LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sah
Seminggu berlalu,hari ini adalah hari dimana clara akan menajadi istri dari zavier. Oma jessi dan opa juan juga telah hadir di pernikahan mereka,walaupun berat memberikan mereka berdua restu. Melihat kedekatan clara dengan lili membuat opa juan dan oma jessi sepakat memberikan mereka berdua restu.
Oma jessi melihat clara yang begitu bahagia di samping zavier entah kenapa firasat buruk menghampirinya.
"Semoga firasat aku salah."ucap oma jessi dalam hati.
Opa juan dan oma jessi masih setia mendorong stroller lili mengelilingi gedung pernikahan,sembari menyapa para tamu undangan. Terlihat lili begitu tenang di atas stroller dengan mainan yang ada di sisinya.
Sinta juga masih setia di belakang oma jessi dan opa juan,sembari membawa perlengkapan lili.
"Sinta apa kamu sudah makan?"tanya oma jessi begitu perhatian kepada sinta.
"Belum nyonya."jawab sinta.
"Makanlah nak,biar lili sama kami. Kamu juga butuh energi. Maaf saya melupakan kamu sin."ucap oma jessi merasa bersalah.
Sinta langsung menggelengkan kepala."Nyonya gak salah sema sekali kok."ucap sinta yang tidak mempermasalahkannya.
"Benar kata istri saya sin,makanlah dulu nak. Biar kami yang jaga lili."sahut opa juan di angguki oma jessi.
"Baiklah tuan nyonya,saya makan dulu. Saya akan kembali secepatnya."ujar sinta.
"Gak usah buru-buru nak,lili aman kok dengan kita."ucap oma jessi.
Sinta tersenyum haru lalu mengangguk,memberikan peralatan nona lili kepada opa juan. Kemudian sinta mencari makan terlebih dahulu,perutnya minta di isi. Dari jarak jauh,sinta melihat clara calon nyonya barunya sangat kesal. Bisa-bisanya tuannya menikah dengan wanita licik,ingin sekali sinta memberitahukan kelicikan mereka berdua kepada tuan juan dan oma jessi,tetapi di satu sisi orang tuanya yang ada di kampung jadi taruhannya,dengan berat hati dia harus tutup mulut.
Beberapa saat pesta telah berakhir,para anggota keluarga berkumpul di ruang yang khusus untuk mereka.Tamu juga sudah banyak yang pulang. Clara juga telah memakai pakaian santai,tak lupa lili di tengah-tengah mereka. Zavier sebenarnya sangat risih dengan adanya lili di sampingnya,tetapi dia harus pura-pura baik di depan opa juan dan oma jessi.
"Semoga kamu bisa menjadi ibu sambung untuk lili."ucap oma jessi memecahkan keheningan.
"Iya mah."ucap clara dengan nada yang singkat.
Entah kenapa,saat clara memanggilnya dengan sebutan mama,oma jessi sangat tidak suka mendengarnya. Tetapi dia harus bersikap biasa-biasa saja.
Opa juan yang melihat jam sudah menunjukkakan angka dua belas,lalu menoleh kepada lili yang sudah tertidur di gendongan sinta.
"Zavier,lili sudah sangat lelap tidurnya,lebih baik kamu bawa dia ke kamar. Papa tidak mau dia kenapa-napa."ujar opa juan kepada zavier.
Zavier mengangguk,lalu berkata."Baik pah."jawabnya lalu mengambil alih lili dari gendongan sinta.
"Biar aku saja yang gendong lili mas."ucap clara menawarkan diri.
Zavier menggelengkan kepala,"Gak usah sayang,biar mas saja."ucap zavier lalu membawa lili menuju kamar mereka di ikuti clara di belangnya.
"Pah entah kenapa firasat aku gak baik yah."ucap oma jessi kepada sang suami,setelah clara dan zavier pergi,begitupun dengan sinta.
"Mama gak usah berpikir negatif,kita serahkan kepada yang maha kuasa."ujar opa juan,dalam hatinya dia juga merasa hal negatif,tetapi dia tidak tau meski harus bagaiamana.
Oma jessi hanya mengangguk,lalu berkata."Bagaiamana dengan penyeledikan kasus kematian anak kita pah?"tanya oma jessi mengalihkan pembicaraan.
Opa juan bernafas kasar,lalu menatap sang istri,kemudian berkata."Masih penyelidikan mah,tim kita masih bergerak sampai sekarang ini. Semoga dapat membuahkan hasil."ujar opa juan penuh harap. Sudah beberapa bulan ini,opa juan merasa ganjal dengan kematian putri tunggalnya.Opa juan mengarahkan timnya untuk menyelediki kasus putrinya secara diam-diam,dia tidak ingin seseorang tahu,termasuk zavier.
"Semoga tim kita cepat mendapatkannya yah pah,mama merasa ganjal dengan kematian putri kita."ujar oma jessi di angguki opa juan.
Setelah sampai di kamar zavier langsung menaruh lili di box yang sudah tersedia secara kasar,untungnya lili tidak terusik dengan perilaku daddynya sendiri.
"Mas."tegur clara melihat tingkah zavier.
"Biarin aja sayang,dia juga gak ke ganggu tidurnya kok. Lebih baik kamu berisih-bersih,baru kita malam pertama."ucap zavier menggoda clara.
Clara hanya tersenyum malu,dia sekarang sudah jadi nyonya briar. Impiannya sejak lama,walaupun harus bermain licik.
"Baiklah mas,tunggu sebentar.Aku ke toilet dulu,aku akan kasih kamu servis terbaik."goda clara sambil mengedipkan matanya,lalu berjalan memasuki kamar mandi.
Setelah clara masuk ke dalam kamar mandi,zavier menatap lili. Wajahnya semakin besar semakin zoya dan zavier sangat membencinya.
"Jika bukan karena papa dan perusahaan sudah aku sudah buang kamu."ucap zavier menatap tajam lili yang tertidur lelap. Selama opa juan dan oma jessi datang,zavier harus tidur dengan lili agar opa juan dan oma jessi tidak curiga.Setelah mengetahui lili bukan anaknya kandungnya,lili dia serahkan pada sinta untuk tidur bersamanya. Dan beberapa hari ini,dia kembali tidur dengan lili,walaupun lili tidur dalam box bayi.
Hingga beberapa saat,clara keluar dari toilet. Zavier yang sedang bermain ponsel langsung melirik istri barunya. Betapa terkejutnya dia,melihat clara keluar dari toilet dengan pakaian yang sangat tipis dan sangat menggoda baginya.
Clara yang melihat tatapan suami barunya ini tersenyum miring,lalu menghampirinya dengan gaya sensual.
"Kenapa kamu natap aku seperti itu mas,apa ada yang salah dengan baju aku."ucap clara.
Zavier langsung menggelengkan kepala,lalu berkata."Gak sayang,kamu sangat cantik."ucapnya lalu menghampiri clara memeluk pinggangnya.
Mereka saling tatap lalu tersenyum,hingga terjadilah malam yang penuh gairah.
Lili yang sedang tidur terusik dengan suara desahan membuat dia bangung lalu menangis. Tetapi pasangan baru ini tidak memperdulikan lili,mereka tetap melanjutkan permainan panas mereka.
~~~~
Huhh huhh..
Sinta yang sedang mimpi buruk tentang lili langsung terbangun dari tidurnya,dengan nafas tersengal-sengal.Hingga keringat membasahi tubuhnya. Entah kenapa firasatnya gak enak mengenai lili. Sinta bangun dari tidurnya tak lupa minum terlebih dahulu sebab tenggorokannya kering.
"Ya tuhan semoga nona lili tidak kenapa-napa."gumam sinta lalu meletakan gelas di atas nakas meja.
Sinta yang tidak bisa kembali tidur,beranjak dari kasur mencari udara segar.Berdiri di atas balkon samberi menatap langit yang malam ini di penuhi bintang bertabur.
"Zoya,aku merindukanmu."ucap sinta menatap langit,berharap zoya melihatnya dari atas sana."Zoya aku gak tau harus bagaiamana sekarang,mereka berdua sangat jahat dengan lili zoy. Aku takut ngomong dengan tuan juan dan nyonya jessi orang tua aku taruhannya."lanjutnya.Satu tetes air mata sinta keluar,entah kenapa dia terus kepikiran dengan lili.Dia terus berdoa kepada yang kuasa agar lili tidak kenapa-napa.
