Proses revisi. Harap maklum
Sebuah kisah yang menceritakan keponakan angkat dan om angkatnya. Semua berjalan normal pada awalnya. Namun, karna kecelakaan yang menewaskan keluarganya membuat Om angkat sangat membenci keponakan angkatnya. Tapi, tak di sangka benih-benih cinta tumbuh di hati mereka.
Kebahagian itu tidak bertahan lama. Karna suatu hari kesalah pahaman mendera hubungan mereka.
Penasaran kam? Yuks baca.
Plak, satu tamparan melayang di pipi mulus Bella hingga dia tersungkur. Bella yang bingung apa kesalahannya hanya bisa beringsut mundur.
"Ma-mas, anak kita!" Bella terisak, saat merasakan ada darah mengalir diantara kedua pahanya.
Aska menjambak rambut Bella dengan kasar, "Kau, masih berani menyebut itu anaku!" teriak Aska. Lalu dia melepaskan jambakannya dengan kasar.
Bella berjalan terseok-seok, dia takut suaminya kembali menyiksanya.
6 Tahun berlalu, mereka dipertemukan kembali dan setelah mereka bertemu kembali, Aska baru mengetahui bahwa selama ini dia telah salah paham terhadap istrinya.
Semua cara telah dia lakukan untuk mendapatkan maaf dari Bella. Namun, Bella yang sekarang bukan Bella yang dulu. Sehingga Aska harus berjuang untuk mendapatkan maaf dari Bella.
Diawal banyak bawang
Di tengah-tengah kebucinan bertebaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps8
"Bel. ini obat Bella, dua hari lagi kita cuci darah," ucap Andra sambil menyerahkan obat yang tengah dia tebus.
Bella pun hanya mengangguk.
"Ayo ka Andra anter pulang!"
"Gak usah ka. Bella naek ojol aja," tolak Bella dengan sopan.
"Dah. Gak usah pikirin Aska. Si Aska masih di kantor. ka Andra lapar kita makan dulu di luar!" tegas Andra dengan nada yang tak terbantahkan.
Bella pun mengangguk.
Mereka tiba di di restoran.
Andra memesankan banyak sekali hidangan untuk Bella sampai Bella keheranan.
"Seandianya makanan ini bisa di bungkus, rumayang kan besok bisa masak enak lagi," ucap Bella dalam hatinya.
Mereka pun makan dengan hening.
"Bell, tunggu dulu bentar ya ka Andra mau ke toilet."
Bella pun mengangguk.
Sekitar 15 menit kemudian, Andra datang dengan beberapa kresek di tangannya.
"Bell ka andra bungkusin makanan buat Bella taro di kulkas besok tinggal di angetin!"
"Kenapa ka Andra repot-repot bungkusin buat Bella?" tanya Bella. Namun dalam hatinya Bella berteriak kegirangan.
"Dah lah ga apa-apa. Ayo kita pulang! ka Andra harus jemput Aska."
Di ruangan Aska.
Lelaki tampan itu tampak sangat frustasi. Mata nya memandang ke jendela. Hanya ada tatapan kosong di matanya. Sesekali Aska memijat keningnya dan terlihat jelas Aska meneteskan air matanya. Entah apa yang di pikirkan Aska hingga dia terlihat sangat frustasi.
Ceklek. Andra membuka pintu tanpa mengetuk.
"Ka ayo balik!" teriak Andra dari dekat pintu.
"Lu bisa ga sih ketuk pintu dulu sebelum masuk!" omel Aska saat Andra bersikap kurang ajar seperti biasanya.
"Serah dah. Mau balik ga lu? udah jam 8 nih."
"Gue balik sendiri. tinggalin mobil, biar gue nyetir sendiri."
"Yakin lu?" tanya Andra lagi.
Tanpa menjawab Andra. Aska pun memutar kursi lagi ke arah jendela.
Dan akhir nya Andra pun pergi.
Setelah Andra pergi seseorang menelpon Aska.
"Apa kau sudah menerima info?" tanya Aska pada orang disebrang sana.
"Sepertinya saya harus mencari di luar negri tuan," jawab si penelpon itu.
"Baiklah. Pergilah! aku memberikan waktu mu satu bulan. Dan ingat jangan sampai ada yang tau! jika kau sudah menemukannya bayar mereka berapapun yang mereka mau! kau mengerti?" ucap Aska dengan nada tegas
"Baik tuan saya mengerti."
Mendengar penelpon belum mendapatkan yang Aska mau menambah rasa frustasi di diri Aska. Aska pun mengeluarkan sesuatu dari brangkasnya. Yang tak lain adalah botol minuman ber alkohol.
Setelah meminum satu botol minuman ber alkohol. Aska pun memutuskan untuk pulang dengan keadaan yang setengah mabuk, Aska pun meminta satpam yang berjaga di kantor untuk menyupir mobilnya.
Sesampai nya di depan rumah. Aska menyuruh satpam membawa mobilnya. Dan
Aska pun berjalan ter seok-seok ke dalam rumah.
Ceklek.
Ketika Aska membuka pintu. Brugh tubuh Aska terjatuh karna mabuk.
Saat aska masuk. Bella Sedang ada di dapur. Bella yang sedang minum sampai menjatuhkan gelas di tangannya karna terkejut.
Dengan ragu Bella mengahapiri Aska.
"Duh gimana ni, Om Aska mabuk, siapa yang bawain ke kamar," Bella bergumam dalam hati. Rasanya Bella ingin sekali membopong tubuh Aska. Tapi Bella tidak senekat itu menyentuh tubuh Aska, bisa-bisa Bella di maki habis-habisan oleh Aska.
Satltu nama yang terlintas di otak Bella.
Bella pun memutuskan untuk memanggil pak Aji satpam di rumah bella.
Karna posisi Aska yang tidak sadarkan diri ada didekat pintu, Bella pun perlahan berjalan melewati tubuh aska. Sesudah Bella berhasil melewati tubuh Aska, tiba-tiba tangan bella di cekal oleh Aska
Deg
Deg.
Bella hanya diam mematung ketika tangan nya di cekal Aska. Dalam 5 tahun kebencian Aska. Ini kali pertamanya Aska memegang Bella.
Bella yang membelakangi aska menoleh ke arah Aska. Dan ternyata Aska masih Memejamkan mata knya. Bella pun brusaha melepaskan tangannya dari cekalan Aska, namun cekalan tangan Aska sangat kuat.
"Bawa aku ke kamar ku!" titah Aska tanpa melepas cekalannya.
Deg,
Lagi- lagi Bella terkejut dengan ucapan Aska. Belum hilang rasa terkejut lnya karna tangannya di cekal Aska, sekarang Bella terkejut lagi karna ucapan Aska. Rasa nya jika di perbolehkan Bella ingin sekali memeluk Aska. mengatakan bahwa Bella sangat rindu Aska, tapi sayangnya keinginan Bella tidak akan terwujud karna Aska sendiri menyentuh bella dan berbicara pada Bella dalam keadaan mabuk. Dan di pastika Aska tidak akan ingat dengan apa yang dia lakukan.
