Luke karyawan biasa berusia 21 tahun yang telah bekerja selama 2 tahun mendapatkan hidup yang normal dan bahagia serta sangat jarang orang lain dapatkan namun, suatu hari saat Luke sedang beristirahat di atap kantor nya entah petir dari mana datang menyambarnya.
Luke kemudian bereinkarnasi di dunia Fidla di sebuah desa perbatasan Burthog Kingdom. Luke tumbuh di keluarga bahagia dan akhirnya memiliki seorang adik perempuan, Luke merasa sangat bahagia sebelum akhirnya perang merajalela dan menghancurkan desa nya.
Kedua orang tuanya terbunuh Luke juga terpisah dengan sang adik yang baru berusia 3 tahun.
Bagaimana Luke akan menemukan adik nya dan mengembalikan kehidupan normal dan bahagia nya? silahkan ikuti kisah petualangan Luke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfa-RZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 30, Liontin kaca
Bengkel Luke
"Hehe kali ini apa yang akan kamu buat?" Khajit tampak antusias saat Luke sedang fokus pada papan sketsa nya karena berkat melihat Luke bekerja selama beberapa bulan ini mata Khajit pun sedikit terbuka akan hal hal baru.
"Seperti nya begini saja cukup lah." Luke memperlihatkan hasil sketsa kasar nya.
"Sebuah kristal?" Khajit tidak memahami.
"Ada permintaan untuk membuat benda menarik dan bisa di produksi secara masal menurutku liontin adalah pilihan yang tepat." Ucap Luke lumayan yakin.
"Bukan kah batu liontin sudah biasa? Maksud ku memang bangsawan menyukai nya tapi itu bukan lah hal baru." Entah kenapa Khajit merasa kecewa.
"Siapa bilang liontin harus dari batu? Kita akan membuat nya dari kaca." Jelas Luke.
"Kaca? Bagaimana cara nya?" Khajit tidak memahami keindahan apa yang ingin di sampaikan oleh Luke dari benda bening dan rapuh itu.
"Yah pokok nya lihat saja untuk sekarang kau cukup menyiapkan material pasir kaca juga beberapa tembaga perak dan emas, sisa nya aku memiliki nya." Ucap Luke. 'Ada satu hal lagi yang aku ketahui, pengrajin di sini sama sekali tidak tau cara merubah warna kaca.'
"Baiklah." Khajit tetap melakukan nya karena penasaran.
...
Satu minggu kemudian Luke berhasil membuat banyak liontin baik untuk aksesoris kalung maupun gelang dengan ukuran yang lebih kecil, Luke juga membuat versi bros nya agar dapat di gunakan oleh kaum pria, setiap dari liontin tersebut memiliki bentuk yang sama tapi corak dan warna yang berbeda mengikuti suhu saat pembuatan, bahkan Luke sendiri pun kesulitan jika di minta untuk membuat dua liontin yang sama persis dengan alat dan pewarna saat ini.
Satu hal lagi yang membuat Luke yakin itu akan laku sehingga dia langsung membuat nya secara masal adalah adanya enchant barrier pertahanan tingkat satu di dalam nya, meskipun hanya tingkat satu tapi keberadaan barier itu sendiri sudah sangat langkah.
Meskipun sudah memproduksi banyak Luke tentu tidak akan membuat nya mudah bagi serikat dagang, Luke hanya memberikan dua dari masing masing yaitu liontin kalung gelang dan bros sebagai sample pada putri Milis.
"Apa tidak bisa kau saja yang memberikan nya langsung?" Putri Milis sangat malas jika nanti harus di mintai penjelasan.
"Tenang saja aku sudah merangkum semua jawaban yang mungkin akan mereka tanyakan juga kau hanya perlu membaca buku itu untuk kejelasan dan fungsi serta pesona dari item itu." Jelas Luke menunjuk ke arah buku tebal yang sempat ia letakkan tadi.
"Geh!" Bahkan jika itu putri Milis juga tetap merasa malas membaca buku setebal itu.
"Pokok nya aku masih ada pekerjaan lain jadi buat saja sembarang alasan." Luke berbohong, saat ini dia lumayan senggang karena proyek irigasi masih bisa di tangani oleh Feras dan Nor untuk sementara waktu.
"Baiklah lakukan sesuka mu." Putri Milis menyerah karena sejak awal ini adalah perbuatan nya sendiri yang menambahkan pekerjaan Luke.
Luke berjalan sambil melihat rancangan jalur irigasi pada kota di sistem nya, semua arsitektur telah Luke salin dalam bentuk tiga dimensi di sistem sehingga memudahkan nya membuat rancangan, tentu pembangunan berskala besar apalagi untuk tujuan publik seperti ini harus lah ada perawtan jangka panjang serta pembangunan fasilitas tambahan nanti nya, meskipun tidak ada dalam proyek tapi Luke tetap menuliskan nya dalam laporan agar putri Milis dapat membaca nya.
Luke berjalan jalan di sekitar area penggalian karena sedikit khawatir namun tampak nya semuanya berjalan dengan baik apalagi para buruh adalah hunter yang memiliki kekuatan di atas manusia normal jadi pekerjaan dapat berjalan dengan cepat, terlihat juga mereka melakukan perobohan pada beberapa bangunan tentu itu semua sudah mendapatkan izin dari pemilik melalui negosiasi dengan putri Milis.
"Oh Luke apa urusan mu dengan tuan putri sudah selesai?" Feras yang melihat Luke segera menyapa nya.
"Ya." Luke melihat lihat sekitar. "Dimana Nor?" Bertanya Luke karena tidak melihat nya.
"Nor sedang memimpin tim penggalian di komplek sebelah untuk saat ini aku sedang mengarahkan buruh untuk merobohkan beberapa bangunan." jelas Feras.
"Kedalaman galian kalian sudah pas kan." Luke mematikan lagi.
"Tenang saja semua sesuai dengan sketsa yang kau berikan." Feras mengeluarkan gulungan sketsa yang selalu dia bawa.
"Kita harus memastikan air dapat mengalir keseluruh kota dengan kecepatan rendah jadi sedikit kesalahan pada kemiringan bisa menyebabkan saluran air terlalu cepat atau lambat bahkan bisa berhenti dan menyebabkan banjir." jelas luke memperhatikan kembali sketsa buatan nya.
"Tapi bukan nya kita tetap akan melakukan pengecoran nanti." Feras memastikan karena jalur air dari danau ke kota sudah selesai di cor termasuk bendungan yang sudah setengah jadi.
"Memang benar sih.. haih.. di saat seperti ini lah aku berharap seseorang bisa membuat pipa." Luke hanya bisa berharap karena orang di dunia ini belum mengenal pipa.
"Pipa?" Feras merasa aneh dengan Luke yang kadang mengeluarkan kata kata yang belum pernah dia dengar sebelumnya.
"Itu adalah benda praktis yang akan kamu ketahui di masa depan." Luke kekurangan mod untuk menjelaskan.
Untuk memastikan saluran irigasi tetap bersih Luke sudah menuliskan segala hal yang di butuhkan pada putri Milis mulai dari pembangunan toilet di mana masing masing rumah wajib memiliki nya, karena orang orang dunia ini tidak bisa jongkok Luke memberikan desain toilet duduk sederhana setidaknya jauh lebih baik dari pada yang mereka gunakan selama ini.
Selain toilet Luke juga berharap kota memiliki sistem kebersihan nya sendiri di mana memiliki tempat pembuangan sampah akhir nya sendiri jadi luke meminta untuk mempekerjakan beberapa pegawai ke bidang itu nanti, tujuan Luke tidak ingin ada limbah di irigasi karena air yang mengalir melalui kota akan di teruskan ke barat yaitu daratan yang lebih rendah, di sana Luke berencana membangun ladang pertanian nanti nya.
Sebenar nya sistem irigasi sederhana sudah sering di terapkan oleh para petani tapi tidak ada sama sekali satu orang pun yang berpikir untuk membangun nya dalam skala besar untuk satu kota karena sistem irigasi yang biasa di gunakan di ladang pertanian skala nya sangat kecil karena hanya mengambil dari sumber air terdekat, air dengan skala sekecil itu bahkan untuk mengaliri ladang pertanian saja sudah sangat sulit.
Itulah yang menjadi alasan meskipun memiiliki lahan yang luas tapi ladang pertanian tempat nya sangat berjauhan satu dan yang lain nya karena mereka hanya membangun ladang di dekat sumber air sehingga banyak berdiri desa desa kecil di luar kota yang jauh, Luke hanya ingin menyampaikan seberapa penting irigasi ini akan memotong transportasi yang sangat jauh jug bisa menyediakan hasil pangan yang lebih berlimpah serta sumber pekerjaan baru.