaja di buat sesedih Mungkin

" tapi Bu Rio masih banyak pekerjaan di kantor ,gini aja deh Bu aku kirim ojek online untuk mengantar ibu pulang ibu jangan kemana-mana tunggu saja di situ nanti biar Rio yang bayarin" ucap Rio sebenarnya ia tidak banyak kesibukan namun ia malas untk bertemu dengan Bu Hanin

" tapi nak ibu mau pulang nya sama kamu" rengek Bu Hanin yang ingin di jemput oleh Rio

" aku bilang aku tidak bisa Bu ,atau ibu mau di situ sampai malam" ancam Rio ke bu Hanin

" yaudah deh ibu tunggu ojek nya di sini" mau tidak mau Bu Hanin mengikuti perkataan Rio

" sial sekali aku hari ini " ucap Bu Hanin kembali duduk di kursi yang ada di depan toko sambil menunggu tukang ojek

bukannya bersyukur Bu Hanin Rio kasih mau membantunya ini malah menggerutu.

1
Mamimi Samejima
Wajib lanjutin ceritanya thor!
Idam Kristiani: baik kakak🙏🙏mohon bersabar yah menunggu cerita selanjutnya
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bahasanya mudah dipahami dan dialognya bikin aku merasa ikut dalam ceritanya.
Idam Kristiani: terimakasih kak ,mari dukung saya sebagai penulis pemula. semoga tulisan saya menjadi inspirasi🙏☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!